Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TENAGA ENDOGEN.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TENAGA ENDOGEN."— Transcript presentasi:

1 TENAGA ENDOGEN

2 Peta Kompetensi TENAGA ENDOGEN TEKTONISME VULKANISME SEISME Pengertian
Teori terjadinya gerakan pada litosfer Jenis Gerakan Tektonik Material Hasil Erupsi Gunung Api Klasifikasi bentuk erupsi vulkanik Perubahan Morfologi gunung api Gejala pasca vulkanik Hubungan antara lempeng tektonik dan vulkanik Persebaran Vulkanik di dunia Dampak keberadaan vulkanik terhadap kehidupan manusia Istilah-istilah dalam Seismologi Gelombang gempa bumi Jenis – jenis gempa bumi Skala kekuatan gempa bumi Menentukan letak episentrum Persebarab gempa bumi di dunia Tsunami

3 TEKTONISME Tektonisme adalah gerakan lapisan penyusun kerak bumi. Adanya tenaga tektonik dapat menyebabkan terjadinya pergeseran, pengangkatan, lipatan, dan patahan pada kerak bumi. Tektonisme merupakan salah satu tenaga endogen yang terpenting, yaitu sebagai sumber utama terjadinya dinamika pada litosfer yang berasal dari dalam. Vulkanisme dan gempa bumi sebagian besar disebabkan oleh tenaga tektonik.

4 TEORI TERJADINYA GERAKAN PADA LITOSFER
Ada beberapa teori yang berusaha untuk menjelaskan terjadinya dinamika litosfer, antara lain sebagai berikut. Teori Kontraksi Teori Laurasia-Gondwana Teori Pergeseran Benua (Continental Drift Theori) Teori konveksi Teori Pemekaran Dasar Samudera. Teori Lempeng Tektonik

5 Lanjutan... Teori Kontraksi
Teori ini dikemukakan oleh Elie De Beaumont (1852) yang menyatakan bahwa tubuh bumi telah lama mengalami pendinginan di permukaannya, namun di bagian dalam masih merupakan substansi cair pijar. Karena bumi terus mendingin, maka bagian inti bumi mengalami penyusutan, sedangkan bagian kulit bumi tetap tidak berubah karena sudah membeku.

6 Lanjutan... 2. Teori Laurasia-Gondwana
Teori ini dikemukakan oleh Eduard Zuess dan Frank B. Taylor yang menyatakan bahwa pada awalnya di bumi ada dua benua, yaitu Laurasia dan Gondwana yang masing-masing terletak di kedua kutub bumi

7 Lanjutan... 3. Teori Pergeseran Benua (Continental Drift Theori)
Dikemukakan oleh Alfred Wegener yang menyatakan bahwa pada awalnya di bumi terdapat satu benua yang disebut Pangea. Kemudian secara perlahan benua ini pecah karena mengalami pergeseran ke arah ekuator dan ke arah barat.

8 Lanjutan... 4. Teori konveksi
Teori ini mengemukakan bahwa di bawah lapisan kerak bumi, yaitu pada lapisan astenosfer terdapat arus yang memutar (arus konveksi). Arus konveksi ini mempengaruhi litosfer yang ada di atasnya. Bahkan arus konveksi ini ada yang sampai di dasar laut dan membentuk punggungan dasar samudera atau mid oceanic ridge. wikispaces.com/Causes+of+Earthquake

9 Lanjutan... 5. Teori Pemekaran Dasar Samudera
Teori pemekaran dasar samudera (Sea Floor Spreading) dikemukakan oleh Harry H.Hess. Teori ini menjelaskan bahwa bagian kerak bumi di dasar samudra mengalami pemekaran sebagai akibat gaya tarikan yang digerakan oleh arus konveksi yang ada pada astenosfer.

10 Lanjutan... 6. Teori Lempeng Tektonik
Teori ini dikemukakan oleh Mc Kenzie dan Robert Parker yang merupakan penyempurnaan dari teori-teori sebelumnya (Teori Pergeseran Benua, Teori Konveksi, dan Teori Pemekaran Dasar Samudera). Teori ini menjelaskan bahwa kerak bumi mengapung di atas lapisan astenosfer.

11 JENIS-JENIS GERAKAN TEKTONIK
Adanya tenaga tektonik dapat menyebabkan terjadinya pengangkatan, penurunan, lipatan, dan patahan. Pada kerak bumi fenomena tersebut membentuk pegunungan, perbukitan, punggungan, maupun celah yang dalam. Ada beberapa bentuk lipatan seperti terlihat dalam gambar berikut.

12 Beberapa bentuk patahan dapat diihat pada gambar berikut.

13 VULKANISME Vulkanisme: peristiwa penerobosan magma dari dalam bumi kepermukaan bumi. Terdapat dua kemungkinan, yaitu (1) magma tidak sampai kepermukaan bumi, disebut intrusi dan (2) magma dapat keluar mencapai permukaan bumi, disebut ekstrusi. 1. Intrusi Intrusi terbentuk jika magma dalam perjalanannya terjebak di dalam lapisan kerak bumi dan kemudian membeku ditempat tersebut.

14 Lanjutan... 2. Ekstrusi Magma yang dalam perjalanannya sampai di permukaan bumi dinamakan ekstrusi. Ekstrusi magma cair yang keluar melalui celah di permukaan bumi bisa membentuk plato, yaitu plato basal, sedangkan yang keluar melalui sebuah lubang kepundan akan membentuk gunung api.

15 MATERIAL HASIL ERUPSI GUNUNG API
Menurut wujudnya material vulkanik dapat di bedakan menjadi tiga macam, yaitu berupa material cair, padat dan gas Material cair Material ini berupa aliran lava saat sebuah vulkan bererupsi. Lava adalah magma yang sudah sampai di permukaan bumi, sedangkan ketika masih di dalam bumi disebut magma.

16 Lanjutan... 2. Material padat atau Eflata
Material ini terdiri dari piroklastika dan berdasarkan ukurannya dapat di bedakan menjadi beberapa macam, yaitu bom dengan garis tengah lebih dari 64 mm, lapili (4-64 mm), Abu vulkanik (0,25 – 4 mm), dan debu vulkanik (kurang dari 0,25 mm).

17 Lanjutan... 3. Material vulkanik yang berbentuk gas
Gas vulkanik adalah merupakan motor pendorong dalam suatu erupsi gunung api. Material vulkanik yang berupa gas di sebut ekskalasi. Gas-gas yang sering terdapat pada gunung api antara lain Cl, HCl, C02, H2S, H2SO3, CH4, H2 dan lain-lain.

18 KLASIFIKASI BENTUK ERUPSI VULKANIK
Bentuk erupsi vulkanik dapat dibedakan menjadi beberapa macam, hal ini tergantung pada dasar klasifikasi yang dipakai. Berdasarkan bentuk lubang tempat keluarnya magma kepermukaan bumi, erupsi vulkanik dapat dibedakan menjadi menjadi dua macam, yaitu Erupsi sentral Pada erupsi ini, magma keluar kepermukaan bumi melalui sebuah pipa kepundan. Luapan magma melalui pipa kepundan ini memiliki sifat erupsi yang berbeda-beda. erupsi linier.

19 Lanjutan... 2. Erupsi linier
Erupsi ini sering disebut sebagai Tipe Eslandia. Dicirikan oleh keluarnya magma basalt secara efusif melalui celah yang memanjang. Karena sifat magma yang cair, dan luapan magma tersebut sering membentuk plato, yaitu plato basalt.

20 PERUBAHAN MORFOLOGI GUNUNG API
Dari waktu ke waktu morfologi gunung api selalu mengalami perubahan. Perubahan ini disebabkan oleh proses eksogen dan endogen. Pengaruh Proses Eksogen Pelapukan dan pengikisan membentuk alur erosi pada lereng-lereng gunung api. Alur erosi ini semakain berkembang menjadi lembah-lembah yang dalam dengan dinding terjal. Proses endogen. Pada vulkan yang tidak aktif, terjadi pembekuan magma pada pipa kepundan dan membentuk sumbat lava. Sumbat lava ini sangat kuat sehingga ketika vulkan aktif kembali, magma akan menerobos bagian-bagian yang lemah dari vulkan itu. Akibatnya pada lereng yang lemah akan menjadi pusat erupsi baru dan membentuk kerucut parasiter.

21 GEJALA PASCA VULKANIK Pada gunungapi yang sudah tidak aktif, sering kali di temukan fenomena yang disebut pasca vulkanik yang dapat digunakan sebagai indikator bahwa di tempat pernah terdapat kegiatan gunungapi. Terdapat bermacam-macam bentuk pasca vulkanik, antara lain berupa funarola, mata air panas dan geyser. 1. Fumarola Fumarola berasal dari kata latin yang artinya asap. Tetapi secra lebih luas dapat di artikan sebagai aktivitas gas pada gunung api yang sedang padam. Jika mengandung gas belerang dinamakan solfara dan disebut mofet jika mengandung CO2. Fumarola

22 Lanjutan... Mata air panas, yaitu mata air yang temperaturnya lebih tinggi dari udara disekitarnya. Salah satu contoh mata air panas terdapat di Pacet Mojokerto Jawa Timur. Mata air mineral, yaitu mata air yang airnya mengandung mineral-mineral tertentu, seperti belerang, atau mineral yang lain. Contohnya terdapat di Ciater Maribaya Jawa Barat. Geyser, yaitu pancaran air panas yang terjadi secara periodik. Contohnya di Yellow Stone National Park, California (USA). Geyser

23 DAMPAK KEBERADAAN VULKANISME TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
Letusan gunung api sering menimbulkan bencana bagi manusia, menelan korban jiwa, harta benda, dan merusak infrastruktur di suatu wilayah. Letusan gunung api Visuvius di Italia mengubur seluruh kota Pompeji dengan material vulkanik yang panas dan menewaskan seluruh penduduknya. Letusan Gunung Krakatau yang terjadi pada tahun 1988 juga menimbulkan banyak korban. Di samping akibat-akibat yang merugikan dari letusan gunung api, keberadaan gunung api banyak memberikan keuntungan bagi kehidupan manusia yaitu: Material yang dikeluarkan menghasilkan tanah yang subur Menghasilkan berbagai jenis bahan tambang. Ketinggiannya menimbulkan hujan orografis Ketinggiannya menyebabkan terjadinya variasi iklim sehingga memperkaya jenis tumbuhan di wilayah tersebut Sebagai salah satu sumber energi, yaitu panas bumi. Potensial sebagai objek wisata

24 GEMPA BUMI DAN TSUNAMI Gempa bumi merupakan goncangan yang terjadi di permukaan bumi karena pergerakan dinamis litosfer yang menciptakan gelombang seismik sebagai akibat pelepasan energi dari dalam yang terjadi secara tiba-tiba. Sebagian besar gempa terjadi karena proses tektonik.

25 BEBERAPA ISTILAH DALAM SEISMOLOGI
Hiposentrum, adalah pusat sumber gempa yang terletak di dalam bumi. Episentrum/fokus, adalah titik atau garis pusat gempa yang terletak di permukaan bumi, terletak tegak lurus di atas hiposentrum. Seismograf, adalah alat yang digunakan untuk mencatat getaran gempa. Seismogram, adalah hasil pencatatan getaran gempa oleh seismograf. Jarak fokus, adalah jarak antara episentrum dan hiposentrum (kedalaman gempa). Isoseis, adalah garis pada peta yang menghubungkan daerah-daerah dipermukaan bumi yang mengalami getaran gempa bumi. Pleistosesis, adalah garis pada peta yang menggambarkan daerah yang mengalami kerusakan paling hebat ketika terjadi gempa bumi. Homoseis, adalah garis pada peta yang menggambarkan daerah yang merasakan getaran gelombang primer pada waktu yang sama. Getaran gempa, adalah getaran yang terjadi pada saat gempa bumi. Getaran gempa bumi berupa gelombang yang dapat merambat sebagaimana gelombang suara atau gelombang air.

26 GELOMBANG GEMPA BUMI Gelombang gempa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut. Gelombang primer (P),berupa gelombang getaran gempa yang merambat secara longitudinal, berasal dari hiposentrum dan merambat ke segala arah dengan kecepatan 4 – 7 km/detik. Gelombang sekunder (S) atau gelombang transversal,yaitu gelombang getaran gempa yang merambat dari hiposentrum merambat kesegala arah dengan kecepatan km/detik. Gelombang panjang (L) atau gelombang permukaan, yaitu getaran gempa yang merambat di permukaan bumi, dengan kecepatan rambat lebih rendah.

27 JENIS GEMPA BUMI Gempa bumi dapat dibedakan menjadi beberapa macam, hal ini tergantung dari dasar klasifikasi yang digunakan. Antara lain sebagai berikut Menurut terjadinya dibedakan menjadi: Gempa Vulkanik. Gempa ini terjadi karena adanya aktivitas gunung berapi Gempa tektonik. Gempa ini terjadi karena adanya gerakan/ pergeseran lapisan kulit bumi. Gempa ini merupakan gempa yang paling dahsyat. Gempa runtuhan. Gempa ini terjadi karena bagian kulit bumi yang runtuh. Menurut kedalaman hiposentrum dibedakan menjadi: Gempa dalam, jika hiposentrum terletak lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa sedang, jika hiposentrum terletak antara km di bawah permukaan bumi. Gempa dangkal, jika hiposentrumnya terletak kurang dari 100 km di bawah permukaan bumi.

28 SKALA KEKUATAN GEMPA Skala gempa dapat diukur melalui dua cara, yaitu secara eksak dan secara relatif. Pengukuran skala gempa secara eksak menggunakan skala Richter, sedangkan pengukuran secara relatif antara lain menggunaan skala Omori. Skala Richter didasarkan pada kekuatan getaran gempa yang sesungguhnya, sedangkan pengukuran dengan skala Omori sifatnya sangat relatif, karena didasarkan pada akibat yang ditimbulkannya.

29 MENENTUKAN LETAK EPISENTRUM
Menggunakan data hasil perhitungan dari tiga tempat pencatatan, lokasi episentrum dapat diplot pada peta. Caranya adalah dengan membuat lingkaran pada peta dengan jari-jari sesuai hasil perhitungan jarak episentrum dari ketiga lokasi pencatatan sebagai titik tengahnya. Titik pertemuan dari ketiga lingkaran pada peta menunjukkan lokasi pusat gempa. Letak episentrum

30 PERSEBARAN GEMPA DI DUNIA
Secara umum pusat gempa terletak pada punggungan tengah samudera dan pada zone penunjaman lempeng samudera terhadap lempeng benua. Terhadap keterkaitan yang signifikan antara tektonisme, vulkanisme, dan seisme. Terjadinya vulkanisme dan seisme, terutama disebabkan oleh adanya tektonisme. Peta persebaran gempa bumi

31 TSUNAMI Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang (nami) pelabuhan (tsu). Dengan demikian tsunami diartikan bencana alam yang berupa gelombang air laut yang menimpa daerah tempat kapal berlabuh. Bryant (2007), menjelaskan bahwa tsunami merupakan gelombang air yang disebabkan oleh gangguan yang berhubungan dengan kegiatan seismik, meletusnya gunung api, longsoran bawah laut, tubrukan meterorit dengan samudera. Gelombang Tsunami

32 KLASIFIKASI TSUNAMI Berdasarkan sumbernya, tsunami dapat dibagi tiga bagian yaitu sebagai berikut.: Tsunami yang dibangkitkan oleh adanya deformasi dasar laut yang berupa patahan. Tsunami yang dibangkitkan oleh adanya aktivitas vulkanik gunung berapi di bawah laut ataupun pulau gunung api. Tsunami yang dibangkitkan oleh adanya longsoran di dasar samudera.

33 KETINGGIAN RUN UP Tsunami dikenal karena ketinggian gelombang di atas permukaan laut rata-rata (run up height) yang dramatik. Tinggi run up tsunami sangat bervariasi. Jarak maksimum penetrasi tsunami ke daratan pada pantai landai dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain besarnya gelombang, morfologi pantai dan penutup daratan (Hills dan Mader dalam Bryant, 2007) Dampak tsunami dapat diminimalkan di dataran pantai dengan menanam banyak pohon. Sebagai contoh tsunami setinggi 10 meter hanya dapat masuk ke darat sejauh 260 m ketika melewati dataran pantai berhutan dan run up setinggi 40 – 50m maksimal hanya 2,3 km memasuki daerah tersebut

34 TERIMA KASIH


Download ppt "TENAGA ENDOGEN."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google