Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHartanti Chandra Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
DENGUE Merupakan persoalan pokok di seluruh dunia
2,5-3 juta manusia berisiko Aedes aegypti merupakan vektor primer penyakit Kasus yang diimpor umum terjadi Penyakit perkotaan tetapi mulai meluas ke pedesaan diperkirakan terjadi juta kasus demam dengue per tahun kasus DHF perlu dirawat inap, setiap tahunnya 90% pada anak2 yang berusia kurang dari 15 tahun rata- rata kematian mencapai 5% dari semua kasus DHF epidemi memiliki siklus
2
Pola epidemiologis Vektor: aedes aegypti, spesies aedes (stegomya) Masa inkubasi ekstrinsik berlangsung selama 8-10 hari (pada tubuh nyamuk) Infeksi virus dengue pada manusia disebabkan oleh gigitan nyamuk Masa ikubasi intrinsik sekitar 3-14 hari ( rata-rata 4-7 hari)...pada tbh manusia Viraemia tampak sebelm awitan gejala dan berlangsung selama rata2 5 hari setelah awaitan
3
Interaksi virus-pejamu
Infeksi dengue tidak jarang menimbulkan kasus ringan pada anak Infeksi pada orang dewasa sering menimbulkan gejala. pada beberapa epidemi, rasio kesakitan yang tampak hampir 1. pada beberapa strain virus menyebabkan kasus yang sangat ringan baik pada anak maupun dewasa, sering tidak dikenali sebagai kasus dengue dan menyebar tanpa terlihat di masyarakat Infeksi primer/sekunder pada orang dewasa mungkin dapat menimbulkan perdarahan gastro intestinal parah, begitu pula kasus peningkatan permeabilitas pembuluh darah Faktor-faktor risiko pada demam berdarah dengue Status imun setiap individu Strain/ serotipe virus yang menginfeksi Usia pasien Latar belakang genetik pasien
4
Reaksi antibodi terhadap antigen
5
Manifestasi infeksi dengue
Infeksi virus dengue asimptomatik Tanpa perdarahan Demam biasa simptomatik Dgn. Perdarahan Luar biasa Demam dengue Tanpa syok Demam Berdarah dengue Sindrom syok Dengue (DSS)
6
Penampilan klinis Demam biasa
- dapat terjadi pada bayi, anak2 dan orang dewasa - terinfeksi virus pertama kali (melalui infeksi primer dengue) - mengalami demam biasa yg tidak bisa dibedakan dengan demam akibat infeksi virus lain - dapat disertai ruam makulopapular yang menyertai demam atau muncul pada fase defervesens (fase penurunan suhu tubuh)
7
Demam dengue - paling sering menyerang anak dan dewasa - merupakan demam bifase akut - ditandai dengan sakit kepala, mialgia (nyeri otot), artralgia (nyeri sendi), ruam kulit dan leukopenia. - pada dasarnya tidak berbahaya - dapat menurunkan fungsi tubuh - terkadang disertai perdarahan yang tidak biasa
8
Demam berdarah dengue - paling sering menyerang anak dibawah 15 tahun
- juga menyerang oarang dewasa - ditandai dengan munculnya awitan akut demam yang tidak disertai gejala spesifik - terjadi diatesis hemorrhagi dan kecenderungan menimbulkan syok - dapat berakibat fatal - hemostatis tidak normal dan kebocoran plasma merupakan perubahan patofisiologi utama - terjadi trombositopeni dan hemokonsentrasi - biasanya merupakan gejala dari terdapat nya serangan sekunder pada anak, tetapi dapat merupakan serangan primer
9
Patogenesis dan patofisiologi
Temuan laboratorium Saat permulaaan demam: hitung sel darah putih biasanya normal Kemudian terjadi leukopenia sampai periode demam berahkhir Hitung trombosit dan komponen lain dalam mekanisme pembekuan darah biasanya normal Pada beberapa epidemi dapat terjadi trombositopenia Serum biokimia dan enzim biasanya normal, tetapi mungkin kadar enzim hati meningkat Patogenesis dan patofisiologi Meningkatnya permeabilitas pembuluh darah mengakibatkan kebocoran plasma, hipovolemia dan syok. Ciri unik kebocoran khusus ke rongga peritonium , rongga pleura, periode singkat jam Hemostatis abnormal akibat vaskulopati, trombositopeni, sehingga terjadi berbagai jenis manifestasi perdarahan
10
Nyamuk aedes aegypti
11
Virus dengue, nyamuk aedes aegypti, rash pd. manusia
12
Perdarahan pada mata
13
Berbagai bentuk perdarahan pada kulit
14
Tingkat keparahan DHF Tingkat I : demam disertai gejala umum non spesifik, satu2nya manifestasi perdarahan ditunjukkan melalui uji turniket positip Tingkat II : selain manifestasi yang dialami pasien tingkat I, perdarahan spontan juga terjadi biasanya dalam bentuk perdarahan kulit dan/ perdarahan lain Tingkat III : kegagalan sirkulasi ditandai dengan denyut nadi yang lemah dan cepat, penurunan tekanan denyut (20 mm Hg atau kurang), atau hipotensi, disertai kulit lembab dan dingin serta gelisah Tingkat IV : syok yang sangat berat dengan tekanan darah dan denyut nadi tidak terdeteksi
15
Surveilans Epidemiologis
Surveilans kasus Surveilans pasif Surveilans aktif Surveilans Vektor House index (HI) Container index (CI) Bretau Index (BI) Pupal Index (PI)
16
Distribusi dan bioekologi vektor
Ae aegypti tersebar luas di wilayah tropis dan subtropis asia Tenggara, sebagian didaerah perkotaan Karena kebiasaan penyimpanan air secara tradisional di Indonesia , Myanmar dan Thailand kepadatan nyamuk mungkin lebih tinggi di daerah pinggiran perkotaan d/p daerah perkotaan.
17
Ketinggian Ditemukan pada ketinggian berkisar meter di atas permukaan laut Ketinggian yang rendah ( kurang dari 500 meter) memiliki tingkat kepadatan populasi nyamuk sedang sampai berat. Di daerah pegunungan (di atas 500 meter) mempunyai populasi rendah. Di Asia batas bagi penyebaran meter Di bagian lain dunia spesies ini ditemukan pada wilayah yg jauh lebih tinggi , di Kolumbia sampai 2200 meter
18
Ekologi TELUR - Diletakkan pada tempat basah tepat pada batas permukaan air Selama satu kali siklus gonotropik nyamuk betina meletakkan telurnya di beberapa sarang Perkembangan embrio selesai dalam waktu 48 jam Setelah masa embrionisasi selesai telur mengalami masa pengeringan yang lama (lebih dari satu tahun) Telur menetas pada saat air penampungan penuh
19
LARVA DAN PUPA Mengalami 4 tahap perkembangan Lama perkembangan tergantung pada suhu, ketersediaan makanan dan kepadatan larva pada sarang Waktu yg dibutuhkan mulai dari penetasan sampai menjadi nyamuk dewasa , sedikitnya 7 hari termasuk 2 hari menjadi pupa. Pada suhu rendah mungkin dibutuhkan waktu beberapa minggu
20
Telur nyamuk
21
Pupa nyamuk
22
Larva nyamuk
23
NYAMUK DEWASA Setelah muncul, nyamuk dewasa akan kawin
Nyamuk betina yang sudah dibuahi akan mengisap darah selama jam Mempunyai 2 periode aktifitas menggigit pertama di pagi hari selama beberapa jam setelah matahari terbit dan sore hari selama beberapa jam sebelum gelap Dapat menggigit lebih dari satu orang Biasanya tidak mengigit di malam hari tetapi mengigit malam pada kamar yang terang Perilaku istirahat: di tempat gelap, lembab, bersembunyi dalam rumah/ bangunan, jarang di temukan di luar rumah Tempat yang disukai furniture, gantungan baju, gorden, dinding Jarak terbang: terbatas sampai 100 meter dari lokasi kemunculan Pada penelitian pernah ditemukan sampai 400 meter Lama hidup : hanya 8 hari
24
Penyebaran virus Vektor dapat terinfeksi apabila mengisap darah pejamu yang mengandung virus. Viraemia dalam tubuh pejamu dapat terjadi 1-2 hari sebelum awitan demam dan berlangsung kurang lebih 5 hari setelah awitan demam Setelah inkubasi ekstrinsik selama hari , virus berkembang menemmbus usus halus untuk menginfeksi jaringan lain di dalam tubuh nyamuk, termasuk kelenjar ludah nyamuk Nyamuk akan menularkan ke orang lain melalui suntikan air ludahnya.
25
Langkah-langkah pencegahan dan pengendalian
Manajemen lingkungan - modifikasi lingkungan - manipulasi lingkungan Perlindungan diri - pakaian pelindung - tikar, obat nyamuk bakar, aerosol - penolak serangga - insektisida untuk kelambu dan korden Pengendalian biologis - ikan, bakteri Pengendalian kimiawi - pemberian larvasida kimiawi Pengasapan wilayah PARTISIPASI MASYARAKAT
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.