Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehsafrudin taher Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
KONSEP AKUNTABILITAS BERBSISI PADA NILAI-NILAI BARIFOLA (STUDI PADA KEARIFAN BUDAYA ADAT TIDORE) Bidang Ilmu Akuntansi Syariah Diajukan Oleh: SAFRUDIN TAHER NPM :022711113
2
BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONTEKS PENELITIAN Gelfand et al. (2004) memandang akuntabilitas sebagai persepsi yang bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan, sesuai dengan kontinjensi interpersonal, sosial, dan struktural, yang semuanya tertanam dalam konteks sosial budaya tertentu. Triyuwono (2011) mengungkap bahwa akuntabilitas diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu akuntabilitas kepada Tuhan, Akuntabilitas kepada stakeholder, dan akuntabilitas kepada alam. Agama dapat mempengaruhi visi realitas, kebenaran, serta etika pada akuntansi (Kamla 2009). Pengangkatan kajian budaya dan spriritual merupakan salah satu jalan untuk memasukkan ruh baru akuntabilitas. Kajian Budaya (kearifan lokal) dan spiritual merupakan satu urgensi utama yang harus dilakukan untuk menelusuri kembali nilai-nilai yang akan menjadi basis fundamental akuntabilitas serta sebagai jalan untuk melepaskan diri dari genggaman materialisme dan rasionalisme.
3
1.2. Perumusan Masalah Bagaimana Konsep Akuntabilitas Berbasis Pada Nilai- Nilai Barifola? 1.3. Tujuan Penelitian Untuk Mengetahui Konsep Akuntabilitas Pada Nilai-Nilai Barifola 1.4. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis 2. Manfaat Praktik 3. Manfaat Kebijakan
4
BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. KONSEP AKUNTABILITAS Sinclair (1995) yang mendefenisikan akuntabilitas sebagai perilaku individu atau organisasi untuk menjelaskan dan mempertanggungjawabkan tindakan mereka melalui pemberian alasan atas tindakan Maslow (2006) Akuntabilitas merupakan konsep mengenai perilaku untuk mengawasi pihak lain, untuk menilai apakah telah memenuhi tanggung jawab mereka, dan untuk menerapkan sanksi jika mereka belum memenuhi tanggung jawab Endahwati (2014) Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban manajemen atau penerima amanah kepada penerima amanah kepada pemberi amanah atas pengelolaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepadanya baik secara vertikal maupun secara horizontal Gray et.al. (2006) menyatakan konsep akuntabilitas ini berada dalam kerangka tanggung jaab sosial yang harus dipenuhi sebagai bagian dari komunitas masyarakat luas.
5
2.2. HUBUNGAN AKUNTANSI DAN AKUNTABILITAS Lewis (2006) salah satu tujuan dari sistem akuntansi adalah membantu akuntabilitas.Praktik akuntansi akan sangat berguna dalam pengambilan keputusan. Praktik akuntansi pada lembaga-lembaga keagamaan atau entitas nirlaba lainya merupakan sesuatu yang belum lazim, namun krusial untuk mengejewantahkan proses transparansi dan akuntabilitas demi terwujudnya kepercayaan umat. Akuntansi akan mempermudah pengelolaan manajemen terutama dalam pengelolaan keuangan, baik untuk institusi yang bersifat profit oriented maupun institusi nirlaba.
6
2.3. KONSEP BUDAYA BARIFOLA Barifola sendiri berasal dari bahasa Tidore yaitu bari artinya saling membantu (gotong royong) dan fola adalah rumah. Barifola diartikan sebagai kegiatan gotong-royong membangun rumah. Kearifan lokal barifola sesungguhnya merupakan tradisi budaya masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Tidore yang pada hakekatnya menitik beratkan pada memeratakan kepentingan bersama dan mengandung nilai gotong royong dalam kehidupan keluarga, bertetangga, antar wilayah, dan komunitas
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.