Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Analisis Kelayakan Proyek Tunggal
Rita Tri Yusnita, SE., MM.
2
ANALISIS INVESTASI PROYEK
Pada dasarnya, analisis proyek industri terdiri atas dua aspek utama yang perlu dipertimbangkan, yaitu : Aspek Teknik Aspek Ekonomi
3
ASPEK TEKNIK Aspek teknik meliputi studi yang berkaitan dengan proses produksi, karekteristik produksi, sistem usaha, dan lokasi dari unit produksi. Faktor-faktor teknik ini perlu diperhatikan pada awal melakukan proyek industri seperti; memilih proses produksi yang tepat diantara beberapa kemungkinan cara memproduksi produk industri yang sama. pemilihan mesin-mesin dan peralatan yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan
4
ASPEK EKONOMI Aspek ekonomi dari proyek industri berkaitan dengan pendugaan penerimaan total dan biaya total per satuan waktu. Pendugaan penerimaan total dan biaya total pada masa mendatang dapat menggunakan pendekatan peramalan (forecasting) atau metode lainnya seperti : unit engineering costing.
5
TUJUAN ANALISIS PROYEK
Analisis investasi proyek inudstri bertujuan untuk memilih aktivitas investasi yang paling menguntungkan.
6
METODE ANALISIS INVESTASI PROYEK INDUSTRI
Nilai bersih sekarang (Net Present Value = NPV) Tingkat pengembalian hasil internal (Internal Rate of Return = IRR) Payback Periode
7
1. NET RESENT VALUE (NPV) NPV adalah jumlah present value semua cash inflow yang dikumpulkan proyek (dengan menggunakan discount rate suku bunga kredit yang dibayar investor) dikurangi jumlah investasi (initial cash outflow). NPV merupakan nilai sekarang arus kas di masa depan dikurangi biaya modal Suatu proyek negatif, berarti proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.
8
Kriteria Pengambilan Keputusan
Jika nilai NPV(i) > Nol Suatu proyek industri dikatakan memiliki keuntungan ekonomis, sehingga layak untuk dilaksanakan Jika nilai NPV(i) < Nol Proyek industri akan mendatangkan kerugian ekonomis apabila dilaksanakan
9
NPV NPV akan dihitung sebagai berikut:
𝐍𝐏𝐕= 𝒕=𝟎 𝑵 𝑪𝑭 𝒕 (𝟏+𝒓) 𝒕 NPV akan dihitung sebagai berikut: Hitung nilai sekarang dari setiap arus kas, termasuk biaya, yang didiskontokan oleh biaya modal proyek tersebut Jumlah arus kas diskonto ini dinyatakan dalam NPV proyek 𝑵𝑷𝑽=𝑪𝑭𝒐+ 𝑪𝑭 𝟏 (𝟏+𝒓) 𝟏 𝑪𝑭 𝟐 (𝟏+𝒓) 𝟐 +……+ 𝑪𝑭 𝒏 (𝟏+𝒓) 𝒏 CFt = Net Cash Flow pada tahun ke – t r = Tingkat Diskonto t = Lama waktu atau periode berlangsungnya investasi I0 = CFo = Initial Outlays (Nilai investasi awal)
10
Ilustrasi 1 PT. Bangun Indah ditawari untuk menangani sebuah pembangunan proyek Taman Kota Wisata. Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama. Diketahui discount rate 10% Adapun aliran kas bersih yang diperkirakan dari proyek terlihat dalam Tabel. Apakah proyek tersebut layak diterima/dikerjakan? Tahun Cash Flow Proyek (Rp) 1 2 3 4 5
11
Penyelesaian Ilustrasi 1
𝑵𝑷𝑽=𝑪𝑭𝒐+ 𝑪𝑭 𝟏 (𝟏+𝒓) 𝟏 𝑪𝑭 𝟐 (𝟏+𝒓) 𝟐 + 𝑪𝑭 𝟑 (𝟏+𝒓) 𝟑 + 𝑪𝑭 𝟒 (𝟏+𝒓) 𝟒 + 𝑪𝑭 𝟓 (𝟏+𝒓) 𝟓 = −𝟏𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎+ 𝟓𝟎.𝟎𝟎𝟎 (𝟏+𝟎,𝟏) 𝟏 + 𝟒𝟎.𝟎𝟎𝟎 (𝟏+𝟎,𝟏) 𝟐 + 𝟑𝟎.𝟎𝟎𝟎 (𝟏+𝟎,𝟏) 𝟑 + 𝟐𝟎.𝟎𝟎𝟎 (𝟏+𝟎,𝟏) 𝟒 + 𝟏𝟎.𝟎𝟎𝟎 (𝟏+𝟎,𝟏) 𝟓 𝑵𝑷𝑽 = – ( ) = Jadi Proyek tersebut dapat diterima karena memiliki nilai NPV > 0
12
2. Internal Rate of Return (IRR)
Sebelum memutuskan menerima suatu proyek, lebih baik mengetahui tingkat keuntungan atau tingkat pengembalian dari proyek tersebut. IRR juga menggambarkan persentase keuntungan yang sebenarnya akan diperoleh dari investasi barang modal atau proyek yang direncanakan. IRR merupakan rate discount dimana nilai present value dari cash inflow sama dengan nilai investasi awal suatu proyek. Dengan kata lain IRR adalah rate discount dimana NPV dari proyek tersebut = Rp 0.
13
Menghitung IRR NPV=𝐶𝐹𝑜+ 𝐶𝐹 1 (1+𝐼𝑅𝑅) 𝐶𝐹 2 (1+𝐼𝑅𝑅) 2 +……+ 𝐶𝐹 𝑛 1+𝐼𝑅𝑅 𝑛 =0 NPV= 𝑡=0 𝑁 𝐶𝐹 𝑡 (1+𝐼𝑅𝑅) 𝑡 =0 Menghitung IRR dengan cara mencoba-coba satu tingkat return, dan melihat apakah persamaan tersebut memberikan hasil NOL, jika tidak, kita coba tingkat diskonto yang lain, dan terus melakukannya sampai kita menemukan tingkat yang akan memaksa persamaan sama dengan NOL. Perhitungan dengan coba-coba akan memakan waktu, tetapi dengan menggunakan Kalkulator Finansial, kita akan menghitung IRR dengan cepat.
14
Contoh Kalkulator Finansial
15
Ilustrasi 2 PT. Bangun Indah ditawari untuk menangani sebuah pembangunan proyek Taman Kota Wisata. Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama. Adapun aliran kas bersih yang diperkirakan dari proyek terlihat dalam Tabel. Tingkat discount rate 10%. Berapakah tingkat prosentase keuntungan proyek tersebut? Apakah proyek tersebut layak diterima/dikerjakan? Tahun Cash Flow Proyek (Rp) 1 2 3 4 5
16
3. Payback Periode (Periode Pelunasan)
Payback period adalah target waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengembalikan investasi awal yang diperhitungkan dari cash inflow Atau; Jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menutupi biaya suatu proyek dari arus kas operasinya. menunjukkan berapa lama (dalam beberapa tahun) suatu investasi akan bisa kembali. Semakin kecil nilai PP, semakin cepat investasi tersebut kembali
17
PAYBACK PERIOD Payback Period=𝑛+ a−b c−b 𝑥 1 tahun
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula a = Jumlah investasi mula-mula b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
18
Contoh Payback Period PT. Bangun Indah ditawari untuk menangani sebuah pembangunan proyek Taman Kota Wisata. Investasi dikeluarkan pada awal tahun pertama. Adapun aliran kas bersih yang diperkirakan dari proyek terlihat dalam Tabel. Tingkat discount rate 10%. Berapa lama investasi tersebut dapat kembali? Thn Cash Flow Proyek 1 2 3 4 5
19
Perhitungan Payback Period
PP = 𝑛+ a−b c−b 𝑥 1 tahun PP = − − 𝑥 1 tahun = 2 tahun 4 bulan Jadi, investasi dapat diterima kembali (balik modal) dalam jangka waktu 2 tahun 4 bulan Proyek tersebut dapat diterima karena memiliki waktu pengembalian investasi yang pendek
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.