Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
SISTEM PERSAMAAN LINIER
BAB X SISTEM PERSAMAAN LINIER
2
10.1 Definisi Persamaan linier adalah persamaan aljabar yang terdiri dari satu atau lebih peubah dan masing-masing peubah mempunyai derajad satu. Sebagai contoh persamaan ax + by + cz + dw = h adalah persamaan linier yang terdiri dari empat peubah, yaitu x, y, z, dan w. Sedangkan a, b, c, dan d adalah koefisien-koefisien. Jika nilai h pada persamaan tersebut = 0, maka persamaan linier tersebut dikatakan persamaan linier homogen. Apabila nilai h tidak sama 0 , maka dikatakan persamaan linier tak homogen.
3
Bentuk umum sistem persamaan
Jika seluruh nilai b1, b2, … , bm sama dengan nol, maka persamaan 10.1 disebut sistem persamaan linier homogen. Akan tetapi, jika setidak-tidaknya ada salah satu dari nilai b1, b2, … , bm 0, maka persamaan 10.1 disebut sistem persamaan linier tak homogen. Persamaan 10.1 dapat ditulis dalam bentuk matriks berikut. (10.2)
4
Contoh 10.1 Berikut diberikan beberapa contoh sistem persamaan linier Contoh 10.2 Tulis contoh 10.1 dalam bentuk matriks Penyelesaian
5
10.2 Penyelesaian Sistem Persaman Linier
Penyelesaian dengan Balikan Matriks Persamaan 10.2 adalah sistem persmaan linier yang ditulis dalam bentuk matriks. Jika dimisalkan, maka Ax = b Sehingga Persamaan 10.3 digunakan untuk penyelesaian sistem persamaan linier dengan cara menentukan balikan matriks A terlebih dahulu.
6
Contoh 10.3 Selesaikan sistem persamaan linier berikut! Penyelesaian
7
10.2.2 Penyelesaian dengan Eliminasi Gauss
Selain dengan cara balikan matriks, kita juga dapat menyelesaikan sistem persamaan linier dengan cara eliminasi Gauss. Untuk tujuan tersebut persamaan 10.1 ditulis dalam bentuk matriks yang diperluas (augmented matrix). Untuk melakukan eliminasi Gauss, kita harus mereduksi matriks A menjadi bentuk eselon baris atau matriks segitiga atas. Langkah-langkah untuk menyelesaikan sistem persamaan linier dengan eliminasi Gauss:
8
Jika a11 ≠ 0, maka a11 merupakan elemen pivot.
Jika a11 = 0, lakukan pertukaran baris. 2. Eliminasi a21 dengan menggunakan rumus R2 – (a21/a11)R1 a31 dengan menggunakan rumus R3 – (a31/a11)R1 am1 dengan menggunakan rumus Rm – (am1/a(m-1)1)R(m-1) : 3. Eliminasi a32 dengan menggunakan rumus R3 – (a32/a22)R2 a42 dengan menggunakan rumus R3 – (a42/a22)R2 am2 dengan menggunakan rumus Rm – (am2/a22 )R2 : 4. dst. sampai baris m dan kolom ke (n–1)
9
Contoh 10.3 Selesaikan sistem persamaam linier berikut! Penyelesaian: R2 – ½ R1 R3 – 3R1 R3 – (–16/3)R2
10
11/3 x3 = –64/3 x3 = –64/11 Untuk menentukan nilai x1 dan x2 lakukan substitusi balik! 3/2 x2 +1/2x3 = –5/2 3/2 x2 = 32/11 – 5/2 x2 = 3/11 x1 + 3/2x2 + 1/2x3 = 5/2 x1 = – 9/22 +32/11+ 55/22 x1 = 110/22 = 5 Penyelesaian dengan Eliminasi Gauss-Jordan Cara lain untuk menyelesaikan sistem persamaan linier adalah dengan metode eliminasi Gauss-Jordan. Sistem persamaan linier dapat ditulis dalam bentuk [A|b].
11
Selanjutnya lakukan transformasi sehingga matriks A menjadi
matriks eselon baris yang tereduksi atau matriks identitas [I]. Langkah-langkah untuk menyelesaikan sistem persamaan linier dengan eliminasi Gauss-Jordan: Jika a11 ≠ 0, maka a11 merupakan elemen pivot. Jika a11 = 0, lakukan pertukaran baris. 2. Jika a11 ≠ 1, bagi elemen a11 dengan a11, sehingga a11=1 3. Eliminasi a21 dengan menggunakan rumus R2 – a21 R1 a31 dengan menggunakan rumus R3 – a31 R1 : am1 dengan menggunakan rumus Rm – am1Rm–1 4. Jika setelah langkah 3, a22 ≠ 0, maka a22 merupakan elemen pivot. Jika a22 = 0, lakukan pertukaran baris.
12
5. Jika a22 ≠ 1, bagi elemen a22 dengan a22, sehingga a22=1
6. Eliminasi a12 dengan menggunakan rumus R1 – a12 R2 a32 dengan menggunakan rumus R3 – a32 R2 : am2 dengan menggunakan rumus Rm – am2R2 7. dst. sampai seluruh elemen di luar diagonal terleliminasi, sehingga matriks A berhasil ditransformasikan menjadi matriks identitas. Contoh 10.4 Selesaikan sistem persamaam linier berikut! Penyelesaian:
13
½ R1 R2 – R1 R3 – 6R1
14
10.2.4 Penyelesaian dengan Aturan Cramer
Selain metode penyelesaian yang telah dijelaskan terdahulu, sistem persamaan linier dapat juga diselesaikan dengan menggunakan Aturan Cramer. Telah dijelaskan terdahulu bahwa sistem persamaan linier dapat ditulis dalam bentuk matriks berikut.
15
Aturan Cramer xn = Nilai variabel yang akan dicari |An| = Determinan matriks A, dengan terlebih dahulu mengganti kolom ke n dengan elemen-elemen pada matriks b |A| = Determinan matriks A
16
Dari persamaan (10.4) secara tersirat diketahui bahwa
aturan Cramer hanya dapat digunakan jika |A| 0 Artinya, jumlah persamaan dalam sistem persamaan linier harus sama dengan jumlah variabel. Contoh 10.5 Selesaikan sistem persamaam linier berikut dengan menggunakan aturan Cramer! Penyelesaian
18
10.4 Ringkasan Jika seluruh nilai b1, b2, … , bm = 0 maka sistem persamaan linier disebut homogen. Jika setidak-tidaknya ada salah satu dari nilai b1, b2, … , bm 0 sitem persamaan linier disebut tak homogen.
19
Sistem persamaan linier dapat ditulis dalam bentuk matriks.
Jika Maka Ax = b
20
Penyelesaian dengan Balikan Matriks
Persamaan 10.2 adalah sistem persmaan linier yang ditulis dalam bentuk matriks. Jika dimisalkan,
21
Penyelesaian dengan Eliminasi Gauss
Selain dengan cara balikan matriks, kita juga dapat menyelesaikan sistem persamaan linier dengan cara eliminasi Gauss. C adalah matriks segitiga atas.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.