Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
Selamat Hari Sabat untuk kita semua
2
Jesus, Master of the Storm
Key Verses: Matius 8:23-27, Makus 4:35-41, Lukas 8:22-25
3
Lagu pembuka : 110 Lagu penutup: 125
4
Mazmur 50:1-7 50:1 Mazmur Asaf. Yang Mahakuasa, TUHAN Allah, berfirman dan memanggil bumi, dari terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya. 50:2 Dari Sion, puncak keindahan, Allah tampil bersinar. 50:3 Allah kita datang dan tidak akan berdiam diri, di hadapan-Nya api menjilat, sekeliling-Nya bertiup badai yang dahsyat. 50:4 Ia berseru kepada langit di atas, dan kepada bumi untuk mengadili umat-Nya: 50:5 "Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Aku berdasarkan korban sembelihan!" 50:6 Langit memberitakan keadilan-Nya, sebab Allah sendirilah Hakim. S e l a 50:7 "Dengarlah, hai umat-Ku, Aku hendak berfirman, hai Israel, Aku hendak bersaksi terhadap kamu: Akulah Allah, Allahmu!
5
Markus 4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?
6
Apa yang anda rasakan saat badai menggelilingi anda?
Apa yang anda takuti? Apa yang anda butuhkan ? Apa yang harus saudara ketahui dari badai itu ?
7
Jesus, Master of the Storm according Mark 4:35-41
8
Ilustrasi: Berjalan Di Tengah Badai
Pada suatu hari, seperti biasanya aku dan ayah bekendaraan menuju ke suatu tempat. Dan aku yang mengemudi. Setelah beberapa puluh kilometer, tiba-tiba awan hitam datang bersama angin kencang. Langit menjadi gelap. Kulihat beberapa kendaraan mulai menepi dan berhenti. “Bagaimana Ayah? Kita berhenti?”, Aku bertanya. “Teruslah mengemudi!”, kata Ayah. Aku tetap menjalankan mobilku. Langit makin gelap, angin bertiup makin kencang. Hujanpun turun. Beberapa pohon bertumbangan, bahkan ada yg diterbangkan angin. Suasana sangat menakutkan. Kulihat kendaraan-kendaraan besar juga mulai menepi dan berhenti.
9
“Ayah…. ” “Teruslah mengemudi
“Ayah…?” “Teruslah mengemudi!” kata Ayah sambil terus melihat ke depan. Aku tetap mengemudi dgn bersusah payah. Hujan lebat menghalangi pandanganku sampai hanya berjarak beberapa meter saja. Anginpun mengguncang-guncangkan mobil kecilku. Aku mulai takut. Tapi aku tetap mengemudi walaupun sangat perlahan. Setelah melewati bbrpa kilometer ke depan, kurasakan hujan mulai mereda & angin mulai berkurang. Setelah beberapa killometer lagi, sampailah kami pd daerah yg kering & kami melihat matahari bersinar muncul dari balik awan. “Silakan kalau mau berhenti dan keluarlah”, kata Ayah tiba-tiba. “Kenapa sekarang?”, tanyaku heran. “Agar engkau bisa melihat dirimu seandainya engkau berhenti di tengah badai”.
10
Aku berhenti dan keluar
Aku berhenti dan keluar. Kulihat jauh di belakang sana badai masih berlangsung. Aku membayangkan mereka yg terjebak di sana dan berdoa, semoga mereka selamat. Dan aku mengerti mngapa ayah menyuruhku tetap mengemudi dan berjalan di tengah badai. Aku mlihat mreka yg berhenti dan akkhirnya terjebak dalam ketidakpastian dan ketakutan kapan badai akan berakhir serta apa yang akan terjadi selanjutnya.
12
Jika kita sdg menghadapi “badai” kehidupan, teruslah berjalan, jgn berhenti, jgn putus asa…Sebaliknya teruslah berjalan dan tetap lakukan yang terbaik, serta tentunya mengijinkan Tuhan menuntunmu, engkau pasti mampu mlewati badai itu..!
13
Latar belakang Sepanjang hari Yesus mengajar dan menyembuhkan dan waktu petang sudah tiba orang banyak masih berdesak-desak kepada-Nya. Hari demi hari Ia telah melayani mereka, hampir tidak sempat istirahat dan makan. Keritik yang kejam dan tafsiran yang keliru yang olehnya orang farisi tetap mengajar Dia membuat pekerjaan-Nya lebih sukar dan melelahkan dan sekarang Ia sangat letih sehingga Ia memutuskan untuk mencari tempat yang sunyi guna beristirahat dengan menyebrangi danau itu. Pantai sebelah timur Genesaret tidak kurang penduduknya, karena disekitar danau itu terdapatlah kota-kota di sana sini; namun demikian daerah itu masih termasuk sepi dibandingkan dengan sebelah barat. Penduduknya lebih banyak orang kafir daripada Yahudi, dan hanya sedikit mengadakan hubungan dengan Galilea. Jadi inilah tempat mengasingkan diri yang dipilih-Nya, dan sekarang Yesus meminta murid- muridNya bersama-sama dengan Dia ke sana. Sumber: Alfa dan Omega Jilid 5. Hlm
14
Akhirnya Yesus terlepas dari desakan orang banyak, dan oleh karena letih dan lapar, Yesus berbaring di buritan kapal dan tidak lama kemudian Yesus tertidur nyenyak. Petang itu cuaca menyenangkan dan ketenangan berada diatas danau; tetapi tiba-tiba awan gelap pun menutupi langit, angin bertiup kencang dari celah gunung di pantai sebelah timur, dan badai keras mengamuk di atas danau itu. Matahari telah terbenam, kegelapan malam menutupi laut yang bergelora. Ombak memukul dengan keras dengan tiupan angin yang kencang, menghantam perahu murid-murid itu dan mengancam untuk menelannya.
15
Penangkap-penangkap ikan itu telah terbiasa hidup di danau itu serta mahir mengemudikan perahu mereka dengan selamat melalui angin ribut; tetapi sekarang kekuatan dan ketangkasan mereka tidak ada artinya. Mereka tidak berdaya di tengah amukan angina rebut, dan hancurlah harapan mereka ketika melihat perahu sudah penuh air.
16
Mengapa ada badai? Karena disekitar tempat itu ada banyak bukit-bukit yang tinggi sehingga angin biasanya sangat kencang dan sewaktu waktu dapat menimbulkan badai. Dan seperti biasanya murid-murid dan kapal lain sering menghadapi hal demikian tetapi kali ini badainya berbeda dengan yang sebelumnya. Badai timbul bisa saja karena konsekuensi dosa manusia dan bisa juga muncul karena hasil dari suatu penurutan. Roma 8:17. Untuk menguji kesetiaan dan penurutan murid-murid. Ibrani 4:15
17
Ditengah usaha mereka yang gigih untuk menyelamatkan diri sendiri; mereka lupa bahwa Yesus ada di dalam perahu. Sekarang, melihat usaha mereka itu sia-sia dan hanya kematianlah yang ada di depan mereka, mereka teringat siapa yang memerintahkan mereka untuk menyebrang danau itu. Hanya di dalam Yesus terdapat pengharapan mereka. Dalam keadaan tidak berdaya serta putus asa, mereka berseru: “Guru, Guru, suasana sangat gelap dan angina ribut dan tidak ada jawaban. Bimbang dan takut menyerang mereka, muncul pertanyaan-pertanyaan; apakah Yesus melupakan mereka? Apakah Yesus tidak dapat menolong mereka? Berulang kali mereka berseru tidak ada jawaban, hanya angina rebut dan perahu mau tenggelam.
18
Tiba-tiba kilat menembus kegelapan dan mereka melihat Yesus tidur nenyak. Tidak terpengaruh oleh angina rebut. Di dalam rasa keheranan dan putus asa mereka berteriak: “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa? Bagaimanakah Yesus dapat tidur dengan tenang ketika mereka berada dalam bahaya maut? Teriakan mereka membangunkan Yesus. Ketika sinar kilat menyinariNya, mereka melihat damai surga di wajah- Nya; mereka membaca di dalam-Nya hal melupakan diri sendiri, tentang kasih yang lembut, hati mereka berpaling kepadaNya, seraya berseru: “Tuhan, tolonglah, kita binasa.”
19
Badai segera berhenti, gulungan ombak berhenti, kabut gelap berlalu dan bintang-bintang menyinari cahayanya. Perahu tenang. Dan Yesus menoleh kepada murid- muridNya serta bertanya amat sedih: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya? Markus 4:40.
20
Ada 10 pelajaran penting dari kitab markus 4:35-41
Istirahat Kekuatan keberadaan Penglihatan Panggilan Keselamatan Kekuasaan pengharapan Pertanyaan kedamaian
21
1. Istirahat Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang. Untuk apa Yesus berkata demikian ? Jawab: “Istirahat, memulihkan tenaga, menghindari orang banyak” Hari demi hari Ia telah melayani mereka, hampir tidak sempat istirahat dan makan. Yesus sangat letih dan lapar. Yesus berbaring di buritan kapal dan tidak lama kemudian Yesus tertidur nyenyak. Dari keadaan istirahat ini kita dapat mengambil suatu makna, yaitu: “Manusia tidak seutuhnya mengetahui apa yang paling utama kebutuhan bagi diri mereka, mereka hanya mencari kesenangan untuk pikirannya, berdiskusi yang sengit, pertanyaan yang sukar, suka mengkritik dan hanya mencari keuntungan bagi diri dan lupa untuk memperhatikan kebutuhan orang lain, terutama yang ada di depan mereka yaitu Tuhan Yesus. Tuhan Yesus yang sama dengan mereka yang lemah lembut (Matius 11:29) : “Belajarlah padaKu, karna Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan”
22
Mengapa Yesus tidur ? Hari demi hari Ia telah melayani mereka, hampir tidak sempat istirahat dan makan. Keritik yang kejam dan tafsiran yang keliru yang olehnya orang farisi tetap mengajar Dia membuat pekerjaan-Nya lebih sukar dan melelahkan dan sekarang Ia sangat letih sehingga Ia memutuskan untuk mencari tempat yang sunyi guna beristirahat dengan menyebrangi danau itu.
23
Ditinjau dari ilmu faal maka sehat terdiri atas dua tingkatan, yaitu:
1. Sehat Statis : fungsi alat-alat tubuh normal pada keadaan istirahat. 2. Sehat Dinamis : Fungsi alat- alat tubuh normal pada keadaan bergerak, bekerja atau berolahraga. Sumber: Aris Handoyo. Aplikasi Olah Nafas buku 2. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Hlm. 37
24
Matius 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Yohanes 14:27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu Pikiran perlu beristirahat dari dosa. “Sangat erat hubungan antara pikiran dan tubuh. Bila salah satu terpengaruh maka yang lain ikut merasakan. Kondisi pikiran mempengaruhi kesehatan jauh lebih luas dari yang disadari banyak orang. Banyak dari penyakit-penyakit yang diderita manusia adalah akibat dari depresi mental. Kesedihan, kegelisahan, rasa tidak puas, penyesalan yang dalam, rasa bersalah, ketidak-percayaan, semuanya cenderung merusak daya hidup dan mengundang kerusakan dan kematian.” E.G. White, Ministry of Healing, hlm Ibrani 4:4 Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya.“ Sabat diciptakan sebagai hari perhentian yang khusus—hari bagi umat Tuhan menerima pemulihan jasmani, mental dan rohani sebagai berkat dari Dia
25
2. kekuatan Kekuatan pribadi VS kekuatan Tuhan
Mazmur 28:7 => “TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada- Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.”
26
3. keberadaan Ditengah usaha mereka yang gigih untuk menyelamatkan diri sendiri; mereka lupa bahwa Yesus ada di dalam perahu. Sekarang, melihat usaha mereka itu sia-sia dan hanya kematianlah yang ada di depan mereka, mereka teringat siapa yang memerintahkan mereka untuk menyebrang danau itu. Dalam kehidupan kita juga hal yang sama sering terjadi begitu banyak masalah yang datang yang tidak dapat kita selesaikan dengan kekuatan kita sendiri, dng rumus dokter, profesor matematika dll. Tapi kita lupa ada Tuhan Yesus yang hidup yang selalu setia menolong kita dan kita tidak panggil Dia untuk membantu kita.
27
4. pengelihatan Apa yang kita lihat dalam hidup kita terkadang berbeda dengan hasil penurutan kita pada Tuhan, kita berpikir hidup itu selalu indah bersama Tuhan Yesus tapi bisa saja sebaliknya dan kita terjatuh. penglihatan kita ke Tuhan Ibrani 4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan- kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa
28
5. Panggilan Dalam keadaan tidak berdaya serta putus asa, mereka berseru: “Guru, Guru, suasana sangat gelap dan angin ribut dan tidak ada jawaban. Di dalam rasa keheranan dan putus asa mereka berteriak: “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa? hati mereka berpaling kepadaNya, seraya berseru: “Tuhan, tolonglah, kita binasa.”
29
6. Keselamatan. Belum pernah ada suatu jiwa yang berseru-seru dilalaikan. Ketika murid-murid itu mendayung dengan usaha yang terakhir, Yesus pun bangunlah. Yesus berdiri ditengah-tengah muridNya, sementara badai mengamuk, ombak memukul mereka dan sinar terang menerangi wajahNya. Yesus mengangkat tanganNya, serta berseru kepada angina rebut: “Diam, Tenanglah.”
30
7. kekuasaan Yesus bersandar bukan pada kekuasaan-Nya, bukan yang berkuasa di dunia serta laut dan langit, Ia mendiamkannya. Melainkan kuasa Bapa, yohanes 5:30. di dalam iman-iman dalam kasih dan penjagaan Allah Yesus berharap. Kuasa firman yang mendiamkan angina rebut adalah kuasa Allah. Demikian Yesus bersandar oleh iman pada penjagaan Bapa, demikian pula kita harus bersandar pada penjagaan juruselamat kita.
31
8. pengharapan Dalam usaha mereka menyelamatkan diri, mereka melupakan Yesus dan hanyalah pada waktu mereka berada dalam putus harap dan tidak berdaya lagi, barulah mereka memandang kepada-Nya karena Yesus dapat memberikan pertolongan kepada mereka. Betapa sering pengalaman murid-murid itu merupakan pengalaman kita juga. Jika badai pencobaan dating bertubi-tubi, dan kilat yang hebat menyambar serta gelombang memukul kita, kita berjuang melawan badai itu sendirian, lupa bahwa ada seorang yang dapat menolong kita. Kita berharap pada kekuatan kita sendiri sampai pengharapan kita lenyap, dan kita hamper binasa.
32
9. Pertanyaan Bimbang dan takut menyerang mereka, muncul pertanyaan-pertanyaan; apakah Yesus melupakan mereka? Apakah Yesus tidak dapat menolong mereka? Berulang kali mereka berseru tidak ada jawaban, hanya angin rebut dan perahu mau tenggelam. Bagaimanakah Yesus dapat tidur dengan tenang ketika mereka berada dalam bahaya maut? siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?
34
Kalau kita terlalu banyak bertanya-tanya maka akhirnya Yesuspun akan bertanya pada kita
"Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" NKJV: Why are ye so fearful? How is it that ye have no faith?
35
10. Kedamaian Mazmur 107:29,30 Dimana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketentraman untuk selama- lamanya. Roma 5:1, Yesaya 32:17
36
NKJV: “Peace, Be Still” Peace: “Siopao” dari kata siope berarti : kesunyian, keheningan, diam. Dalam NKJV : “Peace” damai Be Still: “phimoo” to muzzle- memberangus, dlm kamus bahasa indo: menutup, melarang mengeluarkan pendapat, melarang terbit.
37
Kesimpulan
38
Hanya oleh Tuhan Yesus yang akan menyanggupkan kita untuk menerima untuk membangun tabiat bebas dari kecenderungan dosa yang Setan telah nyatakan. Kita akan dapat menolak atau menahan musuh dan semua kekuatannya.
39
Pertarungan itu akan dimenangkan, kemenangan akan diperoleh oleh Dia yang telah memilih Tuhan Yesus sebagai pemimpin, dengan tujuan untuk melakukan kebenaran karena itulah yang benar. KeIlahian Tuhan adalah sama kepada setiap keadaan darurat. Dengan Dia tidak ada yang mustahil.
40
Dia telah menunjukkan kasihNya yang besar kepada kita dengan menghidupkan suatu kehidupan penyangkalan diri dan pengorbanan dan dengan mati menderita sekali. Datanglah kepada Tuhan sebagai mana kita ada untuk memohon rahmatNya.
41
Tidak ada yang sulit bersama Dia
Tidak ada yang sulit bersama Dia. Beberapa orang memiliki emosi atau sifat seperti badai, tetapi Tuhan Yesus akan menenangkan sifat badai kita itu sama seperti di Laut Galilea akan mengatakan ke hati yang bermasalah dan berkata: “Damai, Diam” tidak ada alam yang memberontak bahwa Kristus tidak dapat menundukkannya, tidak ada emosi badai bahwa Dia tidak bias mengatasi itu, jika hati kita telah diserahkan kepada penjagaanNya. Dia yang menyerahkan jiwanya kepada Tuhan Yesus tidak perlu putus asa. Kita memiliki juruselamat yang kuat dan kita dapat mengatakan (Mazmur 46:1,2). Mari kita lebih percaya kepada penebus kita. Miliki iman di dalam Tuhan. Meskipun banyak tekanan, kekecewaan namun kita memiliki keyakinan yang penuh terhadap pemimpin kita (Yesaya 45:22). Sumber: Ellen G White. In Heavenly Places Hlmn. 17
42
Yesaya 57:20,21 Dosa telah membinasakan kedamaian kita Apabila diri tidak ditaklukkan kita tidak akan memperoleh sentosa. Tidak ada kuasa manusia yang dapat menguasai keangkuhan hawa nafsu hati. Tapi bagaimanapun besarnya topan jika kita berpaling kepada Yesus dan berseru: “Tuhan selamatkan kami” maka kita akan mendapat kelepasan, kedamaian bersama Tuhan kita.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.