Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDewi Yenny Atmadja Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
SEMINAR TUGAS AKHIR “ANALISIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN INSPEKSI (CHECK ROAD) PERIMETER SELATAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG BANTEN” Umamul Husen NIM : JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS JAYA BAYA
2
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Latar Belakang Pembatasan Masalah
“ANALISIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN INSPEKSI (CHECK ROAD) PERIMETER SELATAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG BANTEN” Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Latar Belakang Pembatasan Masalah Manfaat Penelitian JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS JAYA BAYA
3
Map Lokasi Kegiatan Analisis
“ANALISIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN INSPEKSI (CHECK ROAD) PERIMETER SELATAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG BANTEN” Map Lokasi Kegiatan Analisis JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS JAYA BAYA
4
SITUASI BANDARA SOEKARNO - HATTA
“ANALISIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN INSPEKSI (CHECK ROAD) PERIMETER SELATAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG BANTEN” SITUASI BANDARA SOEKARNO - HATTA Rencana Parkir M1 Gambar. Map Lokasi Rencana (Sumber: Mater plan Bandara Soekarno – Hatta) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS JAYA BAYA
5
Dokumentasi Lokasi Eksisiting
“ANALISIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN INSPEKSI (CHECK ROAD) PERIMETER SELATAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG BANTEN” Dokumentasi Lokasi Eksisiting (Sumber: survey lapangan) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS JAYA BAYA
6
Flow Chart (Diagram Alur) Penelitian
“ANALISIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN INSPEKSI (CHECK ROAD) PERIMETER SELATAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG BANTEN” Flow Chart (Diagram Alur) Penelitian JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS JAYA BAYA
7
Lokasi : Bandar Udara International Soekarno - Hatta
“ANALISIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN INSPEKSI (CHECK ROAD) PERIMETER SELATAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG BANTEN” Deskriptif Data : Lokasi : Bandar Udara International Soekarno - Hatta Panjang jalan : ± 750 m Fungsi Jalan : Jalan Kolektor Jenis medan : - Banyak lajur : 1 lajur 2 arah Faktor Regional : 2,0 Kemiringan Lapangan : 2% Kecepatan rencana : 30 km/jam Kelandaian : < 6 % Curah hujan rerata : > 900 mm/th Jumlah mobil ringan (2 ton) = 276 kendaraan/hari Jumlah dump truk (8 ton) = 14 kendaraan/hari Jumlah foam tender I (17 ton) = 14 kendaraan/hari Total LHR = 304 kendaraan/hari JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS JAYA BAYA
8
Tingkat pertumbuhan lalulintas 0% Bahan perkerasan yang digunakan:
“ANALISIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN INSPEKSI (CHECK ROAD) PERIMETER SELATAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG BANTEN” Metode Perhitungan SNI F: Umur rencana 5 th Tingkat pertumbuhan lalulintas 0% Bahan perkerasan yang digunakan: Laston MS 744 dengan nilai rounghness ≤ 1000 dengan IPo = ≥ 4 (pada nomogram ITP dengan nilai rounghess ≤ 1000) Lapisan Pondasi Batu Pecah (CBR 100%) Lapisan Pondasi bawa sirtu (CBR 70%) - CBR lapangan 2,8% JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS JAYA BAYA
9
LHR pada tahun ke 10 yaitu 2016 s/d tahun 2026 (akhir umur rencana)
“ANALISIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN INSPEKSI (CHECK ROAD) PERIMETER SELATAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG BANTEN” Perkerasan diperhitungkan untuk umur rencana 10 tahun: LHRn = (1 + i) n. LHR0 LHR pada tahun ke 10 yaitu 2016 s/d tahun 2026 (akhir umur rencana) Jumlah mobil ringan (2 ton) Jumlah dump truk (8 ton) Jumlah foam tender I (17 ton) LHR2016 = 276 kendaraan/hari = 14 kendaraan/hari = 304 kendaraan/hari/2 lalur Angka Ekivalen Beban sumbu kendaraan (E) terhadap beban sumbu kendaraan Mobil ringan (2 ton) Mobil dump truk (8 ton) Mobil foam tender I (17 ton) = 0, ,0002 = 0,0004 = 0, ,1410 = 0,1593 = 0, ,1940 = 0,7355 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS JAYA BAYA
10
“ANALISIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN INSPEKSI (CHECK ROAD) PERIMETER SELATAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG BANTEN” Mobil ringan 2 ton Mobil dump truk (8 ton) Mobil foam tender I (17 ton) = 276 x 1,0 x 0,0004 = 14 x 1,0 x 0,1593 = 14 x 1,0 x 0,7355 = 0,11 = 2,23 = 10,30 LEP = 12,64 Mobil ringan 2 ton Mobil dump truk (8 ton) Mobil foam tender I (17 ton) = 276 x 1,0 x 0,0004 = 14 x 1,0 x 0,1593 = 14 x 1,0 x 0,7355 = 0,11 = 2,23 = 10,30 LEP = 12,64 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS JAYA BAYA
11
“ANALISIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN INSPEKSI (CHECK ROAD) PERIMETER SELATAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG BANTEN” JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS JAYA BAYA
12
“ANALISIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN INSPEKSI (CHECK ROAD) PERIMETER SELATAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG BANTEN” Mencari Daya Dukung Tanah Dasar (DDT) didapatkan nilai DDT. Unttuk nilai CBR 2,8%, maka didapat DDT sebesar 3,6 menurut Grafik. Menentukan Indeks Permukaan (IP) Indeks permukaan Awal (IPo) Direncanakan lapis permukaan Laston MS 744 dengan Roughness ≤ 1000 (Daftar tabel) dan didapat IPo adalah ≥ 4. Indeks Permukaan Akhir (IPt) Jalan Kolektor (klasifikasi) LER 10 = 12,64 kendaraan Dari tabel daftar SNI maka diambil nilai IPt adalah 2,0 Mencari Harga Indeks Tebal Perkerasan (ITP) ke 10 (2026) IPo = ≥ 4 IPt = 2,0 LER10 = 3,0822 kendaraan DDT = 3,6 FR = 2,5 Dengan menggunakan Dengan menggunakan Nomogram 4 (empat) Indeks Tebal Perkerasan IPt = 2,0 ; IPo = ≥ 4, didapat nilai IPT adalah 6,3. JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS JAYA BAYA
13
Menentukan Tebal Lapisan Perkerasan
“ANALISIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN INSPEKSI (CHECK ROAD) PERIMETER SELATAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG BANTEN” Menentukan Tebal Lapisan Perkerasan Dari tabel SNI Daftar tabel VII pada tabel 4.7, koefisien kekuatan Relatif di dapat: (dipakai tebal minimum) Lapisan Laston MS 744 a1 = 0,40 D1 = 5 cm Lapisan Pondasi Batu Pecah (CBR 100) a2 = 0,14 D2 = 20 cm Lapis Pondasi bawah Sirtu (CBR 70) a3 = 0,13 D3 = x cm 6,30 = a1.D1 + a2.D2 + a3.D3 6,30 = 0, , ,13 . D3 = 4,8 + 0,13 . D3 6,30 - 4,8 = 0,13 . D3 D3 = 11,54 cm ≈ tebal yang diaplikasikan dilapangan diambil cm Diaplikasikan > Dihitungan 15 > = 11, Ok JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS JAYA BAYA
14
“ANALISIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN INSPEKSI (CHECK ROAD) PERIMETER SELATAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG BANTEN” Susunan Lapisan Perkerasan Lentur Umur Rencana 5 Tahun ( ) Beton Aspal (Surface course) 5 cm 40 cm Batu Pecah (Base course CBR 100%) 20 cm Sirtu (Sub Base course CBR 70%) 15 cm Subgrade CBR 6% Gambar 4.3 Susunan Perkerasan (Sumber: Hasil Analisis SNI F) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS JAYA BAYA
15
Gambar 4.4 Potongan Tampak Melintang Jalan Inspseksi
“ANALISIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN INSPEKSI (CHECK ROAD) PERIMETER SELATAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG BANTEN” Gambar 4.4 Potongan Tampak Melintang Jalan Inspseksi JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS JAYA BAYA 60
16
“ANALISIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN INSPEKSI (CHECK ROAD) PERIMETER SELATAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG BANTEN” KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan : Berdasarkan uaraian teori dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Dalam analisis perencanaan tebal perkerasan lentur (flexible pavement) dengan menggunakan metode SNI F dalam tatacara perhitungan lebih rumit data - data input dan pembacaan nomogram tentunya memerlukan kesabaran dan ketelitian lebih. Untuk perencanaan tebal perkerasan lentur (flexible pavement) dari analisis dan perhitungan data didapatkan dengan menggunakan metode SNI F/SKBI yaitu “Tata Cara Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisis Komponen” terdiri dari yaitu: Surface course 5 cm (beton aspal MS 744), Base course 20 cm (batu pecah CBR 100%), Sub - base course 15 cm (sirtu CBR 70%). Dari perhitungan tebal perkerasan lentur (flexible pavement) metode analisa kompenen SNI F/SKBI didapatkan hasil total tebal perkerasan 40 cm dan perhitungan ini mampu melayanai selama umur rencana 10 tahun. JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS JAYA BAYA
17
“ANALISIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN INSPEKSI (CHECK ROAD) PERIMETER SELATAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG BANTEN” Saran : Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: Agar kontruksi dapat bertahan dan mencapai umur rencana yang diharapkan, hendaknya dilakukan kegiatan pemeliharaan (maintenance) rutin sehingga dapat meminimal terjadinya kerusakan pada kontruksi. Untuk mendapatkan suatu kombinasi tebal dan kombinasi material yang optimal dalam perencanaan tebal lapis perkerasan, tidak hanya faktor ekonomis saja yang perlu dipertimbangkan, tetapi juga perlu adanya penyelidikan dan penelitian lebih lanjut terhadap regangan dan tegangan dari kombisani yang dipilih. Perencanaan jalan inspeksi (check road) dekat Pos 01 Perimeter selatan di Bandar Soekarno - Hatta, Tangerang Banten sebaiknya didukung dengan sistem drainase yang baik, akan arah aliran dibuat mengikuti dan disesuaikan dengan kondisi topografinya, agar air hujan tidak tergenang pada permukaan lapisan kontruksi. Pada pelaksanaan dilapangan hendaknya tetap berpedoman pada spesifikasi teknis yang ada. JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS JAYA BAYA 60
18
“ANALISIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN INSPEKSI (CHECK ROAD) PERIMETER SELATAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG BANTEN” SEKIAN & TERIMA KASIH JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS JAYA BAYA
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.