Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGUJIAN HIPOTESIS Ahsan Sumantika, S.E., M.Sc.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGUJIAN HIPOTESIS Ahsan Sumantika, S.E., M.Sc."— Transcript presentasi:

1 PENGUJIAN HIPOTESIS Ahsan Sumantika, S.E., M.Sc

2 HIPOTESIS Hipotesis merupakan dugaan atau kesimpulan sementara tentang sebuah populasi yang harus diuji kebenaranya. Sugiyono (2008:96) menyatakan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan fakta-fakta empiris.

3 HIPOTESIS Hipotesis dibuat dtiturunkan dari rumusan masalah yang dibuat secara logis berdasarkan teori atau penelitian terdahulu Contoh hipotesis : Diduga besarnya gaji berpengaruh positif kepada kinerja karyawan Diduga gaya kepemimpinan berpengaruh ppositif pada semangat kerja Diduga brand image berpengaruh positif pada pembelian konsumen Diduga tingkat stress berpengaruh pada keluar masuk karyawan Diduga tingginya nilai tukar rupiah berpengaruh positif pada inflasi

4 APAKAH SEMUA PENELITIAN MEMERLUKAN HIPOTESIS?
Beberapa pendapat antara lain : Semua penelitian dihipotesiskan untuk diuji kebenarannya Hanya penelitian yang menunjukkan pengaruh antar variabel yang dihipotesiskan. Tidak semua penelitian dihipotesiskan terutama penelitian deskriptif dan eksploratif

5 HIPOTESIS Pertanyaan yang dapat dihipotesiskan :
Apakah terdapat hubungan antara motivasi dengan hasil belajar siswa? Pertanyaan yang sulit/tidak dapat dihipotesiskan : Seberapa tinggi motivasi belajar matematika siswa? Seberapa tinggi hasil belajar para siswa?

6 JENIS-JENIS HIPOTESIS
Hipotesis Deskriptif Hipotesis Komparatif Hipotesis Asosiatif Hipotesis Deskriptif Hipotesis ini merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri. Contoh: Rumusan masalah : Berapa lama daya tahan belajar siswa SMP kelas VII di rumah?    Ho : Daya tahan belajar siswa SMP kelas VII di rumah sama dengan 2 jam/hari. Ha : Daya tahan belajar siswa SMP kelas VII di rumah tidak sama dengan 2 jam/hari. Hipotesis Komparatif Hipotesis ini merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif. Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda. Rumusan masalah : Bagaimanakah prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X bila dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Y?    Ho : Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X bila dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Y. Ha : Terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X bila dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Y.    Ho : Prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X lebih besar atau sama dengan Perguruan Tinggi Y.       Ha : Prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X lebih kecil dari Perguruan Tinggi Y.    Ho : Prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X lebih kecil atau sama dengan Perguruan Tinggi Y.       Ha : Prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X lebih besar dari Perguruan Tinggi Y.

7 HIPOTESIS DESKRIPTIF Hipotesis ini merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif Contoh : Rata-rata Pendapatan masyarakat di kota A sebesar 1.5 juta Kinerja Keuangan Bank Century Baik Hipotesis Deskriptif Hipotesis ini merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri. Contoh: Rumusan masalah : Berapa lama daya tahan belajar siswa SMP kelas VII di rumah?    Ho : Daya tahan belajar siswa SMP kelas VII di rumah sama dengan 2 jam/hari. Ha : Daya tahan belajar siswa SMP kelas VII di rumah tidak sama dengan 2 jam/hari. Hipotesis Komparatif Hipotesis ini merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif. Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda. Rumusan masalah : Bagaimanakah prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X bila dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Y?    Ho : Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X bila dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Y. Ha : Terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X bila dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Y.    Ho : Prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X lebih besar atau sama dengan Perguruan Tinggi Y.       Ha : Prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X lebih kecil dari Perguruan Tinggi Y.    Ho : Prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X lebih kecil atau sama dengan Perguruan Tinggi Y.       Ha : Prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X lebih besar dari Perguruan Tinggi Y.

8 HIPOTESIS KOMPARATIF Hipotesis ini merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif yakni membandingkan dua group dalam sampel atau populasi yang sama ataupun berbeda Contoh : Motivasi kuliah kelas malam lebih baik dari pada kelas pagi Turnover karyawan pada perusahaan besar lebih kecil dari perusahaan kecil Hipotesis Deskriptif Hipotesis ini merupakan jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri. Contoh: Rumusan masalah : Berapa lama daya tahan belajar siswa SMP kelas VII di rumah?    Ho : Daya tahan belajar siswa SMP kelas VII di rumah sama dengan 2 jam/hari. Ha : Daya tahan belajar siswa SMP kelas VII di rumah tidak sama dengan 2 jam/hari. Hipotesis Komparatif Hipotesis ini merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif. Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda. Rumusan masalah : Bagaimanakah prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X bila dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Y?    Ho : Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X bila dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Y. Ha : Terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X bila dibandingkan dengan Perguruan Tinggi Y.    Ho : Prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X lebih besar atau sama dengan Perguruan Tinggi Y.       Ha : Prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X lebih kecil dari Perguruan Tinggi Y.    Ho : Prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X lebih kecil atau sama dengan Perguruan Tinggi Y.       Ha : Prestasi belajar mahasiswa Perguruan Tinggi X lebih besar dari Perguruan Tinggi Y.

9 HIPOTESIS ASOSIATIF Hipotesis ini merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah assosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan / pengaruh antara dua variabel atau lebih. Contoh : Kepuasan karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Harga barang berpengaruh pada jumlah permintaan konsumen Hipotesis Assosiatif Hipotesis ini merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah assosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Rumusan masalah : Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan iklim kerja sekolah? Ho : Tidak Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan iklim kerja sekolah. Ha : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan iklim kerja sekolah.

10 PENGAJUAN HIPOTHESIS Pengajuan hipoteis bisa dibuat dalam dua cara :
Hipotesis Null (Ho) Hipotesis Alternatif (Ha) Besarnya iklan dan promosi berpengaruh terhadap tingkat penjualan Hipotesis awal (Ho): ? Hipotesis alternatif (Ha): ?

11 HIPOTHESIS NULL Hipotesis nol (Ho)
Hipotesis Nol (H0) mewakili kondisi status quo, atau kondisi yang sekarang diyakini kebenarannya, atau suatu pernyataan yang didasarkan pada teori atau konsep. Hipotesis nol selalu dibuat pernyataan dengan harapan akan ditolak. Contoh : Diduga tidak ada pengaruh antara promosi dengan penjualan Diduga tidak ada pengaruh antara rotasi pegawai dengan kinerja karyawan Besarnya iklan dan promosi berpengaruh terhadap tingkat penjualan Hipotesis awal (Ho): ? Hipotesis alternatif (Ha): ?

12 HIPOTHESIS ALTERNATIF
Hipotesis alternatif (Ha) disebut dengan hipotesis penelitian merupakan kebalikan dari hipotesis nol yakni hipotesis yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh antara variabel dengan variabel lain. Penolakan hipotesis nol akan menjurus pada penerimaan hipotesis alternatif. Contoh : Diduga terdapat pengaruh antara promosi dengan penjualan Diduga terdapat pengaruh antara rotasi pegawai dengan kinerja karyawan Besarnya iklan dan promosi berpengaruh terhadap tingkat penjualan Hipotesis awal (Ho): ? Hipotesis alternatif (Ha): ?

13 PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis selalu menyinggung karakteristik populasi dan bukan sampel. Peneliti membuat kesimpulan (inference) dari data yang terbatas. Penolakan hipotesis bukan berarti menyimpulkan bahwa hipotesis salah akan tetapi menunjukkan tidak adanya cukup bukti Penerimaan hipotesis juga tidak berimplikasi bahwa hipotesis itu pasti benar

14 LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS
Tentukan hipotesis anda Tentukan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis Tentukan tingkat signifikansi dan tingkat kepercayaan yang akan digunakan Tentukan kriteria penerimaan dan penolakan suatu hipotesis

15 MENENTUKAN HIPOTESIS Diduga tingkat stress berpengaruh negatif pada kepuasan karyawan Diduga brand image berpengaruh positif pada pembelian konsumen Terdapat perbedaan orientasi kewirausahaan antara laki-laki dan wanita Terdapat perbedaan kinerja keuangan perusahaan setelah adanya akuisisi

16 MENENTUKAN ALAT STATISTIK YANG DIGUNAKAN
Terdapat berbagai macam uji statistik seperti Analisis regresi linear Uji beda Independent sample t test, paired sample t test Uji beda one way annova, two way annova Chi square Dan lain sebagainya

17 MENENTUKAN ALAT STATISTIK YANG DIGUNAKAN
Jika hipotesisnya berbentuk hipotesis asosiatif maka biasanya digunakan uji regresi linear Jika hipotesisnya berbentuk hipotesis komparatif maka biasanya digunakan uji beda independent sample t test, paired sample t test, one way annova, two way annova, Chi square

18 MENENTUKAN TINGKAT SIGNIFIKANSI &TINGKAT KEPERCAYAAN
Tingkat signifikansi adalah kebalikan dari tingkat kepercayaan yang keduanya berkisar dari 0-1. Jika diketahui tingkat signifikansi 0.05 maka tingkat kepercayaan 95%. Jika diketahui tingkat signifikansi 0.1 maka tingkat kepercayaan 90%. Tingkat signifikansi (Alfa) adalah batas kesalahan maksimal yang di jadikan patokan oleh peneliti Misalnya sebelum melakukan penelitian, peneliti peneliti menetapkan nilai alfa sebesar 5% atau 0,05 ini berarti dari 100 kali seseorang melakukan percobaan yang sama di harapkan kurang dari 5 penelitian yang mengalami kegagalan. Tingkat signifikansi (p-value) adalah nilai kesalahan yang di dapat peneliti dari hasil perhitungan statistik. Dan setelah melakuakan percobaan data, lalu dianalisis dan di dapat nilai p-value sebesar 11% atau 0,11 ini berarti dari hasil perhitungan diketahui bahwa dari 100 percobaan yang sama akan di hasilkan kegagalan sebanyak 11 percobaan.

19 MENENTUKAN TINGKAT SIGNIFIKANSI &TINGKAT KEPERCAYAAN
Tingkat signifikansi (α) alpha atau taraf kesalahan menunjukkan batas kesalahan maksimal yang di jadikan patokan oleh peneliti jika menolak hipotesis nol padahal hipotesis nol sebetulnya benar. Pada umumnya pada penelitian ekonomi menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Sedangkan untuk pengendalian mutu dipilih 0,01 dan untuk ilmu sosial dipakai 0,10. Tingkat signifikansi (Alfa) adalah batas kesalahan maksimal yang di jadikan patokan oleh peneliti Misalnya sebelum melakukan penelitian, peneliti peneliti menetapkan nilai alfa sebesar 5% atau 0,05 ini berarti dari 100 kali seseorang melakukan percobaan yang sama di harapkan kurang dari 5 penelitian yang mengalami kegagalan. Tingkat signifikansi (p-value) adalah nilai kesalahan yang di dapat peneliti dari hasil perhitungan statistik. Dan setelah melakuakan percobaan data, lalu dianalisis dan di dapat nilai p-value sebesar 11% atau 0,11 ini berarti dari hasil perhitungan diketahui bahwa dari 100 percobaan yang sama akan di hasilkan kegagalan sebanyak 11 percobaan.

20 MENENTUKAN KRITERIA PENERIMAAN HIPOTESIS
Nilai signifikansi atau p value adalah cara yang paling mudah untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau tidak. Kriteria penerimaan hipotesis : Jika nilai signifikansi < nilai alpha, maka kita menolak hipotesis null menerima hipotesis alternatif Jika  nilai signifikansi > nilai alpha, maka kita menerima hipotesis null menolak hipotesis alternatif Tingkat signifikansi (Alfa) adalah batas kesalahan maksimal yang di jadikan patokan oleh peneliti Misalnya sebelum melakukan penelitian, peneliti peneliti menetapkan nilai alfa sebesar 5% atau 0,05 ini berarti dari 100 kali seseorang melakukan percobaan yang sama di harapkan kurang dari 5 penelitian yang mengalami kegagalan. Tingkat signifikansi (p-value) adalah nilai kesalahan yang di dapat peneliti dari hasil perhitungan statistik. Dan setelah melakuakan percobaan data, lalu dianalisis dan di dapat nilai p-value sebesar 11% atau 0,11 ini berarti dari hasil perhitungan diketahui bahwa dari 100 percobaan yang sama akan di hasilkan kegagalan sebanyak 11 percobaan.

21 MENENTUKAN KRITERIA PENERIMAAN HIPOTESIS
Jika tingkat signifikanssi alpha yang ditetapkan 0,05 maka Sebagai contoh jika nilai signifikansi sebesar 0,02 maka hipotesis alternatif diterima atau dengan kata lain hipotesis null ditolak Sebagai contoh jika nilai signifikansi sebesar 0,19 maka hipotesis alternatif ditolak atau dengan kata lain hipotesis null diterima Tingkat signifikansi (Alfa) adalah batas kesalahan maksimal yang di jadikan patokan oleh peneliti Misalnya sebelum melakukan penelitian, peneliti peneliti menetapkan nilai alfa sebesar 5% atau 0,05 ini berarti dari 100 kali seseorang melakukan percobaan yang sama di harapkan kurang dari 5 penelitian yang mengalami kegagalan. Tingkat signifikansi (p-value) adalah nilai kesalahan yang di dapat peneliti dari hasil perhitungan statistik. Dan setelah melakuakan percobaan data, lalu dianalisis dan di dapat nilai p-value sebesar 11% atau 0,11 ini berarti dari hasil perhitungan diketahui bahwa dari 100 percobaan yang sama akan di hasilkan kegagalan sebanyak 11 percobaan.

22 MENENTUKAN KRITERIA PENERIMAAN HIPOTESIS
Selain signifikansi, kita juga bisa membandingkan nilai hitung (statistik) dengan nilai tabel. Penggunaan signifikansi atau dengan memandingkan nilai hitung dengan nilai tabel sebenarnya sama Nilai hitung terdiri dari F hitung, X hitung, Z hitung, t hitung dan lain sebagainya Nilai tabel terdiri dari F tabel, X tabel, Z tabel, t tabel dan lain sebagainya Tingkat signifikansi (Alfa) adalah batas kesalahan maksimal yang di jadikan patokan oleh peneliti Misalnya sebelum melakukan penelitian, peneliti peneliti menetapkan nilai alfa sebesar 5% atau 0,05 ini berarti dari 100 kali seseorang melakukan percobaan yang sama di harapkan kurang dari 5 penelitian yang mengalami kegagalan. Tingkat signifikansi (p-value) adalah nilai kesalahan yang di dapat peneliti dari hasil perhitungan statistik. Dan setelah melakuakan percobaan data, lalu dianalisis dan di dapat nilai p-value sebesar 11% atau 0,11 ini berarti dari hasil perhitungan diketahui bahwa dari 100 percobaan yang sama akan di hasilkan kegagalan sebanyak 11 percobaan.

23 MENENTUKAN KRITERIA PENERIMAAN HIPOTESIS
Sebagai contoh kita menguji hipotesis menggunakan uji t maka kriteria : Ha diterima jika t hitung (absolut) lebih besar dari t tabel atau jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 Tingkat signifikansi (Alfa) adalah batas kesalahan maksimal yang di jadikan patokan oleh peneliti Misalnya sebelum melakukan penelitian, peneliti peneliti menetapkan nilai alfa sebesar 5% atau 0,05 ini berarti dari 100 kali seseorang melakukan percobaan yang sama di harapkan kurang dari 5 penelitian yang mengalami kegagalan. Tingkat signifikansi (p-value) adalah nilai kesalahan yang di dapat peneliti dari hasil perhitungan statistik. Dan setelah melakuakan percobaan data, lalu dianalisis dan di dapat nilai p-value sebesar 11% atau 0,11 ini berarti dari hasil perhitungan diketahui bahwa dari 100 percobaan yang sama akan di hasilkan kegagalan sebanyak 11 percobaan.

24 MENENTUKAN KRITERIA PENERIMAAN HIPOTESIS – NILAI TABEL & NILAI HITUNG
t tabel -t tabel Daerah Penerimaan Hipotesis Null/ Penolakan Hipotesis Alternatif

25 MENENTUKAN KRITERIA PENERIMAAN HIPOTESIS – NILAI TABEL & NILAI HITUNG
Hipotesis (alternatif) Diterima t tabel -t tabel t hitung

26 MENENTUKAN KRITERIA PENERIMAAN HIPOTESIS – NILAI TABEL & NILAI HITUNG
Hipotesis (alternatif) Ditolak t tabel -t tabel t hitung


Download ppt "PENGUJIAN HIPOTESIS Ahsan Sumantika, S.E., M.Sc."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google