Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERAWATAN DAN PERBAIKAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERAWATAN DAN PERBAIKAN"— Transcript presentasi:

1 PERAWATAN DAN PERBAIKAN
KILLER PRESENTATIONS Series Power Templates & Presentations Tools You Must See Before You Die © IDEASMAX, All Rights Reserved. All Accompanying Logos, Brands and Product Name are Trademark and Registered by Their Own Companies Presentation Services - – SMS Center : – PERAWATAN DAN PERBAIKAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA

2 PERAWATAN DAN PERBAIKAN
RANGKAIAN ELEKTRONIKA KILLER PRESENTATIONS Series Power Templates & Presentations Tools You Must See Before You Die © IDEASMAX, All Rights Reserved. All Accompanying Logos, Brands and Product Name are Trademark and Registered by Their Own Companies Presentation Services - – SMS Center : – MATERI I PERAWATAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA

3 A. PENGERTIAN PERAWATAN
Suatu kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan dan mengadakan perbaikan atau penggantian mengikuti cara tertentu untuk menghindari kegagalan ber-dasarkan keandalan masingmasing komponen, sehingga terdapat suatu keadaan operasi pe-ralatan yang efektif dengan hasil kerja alat yang optimal.

4 Memperpanjang usia pakai peralatan, Menjamin daya guna dan hasil guna,
B. TUJUAN PERAWATAN Memperpanjang usia pakai peralatan, Menjamin daya guna dan hasil guna, Menjamin kesiapan operasi atau siap pakai peralatan, dan Mmenjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan. KILLER PRESENTATIONS Series Power Templates & Presentations Tools You Must See Before You Die © IDEASMAX, All Rights Reserved. All Accompanying Logos, Brands and Product Name are Trademark and Registered by Their Own Companies Presentation Services - – SMS Center : –

5 C. Jenis Aktifitas Perawatan
Tidak Terencana Diperlukan pada saat terjadinya kondisi da-rurat, misalnya saat pelaksanaan praktikum pengukuran atau pengujian rangkaian elek-tronika terjadi kerusakan/kerja alat yang tidak normal, alat pengaman (fuse) putus, instalasi pengawatan terbakar karena usia dan me-mungkinkan dapat ditangani secara darurat.

6 lanjutan 2. Terencana Aktifitas perawatan yang dilakukan dalam bentuk korektif dan preventif. Kegiatan perawatan preventif dilakukan baik secara terjadwal maupun tidak terjadwal. Kegiatan perawatan preventif diperlukan untuk pemantauan kondisi peralatan sebelum dipakai.

7 Kegiatan Perawatan Preventif
Perawatan preventif dalam pengertian yang luas, meliputi aspek rekayasa (engneering) dan mana-jemen. Perawatan preventif bidang rekayasa dapat berupa pendeteksi dan koreksi penggunaan peralatan pada saat peralatan dipakai, seperti kalibrasi alat ukur dan modul elektronika sebagai trainer secara penciuman dan penglihatan terdeteksi terjadinya arus lebih atau hubung singkat.

8 Grafik Pola Kerusakan Alat pada Umumnya
lanjutan Grafik Pola Kerusakan Alat pada Umumnya

9 Perawatan Korektif Aktifitas perawatan korektif berkaitan dengan deteksi kerusakan, penentuan lokasi kerusakan, dan perbaikan atau penggantian bagian yang rusak Langkah-langkah perawatan korektif meliputi; deteksi, dan menentukan kerusakan dan metode perbaikan. Kegiatan deteksi dilakukan dengan cara memeriksa fungsi, kinerja dan membandingkan dengan spesifikasi alat.

10 Alat/Bahan Keperluan Perawatan
Alat/bahan dalam aktifitas perawatan rangkaian elektronika dapat digunakan semua jenis yang bersifat membantu kerja. Peralatan yang dibutuh dapat berupa buku manual perawatan, peralatan uji meliputi multimeter, osiloskop, logic probe, dan peralatan khusus untuk kalibrasi alat ukur. Peralatan mekanik meliputi toolset, solder dan keleng-kapannya. Peralatan pendukung lainnya dapat berupa cairan pembersih mekanik untuk komponen yang se-ring digerakkan seperti pontensiometer.

11 lanjutan Peralatan mekanik meliputi toolset, solder dan kelengkapannya. Peralatan pendukung lainnya dapat berupa cairan pembersih mekanik untuk komponen yang sering digerakkan seperti pontensiometer.

12 PERAWATAN DAN PERBAIKAN
RANGKAIAN ELEKTRONIKA KILLER PRESENTATIONS Series Power Templates & Presentations Tools You Must See Before You Die © IDEASMAX, All Rights Reserved. All Accompanying Logos, Brands and Product Name are Trademark and Registered by Their Own Companies Presentation Services - – SMS Center : – MATERI II PELACAKAN KERUSAKAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA

13 Proses Pelacakan Kerusakan
Banyak teknik pelacakan kerusakan dapat digunakan dalam bidang elektronika. Proses pelacakan kerusakan secara umum dapat dilakukan melalui pengamatan fisik, mengenali gejala kerusakan, melakukan pengujian komponen dan pemeriksaan input output tiap blok.

14 lanjutan Setiap blok rangkaian terdiri atas ratusan atau ribuan komponen. Proses pelacakan dengan memeriksa melalui pengujian untuk masing-masing komponen pasti tidak mudah. Secara sistematis, proses pelacakan kerusakan diawali dengan melakukan analisis dilengkapi dengan diagram alir sebagai petunjuk menen-tukan gejala kerusakan yang terjadi.

15 Spesifikasi Komponen Elektronika
Pelacakan kerusakan rangkaian elektronika dapat dikenali melalui data spesifikasi kom-ponen yang digunakan. Penggunaan lembar spesifikasi komponen akan membantu proses pelacakan dalam mengenali tentang pemakaian, batas mak-simum mutlak, dan batas data kelistrikan penting lainnya.

16 Keandalan dan Kegagalan
Keandalan dan Kegagalan memiliki hubungan erat terhadap pelacakan kerusakan. Suatu rangkaian elektronika yang memiliki ke-andalan yang teruji, tidak terlalu sering mengalami kerusakan. Sebaliknya rangkaian elektronika yang memiliki keandalan yang rendah akan mengalami kegagal-an. Saat terjadi kegagalan diperlukan proses pelacakan kerusakan.

17 lanjutan Pada prinsipnya tidak ada peralatan yang dapat bekerja secara sempurna sepanjang waktu, mes-kipun kualitas dan teknologinya canggih. Pengetahuan tentang kualitas peralatan elektro-nika sesuai kemampuan masing-masing kompo-nen yang memenuhi spesifikasi dapat digunakan untuk menentukan keandalan kualitas terhadap waktu.

18 Tahap kegagalan rangkaian elektronika
Tahap kegagalan dini (infant mortality) Kegagalan peralatan sesaat setelah alat ter-sebut dibuat dan dikirimkan ke pelanggan. 2. Tahap kegagalan normal Kegagalan faktor usia kerja peralatan elektroni-ka. Pada umumnya laju kegagalan normal me-miliki angka persentase paling rendah.

19 lanjutan Kegagalan tahap akhir
Periode suatu peralatan mengalami laju ke-gagalan paling tinggi. Penyebabnya adalah faktor usia kerja alat sudah berakhir. Cepat tidaknya suatu peralatan memasuki tahap akhir kegagalan tergantung pada cara pemeliharaan peralatan selama digunakan.

20 Kegagalan Parsial Perubahan karakteristik atau parameter di luar batas spesifikasi, namun tidak sampai mengurangi fungsi alat secara menyeluruh. Jenis kegagalan ini disebabkan oleh satu faktor, misal-nya pada rangkaian elektronika terdapat rangkaian pembangkit frekuensi yang masih berfungsi meng-hasilkan sinyal, namum nilai frekuensi yang dihasilkan tidak sesuai dengan posisi batas ukurnya.

21 Kecepatan Kegagalan (FR) Komponen
Kerusakan rangkaian elektronika yang bersifat kompleks membutuhkan waktu dan melelahkan bila tidak dibarengi pengetahuan tentang usia pemakaian komponen. 1. Mean Time To Fail (MTTF) adalah lamanya pemakaian komponen sampai dicapai kegagalan. MTTF digunakan untuk menghitung usia komponen elektronika yang tidak dapat direparasi.

22 lanjutan Formula penghitungan diberikan oleh rumus:

23 lanjutan

24 lanjutan

25 lanjutan Sebuah resistor karbon film merupakan komponen yang tidak bisa diperbaiki bila telah tejadi kerusakan. Nilai FR diperoleh dari tabel FR sebesar 0,2 x 10 –6/ jam. Lama masa pakai komponen resistor; Angka usia yang diperoleh sangat panjang untuk sebuah komponen yang berdiri sendiri (belum menyatu dalam sebuah rangkaian).

26 lanjutan 2. Mean Time Between Failures (MTBF)
Lamanya pemakaian suatu sistem sampai dicapai kegagalan. MTBF digunakan untuk rangkaian yang dapat diperbaiki, seperti instrumen dan sistem. Formula penghitungan diberikan oleh rumus:

27 lanjutan Suatu rangkaian dibentuk oleh 4 buah resistor karbon film, 2 buah kapasitor elektrolit, 2 buah LED dan 2 buah transistor < 1 Watt. Berdasarkan tabel FR, diperoleh data: Resistor karbon film = FR(A) = 0,2×10-6/jam Kapasitor elektrolit = FR(B) = 1,5×10-6/jam LED = FR(C) = 0,1×10-6/jam Transistor < 1 Watt = FR(D) = 0,08×10-6/jam

28 lanjutan Lamanya pemakaian suatu sistem sampai dicapai kegagalan.
FR(rangkaian) = FR(A) + FR(B) + FR(C) + FR(D) FR(rangkaian) = [(4×0,2)+(2×1,5)+(2×0,1)+(1×0,08)]×10-6/jam FR(rangkaian) = 4,16×10-6/jam MTBF(rangkaian) = 1/ FR(rangkaian) =240384,615jam = hari Angka MTBF yang diperoleh memberikan interpretasi bahwa komponen dalam rangkaian memiliki tingkat kegagalan/kerusakan akan jauh lebih kecil dibandingkan kegagalan sebuah komponen berdiri sendiri.

29 Hukum Eksponen Keandalan
Hukum Eksponen Keandalan menyatakan bahwa peluang tidak adanya kegagalan sistem dalam waktu t merupakan fungsi eksponensial dari waktu tersebut. Makin lama sistem dioperasikan, keandalan-nya akan menjadi berkurang dan peluang kegagalan (Q) akan naik.

30 lanjutan Formula peluang kegagalan (Q) dinyatakan dengan persamaan:
Hubungan antara keandalan (R) dan laju kegagalan sistem (λ) dituliskan dengan persamaan:

31 lanjutan Suatu sistem radar mempunyai estimasi MTBF jam. Peluang keberhasilan untuk waktu misi: t = 100, Peluang keberhasilan R =e-0,01 =0,99 = 99%, t = 2000, Peluang keberhasilan R =e-0,2 =0,819 = 81,9%, t = 5000, Peluang keberhasilan R =e-0,5 =0,607 = 60,7%, Nilai R tak mungkin berharga 1, data ini memberikan interpretasi bahwa sistem radar tak pernah gagal.

32 Memperbaiki keandalan (R)
Derating: mengoperasikan komponen di bawah batas maksimumnya. Contohnya: menggunakan resistor ½ Watt untuk rangkaian yang sebenar-nya hanya butuh resistor ¼ Watt.

33 lanjutan Redundancy: Menyambungkan suatu unit ke unit yang lain dengan fungsi yang sama, sehingga kalau yang satu gagal yang lain akan mengambil alih fungsi yang lain. Biasanya unit ini terpasang secara parallel. Terdapat dua cara redundancy: Aktif: bila suatu unit stand by hidup mengikuti suatu kegagalan.

34 lanjutan Contoh: UPS terpasang pada komputer, lampu darurat AC yang selalu siap menyala apabila tegangan AC mati. Pasif: bila elemen-elemen bersekutu mem-bagi beban atau melaksanakan fungsi-nya secara terpisah. Contoh: generator pada gedung perkantoran yang tersedia tapi tidak dijalankan dan tidak otomatis.

35 Metoda-Metoda Pelacakan Kerusakan
Pemilihan metoda yang sesuai dalam mencari kerusakan akan dapat menentukan efisiensi kerja. Beberapa teknik yang bisa digunakan, antara lain: Symptom-function, Signal-tracing, Metoda tegangan dan hambatan Metoda Half-splitting, Metoda Pemutusan Lup, dan Metoda substitusi.

36 Metoda Symptom-function
Metoda Symptom-function (fungsi gejala) diperlukan untuk mengisolir kerusakan pada bagian tertentu. Saat mengoperasikan rangkaian elektronika ternyata tidak bekerja (gejalanya), periksa kabel power, terhubung atau terputus, fuse putus, dan mungkin saklar tidak bekerja dengan baik dan seterusnya.

37 Metoda Signal-tracing
Metoda Signal-tracing dipakai untuk menemukan blok tertentu penyebab kegagalan pemakaian. Metode signal-tracing pasif

38 lanjutan Metode signal-tracing Aktif

39 Metoda Tegangan dan Hambatan
Metoda Tegangan dan Hambatan digunakan untuk menunjukkan dengan tepat suatu kompo-nen atau kerusakan rangkaian dengan cara mem-bandingkan data hasil ukur terhadap data spesifi-kasi komponen yang dikeluarkan perusahaan pembuat. Pemeriksaan rangkaian elektronika yang dicurigai rusak, pada umumnya dilakukan pengukuran tegangan dan resistansi. Pengukuran tegangan memerlukan peralatan dalam kondisi ON. Pengukuran resistansi dilakukan pada saat peralatan dalam kondisi OFF.

40 Metoda Half-splitting
Digunakan untuk rangkaian dengan blok-blok tersusun seri. Pelacakan dilakukan untuk setengah sistem dan secara berturut-turut dilakukan untuk setengah sistem yang lainnya sampai kerusakan ditemukan.

41 Metoda Pemutusan Lup Sistem atau subsistem elektronik dengan umpan-balik sangat sulit dilacak. Metoda pemutusan lup digunakan untuk melacak kerusakan pada rangkaian elektronika dengan cara memutuskan lup. Tegangan DC atau sinyal yang sesuai diinjeksikan pada titik tempat lup terputus. Variasikan besaran tegangan dari keadaan normal untuk melihat perubahan respon rangkaian.

42 lanjutan Teknik pemutusan lup dapat digunakan misalnya pada sebuah PLL (phase lock loop)

43 Metoda Substitusi Metoda substitusi biasanya memerlukan penyolderan atau penggantian komponen sebagai tahap akhir dari proses pelacakan kerusakan. Dua tahap pokok dalam metoda substitusi yang harus dilakukan, yakni penggunaan komponen pengganti yang benar dengan hubungan rangkai-an yang benar.

44 lanjutan Sebelum melakukan penggantian, disarankan untuk melakukan pemeriksaan dengan metoda lain, seperti yang telah diuraikan sebelumnya, sehingga yakin komponen mana yang mengalami kerusakan.

45 Analisa Problem Solving
Digunakan untuk menghadapi sistem elektronik yang kompleks dengan kerusakan yang berulang. Analisis problem solving: 1. Metoda analisis kegagalan, 2. Metoda analisis sinyal, 3. Metoda analisa logika, dan 4. Metoda diagnosa rutin.

46 lanjutan Analisa Problem Solving dengan metode analisis kegagalan dan analisis sinyal dapat dipakai untuk semua tipe sistem; Analisa Problem Solving dengan metode analisis sinyal, analisa logika dan diagnosa rutin terbatas untuk sistem digital dan dapat dipakai khusus untuk macam-macam komputer digital.

47 Analisis Kegagalan Digunakan ketika kegagalan berulang pada suatu rangkaian yang disebabkan pada kerusakan komponen Tiga langkah penting yang perlu dilakukan dalam analisis kegagalan; analisis cara kerja rangkaian, melakukan pengukuran dan mempelajari data produk.

48 Q1 selalu mengalami kerusakan setelah diganti dua kali
lanjutan Contoh yang paling sederhana diterapkan pada rangkaian dasar regulator DC. Q1 selalu mengalami kerusakan setelah diganti dua kali

49 Analisis Sinyal tanpa alat bantu akan membingungkan.
Metoda analisis sinyal dapat membantu dalam membuat analisis, bila sinyal yang diamati dapat memberikan petunjuk tentang lokasi kerusakan. Metode ini biasanya memerlukan sebuah osiloskop memori atau peralatan lain yang dapat menvisualisasikan sinyal. Analisis Sinyal tanpa alat bantu akan membingungkan.

50 Analisis Logika Analisis logika terbatas untuk rangkaian digital dan dapat menangani analisis dari yang paling sederha-na, pengujian bit-per-bit untuk Test-Word dan dengan menggunakan peralatan otomatis peng-analisis logika. Metoda analisis logika menggunakan sinyal digital satu dan nol, untuk menentukan fungsi logika yang mengalami kerusakan.

51 lanjutan

52 Diagnosa Rutin Diagnosa rutin digunakan pada bagian program tes-diri komputer dan dapat dipanggil untuk membuat pemeriksaan secara cepat pada bagian sistem komputer. Bagian atau peripheral yang akan dites harus diketahui, agar dapat dipilih diagnosa rutin yang tepat. Diagnosa rutin juga dapat menge-tahui bagian dasar dari sistem komputer yang mengalami gangguan. Diagnosa rutin hanya dapat digunakan pada sistem yang minimum mempunyai sebuah mikroprosesor yang dapat diprogram.

53 PERAWATAN DAN PERBAIKAN
RANGKAIAN ELEKTRONIKA KILLER PRESENTATIONS Series Power Templates & Presentations Tools You Must See Before You Die © IDEASMAX, All Rights Reserved. All Accompanying Logos, Brands and Product Name are Trademark and Registered by Their Own Companies Presentation Services - – SMS Center : – MATERI III KERUSAKAN DAN PERBAIKAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA

54 Setiap komponen elektronika bersifat pasif dan aktif memiliki keterbatasan dalam pemakaian
Bagian penting dalam mencari kerusakan adalah memahami dengan baik tentang komponen dan keterbatasannya Kesalahan yang terjadi kebanyakan pada saat mengoperasikan komponen diluar batas kemampuan.

55 Komponen Pasif Komponen pasif rangkaian elektronika terdiri atas resistor, kapasitor dan induktor. Komponen induktor dalam pemakaian pada rang-kaian elektronika jarang mengalami kerusakan. Kerusakan dan Perbaikan Komponen Resistor Setiap resistor ketika beroperasi akan mendisipasikan daya. Kenaikan temperatur yang disebabkan oleh daya yang didisipasikan akan maksimum ditengah-tengah badan resistor, ini disebut “Hot spot temperature”.

56 lanjutan Tabel Kegagalan-Kegagalan pada Resistor-Resistor Tetap

57 lanjutan Tabel Kegagalan-Kegagalan pada Resistor-Resistor Tetap

58 lanjutan Tabel Kegagalan-Kegagalan pada Resistor-Resistor Tetap

59 lanjutan Kecepatan kegagalan pada resistor variabel lebih tinggi dari pada jenis resistor tetap Potensiometer mempunyai kecepatan kegagalan pada umumnya kira-kira 3×10-6 perjam, tetapi angka-angka itu berubah bergantung pada metode yang digunakan oleh pabriknya

60 lanjutan Kerusakan yang terjadi pada sebuah potensiometer bisa sebagian atau total. 1. Kerusakan sebagian disebabkan oleh kenaikan resistansi kontak yang menimbulkan kenaikan noise kelistrikan. Bentuk lain kegagalan sebagian disebabkan oleh kontak putus karena debu, minyak gemuk kering terkumpul antara kontak geser dan jalur. Diatasi dengan bahan pembersih seperti contact cleaner.

61 lanjutan Kerusakan total disebabkan sirkit terbuka di-antara jalur dan sambungan ujung-ujungnya atau antara kontak geser dan jalur. Penyebab: perkaratan bagian logam karena kelembaban, atau pembengkakan logam atau plastik yang terjadi saat penuangan jalur yang menggunakan temperatur tinggi.

62 lanjutan Kerusakan dan Perbaikan Komponen Kapasitor
Kapasitor merupakan komponen yang dapat diandalkan karena memiliki tingkat kegagalan yang rendah terutama. Umur kapasitor dapat diperpanjang dengan cara: dioperasikan di bawah batas tegangan yang diperbolehkan. b. dioperasikan pada temperatur ambient yang rendah, dengan menurunkan temperatur 10ºC dapat melipatkan umurnya dua kali lebih panjang.

63 lanjutan Jenis Kerusakan Kapasitor
Katastrofik (mendadak dan total) dalam bentuk: hubung singkat disebabkan dielektrik tembus, b. sirkit terbuka yang disebabkan kerusakan pada penyambung ujung lepas.

64 lanjutan 2. Degradasi: Kerusakan secara berangsur-angsur dan dalam bentuk: Penurunan resistansi dari isolasi atau kenaikan arus bocor pada jenis elektrolit secara berangsur-angsur, b. Kenaikan resistansi seri yang disebabkan oleh kenaikan faktor disipasi.

65 lanjutan Tabel Kerusakan Kapasitor dan Penyebabnya.

66 lanjutan Tabel Kerusakan Kapasitor dan Penyebabnya.

67 Mudah terjadi kerusakan kalau mendapat beban lebih
lanjutan Kerusakan dan Perbaikan Komponen Aktif Komponen aktif rangkaian elektronika: 1. Semikonduktor bipolar: dioda, transistor, ujt, IC logika dan IC linear 2. Semikonduktor unipolar: FET, MOSFET, VMOS, CMOS dan IC linear Mudah terjadi kerusakan kalau mendapat beban lebih Kemungkinan kerusakan yang terjadi dalam bentuk hubung singkat dan terbuka pada junction

68 lanjutan Penyebab kerusakan semikonduktor: 1. kerusakan mekanis, 2. salah pemakaian, dan 3. bahaya lingkungan Kerusakan mekanis saat fabrikasi disebabkan oleh proses-proses difusi, proses metalisasi dan proses mekanis.

69 lanjutan Kerusakan salah pemakaian meliputi kerusakan yang disebabkan oleh melewati tegangan catu, arus dan daya maksimum, memasukan atau mencabut IC saat tegangan hidup Kerusakan yang disebabkan bahaya lingkungan meliputi interferensi kelistrikan, kejutan tegangan oleh mesin atau relay, dan medan magnetik

70 Kerusakan dan Perbaikan Rangkaian Elektronika
lanjutan Kerusakan dan Perbaikan Rangkaian Elektronika Kegiatan perbaikan rangkaian elektronika: kegiatan pelacakan kerusakan dengan menggunakan berbagai metoda, melakukan pengukuran dan pengujian, 3. melakukan perbaikan (pergantian).

71 PERAWATAN DAN PERBAIKAN
RANGKAIAN ELEKTRONIKA KILLER PRESENTATIONS Series Power Templates & Presentations Tools You Must See Before You Die © IDEASMAX, All Rights Reserved. All Accompanying Logos, Brands and Product Name are Trademark and Registered by Their Own Companies Presentation Services - – SMS Center : – MATERI IV MANAJEMEN PERAWATAN DAN PERBAIKAN

72 Penerapan sistem perawatan dan perbaikan secara sistematis dan terprogram pada dasarnya merupa-kan penerapan sistem manajemen untuk seluruh pekerjaan perawatan dan perbaikan

73 lanjutan Aktifitas perawatan dan perbaikan secara sistematis dan terprogram dengan mengikuti cara tertentu dapat menghindari beberapa bentuk kerugian, antara lain; rugi waktu karena pekerjaan yang tertunda, produktifitas turun, 3. efisiensi turun, dan 4. menambah biaya operasional.

74 Secara umum prinsip manajemen terdiri atas unsur:
lanjutan Secara umum prinsip manajemen terdiri atas unsur: 1. perencanaan, 2. perorganisasian pelaksanaan pekerjaan, 3. pelaksanaan pekerjaan dan pelaporan, 4. audit dan evalusi.

75 Perencanaan Pekerjaan
Pekerjaan perawatan yang terencana akan mendapatkan hasil yang baik dan optimal Untuk itu diperlukan format khusus yang digunakan untuk membuat perencanaan.

76 Isi format perencanaan pekerjaan perawatan memuat tentang:
lanjutan Isi format perencanaan pekerjaan perawatan memuat tentang: 1. Jenis atau tipe pekerjaan, 2. Sifat atau level pekerjaan, 3. Tenaga pelaksana yang diperlukan, 4. Material atau suku cadang yang diperlukan, 5. Waktu atau lama pengerjaan, dan sebagai-nya.

77 Perorganisasi Pelaksanaan Pekerjaan
Koordinasi pekerjaan pemeliharaan yang terorganisir akan membantu percepatan penyelesaian pekerjaan Pengorganisasi pelaksanaan pekerjaan membu-tuhkan koordinasi yang melibatkan semua bagian, misalnya: 1. front office, 2. bagian bengkel, 3. gudang, 4. administrasi dan keuangan.

78 lanjutan Seorang perencana untuk mempermudah pekerjaan membuat suatu mekanisme kerja pemeliharaan dengan menggunakan sarana yang disebut Perintah Kerja (Work Order) Seluruh prosedur pelaksanaan pekerjaan harus ditaati oleh seluruh karyawan.

79 Pelaksanaan Pekerjaan dan Pelaporan
Diperlukan oleh manajemen untuk memberikan informasi kepada pelanggan atau pemberi pekerjaan kapan pekerjaan tersebut selesai. Jenis pelaporan dari pelaksanaan pekerjaan 1. Volume pekerjaan yang berkaitan dengan waktu dan jumlah pekerja. 2. Bahan atau material yang berkaitan ketersediaan suku cadang (industri) dan ketersediaan dana (sekolah)

80 Tujuan Audit dan Evaluasi
Kegiatan audit dan evaluasi terhadap seluruh pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan di-lakukan setelah seluruh pekerjaan selesai dikerjakan Tujuan Audit dan Evaluasi untuk selalu menjaga kualitas dan kinerja, baik pada lembaga industri maupun lembaga pendidikan

81 TIM PPG PRODI TEKNIK ELEKTRONIKA
Terima Kasih KILLER PRESENTATIONS Series Power Templates & Presentations Tools You Must See Before You Die © IDEASMAX, All Rights Reserved. All Accompanying Logos, Brands and Product Name are Trademark and Registered by Their Own Companies Presentation Services - – SMS Center : – TIM PPG PRODI TEKNIK ELEKTRONIKA UNIVERSITAS NEGERI PADANG


Download ppt "PERAWATAN DAN PERBAIKAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google