Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWIED MUIN Telah diubah "6 tahun yang lalu
2
A. Literasi Buku Fiksi dan Non Fiksi Buku fiksi adalah buku yang berisi cerita atau kejadian yang tidak sebenarnya. Sedangkan buku nonfiksi adalah buku yang berisikan kejadian sebenarnya yang disampaikan menurut pendapat/opini/kajian penulis. Dengan kata lain, buku fiksi adalah buku yang di dalamnya berisi cerita rekaan atau khayalan. Sedangkan buku nonfiksi adalah buku yang dibuat berdasarkan fakta dan kenyataan. Contoh buku fiksi yaitu buku cerita anak, dongeng, novel, cerita pendek (cerpen), fabel, dan komik. Contoh buku nonfiksi yaitu buku pelajaran, buku ensiklopedia, esai, jurnal, dokumenter, biografi, dan laporan ilmiah (makalah, skripsi, tesis, disertasi).
3
B. Unsur-Unsur Buku Fiksi dan Non Fiksi Unsur-unsur buku fiksi meliputi bagian: Cover Buku Rincian Sub Bab Buku Judul Sub Bab Tokoh dan Penokohan Tema Cerita Bahasa yang digunakan Penyajian alur cerita Sedangkan unsur-unsur buku nonfiksi meliputi bagian: Cover Buku Rincian Sub Bab Buku Judul Sub Bab Isi Buku Cara menyajikan isi buku Bahasa yang digunakan Sistematika penulisan
4
C. Cara Membaca Buku Dengan SQ3R (1) Survey; (2) Question; (3) Read; (4) Recite; (5) Review
5
1. Membaca teks asli atau mendengarkan naskah yang dibacakan. 2. Tentukan ide pokok pada tiap paragraf. 3. Menulis rangkuman. 4. Membaca kembali rangkuman yang telah dibuat.
6
E. Hubungan Antar Unsur Buku Fiksi / Non Fiksi Dengan mengamati setiap unsur yang yang terkandung di dalam buku fiksi dan nonfiksi, kita dapat menyimpulkan bahwa sebagian unsur memiliki kesamaan dan sebagian yang lain berbeda. Unsur yang sama-sama dimiliki baik buku fiksi maupun buku nonfiksi yaitu: Sampul / Cover Sub Bab Judul Sub Bab Dalam hal perbedaan, buku nonfiksi memiliki isi yang ilmiah/aktual/faktual, disajikan dengan bahasa baku, dan memiliki sistematika penulisan standar. Sedangkan buku fiksi memiliki tokoh dan penokohan sebagai pelaku cerita, didukung dengan tema, disajikan dengan bahasa variatif (biasanya tidak baku), dan dilengkapi dengan alur cerita yang beraneka ragam.
7
G. Langkah Menyusun Tanggapan terhadap Buku yang dibaca 1. Jenis Buku 2. Keaslian Ide 3. Bentuk 4. Isi dan Bahasa 5. Simpulan menulis data buku yang dibaca, menulis ikhtisar isi buku, mendaftar butir-butir yang merupakan kelebihan dan kekurangan buku, menuliskan pendapat pribadi sebagai tanggapan atau isi buku, dan memadukan ikhtisar dan tanggapan pribadi ke dalam tulisan yang utuh.
8
Contoh Laporan Hasil Buku Fiksi 1. Identitas Buku A. Judul : Surprise In Hokkaido B. Penulis : Dyah Apriliani C. Penerbit : DAR! Mizan D. Tahun terbit : 2014 E. Harga : Rp35.000,- F. Format Perwajahan Depan
9
Warna dasar cover yaitu merah muda.Terdapat 2 seorang gadis kembar yang sedang duduk dan seperti melihat ke arah kamera. Gadis yang duduk disebelah kiri menggunakan jaket biru, sedangkan yang sebelah kanan menggunakan jaket hijau. Disudut kanan atas terdapat logo PBC (Pink Berry Club). Disudut kanan bawah terdapat logo penerbit DAR!Mizan. Dibawah gambar gadis tersebut, terdapat judul dari novel tersebut yaitu Surprise in Hokkaido. Format Perwajahan Belakang Warna dasar cover yaitu merah muda. Terdapat sinopsis dari novel tersebut. Diatas sinopsis terdapat tulisan Pink Berry Club. Dibawah sinopsis terdapat logo DAR!Mizan,festival Mizan 2014, serta alamat kantor dan email penerbit.
10
LAPORAN ISI BUKU 1. Sinopsis Dian, seorang remaja asal Indonesia yang baru saja pindah ke Hokkaido,Jepang. Banyak pengalaman baru yang ia dapatkan selama di Hokkaido. Hari-hari Dian diwarnai oleh sahabatnya, Akira. Akira, seorang anak lelaki bersuara tegas dan menjabat sebagai ketua kelas di SMP Audotorium Yasuda. Disisi lain, ada Akiko yang berusaha untuk menjadi sahabat bagi Dian. Akiko adalah teman sekelas sekaligus apartemennya yang dianggap aneh dan menjengkelkan. Mulai dari sini, keanehan-keanehan muncul. Sebelumnya, juga ada keanehan yang membuat Dian bingung. Ketika Ayah bertanya kepadanya, “Dian, bagaimana kalau kamu memiliki ayah baru?” dan perkataan Nenek Akiko. “Kukira cucuku. Kamu mirip sekali dengannya. Perbedaanya hanya terletak pada matanya saja. Matamu bulat dan hitam, sedangkan dia sipit dan...,” Nenek Akiko tak melanjutkan perkataannya. Lama-lama, Akira menyuruh Dian untuk menyetujui permintaan Akiko. Akira bilang, bahwa Akiko memiliki sebuah rahasia yang membuatnya tak memiliki sahabat sampai sekarang. Awalnya, Dian ragu. Tapi akhirnya, Dian menerima juga. Akiko senang. Dia mulai mengajak Dian berkunjung ketempat-tempat yang ada di Hokkaido. Dan, keanehan lagi muncul. Saat itu, Akiko dan Dian sedang mengunjungi sebuah pasar makanan. Di pasar tersebut, mereka membeli cokelat. Si pedagang cokelat mengatakan kalau mereka kembar! Jelas saja mereka kaget! Ini sungguh aneh. Saat persahabatan mereka berjalan lancar, sebuah hal yang tak terduga terjadi. Dian dan keluarganya harus kembali ke Indonesia karena Ayah Dian terkena tipu pekerjaannya. Dengan berat hati, Akiko dan Akira melepas kepergian Dian. Surat pengakuan didapatkan Dian dari Mr. Takeshi, ayah Akiko. Apakah Dian dan Akiko memiliki hubungan darah? Padahal mereka baru saja kenal. Bagaimana mungkin mereka bersaudara?
11
2. Unsur Intrinsik A. Tema Cerita : Gadis kembar yang dipertemukan secara tidak sengaja Data Tekstual : Halaman 16 “Gadis bertubuh mungil yang sedang berlari itu menabrak Dian yang juga mungil. Mereka terguling-guling di tangga berbentuk L.” Halaman 31 “ Berkali-kali ia mengerjapkan mata, memastikan penglihatannya tidak salah. Apakah gadis yang berada di apartemen 104? Dan sekarang menjadi teman sekelasnya?” B. Alur Cerita : Cerita ini menggunakan alur maju Data Tekstual : Halaman 28 “Hari ini, dia baru saja masuk di kelas 2 SMP Auditorium Yasuda.” Halaman 29 “ Setelah mengedarkan pandangan ke seluruh murid yang ada di kelas” Halaman 80 “ Esoknya, saat istirahat pertama di sekolah, Dian berjalan sendiri menuju pohon sakura”
12
C. Setting Cerita : Jepang, Hokkaido Data Tekstual : Halaman 69 “Hokkaido sangat terkenal dengan cokelat Shiroi Koibito. Cokelat ini sengaja dibuat sebagai penggoda indra perasa. Dengan aroma kelapa yang kaya dan menggiurkan pasti membangkitkan segala ahsrat demi kegemaran akan cokelat” D. Latar Belakang : Keinginan Dian untuk mengetahui kebenaran Data Tekstual : Halaman 65 “Dia terbelalak dan alisnya terangkat tinggi begitu mendengar ucapan Mr. Takeshi. Dian berharap, omongan Mr. Takeshi itu tidak benar” Halaman 66 “Apakah ayahmu pernah mengatakan sebuah rahasia?” E. Sudut Pandang : Orang Ketiga (serba tau) Data Tekstual : Halaman 20 “Dian dan ayahnya keluar dari apartemen bernomor 102” Halaman 21 “ Saat melihat kegelisahan terpancar dari wajah Dian, Ayah tertawa dan langsung mengusap lembut rambut Dian” Halaman 84 “Akira tertawa kecil sembari merapikan poni dengan jari”
13
F. Gaya Bahasa : 1. Hiperbola Halaman 92 : Ucapan yang singkat itu mampu membuat hati Akiko serasa ditusuk pedang. Halaman 133 : Persendiannya terasa lepas semua 2. Personifikasi Halaman 51 : Sepertinya mereka sedang menghangatkan tubuh di dalam karena cuaca tidak bersahabat G. Penokohan 1. Dian : Gadis berusia 12 tahun yang memiliki sifat cuek. Ia bersekolah di SMP Audotorium Yasuda kelas 2 SMP. Data Tekstual : Halaman 12 “Percuma ia mengeluh, ibunya tetap tidak mengabulkan ucapannya” Halaman 17 “Dian hanya membungkukan tubuh tanpa tersenyum sedikitpun” Halaman 28 : dia baru saja masuk di kelas 2 SMP Audotorium Yasuda 2. Akiko : Gadis kesepian yang tidak memiliki sahabat perempuan. Ia juga memiliki kekurangan fisik yaitu buta warna. Data Tekstual : Halaman3 34 :Aku tidak mempunyai sahabat perempuan dan aku ingin mempunya sahabat perempuan. Anak perempuan yang lain, tidak mau berteman denganku. Kebayang kan, betapa sepnya hari-hariku? Hehe..”
14
3. Akira : Ketua kelas keren, berwajah manis dan memiliki mata cokelat yang teduh Data Tekstual : Halaman 29: Dian menangkap sosok cowok keren berwajah manis didepannya. Mata cokelatnya sangat teduh 4. Mr. Takeshi : Berantakan dan pemabuk Data Tekstual Halaman 61: Seoang pria dengan rambut acak-acakan dan kumis yang tidak rapi merangkul Akiko dari belakang Halaman 61: Bau Alkohol langsung menyergap hidung Dian
15
H. Amanat 1. Nilai Sosial : Dalam novel ini tersirat bahwa persahabatan haruslah saling membantu Data Tekstual Halaman 56: Akhirnya ranting pohon dan tumpukan salju tubuh Akiko Halaman 105: Tiba-tiba, ada seorang yang meraih pundak salah satu anak laki-laki lalu mendorongnya ke belakang hingga jatuh terduduk sembari memegangi bokongnya 2. Nilai Keagamaan :Terdapat nilai keagamaan yang mengingatkan kita kepada Allah SWT Data Tekstual Halaman 95: “Yah,kita tidak berdoa di kuil. Kita kan Muslim” potong Dian bingung
16
3. Penilaian a). Penilaian terhadap tema Tema yang diusung Dyah Apriliyani cukup menarik. Ketika saudara kembar yang terpisah selama 10 tahun, kembali bertemu secara tidak sengaja. Dari latar belakang berbeda, akhirnya Dian bisa bersahabat dengan Akiko. Ini mengajarkan kepada semua orang, bahwa persahabatan bukanlah mementingkan fisik/materi. Persahabatan harus dibangun atas dasar ketulusan hati. Saling membantu dan saling menghormati adalah kunci persahabatan yang kokoh. b) Keunggulan dan Kelemahan Keunggulan buku ini adalah penggunaan bahasa yang sangat sederhana. Bahasanya banyak digunakan oleh kalangan remaja, oleh sebab itu mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu, novel ini mengajarkan arti persahabatan yang sesungguhnya. Meski terbatas jarak, Dian dan Akiko bisa tetap menjadi sahabat. Kelemahan buku ini adalah kekurangan pengetahuan si penulis. Contohnya seperti kalimat “Saat musim dingin bisa mencapai minus dua ratus derajat”. Padahal suhu tertinggi di Jepang hanya mencapai minus empat puluh derajat. Selain itu, penulis kurang bisa menggambarkan suasana Hokkaido.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.