Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KOMPLESITAS MASYARAKAT INDONESIA Oleh

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KOMPLESITAS MASYARAKAT INDONESIA Oleh"— Transcript presentasi:

1 KOMPLESITAS MASYARAKAT INDONESIA Oleh
Paulus Wirutomo Sistem Sosial Indonesia (2015)

2 MASYARAKAT INDONESIA Indonesia merupakan negara kepulauan serta merupakan negara berpenduduk keempat terpadat di dunia dengan komunitas muslim yang terbesar. Sebagai negara kepulauan Indonesia memiliki penduduk yang terdiri dari berbagai kelompok etnik dengan dialek, tradisi dan kehidupan berbeda-beda dan terbesar diberbagai wilayah. Selain itu Indonesia juga kaya akan sumber daya alam yang pada masa lalu menarik perhatian negara imperialis seperti Portugis dan Belanda, dan saat ini juga menjadi sasaran negara negara kapitalis besar, indonesia menjadi sumber tenaga kerja murah dan konsumen berbagai produk. Dengan kompleksitasnya itu, banyak ilmuan yang tertarik mengamati dinamika indonesia, baik aspek politik, sosial maupun ekonomi.

3 A.Komposisi etnik penduduk Indonesia
Berdasarkan sensus tahun 2000 diketahui bahwa jumlah etnik dan sub-etnik yang terdapat di Indonesia adalah 1072, dengan 11 etnik memiliki warga di atas satu persen. Tentunya setiap etnik memiliki identitas budaya dengan karakteristiknya tersendiri. Indonesia masih dalam tahan nation building selama masa orde baru, sehingga konsep SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) dianggap sensitif. Khususnya ras dan etnik/ Keberadaan kelompok etnik tersebut dapat menjadi kekuatan integrative dalam masyarakat, tetapi juga bisa memiliki implikasi yang bersifat paradoks.

4 B.Komposisi penduduk berdasarkan agama
Indonesia merupakan negara multi-religius.Beberapa agama yang dianaut sebagian besar penduduk Indonesia adalah Islam,Kristen (protestan & katolik). Hindu,Budha dan Khonghucu. Pada situasi tertentu yang sangat represif, peran negara sangat dominan sehingga integrasi lebih bersifat koersif. sedangkan pada waktu yang lain terjadi sebaliknya. Begitu pula dilihat dari relasi horizontal antar kelompok, baik atas dasar etnik maupun lokalitas, masih terjadi hubungan yang terdapat dikatakan hubungan yang harmonis, masih terjadi pertentangan dan pada tinggkat tertentu bersifat konfliktual, terutama pada saat negara kurang berperan.

5 lanjutan Negara perlu menjalankan perannya untuk mengembangkan negara-bangsa dengan cara yang demokrasi dan kebijakan-kebijakan yang bersifat multicultural dengan identitas sebagai sebuah bangsa yang satu menjadi kebutuhan bagi semua kelompok etnik yang ada. Hal yang paling penting dicatat bahwa dengan adanya perkembangan sosil politik di Indonesia yang memunculkan kebutuhan pengelolaan dan menyelesaikan konflik, berkembang pula ketertarikan untuk mengembangkan pendidikan multicultural.

6 C.Stratifikasi Masyarakat Indonesia
Stratifikasi masyarakat Indonesia dalam konteks negara bangsa tidak terlepas dari sejarah perkembangan politik dan struktur pemerintahan serta birokrasi sejak masa Hindia- Belanda hingga saat ini.enam priode politik sebagai tahapan perkembangan yang sangat penting diindonesia, yaitu priode aturan kolonial (sebelum 1942),proide pendudukan jepang ( ),proide revolusi ( ),priode orde lama ( ),priode orde baru ( ),preode reformasi (setelah 1998)pada bagian ini akan dibagi secara singkat perubahan politik dan struktur pemerintahan pada priode tersebut. Sistem pemerintahan dan birokrasi pada masa colonial berlangsung sekitar tahun 1830 dengan administrasi baru dibawah Gubernur Jendral Van den Bosch yang menerapkan culturstelsel. Sekitar tahun 1860/1870.

7 lanjutan Dengan birokratisasi yang menguatkan pada akhir abad ke-19, maka terbuka kemungkinan penerimaan sebagai pegawai negeri meningkat, seprti yang diwujudkan dalam penumpasan tanpa ampun terhadap pemberontakan petani. Pada akhir masa pemerintahan colonial Belandaa, situasi sangat tidak stabil dan diwarnai konflik karena meningkatnya tuntutan untuk merdeka. Jepang menang perang di asia dan mengambil alih pemerintahan dari Hindia Belanda. Pada masa itu pemerintahan Jepang melakukan mobilitasi politik dan ekonomi dengan mengorganisasikan penduduk ditingkat yang paling rendah, yaitu kampong dengan penekanan loyalitas yang sangat kuat terhadap pemerintahan Jepang. Pada tahun 50-60, Soekarno gigih menganjurkan peningkatan upaya pembangunan bangsa. Pembangunan bangsa daan karakter menjadi kata kunci dalam periode ini.

8 D.Kondisi Sosial Ekonomi
Pendidikan dianggap sebagai factor penting untuk meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan bangsa.Perbedaan tingkat pendidikan pada umumnya berdampak pada perbedaan peluang anggota masyarakat unyuk memperoleh pekerjaan. Hal ini juga berdampak pada perbedaan tingkat pendapatan yang akhirnya berpengaruh terhadap perbedaan tingkat kesejahteraan. Perbedaan ekonomi di Indonesia sudah dibahas sejak adanya debat internasional tahun 1950-an tentang dualisme perekonomian di Indonesia. Hal tersebut didorong oleh adanya kondisi sosial ekonomi pada masa colonial dan pada masa awal kemerdekaan. “regionalisme”,Dalam perkembangannya kegiatan ekonomi lebih dominan di jawa dan, sedikit banyak, di Sumatera.

9 lanjutan Perubahan structural ekonomi dan pertumbuhan ekonomi meningkat sangat luar biasa menjelang tahun an. Pembangunan regional di Indonesia pada saat itu digambarkan sebagai transformasi sosial ekonomi yang dramatis sejak tahun 1960-an. Sementara terdapat kesenjangan ekonomi yang serius antar wilayah, Indonesia telah menjadi sebuah entitas ekonomi yang lebih terintegrasi, dibantu oleh pemerintahan yang kuat dan beroriiiientasi pembangunan, minyak dan aliran modal masuk, serta inveestasi utama dibidang infrastruktur fisik dan sosial.

10 E.Kompleksitas Masyarakat Dan Integrasi Nasional
Integrasi nasional tergantung pada keseimbangan mendasar antara komponen historis, politik,sosial budaya,interaksi dan ekonomi sebagai sebuah ekuilibrium yang dinamis. Berkembangnya kelompok etnik seperti di Indonesia dapat menjadi kekuatan integratif dalam masyarakat, tetapi juga bisa memiliki implikasi yang bersifat paradoks. Integrasi nasional sangat kompleks. Sehingga sebagian dari kompleksitas tersebut muncul dari bagaimana berbagai factor integrasi tersebut terjadi pada berbagai level.

11 F. Konflik Sosial Dan Kekerasan
Indonesia menjadi sangat menarik perhatian internasional sejak terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997 dan perubhan kepemimpinan nasional pada tahun 1998. Pada akhir tahun 1990-an, Indonesia dikejutkan dengan berbagai konflik etnik. Selama tahun ,terjadi kerusuhan di jawa. Sebagaian dari konflik tersebut dipersepsikan sebagai sintemen anti Cina yang diikuti oleh kekerasan seperti yang umumnya terjadi, baik sebelum maupun setelah kemerdekaan, meskipun terjadi dalam skala berbeda-beda.

12 lanjutan Mengelompokkan beberapakan kategori kekerasan.
Kekerasan komunal merupakan kekerasan sosial yang terjadi antara dua kelompok masyarakat atau satu kelompok diserang oleh kelompok lain. Pengelompokan komunal bisa berdasarkan etnik,agama,kelas sosial, afiliasi politik atau hanya sekedar perbedaan kampong, dan lain- lain.

13 G.Terbentuknya Bangsa Dan Negara Indonesia
Kesadaran berkebangsaan dan ide pembentukan negara kesatuan Indonesia sampai pasca kemerdekaan Indonesia,konsep kesatuan nasional menjadi prioritas perhatian pemerintah Indonesia. Pada periode orde Baru,kebijakan yang menekankan pentingnya negara kesatuan begitu kuat sehingga perbedaan-perbedaan dalam masyarakat dapat dikatakan tidak diberi tempat yang memadai. Istilah Bhineka Tunggal Ika ( Bersatu Dalam Keragaman ) ditetapkan sebagai slogan yang diasumsi diterima oleh seluruh etnik diwilayah Indonesia.

14 H. Dinamika kebangsaan Indonesia
Seperti yang dijelaskan oleh Paulus Wirutomo. Dinamika hubungan antar etnik terkait denga besar kecilnya rasa memiliki Indonesia sebagai bangsa pada setiap kelompok etnik. Karakteristik sebuah bangsa membatasi bentuk dan berbagai fungsi institusi negara, dan dengan demikian juga membatasi sebagai hubungan antara etniknya. Pada masa reformasi telah terjadi perubhan system politik dan administrasi pemerintahan yang berdampak juga pada hubungan antara pusat dan daerah, maupun anatar kelompok etnis.

15 lanjutan Pada tingkatan tertentu, dengan berlangsungnya reformasi dan euphoria demokrasi,negara dapat kehilangan kewibawaannya dalam mengmbangkan sebuah negara bangsa. Istilah Bhineka Tunggal Ika maupun niali gotong royong dan rukun yang selama ini dilekatkan sebagai ciri masyarakat Indonesia terus mendapat ujian dalam relasi antar kolompok di tingkat empiric. Hal yang paling penting bahwa dengan adanya perkembangan sosial politik di Indonesia yang memunculkan kebutuhan pengelolaan dan penyelesaian konflik,berkembang pula ketertarikan untuk mengembangkan pendidikan multicultural.

16 SEKIAN DAN TERIMA KASIH


Download ppt "KOMPLESITAS MASYARAKAT INDONESIA Oleh"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google