Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGELOLAAN KESAN PENGAMEN TOPENG DI KOTA BANDUNG

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGELOLAAN KESAN PENGAMEN TOPENG DI KOTA BANDUNG"— Transcript presentasi:

1 PENGELOLAAN KESAN PENGAMEN TOPENG DI KOTA BANDUNG
(Studi Dramaturgi Mengenai Pengelolaan Kesan Pengamen Topeng Dalam Menjalani Kehidupannya Di Kota Bandung) Aan Mulyadi

2 Latar belakang masalah
Fenomena Harapan Ekspektasi menjadi tujuan utama, penyajian diri seorang pengamen topeng dengan melakukan pengelolaan kesan Berdasarkan hasrat dasar manusia, manusia mampu menguasai sikap dan tindakannya, memproyeksikan diri dengan peran-peran secara khayali (harimawan, 1986). Perspektif dramaturgi adalah perspektif pertunjukan teater yang terbagi menjadi Wilayah depan dan wilayah belakang (Goffman, 1959) Maka seperti apa pengelolaan kesan pengamen topeng… Pengamen di kota-kota besar, merupakan akibat kondisi ekonomi dan menjadi masalah yang menggejala secara simultan Pengamen dianggap sebagai pengemis, dan berbagai opini menganggap bahwa pengemis merupakan pekerjaan yang sangat menguntungkan seperti hal dari beberapa media yang memeberitakan tentang kehidupan seorang pengemis yang sukses di kampung halamannya lantaran memiliki kekayaan yang diperoleh dari pendapatan mengemis ketika berada dikota. Gejala Kebutuhan fundamental mendorong seseorang bekerja dengan melakukan perubahan peran secara khayali. Pengamen topeng Unsur seni menjadi perantara untuk berjalannya sebuah interaksi Nopeng istilah istilah yang biasa dipakai, menampilkan sifat monodualisme seorang manusia.

3 Impression Management Middle stage
Rumusan Masalah Bagaimana Pengelolaan Kesan Pengamen Topeng Di Kota Bandung (Studi Dramaturgi Mengenai Pengelolaan Kesan Pengamen Topeng Dalam Menjalani Kehidupannya Di Kota Bandung) ? Bagaimana Front stage Impression Management Middle stage Back stage Pengamen topeng di Kota Bandung ?

4 Pengamen topeng di Kota Bandung
Maksud dan Tujuan Maksud Menganalisa, mendeskripsikan, dan menjelaskan Pengelolaan Kesan Pengamen Topeng di Kota Bandung Tujuan Front stage Middle stage Back stage Untuk mengetahui Pengamen topeng di Kota Bandung

5 Keranga Pemikiran Teoritis Back stage Middle stage
”Dramaturgi adalah ajaran tentang masalah hukum, dan konvensi atau persetujuan drama. Kata drama berasal dari bahasa Yunani yaitu dramoai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, beraksi dan sebagainya: dan “drama” berarti : perbuatan, tindakan.” (RMA. Harymawan, 1986 :1). Goffman, Aktor berharap perasan diri yang mereka tampilkan kepada audien cukup kuat dan mempengaruhi audien. Dengan konsep dramaturgis dan permainan peran yang dilakukan oleh manusia, terciptalah suasana-suasana dan kondisi interaksi yang kemudian memberikan makna tersendiri. Back stage Middle stage Front stage (Mulyana, 2008)

6 (Impression mangement)
konseptual Pengamen Topeng Pengelolaan kesan (Impression mangement) Panggung Depan Panggung Tengah Panggung Belakang Jalan raya Pemukiman warga Pasar Kamar tidur Area trotoar Gang Rumah / tempat tinggal Keluarga Lingkungan sosial Interaksi Simbolik(Aktivitas manusia / pertukaran symbol yang diberi makna)

7 Pendekatan Kualitatif
Desain Pendekatan Kualitatif Metode Dramaturgi Dramaturgi menyoroti perilaku dari manusia yang memiliki peran ganda. Inti dari perspektif dramaturgi adalah pengelolaan kesan yang dilakukan manusia ketika akan berinteraksi dengan sesamanya. Jadi fokus penelitian disini adalah bukan mencari hasil dari suatu proses, melainkan proses itu sendiri (Mulyana, 2008: 107) Menurut Moleong, penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh peneliti yang tertarik secara alamiah Sedangkan menurut deddy mulyana, penelitian kualitatif bertujuan mempertahankan bentuk dan isi perilaku manusia dan menganalisis kualitas-kualitasnya, dengan alih-alih mengubah menjadi entitas-entitas kuantitatif

8 Studi pustaka Studi lapangan Teknik Pengumpulan Data Referensi buku
wawancara Data online observasi Studi lapangan Skripsi peneliti terdahulu Dokumentasi

9 Teknik Penentuan informan
Purposif sampling: Menurut Kriyantoro, Persoalan utama dalam teknik purposif sampling dalam menentukan informan, dimana kriteria harus mendukung tujuan penelitian. Bebarapa riset kualitatif sering menggunakan teknik ini dalam penelitian observasi eksploratoris atau wawancara mendalam. Biasanya teknik ini dipilih untuk penelitian yang lebih mengutamakan kedalaman data dari pada untuk tujuan representatif yang dapat digeneralisasikan Informan Penelitian N = 3 Informan Kunci N = 2

10 Conclusions: drawing/
Teknik Analisa Data Data Collection Data Display Data Reduction Conclusions: drawing/ verifying

11 Keabsahan Data Triangulasi Sugiyono 2005 Diskusi Membercheck

12 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan tidak hanya terfokus pada satu tempat baik untuk kepentingan observasi pada penelitian dilakukan dibeberapa tempat keramaian Kota Bandung Waktu Waktu pemelitian kurang lebih selama 6 bulan. Terhitung sejak bulan februari sampai juli 2012

13 Hasil penelitian Pengelolaan Kesan (Impression Management)
Panggung depan (Front stage) Panggung Tengah (Middle stage) Panggung Belakang (Back stage) Pengelolaan Kesan (Impression Management)

14 Panggung Depan (Middle stage)
Kesimpulan Panggung Depan (Middle stage) Panggung Tengah (Back stage) Panggung depan (Front stage)

15 Saran Untuk Pengamen Topeng:
Untuk memberikan suguhan pertunjukan seni yang lebih dapat diterima oleh masyarakat sehingga pekerjaan sebagai pengamen topeng ini bisa memiliki nilai untuk dipandang sebagai salah satu bentuk hiburan. dengan memelihara ketradisionalan suatu seni akan menambah makna dari representasi sebuah seni. Saran untuk masyarakat: tidak selalu memandang sebelah mata pada pengamen topeng, karena secara tidak langsung mereka selain meminta sebuah rasa iklas dari orang lain, mereka juga memiliki harapan agar ada yang bisa memberikan perhatian lebih terhadap mereka. Saran untuk peneliti selanjutnya: Penelitian dramaturgi memerlukan subyektifitas yang lebih dalam pengamatan terhadap perilaku atau aktifitas dari individu. Untuk memperjelas data yang diperoleh, disarankan untuk lebih membaca referensi-referensi dari berbagai literatur baik buku dalam negeri maupun luar negeri sebagai tambahan yang lebih luas dan mendalam.

16 Dokumentasi

17 TERIMA KASIH


Download ppt "PENGELOLAAN KESAN PENGAMEN TOPENG DI KOTA BANDUNG"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google