Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHerman Kurniawan Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
CYCLE INVENTORY Devy Setyana Indah Maharani Ayuniartika Nurita
Ganggas Prasidya Heru Ekalodita
2
Lot size atau batch size adalah sejumlah quantity yang dibeli atau diproduksi pada suatu waktu tertentu oleh suatu bagian di supply chain. Contoh perusahaan komputer yang menjual rata-rata 4 buah printer setiap minggunya. Tetapi manajer toko harus mengorder 80 buah printer setiap kali pemesanan karena lot atau batch size-nya adalah 80. Tentunya sejumlah 80 buah printer yang diorder itu tidak akan langsug terjual. Melainkan membutuhkan waktu sekitar 20 hari sebelum semua persediaan terjual habis. Jadi toko komputer tersebut harus menyimpan inventory/ stok printer karena mereka harus membeli sesuai dengan lot size yang jumlahnya lebih besar dari penjualan harian.
3
Cycle Inventory = lot size/2 = Q/2
Cycle Inventory adalah jumlah inventory rata-rata yang disimpan pada tahapan supply chain yang disebabkan karena jumlah pembelian atau produksi yang dilakukan dalam lot lebih besar daripada jumlah yang dibutuhkan customer. Notasi: Q = Quantity in a lot or batch size D = Demand per unit time Cycle Inventory = lot size/2 = Q/2
4
Contoh toko penjual jeans levi`s dengan permintaan per hari relatif stabil yaitu D= 100 unit/ hari. Misalkan manajer toko harus membeli stok dalam lot Q= 1000 unit jeans untuk setiap pembelian. Maka diperlukan 10 hari untuk menghabiskan satu lot. Stok jeans akan turun secara konstan dari 1000 (yaitu pada saat lot baru saja tiba) sampai 0 (ketika semua sudah habis terjual). Hal ini terjadi berulang setiap 10 hari membentuk siklus.
5
Inventory Q Time t
6
Average flow time pada toko jeans: = Q/ 2D = 1000/2x100 = 5 hari
Banyak ukuran dan persediaan siklus juga mempengaruhi waktu aliran material dalam rantai pasokan. Average flow time = average inventory average flow rate = cycle inventory demand Average flow time = Q / 2D Average flow time pada toko jeans: = Q/ 2D = 1000/2x100 = 5 hari
7
Fixed ordering cost (S) adalah biaya pada setiap kali pembelian yang tidak tergantung pada jumlah pembelian. Misal: fix administrative cost, trucking cost to transport the order, labor cost to receive the order. Meningkatnya lot size menurunkan fix ordering cost per unit purchased. Contoh :bila untuk biaya sewa sebuah truk = Rp 4000 Kapasitas angkut truk adalah 2000 pasang jeans. Jika lot size 100 pasang berarti transportation cost = Rp. 40/pasang. Jika lot size pasang berarti transportation cost = Rp. 4/ pasang. S = fix ordering cost per lot or batch = Rp/ lot.
8
Holding Cost (H) adalah biaya penyimpanan inventory pada suatu jangka waktu tertentu, biasanya dalam jangka waktu 1 tahun. H = hC = Rp/ unit/ year h = biaya penyimpana untuk 1 tahun. Total holding cost akan meningkat sesuai dengan meningkatnya lot size dan cycle inventory.
9
Memperkirakan Biaya Persediaan Siklus Terkait Dalam Praktek
Inventory Holding Cost : Cost of Capital Obsolescence ( or spoilage ) cost Handling cost Occupancy cost Miscellaneous cost Ordering Cost: Buyer time Transportation costs Receiving cost Other costs
10
Lot Sizing untuk Single Product (Economic Order Quantity)
D= manual demand of the product S = fixed cost incurred per order C = cost per unit (biaya material) h = Biaya penyimpanan 1 tahun Tiga biaya yang harus dipertimbangkan dalam memutuskan besarnya lot size: 1. Annual material cost = CD 2. Annual order cost = (D/Q) S 3. Annual holding cost = (Q/2)hC
11
Contoh Economic Order Quantity:
Demand untuk Deskpro computer di toko Best Buy adalah 1000 unit per bulan. Cost yang ditimbulkan untuk setiap kali order adalah $4000. Harga satu unit komputer adalah $500 dengan holding cost pada retailer sebesar 20 persen. Hitunglah jumlah optimum order yang sebaiknya dilakukan manajer toko. Analisis: Pada kasus ini manajer toko memiliki data input sebagai berikut: Annual demand, D = 1000 x 12 = units Order cost per lot, S = $4000 Unit cost per computer, C = $500 Holding cost per year dari sisi inventory value, h = 0.2
12
Cycle inventory = Q*/ 2 = 980/ 2 = 490
Dengan menggunakan rumus EOQ, optimal lot size adalah: Jadi untuk meminimalkan total cost, manajer toko sebaiknya mengeluarkan order sejumlah lot size 980 unit komputer untuk setiap kali pembelian. Untuk Q*= 980, maka cycle inventory yang merupakan average inventory adalah: Cycle inventory = Q*/ 2 = 980/ 2 = 490 Untuk lot size Q* = 980, manajer toko mendapatkan data sebagai berikut: Jumlah order per tahun = D/ Q* = 12000/ 980 =12.24 Annual ordering and holding cost = (D/ Q*)/ S + (Q*/2) hC = $ Average flow time = Q* / 2D = 490/ = year = 0.49 month. Jadi setiap komputer rata-rata disimpan selama 0.49 bulan sebagai stok toko sebelumterjual.
13
Contoh 2. Manajer toko ingin mengurangi lot size dari 980 menjadi 200 unit. Agar quantity ini menjadi optimal, berapa order cost per lot yang harus dikurangi? Desired lot size, Q* = 200 Annual demand, D = 1000 x 12 = units Unit cost per computer, C = $ 500 Holding cost per year as a fraction of inventory value, h = 0.2 Dengan menggunakan EOQ formula, kita dapat mengitung order cost yang diinginkan adalah: Jadi manajer toko harus menekan order cost per lot dari $4000 menjadi $166.7 untuk membuat lot size 200 menjadi optimal.
14
Bagaimanakah caranya meminimalkan total cost untuk pengiriman dengan lot size tertentu dan hal apa yang harus dilakukan dalam pengiriman mix semacam ini? Caranya kita harus mengkaji 3 pendekatan dalam pengiriman mix lot semacam ini dan mengetahui pendekatan mana yang paling ekonomis.
15
contoh : Toko elektronik Allied menjual 3 jenis televisi Samsung dengan jenis LE22B, LE19B, dan LE19A. Annual demand untuk ketiga jenis televisi tersebut masing-masing DLE22B = $12000 DLE19B = $1200, DLE19A = $120. Dimisalkan cost untuk ketiga jenis barang tersebut sama yaitu $500. Fix transportation cost sebesar $4000 untuk setiap pengiriman. Terdapat biaya tambahan untuk penerimaan dan masing-masing storage model sebesar $1000, dan ada biaya holding cost sebesar 20%.
16
Multiple products with lots ordered and delivered independently
Evaluasi lot size yang harus Mr. Fu order untuk masing-masing yang diorder jika pengirimannya independent dan evaluasi annual cost untuk kebijakan ini?
17
analisis Demand (D) = DLE22B = $12000/year , DLE19B = $1200/year, DLE19A = $120/year common order cost (S) = $4000 product-specific order cost = $1000 holding cost (h)= 0,2 unit cost (C) = $500
19
Products ordered and delivered jointly
Para manager memasukkan 3 produknya pada setiap lot yang diorder secara bersama dan evaluasi lot size optimal dari masing – masing model.
20
analisis Jika ketiga model selalu dimasukkan dalam setiap order, maka fix order bersama untuk setiap order adalah S* = S+S LE22B+S LE19B +S LE19A = $ $ $ $ $ 1000 = $ 7000 per order
21
Optimal Order frequency didapat dari
n* = √12000x x x100 = 9,75 2x7000 Jadi, ketika setiap model ada dalam tiap order dan pengiriman, manajer produk harus menambahkan 9.75 order setiap tahunnya.
22
Annual order cost = 9.75 x 7000 = $68.250 Annual ordering and Holding cost ,Across the three sizes = $61,512 + $6,151 + $615 + $68.250 = $136,528
24
Hasilnya manajer produk sukses melakukan penurunan biaya tahunan dari 155,140 ke 136,528 dengan semua pemesanan secara bersamaan. penyusutan annual holding cost dan holding cost sekitar 13%
25
ECONOMIC OF SCALE TO EXPLOID QUANTITY DISCOUNT
26
Lot size based discount
Penentuan harga diskon berdasarkan jumlah yang dipesan tiap satu lot. 2 metode diskon: a. All unit quantity discount Metode ini terdapat spesifikasi break point harga dengan istilah q0, q1, …., qn. Penetapan unit cost spesifik mengikuti break point tersebut. b. Marginal unit quantity discount Motede ini yang berperan marginal cost/unit . Solusinya mengoptimalkan lot size untuk setiap marginal price.
27
Volume based discount Penentuan diskon berdasarkan jumlah total pembelian pada suatu waktu tertentu tanpa menghiraukan jumlah lot yang dibeli pada periode tersebut.
28
Alasan Quantity Discount berperan dalam supply chain
Mengembangkan koordinasi untuk meningkatkan profit dari supply chain tersebut. Suatu supply chain dikatakan terkoordinasi jika retailer dan supplier memaksimalkan total keuntungan supply chain tersebut..
29
SUMMARY OF LEARNING OBJECTIVES
30
Saldo biaya untuk memilih jumlah optimal dari persediaan siklus dalam supply chain.
Memahami dampak dari diskon kuantitas pada ukuran lot dan persediaan siklus. Merancang skema diskon untuk rantai pasokan Memahami dampak dari promosi perdagangan terhadap ukuran lot dan persediaan siklus Mengidentifikasi tuas manajerial yang mengurangi ukuran lot dan persediaan siklus dalam rantai pasokan tanpa meningkatkan biaya
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.