Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehNur Gafur Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
UPAYA PENCAPAIAN TB DOTS D.HALISAMON LATIHAN TB DOTS UPK Kupang 28 Oktober 2008
2
KERANGKA PIKIR PROGRAM KESEHATAN PREVENTIF PROMOTIF KURATIF REHABILITATIF ORANG SAKIT ORANG SEHAT SEHAT SASARAN
3
Kerugian Ekonomi sangat besar a.Malaria b.TBC c.ISPA/Pneumonia d.Diare e.DBD f.HIV / AIDS g.Rabies h.Filaria i.Kusta j.Frambusi a k.Filariasis 1. PENYAKIT MENULAR : *) Sumber: Presentasi Kadinkes Prov. NTT
4
LATAR BELAKANG Penyakit Tuberkulosis (TB) hingga saat ini masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia termasuk Provinsi NTT. Berdasarkan hasil Susenas 2004, tentang insiden penyakit TBC di Kawasan Indonesia Timur (termasuk NTT) bahwa diperkirakan dalam setahun setiap 100.000 penduduk di Kawasan Indonesia Timur terdapat 210 penderita baru TBC paru BTA positif. (1 kasus menularkan kepada 10 – 15 orang) Keaadan ini perlu mendapat penanganan yang serius agar masalah dan dampak yang ditimbulkan dapat diantisipasi..
5
Pelaksanaan P2 TB Strategi Directly Observed Treatmen Shortcourse (DOTS) di Provinsi NTT (sesuai rekomendasi WHO) telah dimulai sejak tahun 1996/97. Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka ekspansi pelaksanaan P2 TB Strategi DOTS ke seluruh Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) baik Puskesmas maupun RS, antara lain dengan cara peningkatan SDM pengelola program melalui pelatihan, pemenuhan sarana penunjang penegakan diagnostik, pengadaan Obat Anti TB (OAT), pembentukan jejaring kerja antar UPK bahkan lintas kabupaten/kota, dan saat ini mulai diperkenalkan program kolaborasi TB - HIV.
6
Dalam perjalanannya hingga tahun 2010 gambaran hasil pelaksanaan: a. UPK Pelaksana DOTS: Kondisi bulan Desember 2009. Puskesmas: 272 dari 297 puskesmas (91.5%) RS : 13 dari 36 RS (36%) b. Cakupan penemuan penderita baru BTA + Th. 2009 + 36% (Target Renstra NTT 40%, Nasional 70%) a. Konversi Rate hingga triwulan II tahun 2009 89% (target 80%). b. Cure Rate hingga triwulan III tahun 2008 81%, (target 85%)..
10
Dots di kota Kupang Mulai dilaksanakan Juli 1997 – Sampai saat ini Awalnya menangani 6 Puskesmas berkembang s/d 2004 menangani 7 Puskes. & jejaring degn RSU Mulai Juli 2004 sdst : berusaha meningkatkan CDR lewat Jejaring degan Rumah Sakit Dana Global Found ( mulai Juni 2004 ) Sekarang 10 Puskesmas 3 RS Tiap tahun ada peningkatan Cakupan
11
Kondisi di lapangan Penemuan kasus BTA + baru masih kurang. 36 % Masyarakat alsan sulit mencapai UPK DOTS: Kondisi geografis Biaya transportasi tidak ada/mahal Kondisi fisik penderita Stigma masih banyak di masyarakat UPK masih bekerja sendiri-sendiri belum ada jejaring kerja pencapaian belum optimal. Anggaran PEMDA untuk operasional program masih kurang. Kasus TB anak cukup tinggi Motivasi petugas masih kurang – tugas rangkap, dll.
12
Perkiraan kasus TB Kasus TB yang sebenarnya Kasus yang ditemukan di sarana kesehatan Kasus yang ditemukan di sarana kesehatan masyarakat Kasus yang ditemukan di UPK pelaksana DOTS Kasus TB yang terdiagnosis dengan tepat di UPK DOTS Kasus TB terdiagnosis yang dilaporkan oleh UPK DOTS
13
SIAPA YANG KITA LAYANI
15
KEBIJAKAN & PENATALAKSANA PROGRAM TB DI KOTA KUPANG.. Disampaikan pada: PELATIHANA KADER COMUNITY TB CARE 18 Maret 2010
16
DATA DASAR Jumlah Penduduk: 294.748 Jiwa Jumlah Kecamatan: 4 buah Jumlah Puskesmas: 10 buah - Yang DOTS: 10 (100 %) - Non DOTS: 0 ( 0 %) Jumlah RS Pemerintah: 1 Jumlah RS Swasta: 3 Klinik / BP swasta: 6 Jumlah Kelurahan: 49
17
KEBIJAKAN OPERASIONAL Pengendalian P2 TB di kota Kupang dilaksana kan secara Dsentralisasi sesuai kebijakan Nasional Pengendalian P2 TB di kota Kupang dilaksana kan secara Dsentralisasi sesuai kebijakan Nasional Pelaksanaan P2 TB DOTS di utamakan diPuskesmas / RS. Pelaksanaan P2 TB DOTS di utamakan diPuskesmas / RS. Target Pencapaian program P2 TB adalah : Target Pencapaian program P2 TB adalah : - Angka Penemuan kasus= 70 % - Angka Conversi BTA = 80 % - Angka Conversi BTA = 80 % - Angka Kesembuhan= 85 % - Angka Kesembuhan= 85 % - Angka salah baca Lab.= <5 % - Angka salah baca Lab.= <5 % OAT tersedia “GRATIS” di semua UPK OAT tersedia “GRATIS” di semua UPK Menjalin kerja sama /Kemitraaan dgn semua UPK Menjalin kerja sama /Kemitraaan dgn semua UPK Pemerintah /swasta & semua komponen Masy. Pemerintah /swasta & semua komponen Masy.
18
STRATEGI KEGIATAN 1.Paradigma sehat dengan penyuluhan dan Promosi Kesehatan guna mening dan Promosi Kesehatan guna mening katkan cakupan serta berperilaku katkan cakupan serta berperilaku Hidup, Bersih dan Sehat ( PHBS ) Hidup, Bersih dan Sehat ( PHBS ) 2. Melaksanakan Strategi DOTS, sesuai 2. Melaksanakan Strategi DOTS, sesuai rekomendasi WHO terdiri dari 5 rekomendasi WHO terdiri dari 5 komponen yaitu : komponen yaitu :
20
Banyak anggota dlm satu keluarga (± 5 orang). Pendidikan rendah (75,68% hanya tamat SD). Pekerjaan kebanyakan petani (24%), tidak bekerja (18%), pelajar (16%). Ventilasi rumah cukup (68,3%). Suka buang dahak di tempat terbuka (64,7%). Anggota keluarga mantan / sedang berobat TB (48,4%)..Intake nutrisi: ±922,4 Kalori per hari. Kondisi Penderita TB:
21
Lambat berobat ke UPK (rata-rata 12 minggu sejak pertama timbul gejala) Karena: (n = 291) Masih bisa tahan penyakitnya (40,7 %) Tidak punya uang untuk transportasi / pengobatan (19,7 %) Berpikir bahwa penyakit tidak berbahaya (15,6 %) Tidak punya waktu / sibuk (7,1 %) Puskesmas terlalu jauh (7,1 %) Cari pengobatan tradisional (2,7 %) Takut berobat (1 %) Tidak tahu tentang TB (0,3 %) Sikap pasien thd TB
22
Lanjutan Perilaku penderita terhadap penyakit TB: Terlebih dahulu mencari pengobatan tradisional (21,7 %). Karena: (n = 65) Sudah tradisi (37,5 %) Murah (17,2 %) Efektif (14,1 %) Gejala yang dikeluhkan: Batuk (98, 1%) Demam (64,9 %) Batuk darah (63,9 %)
23
PUSKESM AS/RS POLIND ES PUSLING PUSTU
24
KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT TOKOH ADAT PUSKESMA S/RS APARAT PEMERINTAHAN GEREJA KADER KESEHATAN
25
Kegiatan Peningkatan Penemuan Kasus Fasilitasi jejaring kerja sama TB DOTS dengan Puskes RS & Pustu, Tenaga Kesehatan di kelurahan ). Penjaringan tersangka TB di masyarakat secara rutin dan berkesinambungan Jejaring kerja dengan kelompok- kelompok potensial di masyarakat (tokoh agama, KSM, KPD, tim TB, Kader dll.) Jejaring kerja DOTS dengan Sarkes lain ( klinik /BP swasta DPS)..Memperbanyak macam materi promosi.
26
Implementasi lapangan Penjaringan tersangka TB dengan cara: Penemuan kasus aktif selektif ( pelacakan kontak ). Penemuan kasus modifikasi pasif promotif. Kunjungan rumah. Membangun kerjasama antara puskesmas, dan pustu BP, Klinik swasta pertemuan koordinasi. Memotivasi PMO dan kader-kader kesehatan pertemuan kemitraan di puskesmas. Memfasilitasi pembentukan jejaring kerja dengan Toma Toga setempat. Promosi gencar ke masyarakat melalui berbagai jalur penyuluhan ( audio visual ).
27
REKOMENDASI Berfokus pada peningkatan CDR seraya tetap mempertahankan mutu diagnosa & kualitas hasil pengobatan. Mulai membuat jejaring DOTS dengan kelompok-kelompok masyarakat yang berpotensi. Merangkul DPS / sarana pelayanan kesehatan lain di kota Kupang (dlm wilayah Puskes.) Mengintensifkan penyuluhan untuk penyadaran masyarakat mengenai bahaya TB. Advokasi kepada pengambil keputusan di tingkat Kecamatan / kelurahan agar lebih memperhatikan program kesehatan khususnya TB peningkatan anggaran TB. KEGIATANNYA
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.