Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ADDENDUM ANDAL, RKP-RPL PT. BINTANG SMELTER INDONESIA.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ADDENDUM ANDAL, RKP-RPL PT. BINTANG SMELTER INDONESIA."— Transcript presentasi:

1 ADDENDUM ANDAL, RKP-RPL PT. BINTANG SMELTER INDONESIA

2 LATAR BELAKANG

3 TUJUAN12 3

4 TIM PENYUSUN & TENAGA AHLI 2 3 KETUA Dr. La Ode Ngkoimani, M.Si Sertifikat kompetensi Ketua Penyusun AMDAL BNSP LSP LHI, NO. 74909 2133 7 0000225 2017 tanggal 24 November 2017 ANGGOTA Zakarya, S.Pd., M.Sc Sertifikat kompetensi Anggota Penyusun AMDAL BNSP LSP LHI, NO. 74909 2133 7 00624 2017 tanggal 6 Desember 2017 ANGGOTA Kurniati Ornam, ST, MT Sertifikat kompetensi Anggota Penyusun AMDAL BNSP LSP LHI, NO. 74909 2133 6 0000264 2018 tanggal 29 Januari 2018

5 DESKRIPSI RENCANA USAHA 2 3 PERIZINAN & SOSIALISASI Pra Konstruksi Organisasi & Tenaga kerja proyek Organisasi & Tenaga kerja masa produksi Mobilisasi peralatan dan material konstruksi Pembersihan & Pematangan Lahan Pembangunan pabrik & Fasilitas Pendukung Tahap Konstruksi Penerimaan tenaga kerja operasional Pengoperasian pabrik Utilitas dan fasilitas pendukung Pengoperasian fasislitas pendukung pabrik Perawatan mesin2 Penanganan Limbah Slag Tahap OperasiTahap Pasca Operasi Pelepasan tenaga kerja Penanganan aset & Demobilisasi peralatan

6 DESKRIPSI RENCANA USAHA 2 3 PLAN SITE PABRIK TAHAP II

7 DESKRIPSI RENCANA USAHA 2 3 ALIR PROSES PELEBURAN BIJIH NIKEL LATERIT DENGAN TEKNOLOGI RK-EF

8 DESKRIPSI RENCANA USAHA 2 3 ALIR PROSES PELEBURAN BIJIH NIKEL LATERIT DENGAN TEKNOLOGI RK-EF

9 RONA LINGKUNGAN AWAL 2 LINGKUNGAN TERKENA DAMPAK Gempa bumi di Sulawesi Tenggara sering disebabkan oleh sesar-sesar berikut: 1)Sesar Lawanopo 2)Sesar Kolaka 3)Sesar Konaweha 4)Tolo Thrust 5)Sesar-sesar mikro (Sesar naik sangi-sangi dan sesar naik labengki)IKLIM FISIOGRAFI DAN GEOLOGI KUALITAS UDARA, KEBISINGAN DAN AIR SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA

10 RONA LINGKUNGAN AWAL 2 3 LINGKUNGAN TERKENA DAMPAK SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA HASIL KONSULTASI PUBLIK: 1.PENYERAPAN TENAGA KERJA 2.PENINGKATAN KAPASITAS (SKILL) 3.PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (CSR) “Saat ini saya melihat penyerapan tenaga kerja tidak merata, harusnya yang diutamakan dari desa -desa terdampak tapi kenyataannya masih banyak tenaga kerja dari kelurahan ini tidak terserap, dimana masih banyak yang berasal dari kabupaten dan provinsi lain” (Muh. Sulhan, 4 Desember 2018). “Dampak yang kita rasakan akibat adanya pabrik PT. BSI sudah baik, dengan banyaknya masyarakat yang bekerja pada pabrik. Tetapi bagaimana dengan masyarakat yang tidak bekerja di pabrik, bisa merasakan manfaat positif dari keberadaan pabrik” (Muh. Sulhan, 4 Desember 2018). “Tenaga kerja lokal tidak memiliki keahlian khusus yang berhubungan dengan teknologi yang digunakan oleh PT BSI. Saran perlu ada pelatihan khusus yang dilkukan oleh PT BSI mengenai penguasaan terhadap teknologi alat/mesin yang digunakan. Kami sepakat di tahap awal menggunakan tenaga kerja dari luar negeri, tetapi selanjuntya harus ada transfer teknologi bagi tenaga kerja lokal” (Muh. Sulhan, 4 Desember 2018). 1 2 3

11 RONA LINGKUNGAN AWAL 3 HARAPAN MASYARAKAT: ASPEK GEOFISIK KIMIA ASPEK BIOLOGI ASPEK SOSEK & BUDAYA  Penanganan masalah debu, emisi udara dan kebisingan  Penanganan masalah pencemaran air sumur, air sungai, dan air laut dan sedimentasi sungai yang mungkin terjadi akibat kegiatan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian nikel.  Perlindungan terhadap jenis tanaman endemik yang terdapat disekitar kawasan lokasi kegiatan.  Perlindungan terhadap satwa yang dilindungi yang terdapat disekitar kawasan kegiatan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian nikel.  Kesempatan kerja bagi warga masyarakat sekitar  Terbukanya peluang berusaha bagi masyarakat sekitar  Meningkatnya pendapatan masyarakat sekitar dan daerah.  Adanya bantuan terhadap pembangunan desa yang terkait dengan sarana dan prasarana umum dan fasilitas sosial (mesjid, jalan lingkungan, bantuan perbaikan rumah tidak layak huni)  Masyarakat dan pemerintah setempat menginginkan adanya sosialisasi yang lebih itensif sebelum pelaksanaan kegiatan

12 RONA LINGKUNGAN AWAL 3 HARAPAN MASYARAKAT: ASPEK KESEHATAN ASPEK TRANSPORTASI ASPEK PENDIDIKAN  Penanganan dampak terhadap gangguan kesehatan masyarakat  Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan disekitar lokasi kegiatan antara lain: klinik kesehatan dan rumah sakit moderen.  Bantuan biaya perawatan/pengobatan  Pemasangan Rambu2 jalan  Penyediaan sarana jalan usaha tani  Perbaikan dan peningkatan sarana jalan  Penyediaan lampu penerangan jalan  Penyediaan sarana perpustakaan masyarakat  Beasiswa berbagai jenjang pendidikan  Perbaikan sarana fisik pendidikan  Pembangunan perguruan tinggi

13 EVALUASI KEGIATAN EKSISTING EVALUASI TERHADAP LINGKUP USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PRAKONSTRUKSIPRAKONSTRUKSI  Keputusan Bupati Konawe Selatan No.540/557 Tahun 2013: izin lokasi kegiatan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian nikel  Konsultasi Publik  Pengumuman di media  Pengumuman di Lokasi Proyek PERIZINAN SOSIALISASI

14 EVALUASI KEGIATAN EKSISTING EVALUASI TERHADAP LINGKUP USAHA DAN/ATAU KEGIATAN Pemilik Proyek Manajer Proyek HR dan GA Manager Konstruksi Legal dan Perijinan Technical and Quality Team KeuanganManajer Proyek dari Kontraktor EPCM NoSpesifikasiWNIWNATotal 1 Blast Furnace (BF)450120570 2 Rotary Kiln Electric Furnace8301801016 KONSTRUKSIKONSTRUKSI ORGANISASI TENAGA KERJA PROYEK

15 DESKRIPSI RENCANA USAHA 3 a)Pedoman yang komprehensif bagi pelayanan kesehatan, jaminan keselamatan kerja, dan perlindungan lingkungan. b)Pedoman yang komprehensif bagi hubungan dengan masyarakat. c)Orientasi lokasi pada saat kedatangan. d)Kesejahteraan camp dengan penetapan standard layanan minimum yang dapat diterima. e)Cek kesehatan pra-kerja, skrining terhadap obat- obatan terlarang dan alkohol, serta uji petik. f)Fasilitas rekreasi camp. g)Penyediaan fasilitas penunjang medis yang memadai beserta rencana tanggap darurat. h)Persyaratan jam kerja di lokasi dan cuti di luar kerja. i)Transportasi di lokasi. j)Fasilitas Ibadah. k)Pengelolaan limbah camp dan konstruksi. l)Keamanan dan perlindungan masyarakat setempat. TATA KELOLA TENAGA KERJA

16 DESKRIPSI RENCANA USAHA NoUraianKuantitas Puncak (unit) 1Backhoe/loaders2 2Excavator3 3Bulldozer2 4Derek, 225 ton1 5Derek, 1200 ton1 6Tower Crane2 7Forklift4 8Generator, 220 kW ke bawah3 9Prime movers5 10Tanker Bahan Bakar3 11Tanker Air5 12Truk5 13Mesin Las, diesel5 14Mesin Las, listrik4 15Chain saw2 MOBILISASI PERALATAN DAN MATERIAL KONSTRUKSI Proses pengolahan dan pemurnian (smelter) mempergunakan metode Electrical Furnace, yang merupakan proses smelter Fe-Ni yang paling ekonomis, efisien, praktis, dan hemat energi. PERALATAN KONSTRUKSI

17 EVALUASI KEGIATAN EKSISTING EVALUASI TERHADAP LINGKUP USAHA DAN/ATAU KEGIATAN Shift I: 07.00 - 15.00 Shift II: 15.00 - 23.00 Shift III: 23.00 - 07.00 TAHAPOPERASITAHAPOPERASI PENERIMAAN TENAGA KERJA OPERASIONAL Kegiatan produksi dilaksanakan 3 (tiga) shift per hari Pengolahan dan Pemurnian Nikel, PT. Bintang Smelter Indonesia memerlukan tenaga kerja berjumlah 1870 orang untuk 4 line (2 line unit BF dan 2 line unit RKEF)

18 EVALUASI KEGIATAN EKSISTING EVALUASI TERHADAP LINGKUP USAHA DAN/ATAU KEGIATAN Preparasi bijih Calcining Blast Furnace Electrical Furnes Pemurnian Leburan Refining Weighting and Packing TAHAPOPERASITAHAPOPERASI PENGOPERASIAN PABRIK

19 EVALUASI KEGIATAN EKSISTING EVALUASI TERHADAP LINGKUP USAHA DAN/ATAU KEGIATAN Kebutuhan Air utk NPINilaiUnitKet. Jumlah Konsumsi Proses 6600m 3 /jam Sumber Air Tanah yang Ditampung dalam Kolam Sirkulasi Air Bersih di BF2600m 3 /jam Air ke Granulasi Terak2880m 3 /jam Sirkulasi Air Keruh di BF720m 3 /jam Sirkulasi Air di Sintering400m 3 /jam Air Make-up260m 3 /jam Recycle Air96.50% Sistem Air Penanganan Gas Buang Pengolahan Limbah Fasilitas Pembangkit Listrik Power Supply Instrumentasi Telekomunikasi Sistem Alarm Kebakaran TAHAPOPERASITAHAPOPERASI UTILITAS & FASILITAS PENDUKUNG

20 EVALUASI KEGIATAN EKSISTING EVALUASI TERHADAP LINGKUP USAHA DAN/ATAU KEGIATAN Limbah Kakus, mandi, dapur Air Hujan- utk cuci lantai, dll Air polutan – dialir ke IPAL Limbah Padat Organik-(TPS-TPA) Bahan Kimia – (TPS-TPA) Seluruh Limbah akan tertangani secara mandiri dan atau dimanfaatkan oleh pihak ketiga yg memiliki izin Pengelolaan limbah B3 TAHAPOPERASITAHAPOPERASI PENGOPERASIAN FASILITAS PENDUKUNG PABRIK Pengoperasian fasilitas pendukung terdiri dari pengoperasian kantor, gudang, bengkel (workshop), poliklinik, sumber tenaga listrik, sumber air, laboratorium, serta beberapa sarana lainnya. Pengoperasian fasilitas pendukung ini akan memberikan kontribusi terhadap meningkatnya beban cemaran yang ada di sekitar lokasi kegiatan.

21 EVALUASI KEGIATAN EKSISTING EVALUASI TERHADAP LINGKUP USAHA DAN/ATAU KEGIATAN TAHAPOPERASITAHAPOPERASI PENANGANAN LIMBAH SLAG Bila diasumsikan kadar nikel awal adalah 1,80 %, maka buangan padat (slag) yang tersisa adalah sekitar 82 %, sehingga bila kadar nikel di dalam bijih semakin rendah, maka akan menghasilkan volume slag yang lebih banyak. Slag hasil proses peleburan dapat dimanfaatkan sesuai dengan karakteristik slag yang dihasilkan, dapat diolah lebih lanjut menjadi batubata, abrasive sand blasting, weighting materials, filter, casting, reinforcement materials, roofing granules, dan lain-lain.

22 EVALUASI KEGIATAN EKSISTING EVALUASI TERHADAP LINGKUP USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PELEPASAN TENAGA KERJA PASCAOPERASIPASCAOPERASI  Pelepasan tenaga kerja bagi karyawan akan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.  Pelepasan tenaga kerja akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan berakhirnya setiap jenis pekerjaan bagi setiap karyawan. PELEPASAN TENAGA KERJA PENANGANAN ASET DAN DEMOBILISASI PERALATAN  peralatan operasi dan fasilitas yang sudah tidak dipergunakan akan dibongkar dan dipindahkan (demobilisasi) ke tempat yang telah ditentukan.  Sejumlah fasilitas dapat dilimpahkan kepada masyarakat melalui kesepakatan bersama para pihak.

23 EVALUASI KEGIATAN EKSISTING EVALUASI TERHADAP LINGKUP USAHA DAN/ATAU KEGIATAN  Arahan Pemantauan Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Nikel PT. Bintang Smelter Indonesia (Tabel IV-16) PASCAOPERASIPASCAOPERASI  Identifikasi Dampak Potensial dilakukan dengan menggunakan metode matriks dan bagan alir. (Tabel IV-10) DAMPAK PENTING HIPOTETIK EVALUASI DAMPAK POTENSIAL  Evaluasi Terhadap Kerja dan Efektifitas Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Yang Telah Dilakukan (Tabel IV-15)  Hasil Evaluasi Dampak Potensial Menjadi Dampak Penting Hipotetik Pada Kegiatan Pembangunan Pabrik Pengolahan dan Pemurnian Bijih Nikel PT. Bintang Smelter Indonesia di Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan (Tabel IV-11) HASIL EVALUASI LINGKUNGAN ARAHAN PEMANTAUAN – LH - BSI

24 IZINKAN KAMI MEMPERLIHATKAN FILM PENDEK AKTIVITAS STUDI ADDENDUM ANDAL, RKL-RPL PT.BSI

25


Download ppt "ADDENDUM ANDAL, RKP-RPL PT. BINTANG SMELTER INDONESIA."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google