Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehmeri dwi anggraini - Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
Oleh : Meri Dwi Anggraini, SE, M.Si
2
Konsep Leverage LEVERAGE Secara harfiah diartikan sebagai pengungkit Dalam manajemen keuangan leverage dapat diartikan sebagai dampak yang timbul akibat penggunaan aktiva dan sumber dana yang menimbulkan beban tetap bagi perusahaan
3
Lanjutan… Leverage terbagi atas dua jenis Leverage Operasi (Operating Leverage) Leverage Keuangan (Financial Leverage )
4
Operating leverage Operating leverage diartikan sebagai : seberapa besar perusahaan menggunakan beban tetap operasi yang biasanya berasal dari biaya depresiasi, biaya produksi dan biaya pemasaran yang sifatnya tetap. proporsi biaya tetap/variabel yang berbeda mempunyai implikasi yang berbeda terhadap risiko dan keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan. DOL (Degree Operating Leverage) yang tinggi menandakan bahwa perusahaan menggunakan operating leverage atau proporsi biaya tetap yang besar dibanding biaya variabelnya.
5
Lanjutan... DOL DAPAT JUGA DIDEFINISIKAN SEBAGAI PERSENTASE PERUBAHAN LABA SEBELUM BUNGA DAN PAJAK SEBAGAI AKIBAT PERSENTASE PERUBAHAN PENJUALAN. DENGAN DEMIKIAN MAKA: DOL PADA X = % PERUBAHAN EBIT % PERUBAHAN PENJUALAN
6
Lanjutan.... DAPAT DIWUJUDKAN DALAM BENTUK LAIN: ΔEBIT DOL PADA X = EBIT. ΔPENJUALAN PENJUALAN BENTUK RUMUS LAIN YANG LEBIH SEDERHANA: PENJUALAN-BIAYA VARIABEL DOL PADA X = EBIT
7
Lanjutan… DOL sangat tergantung pada penjualan perusahaan Jika perusahaan menggunakan DOL yang tinggi maka kenaikan penjualan yang tinggi akan mengakibatkan kenaikan pendapatan yang tinggi juga, tapi sebaliknya jika tingkat penjualan turun secara signifikan perusahaan akan mengalami kerugian
8
Lanjutan… DOL merupakan efek perubahan penjualan terhadap pendapatan (profit) DOL = Persentase perubahan laba / persentase perubahan unit yang terjual (∆ Profit/Profit) / (∆Q/Q)
9
Lanjutan… Profit = P = (c.Q) – F C = marjin kontribusi = P-V P = harga produk per unit V = Biaya variabel per unit Q = jumlah unit yang terjual F = Biaya tetap DOL = (∆P/P)/(∆Q/Q) = {∆(cQ-F)}/(cQ-F)/(∆Q/Q)} = {c∆Q-∆F)}/(cQ-F)/(∆Q/Q)…. ∆F =0 (biaya tetap) Maka, = (c∆Q.Q)/(cQ-F)∆Q = c.Q/(cQ-F)
10
Contoh … Misalkan perusahaan sedang mempertimbangkan alternatif beban tetap operasional. Perusahaan menggunakan biaya tetap sebesar Rp. 10 Juta. Harga produk/unit sebesar Rp. 500,-/unit. Biaya variabel adalah Rp. 200,- /unit. Jika perusahaan merencanakan tingkat penjualan adalah 80.000 unit. Hitunglah DOL dari alternatif biaya tetap tersebut ?
11
Jawaban… DOL = (500-200)(80.000)/(500-200)(80.000)-10 juta = 1,71 Dengan DOL = 1,71 dapat diartikan bahwa dengan menggunakan alternatif beban tetap operasional, jika perusahaan mengalami kenaikan/penurunan volume penjualan sebesar 100% maka akan menghasilkan keuntungan/kerugian sebesar 171%
12
contoh DIKET: PERUSAHAAN HARAPAN JAYA PENJUALAN BERSIH: Rp 5.000.000,- Biaya operasi variabel: Rp 3.000.000,- Biaya operasi tetap: Rp 1.000.000,- Rp 4.000.000,- EBIT Rp 1.000.000,- BUNGA PINJAMAN Rp 250.000,- EBT Rp 750.000,- PAJAK PENGHASILAN (40%) Rp 300.000,- EAT Rp 450.000,-
13
jawaban DOL PADA 5.000.000 5.000.000 – 3.000.000 1.000.000 = 2.,00 ARTINYA: BAHWA SETIAP PERUBAHAN 1 % PENJUALAN ATAS DASAR RP 5.000.000,- AKAN MENGAKIBATKAN PERUBAHAN EBIT SEBESAR 2 % DENGAN ARAH YANG SAMA
14
Lanjutan… Implikasinya Penggunaan biaya tetap yang tinggi akan menurunkan biaya per unit yang akhirnya akan mempengaruhi terhadap harga produk yang ditawarkan oleh perusahaan
15
Leverage Keuangan Leverage keuangan bisa diartikan sebagai besarnya beban tetap keuangan (finansial) yang digunakan oleh perusahaan. Beban tetap keuangan tersebut biasanya dari beban bunga (biaya bunga) hutang yang digunakan oleh perusahaan
16
Lanjutan… DFL = persentase perubahan laba bersih setelah pajak/ persentase perubahan EBIT DFL = (∆EBIT)(1-Tc)/(EBIT-Bunga)(1-TC) ∆EBIT/EBIT atau DFL = EBIT / (EBIT-bunga)
17
Lanjutan DFL DAPAT JUGA DIDEFINISIKAN SEBAGAI PERSENTASE PERUBAHAN EPS SEBAGAI AKIBAT PERSENTASE PERUBAHAN EBIT. DENGAN DEMIKIAN MAKA: DFL PADA X = % PERUBAHAN EPS % PERUBAHAN EBIT
18
DAPAT DIWUJUDKAN DALAM BENTUK LAIN: ΔEPS DFL PADA X = EPS. ΔEBIT EBIT BENTUK RUMUS LAIN YANG LEBIH SEDERHANA: ……..EBIT…………. DFL PADA X = EBIT-I-Dp/(1-t)
19
contoh DIKET PERUSAHAAN HARAPAN JAYA PENJUALAN BERSIH: Rp 5.000.000,- Biaya operasi variabel: Rp 3.000.000,- Biaya operasi tetap: Rp 1.000.000,- Rp 4.000.000,- EBIT Rp 1.000.000,- BUNGA PINJAMAN Rp 250.000,- EBT Rp 750.000,- PAJAK PENGHASILAN (40%) Rp 300.000,- EAT Rp 450.000,- DEVIDEN SAHAM PREFEREN Rp 150.000,- laba tersedia Rp 300.000,- EPS Rp 3.000,-
20
jawaban DFL PADA 1.000.000 1.000.000 1.000.000-250.000-150.000/(1-0.40) = 1,00 ARTINYA: BAHWA SETIAP PERUBAHAN 1 % PERUBAHAN EBIT ATAS DASAR RP 1.000.000,- AKAN MENGAKIBATKAN PERUBAHAN EPS SEBESAR 1% DENGAN ARAH YANG SAMA
21
Lanjutan… Penggunaan beban tetap keuangan (finansial) yang tinggi / penggunaan hutang yang tinggi mengakibatkan DFL (degree of financial leverage) juga tinggi. Implikasinya terhadap EPS (earning per share) perusahaan.
22
Contoh… Misalkan perusahaan sedang mempertimbangkan 3 alternatif leverage keuangan. 1). Perusahaan menerbitkan saham tanpa hutang, nilai perusahaan Rp. 100.000, nilai saham Rp.100.000, nilai perlembar saham Rp.100, jumlah lembar saham 1000 lembar.
23
Lanjutan… Alternatif ke 2 perusahaan menggunakan hutang sebesar 30% dari nilai perusahaan. Bunga 20%. Nilai perusahaan Rp.100.000, nilai saham Rp. 70.000, nilai perlembar saham Rp.100, jumlah lembar saham 700 lembar
24
Lanjutan…. Alternatif ke 3. perusahaan menggunakan hutang sebesar 60% dari nilai perusahaan. Bunga 25%. Nilai perusahaan Rp.100.000, nilai saham Rp. 40.000, nilai per lembar saham Rp. 100, jumlah lembar saham 400 lembar
25
Jawaban DFL 1 = 100.000/(100.000 – 0) = 1 DFL 2 = 100.000/(100.000 – 6000) = 1,06 DFL 3 = 100.000/(100.000 – 15.000) =1.18
26
Lanjutan.. Implikasi : penggunaan hutang yang tinggi akan mengakibatkan DFL juga semakin tinggi. DFL yang tinggi menandakan bahwa sensitivitas EPS semakin tinggi terhadap perubahan /fluktuasi EBIT
27
COMBINED LEVERAGE DAN OVERALL RISK (DCL) LEVERAGE KOMBINASI TERJADI APABILA PERUSAHAAN MEMILIKI BAIK OPERATING LEVERAGE MAUPUN FINANCIAL LEVERAGE DALAM USAHANYA UNTUK MENINGKATKAN KEUNTUNGAN BAGI PEMEGANG SAHAM BIASA DEGREE COMBINED LEVERAGE ADALAH MULTIPLIER EFFECT ATAS PERUBAHAAN EPS KARENA PERUBAHAN PENJUALAN.
28
DCL DCL DAPAT JUGA DIDEFINISIKAN SEBAGAI PERSENTASE PERUBAHAN EPS SEBAGAI AKIBAT PERSENTASE PERUBAHAN PENJUALAN. DENGAN DEMIKIAN MAKA: DCL PADA X = % PERUBAHAN EPS % PERUBAHAN PENJUALAN
29
DCL DAPAT DIWUJUDKAN DALAM BENTUK LAIN: ΔEPS DCL PADA X = EPS. ΔPENJUALAN PENJUALAN BENTUK RUMUS LAIN YANG LEBIH SEDERHANA: PENJUALAN-BIAYA VARIABEL DCL PADA X = EBIT-I-Dp/(1-t)
30
Latihan Sebuah perusahaan memiliki degree of operating leverage (DOL) sebesar 3 pada tingkat produksi dan penjualan tahun 2015 sebesar 100.000 unit dengan harga Rp. 1000 per unit. Besarnya earning before interest and taxes (EBIT) yang dihasilkan pada tahun 2015 adalah Rp. 10.000.000. dengan jumlah lembar saham yang beredar 100 lembar Pertanyaan : – Jika penjualan tahun 2016 diharapkan meningkat sebesar 20% dari penjualan tahun 2015, berapa EBIT perusahaan tahun 2016? – Jika earning after tax (EAT) pada tahun 2015 sebesar Rp. 6000.000 dan pada tahun 2016 diharapkan naik menjadi Rp. 9000.000, berapa besar degree of finansial leverage (DFL)? – Hitung DCL nya jika perusahaan menggunakan kedua leverage tersebut !
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.