Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWidyawati Kusumo Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Atlin G.N., R. Venuprasad, J. Bernier, D. Zhao, P. Virk, and A. Kumar Rice germplasm development for drought-prone environment: Progress made in breeding and genetic analysis at IRRI. Alternatif untuk peningkatan produksi di lahan sawah tadah hujan yang sering kekeringan : Padi hibrida
2
Umur bibit saat pindah tanam (HSS)
Penampilan agronomi dari 10 hibrida dan 115 inbrida pada umur bibit berbeda saat pindah tanam Jenis Padi Umur bunga (HSS) Tinggi (cm) Indek Panen Hasil (t/ha) Umur bibit saat pindah tanam (HSS) 22 65 Hibrida 85 114 115 90 0,41 0,38 5,0 2,7 Inbrida 82 113 119 92 0,37 0,28 3,4 1,5 Pr>F ns 0,0012 <0,0001 < 0,0001 Ns= non significant Padi hibrida lebih toleran terhadap delayed planting
3
Padi hibrida lebih toleran terhadap kekurangan air
Penampilan agronomi tiga jenis padi pada 3 jenis perlakuan pemberian air Jenis Padi Hasil biji (kg/ha) Umur berbunga (HSS) Tinggi (cm) Irigasi Penuh AWD Severe stress Hibrida 7.321* 6.348* 2.753** 84** 85** 97 86 76 Inbrida Sawah 6.185 5.527 1.514 91 92 96 104 81 Inbrida gogo 5.751 5.043 2.356** 82** 83** 106 Mean 6.330 5.616 1.794 89 90 93 103 94 * dan **=significant pada P= 0,05 dan P 0,01 dibandingkan terhadap Inbrida gogo Padi hibrida lebih toleran terhadap kekurangan air
4
Heterosis atau hybrid vigor menunjukkan adanya superioritas hibrida (F1) dibandingkan tetua pembentuknya dalam hal : kejaguran pertumbuhan (vigor) (terutama volume akar besar ~ uptake air) kapasitas reproduktif, hasil biji serta karakteristik lain ketahanan terhadap cekaman biotik ketoleranan terhadap cekaman abiotik
5
KOMPONEN PADI HIBRIDA SISTEM 3 GALUR
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.