Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI & ZAT GIZI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI & ZAT GIZI"— Transcript presentasi:

1 PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI & ZAT GIZI
PELATIHAN NUTRITION CARE PROCESS DPD PERSAGI JAWA TENGAH NOVEMBER 2014

2 TUJUAN PEMBELAJARAN Menjelaskan Berbagai Rumus Perhitungan Kebutuhan Energi dan zat Gizi baik pada Anak-anak maupun pada Orang Dewasa baik pada kondisi Sehat maupun Sakit

3 KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI

4 ESTIMASI ASUPAN NUTRIEN DIURAIKAN DALAM
DIETARY REFERENCE INTAKES (DRIs) Suatu kumpulan nilai referensi nutrien, dikembangkan oleh Institute of Medicine’s Food and Nutrition Board To be used for planning and assessing diet

5 Dietary Reference Intakes (DRIs)
Kumpulan nilai2 referensi untuk nutrien, setiap kumpulan mempunyai kegunaan tersendiri The development of DRIs expands on the periodic reports called Recommended Dietary Allowances, published from 1941 to 1989 by the National Academy of Sciences, and Recommended Nutrient Intakes, published by the Canadian government.

6 Dietary Reference Intakes
Recommended Dietary Allowance (RDA): level asupan nutrien per hari yang mencukupi untuk sekitar 97,5% individu sehat pada kelompok umur & seks tertentu Adequate Intake (AI): rekomendasi asupan nutrien untuk kelompok orang sehat yang diperkirakan cukup , digunakan bila RDA tidak dapat ditentukan. Tolerable Upper Intake Level (UL): level asupan nutrien per hari tertinggi yang masih tidak menimbulkan risiko pada hampir seluruh individu.

7 Estimated Average Requirement (EAR):
level asupan nutrien per hari yang mencukupi setengah individu sehat bagi kelompok umur dan seks tertentu. Untuk kebutuan energi, dapat digunakan Estimated Energy Requirement (EER)

8 Estimated Energy Requirement (EER)
The EER is the average dietary energy intake that is predicted to maintain energy balance in a healthy adult of a defined age, gender, weight, height, and level of physical activity consistent with good health. In children and pregnant and lactating women, the EER is taken to include the needs associated with the deposition of tissues or the secretion of milk at rates consistent with good health.

9 Dapat diperkirakan dengan: Predictive equations atau
KEBUTUHAN ENERGI Dapat diperkirakan dengan: Predictive equations atau Diukur dengan indirect calorimetry

10

11 INDIRECT CALORIMETRY UMUMNYA DIPERTIMBANGKAN SEBAGAI METODA PALING AKURAT UNTUK MENENTUKAN KEBUTUHAN ENERGI INDIVIDU. OLEH KARENA AKSES KE ALAT TERBATAS, DAN BIAYA MAHAL MAKA PENGGUNAAN TERBATAS

12 ESTIMASI KEBUTUHAN ENERGI
YANG RUTIN DIGUNAKAN: PREDICTIVE EQUATION UNTUK BAYI, ANAK DAN REMAJA SEHAT DAN KLINIK RAWAT JALAN EER (Estimated Energy Requirements) menggunakan DRI Umur (bulan) EER (kcal/hari) 0 – 3 (89 X BB<kg>) + 75 4 – 6 (89 X BB<kg>) – 44 7 – (89 X BB<kg>) – 78 13 – 36 (89 X BB<kg>) – 80

13 EER UNTUK ANAK USIA 3 – 18 TAHUN
Umur (tahun) EER (kcal/hari) 3 – 8 Laki: 108,5 – 61,9 X Usia<th> + PA X (26,7 X BB<kg> X Tinggi<m>) Wanita: 155,3 – 30,8 X Usia<th> + PA X (10,0 X BB<kg> X tinggi<m>) 9 – 18 Laki: 113,5 – 61,9 X Usia<th> + PA X (26,7 Wanita: 160,3 – 30,8 X Usia<th> + PA X (10,0 X BB<kg> X Tinggi<m>)

14 PHYSICAL ACTIVITY COEFFICIENT’s (PA) ANAK USIA 3 – 18 TAHUN
EER UNTUK ANAK USIA 3 – 18 TAHUN PHYSICAL ACTIVITY COEFFICIENT’s (PA) ANAK USIA 3 – 18 TAHUN PA Physical Activity Level (PAL) Laki Wanita Ringan (Sedentary) 1,00 1,00 Aktifitas rendah 1,13 1,16 Aktif ,26 1,31 Sangat aktif 1,42 1,56

15 ESTIMASI UNTUK ANAK SAKIT
Menggunakan REE = Resting Energy Expenditure WHO equation untuk REE Umur (th) REE (kcal/hari) 0 – 3 Laki: (60,9 X BB<kg>) – 54 Wanita: (61,0 X BB<kg>) -51 3 – 10 Laki: (22,7 X BB<kg> Wanita: (22,5 X BB<kg>) + 499 11 – 18 Laki: (17,5 X BB<kg>) +651 Wanita: (22,2 X BB<kg> + 746 Ada juga Schofield equation untuk REE REE kemudian dikalikan faktor stres untuk mendapatkan kebutuhan energi .

16 FAKTOR STRES Tipe Stres Kalikan REE dengan: Starvasi 0,70 – 0,85 Operasi 1,05 – 1,5 Sepsis 1,2 – 1,6 Trauma kepala 1,3 Trauma 1,1 – 1,8 Gagal tumbuh 1,5 – 2,0 Luka bakar 1,5 – 2,5

17 ESTIMASI UNTUK ANAK DENGAN KONDISI KRONIS
Contoh: Gagal Tumbuh (Failure to thrive) Tergantung dari kondisi medis atau etiologinya Untuk kejar tumbuh (catch up growth) EER dihitung menggunakan EER untuk height-age dan disesuaikan dengan berat badal ideal untuk berat terhadap tinggi Estimasi kebutuhan Energi dan Protein untuk Catch Up EER untuk height-age X ideal berat untuk tinggi <kg> Energi (kcal/h) = Berat Aktual<kg> Protein sesuai RDA untuk height-age X ideal berat untuk tinggi<kg> Protein (g/hari) = Berat aktual<kg>

18 KEBUTUHAN PROTEIN: Kelompok Umur Kebutuhan Infant 1,5 g/KgBB/hari 1 – 3 tahun 1,1 g/KgBB/hari 4 – 13 tahun 0,95 g/KgBB/hari 14 – 18 tahun 0,85 g/KgBB/hari Adult 0,8 g/KgBB/hari Height-age: Usia yang disesuaikan dengan usia dimana tinggi berada pada median dari kurva tinggi untuk umur dari referensi.

19 ENERGY REQUIREMENTS DEWASA

20 DRI: Adults 19 years and older Estimated Energy Requirement (kcal/day) = Total Energy Expenditure Men EER = 662 – (9.53 X age [y]) + PA X { (15.91 X weight [kg]) + (539.6 X height [m]) } Women EER = 354 – (6.91 X age [y]) + PA X { (9.36 X weight [kg]) + (726 X height [m]) }

21 Pada tahun 2007 ADA menyelesaikan evidence analyses terhadap berbagai metoda penentuan kebutuhan energi untuk mengklarifikasi metoda mana yang paling mendekati pemakaian energi sebenarnya. Dibedakan estimasi kebutuhan energi untuk: Pasien sakit akut Pasien sakit kritis Pasien obesitas (BMI ≥ 30)

22 RMR untuk Overweight / Obes Mifflin-St. Jeor menggunakan berat aktual
KEBUTUHAN ENERGI PASIEN SAKIT AKUT Berdasarkan Resting Metabolic Rate, idealnya diukur dg indirek kalorimetri RMR untuk Overweight / Obes Mifflin-St. Jeor menggunakan berat aktual RMR = W + 6,25 H – 5 A (Laki) = W + 6,25 H – 5 A (Perempuan) atau Ireton-Jones 1997 EER = 629 – 11(A) + 25(W) – 609(O)

23 KEBUTUHAN ENERGI PASIEN KRITIS Ireton-Jones 1992 EER= 1924 – 11(A) + 5(W) +244 (G) +239(T) +804(B) G: perempuan=0; laki=1 Trauma: absen=0; ada =1 Burn: absen=0; ada=1

24 REGIMEN HIPOKALORI UNTUK OBESITAS 22 Kcal / kg Ideal body weight
Hamwi Method for Ideal Body Weight Laki: 48,1 kg untuk tinggi 152 cm Tambahkan 0,9 kg tiap 1 cm kenaikannya Perempuan: 45,5 kg untuk tinggi 152 cm Tambahkan 1,1 kg tiap 1 cm kenaikkannya Penyesuaian terhadap Body Frame Size: Dapat ditambah atau dikurangi sampai 10%

25 Ukuran Tinggi: dapat dengan Knee Height
Laki: (cm) = (2,02 X knee height cm) – (0,04 X age) + 64,19 Perempuan: (cm) = (1,83 X knee height cm) – (o,24 X age) + 84,88

26 KEBUTUHAN ENERGI Rule of Thumb 25 – 30 Kcal/kgBB KEBUTUHAN PROTEIN
0,8 g/kgBB/hari Critically ill Ringan Sedang Berat 1,0 – 1,2 1,2 – 1,5 1,5 – 2,0

27 Harris-Benedict Equation (HBE)
Monograph in 1919 described results of indirect calorimetry on 239 healthy men and women of varying body sizes up to a BMI of 56 in men and 40 in women Predicts BMR (RMR) with systematic overestimation of 5-15% (1) Random error greater in women than in men Stress and activity factors must be applied to estimate total energy expenditure 1. Daly JM, Helmsfield SB, Head CA, et al. Human energy requirements : overestimation by widely-used predictive equations. Am J. Clin Nutr 1985;42:

28 Harris Benedict Equation (HBE)
Men = (13.75 x wt in kg) + (5 x ht in cm) – (6.76 x age) Women = (9.56 x wt in kg) + (1.85 x ht in cm) – (4.68 x age)

29 Stress Factors for Use with HBE
Elective surgery 1.0 – 1.1 X BEE Multiple bone fx 1.1 – 1.3 X BEE Cancer – 1.45 X BEE Fever X BEE per 1C >37C Sepsis – 1.4 X BEE Severe infection 1.2 – 1.6 X BEE Closed head injury 1.3 X BEE Infection with trauma 1.3 – 1.55 X BEE Elwyn DH et al. Surg Clin N Am 1981;61: ; Souba WB et al. In Shils ME. Modern Nutrition in Health and Disease, 9th ed. Baltimore, MD: Williams & Wilkins, 1999; Sax HC et al. In The ASPEN Nutrition Support Practice Manual Silver Springs, MD: ASPEN, 1998, 1-5. Cited in ADA Manual of Clinical Dietetics, 6th edition.

30 Dosing Weight The weight on which nutritional calculations are based
Must consider Fluid status Weight vs standard (IBW? SBW? Adjusted wt?)

31 Adjusted Body Weight (ABW)
In common use for obese patients Rationale is that fat is less metabolically active than lean tissue; thus using actual body weight in an obese person will overpredict energy needs However, studies have shown that in very overweight persons, calculating HBE using the adjusted wt tends to make calculations less accurate; underestimating total energy needs

32 Adjusted Body Weight [(ABW – IBW) * .25] + IBW Alternative equation:
Barak N, et al. Evaluation of stress factors and body weight adjustments currently used to estimate energy expenditure in hospitalized patients. JPEN 26: , 2001.

33 What Weight Should We Use to Calculate HBE in Obese Patients?
ADA Pocket Guide to Nutritional Assessment. Does not include adjusted body weight. Chicago: The American Dietetic Association, 2004. ADA Nutrition Care Manual. Does not use adjusted body weight. Online at ADA Evidence Library cites maximal underestimation of 42% to overestimation of 25% when using HBE and adjusted body weight

34 Estimasi REE menggunakan berbagai rumus pada pasien sehat non obes
Mifflin-St. Jeor 82% of estimates are accurate; maximal underestimation 18%; overestimation 15% Harris-Benedict Actual BW 45-81% akurat Errors : cenderung terlalu tinggi max underestimation 23%; over 42% Owen 73% akurat Error: cenderung lebih rendah max underestimation 24%; overestimation 28%

35 Estimasi REE menggunakan berbagai rumus pada pasien sehat-obes
Mifflin-St. Jeor 70% akurat error : cenderung lebih rendah; maksimal rendah 20%, maks tinggi 15% Harris-Benedict Actual BW 38-64% akurat Error: cenderung lebih tinggi ; max underestimation 35%; over 57% Harris-Benedict Adjusted BW 26% akurat Error: cenderung lebih rendah Max underestimation 42% to overestimation 25% ADA EAL NCP accessed 12-07

36 Rekomendasi untuk perkiraan RMR pada pasien sakit berat (Critically ill)
HBE sebaiknya tidak digunakan untuk memperkirakan RMR pada pasien sakir berat (Grade I) Ireton-Jones 1997 sebaiknya tidak digunakan untuk memperkirakan RMR pada pasien sakit berat (Grade II) Ireton-Jones 1992 dapat digunakan untuk memperkirakan RMR pada pasien sakit berat tetapi dapat terjadi kemungkinan kesalahan (Grade III) ADA Evidence Analysis Library, 12-07

37 TERIMA KASIH


Download ppt "PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI & ZAT GIZI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google