Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehTAUFIK MINE Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
Nuriya, M.Kep., Ns., Sp.Kep.MB
2
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN Pengertian Pernafasan Pernafasan/ respirasi adalah peristiwa menghirup udara yang mengandung oksigen dan menghembuskan nafas yang banyak mengandung CO2 sebagai sisa dari keluar dari tubuh
3
Fungsi Pernafasan 1.Mengambil O2 yang dibawa oleh darah keseluruh tubuh untuk pembakaran 2.Mengeluarkan CO2 sebagai sisa dari pembakaran yang dibawa oleh darah keparu-paru untuk dibuang 3.Menghangatkan dan melembabkan udara
5
Organ – organ pernafasan 1.Hidung Merupakan saluran udara petama yg mempunyai 2 lubang dipisahkan oleh sekat hidung. Didalamnya terdapat bulu- bulu hidungfungsinya utk menyaring & mengangatkan udara
6
2. Tekak ( Faring ) Persimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan. Terdapat didasar tengkorak, dibelakang rongga hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher. Terdapat epiglotis yang berfungsi menutup laring waktu menelan makanan 3. Laring (Pangkal Tenggorok) Merupkn saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan suara,terletak dibagian depan faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk kedalam trakea dibawahnya
7
4. Trakea ( Batang Tenggorok ) Merupakan lanjutan dari laring yg dibentuk oleh 16 – 20 cincin, terdiri dari tulang- tulang rawan berbentuk seperti kuku kuda ( hurup C ). Sebelah dalam diliputi oleh sel bersilia yg berfungsi utk mengeluarkan benda- benda asing yg masuk bersama- sama udara. Percabangan trakea menjadi bronkhus kiri dan kanan disebut Karina
8
5. Bronkhus ( Cabang Tenggorok ) Lanjutan dari trakea terdiri dari 2 buah pd ketinggian vertebra thorakalis IV dan V 6. Paru-paru Merupakan sebuah alat tubuh yg sebagian besar terdiri dari gelembung hawa (alveoli). Alveoli ini terdiri dari sel-sel epithel dan endothel. Jika dibentangkan luas permukaannya ± 90 meter persegi. Pada lapisan inilah terjadi pertukaran udara.
9
Saluran nafas yang dilalui udara adalah hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan alveoli. Di dalamnya terdapat suatu sistem yang sedemikian rupa dapat menghangatkan udara sebelum sampai ke alveoli. Terdapat juga suatu sistem pertahanan yang memungkinkan kotoran atau benda asing yang masuk dapat dikeluarkan baik melalui batuk ataupun bersin.
10
Plica vocalis adalah dua lembar membrana mukosa tipis yang terletak di atas ligamenturn vocale, dua pita fibrosa yang teregang di antara bagian dalam cartilago thyroidea di bagian depan dan cartilago arytenoidea di bagian belakang. Plica vocalis palsu adalah dua lipatan. membrana mukosa tepat di atas plica vocalis sejati. Bagian ini tidak terlibat dalam produksi suara.
11
Otot-otot kecil yang melekat pada cartilago arytenoidea, cricoidea, dan thyroidea, yang dengan kontraksi dan relaksasi dapat mendekatkan dan memisahkan plica vocalis. Otot-otot tersebut di inervasi oleh nervus cranialis X (vagus).
12
Suara dihasilkan oleh vibrasi plica vocalis selama ekspirasi. Suara yang dihasilkan dimodifikasi oleh gerakan palatum molle, pipi, lidah, dan bibir, dan resonansi tertentu oleh sinus udara cranialis.
14
Percabangan saluran nafas dimulai dari trakea yang bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. Masing-masing bronkus terus bercabang sampai dengan 20-25 kali sebelum sampai ke alveoli. Sampai dengan percabangan bronkus terakhir sebelum bronkiolus, bronkus dilapisi oleh cincin tulang rawan untuk menjaga agar saluran nafas tidak kolaps atau kempis sehingga aliran udara lancar.
15
Bagian terakhir dari perjalanan udara adalah di alveoli. Di sini terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dari pembuluh darah kapiler dengan udara. Terdapat sekitar 300 juta alveoli di kedua paru dengan diameter masing-masing rata-rata 0,2 milimeter.
17
Sistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru-paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma.
21
Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru memilki : 1. Apeks, Apeks paru meluas kedalam leher sekitar 2,5 cm diatas calvicula 2. permukaan costo vertebra, menempel pada bagian dalam dinding dada 3. permukaan mediastinal, menempel pada perikardium dan jantung. 4. dan basis. Terletak pada diafragma
22
Paru kanan dibagi atas tiga lobus yaitu lobus superior, medius dan inferior sedangkan paru kiri dibagi dua lobus yaitu lobus superior dan inferior. Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang mengandung pembuluh limfe, arteriola, venula, bronchial venula, ductus alveolar, sakkus alveolar dan alveoli. Diperkirakan bahwa stiap paru-paru mengandung 150 juta alveoli, sehingga mempunyai permukaan yang cukup luas untuk tempat permukaan/pertukaran gas.
23
Paru-paru dibungkus oleh pleura. Pleura ada yang menempel langsung ke paru, disebut sebagai pleura visceral. Sedangkan pleura parietal menempel pada dinding rongga dada dalam. Diantara pleura visceral dan pleura parietal terdapat cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas sehingga memungkinkan pergerakan dan pengembangan paru secara bebas tanpa ada gesekan dengan dinding dada.
25
Rongga dada diperkuat oleh tulang-tulang yang membentuk rangka dada. Rangka dada ini terdiri dari costae (iga-iga), sternum (tulang dada) tempat sebagian iga-iga menempel di depan, dan vertebra torakal (tulang belakang) tempat menempelnya iga-iga di bagian belakang.
27
Terdapat otot-otot yang menempel pada rangka dada yang berfungsi penting sebagai otot pernafasan. Otot- otot yang berfungsi dalam bernafas adalah sebagai berikut : - interkostalis eksterrnus (antar iga luar) yang mengangkat masing-masing iga. - sternokleidomastoid yang mengangkat sternum (tulang dada). - skalenus yang mengangkat 2 iga teratas. - interkostalis internus (antar iga dalam) yang menurunkan iga-iga. - otot perut yang menarik iga ke bawah sekaligus membuat isi perut mendorong diafragma ke atas. - otot dalam diafragma yang dapat menurunkan diafragma.
30
Proses Pernafasan Proses bernafas terdiri dari menarik dan mengeluarkan nafas Satu kali bernafas adalah sekali inspirasi dan sekali ekspirasi Bernafas diatur oleh otot-otot pernafasan yg yg terletak pd sumsum penyambung(medulla oblongata). Inspirasi terjadi bila musc.diafragma dpt rangsangan dr nervus prenikus lalu mengkerut datar. Ekspirasi terjadi saat otot mengendur dan rongga dada mengecil Proses pernafasan terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara rongga pleura dan paru-paru
32
Proses fisiologis respirasi di mana oksigen dipindahkan dari udara ke dalam jaringan-jaringan, dan karbon dioksida dikeluarkan ke udara ekspirasi dapat dibagi menjadi tiga stadium. 1. Stadium pertama adalah ventilasi, yaitu masuknya campuran gas-gas ke dalam dan ke luar paru-paru. 2. Stadium ke dua, transportasi, yang terdiri dari beberapa aspek : (a) difusi gas-gas antara alveolus dan kapiler paru-paru (respirasi eksterna) dan antara darah sistemik dan selsel jaringan; (b) distribusi darah dalam sirkulasi pulmoner dan penyesuaiannya dengan distribusi udara dalam alveolus- alveolus; dan (c) reaksi kimia dan fisik dari oksigen dan karbon dioksida dengan darah. 3. Respirasi sel atau respirasi interna merupakan stadium akhir dari respirasi. Selama respirasi ini metabolit dioksidasi untuk mendapatkan energi, dan karbon dioksida terbentuk sebagai sampah proses metabolisme sel dan dikeluarkan oleh paru- paru.
33
Udara bergerak masuk dan keluar dari paru-paru karena selisih tekanan yang terdapat antara atmosfer dan alveolus oleh kerja mekanik otot-otot.
34
Stadium ke dua proses respirasi mencakup proses difusi gas-gas melintasi membran antara alveolus-kapiler yang tipis (tebalnya kurang dari 0.5 um). Kekuatan pendorong untuk pernindahan ini adalah selisih tekanan parsial antara darah dan fase gas.
35
Oksigen dapat ditranspor dari paru-paru ke jaringan melalui dua jalan : 1. secara fisik larut dalam plasma atau 2. secara kimia berikatan dengan hemoglobin sebagai oksihemoglobin (HbO 2 ). ikatan kimia oksigen dan hemoglobin ini bersifat reversibel.
36
Transport CO2 dari jaringan keparu-paru melalui tiga cara sebagai berikut: 1. Secara fisk larut dalam plasma (10 %) 2. Berikatan dengan gugus amino pada Hb dalam sel darah merah (20%) 3. ditransport sebagai bikarbonat plasma (70%) Karbon dioksida berikatan dengan air dengan reaksi seperti dibawah ini: CO 2 + H 2 O = H 2 CO3 = H+ +HCO3-
37
1. Medulla Oblongata 2. Pons Secara garis besar bahwa Paru-paru memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Terdapat permukaan gas-gas yaitu mengalirkan Oksigen dari udara atmosfer kedarah vena dan mengeluarkan gas carbondioksida dari alveoli keudara atmosfer. 2. Menyaring bahan beracun dari sirkulasi 3. Reservoir darah 4. Fungsi utamanya adalah pertukaran gas-gas
38
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM PERNAFASAN Pengkajian Data Obyektif : Pasien nampak kesulitan bernafas,menggunakan bantuan otot-otot pernafasan,retraksi dada,pernafasan cuping hidung,penumpukan sekret pd saluran nafas,pasien tampak pucat dan lemah, kurus, lab(AGD) diluar batas normal,sianosis,dispnea.
39
Data Subyektif : Pasien mengeluh sesak,lelah,anorexia,nyeri dada,cemas,tidak tahu ttg penyakitnya. Perencanaan Diagnosa Keperawatan 1.Bersihan jalan nafas tak efektif 2.Pola nafas tak efektif 3.Resiko thd perubahan fungsi pernafasan 4.Disfungsi respon penyapihan ventilator 5.Intoleransi aktifitas
40
6. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan 7. Resiko tinggi terhadap infeksi 8. Perubahan rasa nyaman (nyeri) 9. Cemas 10.Kurang pengetahuan 11. Perub perfusi jar perifer 12. Kerusakan pertukaran gas Rencana Keperawatan 1.Jaga kepatenan jalan nafas pasien 2.Lakukan klaping dan firasi bila keadaan memungkinkan 3.Ajarkan batuk efektif dan tekhnik distraksi relaksasi 4.Beri posisi semifowler
41
4. Beri pendidikan kesehatan tentang penyakit pasien 5.Jaga kebersihan pasien dan lingkungan 6. Anjurkan pasien banyak minum terutama air hangat utk mengencerkan dahak dan makan makanan yg bergizi dlm porsi kecil,tapi sering dan hangat 7. Beri penjelasan pada pasien aktifitas yang boleh dan tidak boleh dilakukan 8. Cegah terjadinya penularan infeksi 9. Kolaborasi dan pantau hasil pemeriksaan lab ( DL,AGD )
42
Evaluasi 1.Pasien mampu mengeluarkan sekret dan jalan nafas menjadi bersih 2.Pola nafas efektif 3.Pasien dapat memenuhi kebutuhan bernafas dg adekuat 4.Pasien mampu menyesuaikan diri dgn pola nafasnya 5.Pasien mampu beraktifitas tanpa memperberat penyakitnya
43
6.Nutrisi pasien adekuat. 7.Tidak terjadi infeksi 8.Nyeri pasien berkurang/hilang 9.Pasien tidak cemas 10.Pasien paham tentang penyakitnya.
44
TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.