Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehefel elef Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
2
POKOK BAHASAN ` SEJARAH SE PENGERTIAN SE FUNGSI DAN TUJUAN SE KEGIATAN SE
3
SEJARAH SE Th. 1348 : Surveilans peny PEST di Venice Th. 1850 : Surveilans peny Cholera di Inggris John Snow Th. 1966 : WHA IXX Eradikasi Cacar Th. 1967 : WHO meluncurkan Program 10 thn imunisasi masal assessment dan surveilans
4
PENGERTIAN SURVEILANS EPID. PENGERTIAN SURVEILANS Diperkenalkan WHO pd Th.1965 bersamaan dg pembentukan Unit SE pada Divisi CDC-WHO Definisi Surv. Oleh Langmuir th.1965 adalah kegiatan pengamatan berkelanjutan thd trends & distribusi dr insidens melalui pul-lah-eval laporan sakit, mati & data lainya Definisi Surv. Oleh WHO. adalah kegiatan pengamatan berkelanjutan melalui pul-lah-sis-pre-ta serta des.info yang diperlukan untuk tindakan (action)
5
PENGERTIAN SURVEILANS EPID. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI Epidemiologi wabah peny. menular mempelajari distribusi dan determinan peny. pada kel. Pddk. Dalam suatu wilayah Beberapa istilah yg berkaitan dg epid. - Endemi (s), Epidemi wabah, Pandemi Perkembangan Epidemiologi Penerapan berkembang utk PTM & kejadian lain yg dialami penduduk shg dikenal : - epid peny jantung, DM, CA, - epid kecelakaan lalin
6
Surveilans Epidemiologi : Kegiatan analisis,sistematis,terus-menerus thd maslh-mslh kesht (penyakit) dan kondisi yg mempengaruhipeningkatan dan penularannya, shg dpt dilakukan tindakan penanggulangan yg efektif, efisien melalui proses : -pengumpulan data -pengolahan data -analisa data -penyebaran info ke pihk berkompeten.
7
FUNGSI DAN TUJUAN KEGIATAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
8
FUNGSI SURVEILANS EPID. FUNGSI SURVEILANS Deteksi dini Pelaporan Penyelidikan dan confirmasi Analisis data dan interpretasi Tindakan / respons
9
POLA MAX - MIN DBD TH 2004 - 2012 DAN SITUASI TH 2013 DI KABUPATEN PEKALONGAN
10
ELEMEN SURVEILANS Laporan vital statistik (kematian, kelahiran) Lap. penyakit (sarkes, community) Lap. KLB ( lap W1, W2 ) Lap. pemeriksaan Laborat Lap. penyelidikan kasus Lap. penyelidikan KLB Lap. penyelidikan vektor & reservoir Lap.penggunaan obat, serum & vaksin Lap. kependudukan dan lingkungan
11
Sarana kesehatan Masyarakat Survey
12
FUNGSI SURVEILANS EPID. FUNGSI EPIDEMIOLOGI Deteksi penyebab penyakit Deteksi reservoir penyebab peny. termasuk vektor/lingkungan Deteksi tempat keluar & masuknya agent peny. Deteksi cara transmisi agent penyakit Deteksi kerentanan pejamu (pop.risk)
13
ELEMEN EPIDEMIOLOGI. Tri-angel Epidemiologi Host Agent Environment Variabel Epidemiologi Time Place Person
14
KEGIATAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
15
FLOW CHART KEGIATAN SE PUL-TA KES. LAH-TA VIS-TA SIS-TA INFOKES PRET-TA DESCICION ACTION -Perencanaan -Corective action -Evaluasi/monitoring -Kwaspadaan dini
16
FLOW CHART KEGIATAN SE PUL-TA KES. LAH-TA VIS-TA SIS-TA INFOKES DESCICION ACTION -Perencanaan -Perbaikan Pelaksanaan -Evaluasi/monitoring -Kwaspadaan dini Jenis Data Disease, sindroma Mortality Public Health issuse Environment, dsb Faktor Risiko Case Definition Clear & simple Stable Field tested klinis suspek kasus
17
FLOW CHART KEGIATAN SE PUL-TA KES. LAH-TA VIS-TA SIS-TA INFOKES DESCICION ACTION -Perencanaan -Perbaikan Pelaksanaan -Evaluasi/monitoring -Kwaspadaan dini Sumber Data Sistem RR peny. Vital statistik Survey/riset Hasil penyelidikan KLB Laporan kegiatan dsb
18
FLOW CHART KEGIATAN SE PUL-TA KES. LAH-TA VIS-TA SIS-TA INFOKES DESCICION ACTION -Perencanaan -Perbaikan Pelaksanaan -Evaluasi/monitoring -Kwaspadaan dini Frekuensi laporan Lap. 24 Jam. Mingguan Bulanan Triwulan/kwartal/tahun
19
FLOW CHART KEGIATAN SE PUL-TA KES. LAH-TA VIS-TA SIS-TA INFOKES DESCICION ACTION Cara pengumpulan Sistem RR/paper Telepon/Facsimili E-mail
20
FLOW CHART KEGIATAN SE PUL-TA KES. LAH-TA VIS-TA SIS-TA INFOKES DESCICION ACTION Lengkap Akurat Tepat Waktu
21
FLOW CHART KEGIATAN SE PUL-TA KES. LAH-TA VIS-TA SIS-TA INFOKES DESCICION ACTION -Perencanaan -Perbaikan Pelaksanaan -Evaluasi/monitoring -Kwaspadaan dini LAH-TA Manual Elektrik Software Ukuran Epid. Absolut Transformasi data
22
Ukuran Epidemiologi Angka Absolut -Risk -Rate -Ratio -Proporsi Rumus = X Y xK X = Kasus Y = Pop.Risiko K = Konstanta
23
Surveillance : “ You See what You look at “ Selama th 2001 di Indonesia telah terjadi KLB DBD pd beberapa Kota yg disertai dg sejumlah kematian sbb : - Jakarta dg kasus = 200, meninggal 50 - Surabaya dg kasus = 150, meninggal 30 - Banjarmasin dg kasus = 50, meninggal 10 Pertanyaanya : “ Kota mana yg memiliki masalah DBD terbesar“
24
Selama th 2001 di Indonesia telah terjadi KLB DBD pd beberapa Kota yg disertai dg sejumlah kematian sbb : - Jakarta dg kasus = 200, meninggal 50 - Surabaya dg kasus = 150, meninggal 30 - Banjarmasin dg kasus = 50, meninggal 10 Jumlah penduduk berisiko sbb : - Jakarta = 1.500.000 org - Surabaya = 800.000 org - Banjarmasin = 100.000 org Pertanyaanya : “ Kota mana yg memiliki masalah DBD terbesar“
27
NoKota Pop RiskKasus IR o/ooMati CFR o/o 1JAKARTA1.500.0002000,135025 2SURABAYA800.0001500,193020 3 BANJARMASIN 100.000500,501020 Incidence Rate dan CFR DBD Pertanyaanya : “ Kota mana yg memiliki masalah DBD terbesar“
29
PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI (PE) Serangkaian/proses kegiatan melalui pendekatan epid. yang dimaksudkan utk. mengetahui secara lebih detail mengenai suatu Kejadian Luar Biasa (KLB) (penyakit/kematian) yg menimpa/menimbul- kan keresahan pada sekelompok masyarakat KLB dan PENYELIDIKAN
30
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) Adalah timbulnya suatu kejadian/kematian dan atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yg bermakna secara epidemiologis pada suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu KLB WABAH
31
KRITERIA KLB 1.Timbulnya suatu peny. menular yg sebelumnya tidak ada/tdk dikenal 2.Adanya peningkatan kejadian kesakitan/kematian sebesar 2 kali dibanding dg yg biasanya terjadi pada kurun waktu sebelumnya. 3.Adanya peningkatan kejadian kesakitan/kematian selama 3 kurun waktu berturut turut 4.Kriteria lain untuk kepentingan atau kebijakan tertentu KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
32
Hal-hal yg perlu diperhatikan dlm Penerapan kriteria KLB 1.Sifat endemisitas penyakit (pengaruh musim) 2.Adanya perubahan sistem RR mis. Perubahan klasifikasi peny ICD IX – ICD X) 3.Adanya cara-cara dx baru mis. Kriteria lab, adanya metode/alat baru 4.Adanya peningkatan kesadaran pddk 5.Adanya peningkatan aktifitas penelitian/yankes 6.Adanya peny. Lain yg memiliki gejala serupa KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
33
SUMBER INFORMASI KLB 1.Fasilitas Kesehatan Data harian/mingguan/bulanan Data hasil laboratorium Data kunjungan praktek swasta 2.Masyarakat Perorangan Lambaga sosial masyarakat 3.Lain-lain Aparat/institusi pemerintah Media massa KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
34
Jenis-jenis Penyakit Yang Dapat Menimbulkan KLB Penyakit Menular Berpotensi KLB Kolera Pes Demam kuning Demam bolak balik DBD Tifus bercak wabah Polio dan AFP Difteri Pertusis Rabies Malaria Influensa termasuk Flu burung Hepatitis Tifus perut Meningitis Ensefalitis Antraks Leptospirosis SARS Legionellosis Chikungunya Tetanus neonatorum Frambosia Campak Penyakit menular baru Lain-lain Keracunan Malnutrisi AFP
36
JENIS PELAPORAN KLB : 1. Laporan kewaspadaan 2. Laporan Kejadian Luar Biasa/Wabah (W1) 3. Laporan Penyelidikan KLB & Rencana Penanggulangan KLB 4. Laporan Penanggulangan KLB 5. Laporan mingguan Wabah (W2) 6. Laporan bulanan KLB (LB-KLB)
37
Cara menghitung ukuran epidemiolog Rumus = X Y xK
38
Risk : adl besarnya kemungkinan utk dpt timbulnya peny/masalah kes. ( )
39
Rate : adl ukuran perubahan kejadian (kesakitan) pd. masyarakat selama kurun waktu tertentu dan dalam satuan konstanta ttt ( IR, PR, AR, CFR dll ) Ukuran EpidNumerator (X)Denominator (Y)Konstanta (K) Insidens Rate Kasus Baru Pddk Risiko %, ‰ dsb Prevalens Rate Semua Kasus (Baru +Lama) Pddk Risiko %, ‰ dsb Attack Rate Kasus Baru Pddk Risiko %, ‰ Case Fatality Rate Kematian Semua Kasus % Crude Death Rate Kematian penduduk %, ‰ dsb
40
Ratio : adl ukuran perbandingan antara satu kejadian/ kondisi dengan kejadian lainya ( sex ratio ) Ukuran EpidNumerator (X)Denominator (Y)Konstanta (K) Sex Ratio Pddk Pria Pddk Wanita 100 Ratio Puskesmas dg pddk Puskesmas Pddk 10.000 Ratio dokter dg pddk dokter Pddk 10.000 Ratio dokter dg Puskesmas dokter Puskesmas 10
41
Proporsi : adl ukuran perbandingan antara satu kondisi /kejadian kondisi dg keseluruhan kejadian ( proporsi peny, umur, sex, pekerjaan ) Ukuran EpidNumerator (X)Denominator (Y)Konstanta (K) Proporsi BTA+ rawat inap di RS Ulin Pdrt BTA + Pdrt rwt inap % Proporsi Balita Pnemonia di Puskesmas Balita Pnemonia Pdrt Berobat % Proporsi pria pdrt HIV + Pria HIV + Kasus HIV+ % Proporsi PNS pdrt TB yg diobati PNS pdrt TB, diobati Semua Pdrt TB diobati %
42
Latihan menghitung Rate, Ratio dan Proporsi
43
Dari hasil tabulasi laporan Program Malaria di Kec Satui diperoleh data sbb: Kel umur Jml pddk Kasus baruTotal kasus Mening gal LPLP 0-9340010715194 10-1942009916201 20-2928004512112 30-392600831792 40-717000462565456 Total20000774912510415 Pertanyaanya : Tolong dihitung Insidens Rate, Prevalens Rate, Ratio kasus baru menu- rut sex dan didtribusi proporsi Perempuan pd semua kasus,CFR usia 0-9 th dan angka kematian malaria
44
Kel umur Jml pddk Kasus baruTotal kasus Mening gal LP LP 0-93400107171519344 10-19420099181620361 20-2928004591211232 30-3926008311179262 40-71700046257165451106 Total20000774912612510422915 JAWABAN Insidens rate = 126 20.000 x 1.000 = 6,3 /1.000 pddk Prevalens rate = 229 20.000 x 1.000 = 11,45 /1.000 pddk
45
Ratio pdrt baru L = dg P 77 49 x 100 = 157 per 100 P Proporsi pdrt P pada = semua kasus 104 229 x 100 = 49,76 % Case Fatality Rate = 4 34 x 100 = 11,76 % Angka kematian Malaria = Cause Specific Death Rate) 15 20.000 x 1.000 = 0,75 per 1.000 pddk
46
FLOW CHART KEGIATAN SE PUL-TA KES. LAH-TA VIS-TA SIS-TA INFOKES DESCICION ACTION -Perencanaan -Corective action -Evaluasi/monitoring -Kwaspadaan dini VIS-TA Naratif Tabulair Grafik Maping Software aplikasi
47
VISUALISASI DATA - Informasi penting / urgen - Sederhana dan mudah dipahami - Tampilkan lebih atraktif - Sesuaikan dg sosbud masy. - Gunakan media yg sesuai
48
VIS-TA Visualisasi secara Naratif N a r a t I f Yaitu memvisualisasikan atau menyajikan hasil pengolahan data dgn menggunakan kalimat atau kata-kata - Gunakan kalimat yg singkat - Tonjolkan informasi yg penting Misal : Sebagian besar bumil yang mendapat pelayanan K-1 telah imunisasi TT-1 3 orang diantara 5 orang penderita TB adalah laki-laki
49
VIS-TA Visualisasi secara Tabulair Tabulair Yaitu memvisualisasikan atau menyajikan hasil pengolahan data dgn menggunakan tabel/matriks dari yg sederhana - kompleks - Bentuk tabulair : Matriks Tabel - Sederhana ( oneway tabulation ) - Silang ( twoway tabulation ) - Berganda ( threeway tabulation)
50
VIS-TA Visualisasi secara Tabulair Penyajian matriks yaitu penyajian informasi secara gabungan antara bentuk tabel dengan narasi (kalimat) contoh penyajian matriks 2 bln – < 5 th Gejala untuk penegakan diagnosisKel Umur Pnemonia Berat Terlihat adanya tarikan dada bagian bawah ke dalam Tidak terlihat adanya ta rikan dada bag. bawah kedalam Frekuensi nafas cepat - umur 2 bl - < 12 bl dg frek 50 x / menit - umur 2 bl - < 12 bl dg frek 40 x / menit Pnemonia Tidak terlihat adanya ta rikan dada bag. bawah kedalam Tdk ada nafas cepat - umur 2 bl - < 12 bl dg frek < 50 x / menit - umur 2 bl - < 12 bl dg frek < 40 x / menit Bukan Pnemonia
51
VIS-TA Visualisasi secara Tabulair Penyajian Tabel yaitu penyajian informasi dalam bentuk angka- dengan menggunakan format kolom dan baris - Tabel harus mudah dipahmi pembaca - Buat tabel se-sederhana mungkin - Dua atau Tiga tabel lebih baik dibanding satu tabel besar dg banyak variabel
52
VIS-TA Visualisasi secara Tabulair Persyaratan tabel yg baik Tabel terdiri dari 3 bagian Judul tabel Badan tabel Catatan kaki / Note Judul Tabel Singkat, jelas & relevan serta menjelaskan Apa yg disajikan ? Dimana peristiwanya ? dan Kapan kejadianya ?
53
VIS-TA Visualisasi secara Tabulair Persyaratan tabel yg baik Badan Tabel Badan tabel terdiri dari lajur kolom dan baris Setiap lajur di beri label atau singkatan / kode Titik temu kolom dengan baris berisi nilai var Pada akhir kolom/baris sediakan lajur jumlah Catatan kaki / note Memuat penjelasan dari singkatan / kode label Mencantumkan sumber informasi dari isi tabel
54
Contoh tabel Tabel 1. Hasil imunisasi TT Bumil Puskesmas Karangangue s/d Tw III th 2001 Judul tabel Apa ? Dimana ? Kapan ? Label kolom Label baris Note: Pusk= Puskesmas, Psy= Posyandu Ln= Lain-lain,jml=jumlah Sumber : Puskesmas karangangue, Kab Adasaja catatan kaki
55
DISTRIBUSI MENURUT ORANG NoGol Umur (bln) PopulasiSakit (Rash/tdk)MatiAR (%) 10-542050.0 26-841025.0 39-1151020.0 412-593816050.0 560-119472404,26 6120-179439020,93 7.>18091011,11 Jumlah15054036,0 Tabel 8 : Distribusi Tersangka $ kasus campak berdasarkan golongan umur di dukuh Beji wetan Puskesmas Getas Kecamatan Kalibening Tahun 2003. SUMBER : LAP. PUSKESMAS
56
Contoh bentuk tabel sederhana (one-way tabulation) Tabel 2. Jumlah kasus baru PD3I Puskesmas Suka kita Kab Pada Wae Tahun 2000 Jenis PenyakitJumlah kasus% 1.Campak5062,5 2. Difteria2 2,5 3. Pertusis1518,7 4. Tetanus Neonatorum1012,5 5. Meningitis TBC00 6. Hepatitis B3 3,8 Jumlah80100 Keterangan: PD3Iu = Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi Sumber : Pengelola Program Surveilans Puskesmas Sukakita
57
Contoh bentuk tabel Silang (two-way tabulation) Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Suspek Malaria menurut kjenis kelamin, pasien yang berobat di Puskesmas Ulun Kab Piyan tahun 2000 Jenis Parasit Jenis Kelamin Jumlah PriaWanita 1. Plasmodium Falsifarum553085 2. Plasmodium Vivak252045 3. Plasmodium Ovale000 4. Mix15 30 Jumlah9565160 Sumber : Pengelola Program Malaria Puskesmas Ulun Kab. piyan
58
Contoh bentuk tabel Berganda (three-way tabulation) Tabel 4. Hasil pengobatan penderita TB BTA+ menurut keaktifan PMO di Puskesmas Aruan Kab. Patin Tahun 2000 Desa Hasil pengobatan PMO aktifPMO tdk aktif sembuhlkpTdk lkpsembuhLkpTdk lkp 1. Seluang420115 2. N i l a321113 3. Baung500004 4. Emas231013 Jumlah14722315 Keterangan: PMO= Pengawas Menelan Obat, lkp = lengkap Sumber : Pengelola Program TB-Paru Puskesmas Aruan
59
VIS-TA Visualisasi secara Grafik Grafik Yaitu memvisualisasikan atau menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk grafik atau diagram tertentu - Pilih grafik yg sederhana atraktif dan mudah dipahami (self explanatory) - Grafik hrs sesuai tujuan & skala variabel - Perhatikan aturan dalam pembuatan grafik
60
VIS-TA Visualisasi secara Grafik Persyaratan Grafik yg baik Grafik terdiri dari 3 bagian Judul grafik Badan grafik Catatan kaki / Keterangan Judul Grafik Singkat, jelas & relevan serta menjelaskan Apa yg disajikan ? Dimana peristiwanya ? dan Kapan kejadianya ?
61
Persyaratan Grafik yg baik Badan Grafik Tampilkan variabel dg warna-bentuk yg menarik Batasi variabel yg ditampilkan dlm grafik Bila variabel > 2 gunakan perbedaan yg jelas Lengkapi grafik dg legenda yg menjelaskan artinya Khusus grafik Garis, Batang dan scatter - Memiliki dua sumbu aksis X dan Y - Titik potong sumbu X & Y memp nilai nol - Axis X posisi mendatar, var independen, klasifikasi - Axis Y posisi tegak, var dependen, frekuensi,rate - Pembagian skala sumbu X & Y harus jelas & sama kecuali semi log - log Catatan kaki / note Memuat penjelasan dari singkatan / kode label Mencantumkan sumber informasi dari isi tabel
62
VIS-TA Visualisasi secara Grafik Bentuk Grafik Garis Batang - Histogram - Bar diagram Lingkaran (Pie) Pencar (Scatter) Gambar (Pictogram) Peta (Cartogram) - Plot - Area
63
Tujuan & manfaat dari Bentuk Presentasi Grafik JENIS GRAFIKTUJUAN & MANFAAT UTK. MENGGAMBARKAN TRENDS/ PERKEM- BANGAN SUATU NILAI DR WAKTU KE WAKTU 1. GARIS 2. BATANG -HISTOGRAM -BAR DIAGRAM UTK. MENGGAMBARKAN TRENDS/ PERKEM- BANGAN SUATU NILAI DR WAKTU KE WAKTU UTK. MEMBANDINGKAN SATU NILAI ATAU LEBIH DARI BEBERAPA KATEGORI 3. PIE (LINGK)UTK. MEMBANDINGKAN SUATU NILAI DARI BEBERAPA KATEGORI
64
Tujuan & manfaat dari Bentuk Presentasi Grafik JENIS GRAFIKTUJUAN & MANFAAT 4. SCATTERUTK MENGGAMBARKAN KE-ERATAN HUBUNG- AN ( SEBAB-AKIBAT ) ANTARA DUA VARIABEL 5. GAMBARUTK. MEMBANDINGKAN SUATU NILAI DARI BEBERAPA KATEGORI SEKALIGUS MELIHAT PERKEMBANGAN DR WAKTU KE WAKTU 6. PETAUTK. MENGGAMBARKAN PENYEBARAN DARI SUATU NILAI MENURUT KONSEP WILAYAH
65
Contoh-contoh grafik garis Grafik garis Seimbang Gambar 5 : Case Fatality rate (CFR) dan Insidens DBD di Indoesia Tahun 1968 -1996
66
GRAFIK MINGGUAN DBD TAHUN 2003 DAN 2004
68
VIS-TA Visualisasi secara Grafik Bentuk Grafik Batang 1.Frekuensi Histogram 2.Batang Tunggal 3.Batang Ganda 4.Batang Komponen 5.Batang Presentase Komponen 6.Batang Mendatar 7.Batang Sektor
69
Contoh-contoh grafik Batang Frekunsi HistogramGrafik Batang Tunggal
70
Contoh-contoh grafik Batang Grafik Batang GandaGrafik Batang Komponen
71
Contoh-contoh grafik Batang Grafik Batang Persentase Komponen Grafik Batang Mendatar
72
Contoh-contoh grafik Batang Grafik Batang Sektor
73
Contoh-contoh grafik Batang Grafik Batang Sektor
74
HUBUNGAN ABJ – KASUS DB/10.000 DI KAB PEKALONGAN TAHUN 1994-2002
75
Contoh Grafik Lingkaran (Pie)
76
Diagram pencar berat badan bayi dikaitkan dg umur kehamilan saat dilahirkan di RS Baturajin tahun 2000 Contoh Diagram Pencar (Scatter Diagram) 0 1 2 3 4 5 28 30 32 34 36 38 40 42 44 BB Bayi saat lahir Umur kehamilan
77
Jumlah Perkembangan Penduduk Antah Berantah Hasil SP th.1990-2000 Contoh Grafik Gambar (Pictogram) = Perempuan = Laki-laki Th 1990,153 Juta Th 2000,171Juta
78
Contoh Grafik Peta (Cartogram)
85
ENDEMISITAS DBD PER PUSKESMAS KABUPATEN PEKALONGAN S/D BL. MEI THN. 2004 THN 2002 THN 2003
86
CAKUPAN UCI DESA
87
FLOW CHART KEGIATAN SE PUL-TA KES. LAH-TA VIS-TA SIS-TA INFOKES DESCICION ACTION -Perencanaan -Perbaikan Pelaksanaan -Evaluasi/monitoring -Kwaspadaan dini SIS-TA -Deskriptif - Analisis Hub. -Hub dg waktu -Hub dg tempat -Hub dg org
88
ANALISIS DATA Deskriptif univariat yi analisis untuk menguraikan distribusi dari nilai-nilai suatu variabel. Bentuk analisis distribusi frekuensi rate, ratio, proporsi nilai tengah dan persebaranya
89
ANALISIS DATA Analititik Hubungan (bivariat / multivariat) yi analisis untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel terikat dg variabel bebas. Bentuk analisis Uji perbedaan antar kel yang sesuai - Chi-square, t-test Uji asosiasi - RR, OR, Regresi, korelasi
90
Manfaat pelaksanaan Kegiatan SE
91
MANFAAT KEGIATAN SURVEILANS EPID. MANFAAT KEGIATAN SURVEILANS Deteksi dini KLB Monitoring trends peny.endemis Evaluasi dan intervensi Monitoring perkemb. 7an program Monitoring performance program Memprediksi KLB Estimasi dampak kes.mendatang
92
DETEKSI DINI DAN PREDIKSI KLB
93
MONITORING TRENDS PENY. ENDEMIS
94
MONITORING PERKEMBANGAN TUJUAN PROGRAM DAN EVAL. INTERVENSI
95
MONITORING PERFORMANCE PROGRAM
96
MEMBUAT ESTIMASI DAMPAK KESEHATAN MENDATANG
97
MANFAAT KEGIATAN SURVEILANS EPID MANFAAT KEGIATAN EPIDEMIOLOGI Dx dan deteksi penyebab penyakit Riwayat alamiah penyakit & risk fakt Merumuskan masalah kesehatan dan menetapkan prioritas kesehatan Monev performance & intervensi prog
98
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT MASA PRE- PATHOGENESIS MASA PATHOGENESIS HA E Keseimbangan Interaksi H A E H A E Pergeseran keseimbangan HORIZON KLINIS Awal terjadi Sakit Masa awal sakit Masa lanjut Sakit Masa penyem buhan Meninggal Kronis Cacat Sembuh Waktu Tempat Orang
99
PENDEKATAN SURV. EPID. DALAM UPAYA PEMBERANTASAN DBD
100
PENDEKATAN SURV. EPID. MENGURAI PERMASLAHAN PENYAKIT DBD KARAKTERISTIK H O S T A G E N T ENVIRONMENT T I M E P L A C E P E R S O N
101
GAMBARAN EPID. DBD PROPINSI KALSEL BESARAN MASALAH Wilayah berjangkit -Kalsel Wil Kab turun 96 s/d 98 10 Kab 00 = 4 dan 01 = 5 Wilayah Kec/Desa ??? -Nasional Wil Prop semua Prop Wil Kab meningkat Wilayah Kec/Desa ??? Insidens (bervariasi) -Kalsel - Th 96-00 turun 15,8 - 2,2 -Th 01 (Mei) naik 4,6 /100.000 -Nasional -cenderung turun 77 = 15,28 99 = 10,17
102
GAMBARAN EPID. DBD PROPINSI KALSEL BESARAN MASALAH CFR (Kematian) -Kalsel - Th 96-00 naik 2,32 – 6,06 % -Th 2001 turun 2,9 % (sd Mei) -Nasional -cenderung turun 77 > 40 % 99 < 3 % Kejadian DBD di Banjarmasin selalu dijumpai sepan- jang waktu (mungkin endemis) Beberapa Kab lain Banjar, Banjarbaru beberapa tahun terakhir hampir dijumpai sepanjang bulan
103
POLA PENULARAN DBD VIRUS ORANG VEKTOR Lingkungan YANKES
104
FAKTOR BERPENGARUH PENULARAN DBD VIRUS ORANG VEKTOR Lingkungan Umur Ras Mobilitas Kerentanan
105
GAMBARAN EPID. DBD KALSEL Aspek Person Kel Umur -Kalsel - Lebih dominan 5-14 th Th 99 : 5-14 = 56,0 % > 15 = 37,3 % -Nasional - s/d 98 usia 5-14 dominan Th 99 : 5-14 = 34,1 % > 15 = 47,0 % Perbedaan Sex, Ras, Sosek, Kalsel dan Nasional tidak ada perbedaan Status Gizi, Mobilitas, di duga ada perbedaan terhadap tk risiko dan keparahan
106
FAKTOR BERPENGARUH PENULARAN DBD VIRUS ORANG VEKTOR Lingkungan Obat vaksin
107
GAMBARAN EPID. DBD KALSEL Aspek Virus Serotype Virus di Kalsel dan Nasional sama yaitu -Dengue-1, Dengue-2, Dengue-3 dan Dengue-4 Obat dan Vaksin ????
108
FAKTOR BERPENGARUH PENULARAN DBD VIRUS ORANG VEKTOR Lingkungan Nyamuk Jentik Bionomik Kepadatan Pestisida Predator
109
GAMBARAN EPID. DBD KALSEL Aspek Vektor Jenis Vektor penular di Kalsel dan Nasional sama yaitu : - aedes aegypti (dominan) - aedes albopictus (potensial) Kepadatan vektor sangat terkait dg potensi penularan yg di ukur dr ABJ wilayah dg ABJ 80 % “ berisiko 1,5 x mengalami kejadian DBD dg IR 10 “ Penggunaan Foging dan abate hanya efektif untuk penanggulangan focus bukan utk pemberantasan Pengendalian vektor melalui gerakan PSN sangat efektif untuk pencegahan penularan
110
FAKTOR BERPENGARUH PENULARAN DBD VIRUS ORANG VEKTOR Lingkungan Perindukan Peristirahatan Klimatologi Kepadatan pddk
111
GAMBARAN EPID. DBD KALSEL Aspek Lingkungan Indoor container seperti penampungan air, vas bunga, tempat minum hewan dicrigai lebih dominan karena kejadian DBD tdk terkait dgn musim (hujan) Kepadatan dan mobilitas penduduk (perkotaan) sangat membantu percepatan penularan DBD
112
VIRUS ORANG VEKTOR Lingkungan YANKES Ketersediaan Kualitas nakes Teknologi yankes Sistem RR FAKTOR BERPENGARUH PENULARAN DBD
113
GAMBARAN EPID. DBD KALSEL Aspek Yankes Penemuan pdrt secara dini dan penangnan pdrt (focus) secara cepat dan tepat dapat : - menghambat proses penularan - mperkecil kematian Insidens DBD cenderung meningkat, CFR turun “ meningkatnya rujukan & tepatnya penangan pdrt ”
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.