Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TUGAS FILSAFAT ILMU.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TUGAS FILSAFAT ILMU."— Transcript presentasi:

1 TUGAS FILSAFAT ILMU

2 APA ILMU ITU?

3 Bachtiar, Amsal. 2004. Filsafat Ilmu. Jakarta : Rajagrafindo Persada
DAFTAR PUSTAKA Bachtiar, Amsal  Filsafat Ilmu. Jakarta : Rajagrafindo Persada Filsafat Ilmu. (online)  Diakses pada tanggal 21 maret 2013 Pengertian dan ruang Lingkup Filsafat Ilmu. (online)  Diakses pada 11 April 2013 Salam, Burhanuddin  Sejarah Filsafat Ilmu dan Teknologi.Jakarta: PT Rineka Cipta Suharsaputra, Uhar  Makalah Penelitian Filsafat Ilmu. Universitas Kuningan Suriasumantri, Jujun  Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Tafsir, Ahmad  Filsafat Ilmu. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Whitehead. Alfred North  Science and The Modern World. New York: The New American Library of World Literature.

4 INFO TAMBAHAN  Proses pembelajaran atau pendidikan ini akan menuntun seseorang untuk latihan berfikir ilmiah, logis dan kritis. Sehingga dibutuhkan ilmu filsafat untuk mendukung seseorang untuk memahami ilmu pengetahuan secara lebih mendalam. 

5 Istilah filsafat bisa ditinjau dari dua segi, semantik dan praktis
Istilah filsafat bisa ditinjau dari dua segi, semantik dan praktis. Dari segi semantik perkataan filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia yang berarti philos = cinta, suka (loving) dan Sophia = pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi philosopia berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran. Maksudnya, setiap orang yang berfilsafah akan menjadi bijaksana. Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut philosopher dalam bahasa Arab disebut failasuf. Dari segi praktis filsafat berarti alam pikiran atau alam berfikir. Berfilsafat artinya berpikir. Namun tidak semua berpikir berarti berfilsafat. Berfilsafat maknanya berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh.

6 Beberapa pendapat para ahli mengenai filsafat yaitu :
Plato salah seorang murid Socrates yang hidup antara 427 – 347 Sebelum Masehi mengartikan filsafat  sebagai pengetahuan tentang segala yang ada, serta pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli. Aristoteles (382 – 322 S.M) murid Plato, mendefinisikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika. Dia juga berpendapat bahwa filsafat itu menyelidiki sebab dan asas segala benda. Cicero (106 – 43 S.M). filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha mencapai hal tersebut.

7 Cicero (106 – 43 S.M). filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha mencapai hal tersebut. Al Farabi (870 – 950 M). seorang Filsuf Muslim mendefinidikan Filsafat sebagai ilmu pengetahuan tentang alam maujud, bagaimana hakikatnya yang sebenarnya

8 Immanuel Kant (1724 – 1804). Mendefinisikan Filsafat sebagai ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan yaitu : Metafisika (apa yang dapat kita ketahui). Etika (apa yang boleh kita kerjakan). Agama ( sampai dimanakah pengharapan kita) Antropologi (apakah yang dinamakan manusia).  H.C Webb dalam bukunya History of Philosophy menyatakan bahwa filsafat mengandung pengertian penyelidikan. Tidak hanya penyelidikan hal-hal yang khusus dan tertentu saja, bahkan lebih-lebih mengenai sifat – hakekat baik dari dunia kita, maupun dari cara hidup yang seharusnya kita selenggarakan di dunia ini.

9 Harold H. Titus dalam bukunya Living Issues in Philosophy mengemukakan beberapa pengertian filsafat yaitu :Philosophy is an attitude toward life and universe (Filsafat adalah sikap terhadap kehidupan dan alam semesta). Philosophy is a method of reflective thinking and reasoned inquiry (Filsafat adalah suatu metode berfikir reflektif dan pengkajian secara rasional) Philosophy is a group of problems (Filsafat adalah sekelompok masalah) Philosophy is a group of systems of thought (Filsafat adalah serangkaian sistem berfikir)

10    Definisi Ilmu Dalam Ensiklopedia Indonesia, Ilmu didefinisikan sebagai berikut : ilmu Pengetahuan adalah suatu system dari pelbagai pengetahuan yang masing-masing mengenai suatu lapangan pengalaman tertentu, yang disusun sedemikian rupa menurut asas-asas tertentu, hingga menjadi kesatuan; suatu system dari pelbagai  pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan dan memberikan pemjelasan yang sistematis yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-sebab hal/kejadian itu.

11 Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar dari ‘alima – ya’lamu yang berarti tahu atau mengetahui, sementara itu secara istilah ilmu diartikan sebagai Idroku syai bi haqiqotih(mengetahui sesuatu secara hakiki). Dalam bahasa Inggeris Ilmu biasanya  dipadankan  dengan  kata  science, sedang    pengetahuan dengan knowledge. Dalam bahasa Indonesia kata science(berasal dari bahasa lati dari kata Scio, Scire yang berarti tahu) umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun secara konseptual mengacu pada makna yang sama.

12 Lebih jauh dengan memperhatikan pengertian-pengertian  Ilmu sebagaimana diungkapkan di atas, dapatlah ditarik beberapa kesimpulan berkaitan dengan pengertian ilmu yaitu : Ilmu adalah sejenis pengetahuan Tersusun atau disusun secara sistematis Sistimatisasi dilakukan dengan menggunakan metode tertentu Pemerolehannya dilakukan dengan cara studi, observasi, eksperimen.

13 Dengan demikian sesuatu yang bersifat pengetahuan biasa dapat menjadi suatu pengetahuan ilmiah bila telah disusun secara sistematis serta mempunyai metode berfikir yang jelas, karena pada dasarnya ilmu yang berkembang dewasa ini merupakan akumulasi dari pengalaman/pengetahuan manusia yang terus difikirkan, disistimatisasikan, serta diorganisir sehingga terbentuk menjadi suatu disiplin yang mempunyai kekhasan dalam objeknya

14 Jujun S. Suriasumantri menyatakan bahwa filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemology yang secara spesifik mengkaji hakekat ilmu. Dalam bentuk pertanyaan, pada dasar filsafat ilmu merupakan telahaan berkaitan dengan objek apa yang ditelaah oleh ilmu (ontologi), bagaimana proses pemerolehan ilmu (epistemologi), dan bagaimana manfaat ilmu (axiologi), oleh karena itu lingkup induk telaahan filsafat ilmu adalah :

15      Ontologi berkaitan tentang apa obyek yang ditelaah ilmu, dalam kajian ini mencakup masalah realitas dan penampakan (reality and appearance), serta bagaimana hubungan ke dua hal tersebut dengan subjek/manusia.       Epistemologi berkaitan dengan bagaimana proses diperolehnya ilmu, bagaimana prosedurnya untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang benar. Axiologi berkaitan dengan apa manfaat ilmu, bagaimana hubungan etika dengan ilmu, serta bagaimana mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan.

16 Steven R. Toulmin memaknai filsafat ilmu sebagai suatu disiplin yang diarahkan untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur penelitian ilmiah, penentuan argumen, dan anggapan-anggapan metafisik guna menilai dasar-dasar validitas ilmu dari sudut pandang logika formal, dan metodologi praktis serta metafisika.

17 Objek material filsafat adalah segala yang ada
Objek material filsafat adalah segala yang ada. Segala yang ada mencakup ada yang tampak dan ada yang tidak tampak. Objek material filsafat atas tiga bagian, yaitu yang ada dalam alam empiris, yang ada dalam pikiran, dan yang ada dalam kemungkinan adapun, objek formal, dan rasional adalah sudut pandang yang menyeluruh, radikal dan rasional tentang segala yang ada. Setelah berjalan beberapa lama kajian yang terkait dengan hal yang empiris semakain bercabang dan berkembang, sehingga menimbulkan spesialisasi dan menampakkan kegunaan yang peraktis.

18 2.3.Tujuan Belajar Filsafat Ilmu
Tujuan yang akan dicapai dalam proses belajar filsafat ilmu bagi mahasiswa dan dosen adalah : –          Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu. –          Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan ilmu di berbagai bidang, sehingga kita mendapat gambaran tentang proses ilmu kontemporer secara historis. –          Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi di perguruan tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang ilmiah dan non ilmiah.

19   Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi di perguruan tinggi, terutama untuk membedakan persoalan yang ilmiah dan non ilmiah. –          Mendorong para calon ilmuan untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan mengembangkannya. –          Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan.

20 2.5.1 Persamaan filsafat dan ilmu adalah sebagai berikut :
– Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki objek selengkap-lengkapnya sampai ke akar-akarnya. –    Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba menunjukkan sebab-sebabnya. –    Keduanya hendak memberikan sintesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan.

21 –    Keduanya mempunyai metode dan sistem.
–  Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia (objektivitas), akan pengetahuan yang mendalam. –    keduanya menggunakan cara berfikir reflektif dalam upaya menghadapi atau memahami fakta-fakta dunia dan kehidupan, terhadap hal-hal tersebut baik filsafat maupun ilmu bersikap kritis, berfikiran terbuka serta sangat konsern pada kebenaran, 

22 2). Filsafat mengatakan “ apa” barang-barang itu (to know what and why
2). Filsafat mengatakan “ apa” barang-barang itu (to know what and why first causes, highest principles, and ultimate explanation). –    Filsafat memberikan sintesis kepada ilmu-ilmu pengetahuan yang khusus, mempersatukan, dan mengkoordinasikannya. –    Lapangan filsafat mungkin sama dengan lapangan ilmu pengetahuan, tetapi sudut pandangnya berlainan. Jadi merupakan dua pengetahuan yang tersendiri.

23 Menurut Prof. dr. N. Driyarkara S. J
Menurut Prof. dr. N. Driyarkara S. J. Filasafat adalah pikiran manusia yang radikal, dengan mengesampingkan pendapat-pendapat dan pendirian-pendirian yang diterima saja dengan mencoba memperlihatkan pandangan yang merupakan akar dari lain-lain pandangan dan sikap praktis. Pandangan kepada sebab-sebab yang terakhir atau sebab pertama (filsafat causes), dan tidak diarahkan kepada sebab yang terdekat (secondary causes), sepanjang kemungkinan yang ada pada budi nurani manusia sesuai kemampuannya.

24 Kesimpulan Dari pembahasan tentang pengertian dan ruang lingkup filsafat ilmu, maka dapat kita ambil kesimpilan bahwa filsafat itu bersifat universal (umum), yaitu segala sesuatu yang ada (realita) sedangkan obyek material ilmu (pengetahuan ilmiah) itu bersifat khusus dan empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secara kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentu. Filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik dan intensif. Filsafat sebagai induk dari segala ilmu membangun kerangka berfikir dengan meletakkan tiga dasar utama, yaitu ontologi, epistimologi dan axiologi. Maka Filsafat Ilmu merupakan bagian dari epistimologi (filsafat ilmu pengetahuan yang secara spesifik mengkaji hakekat ilmu (pengetahuan ilmiah).

25 Cabang-cabang Filsafat
Pokok Permasalahan yang dikaji Filasafat: Apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah (Logika) Mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk (etika) Apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek (estetika) Ketiga cabang utama filsafat itu bertambah lagi: Teori tentang ada, tentang hakekat keberadaan zat, tentang hakekat fikiran dan kaitannya dengan zat yang semuanya terangkum dalam metafisika. Politik, yakni kajian mengenai organisasi sosial/pemerintahan yang ideal.

26 Cabang Filsafat FILSAFAT Efistimologi Estetika Etika Agama Metafisika
Ilmu Politik Pendidikan Metafisika Estetika Efistimologi Agama Hukum Sejarah Matematika FILSAFAT Ilmu Sosial Ilmu Alam

27 Filsafat ilmu merupakan telaahan secara filsafat yang ingin menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu seperti: obyek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana ujud yang hakiki dari obyek tersebut? Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti berpikir, merasa dan mengindera) yang membuahkan pengetahuan.

28 Bagaimana proses yang memungkinkan ditimbanya pengetahuan yang berupa ilmu? Bagaimana prosedurnya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar? Apa yang disebut kebenaran itu sendiri? Apakah kriterianya? Cara/teknik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu? Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuanobyek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral/profesional?

29 Apa yang dikaji oleh pengetahuan itu ? Kita sebut Ontologi.
Apa yang ingin diketahui ilmu? “Obyek penelahaan ilmu mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat diuji oleh pancaindera manusia”

30 Bagaimana cara mendapatkan pengetahuan? Kita sebut epistemologi
Untuk mendapatkan pengetahuan ini ilmu membuat beberapa andaian (asumsi) mengenai obyek-obyek empirik. Asumsi ini perlu, sebab pernyataan asumsif inilah yang memberi arah dan landasan bagi kegiatan penelahaan. Sebuah pengetahuan baru dianggap benar selama kita bisa menerima yang dikemukakannya.

31 Epistemologi atau teori pengetahuan, membahas secara mendalam segenap proses yang terlihat dalam usaha kita untuk memperoleh pengetahuan. Ilmu merupakan pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan. Metode inilah yang membedakan ilmu dengan buah pemikiran yang lainnya

32 Tiga asumsi ilmu mengenai obyek empirik.
Asumsi pertama: menganggap bahwa obyek-obyek tertentu mempunyai keserupaan satu sama lain. Umpamanya: dalam hal bentuk, struktur, sifat, da lainnya. Asumsi kedua adalah anggapan bahwa suatu benda tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu. Kegiatan keilmuan bertujuan mempelajari tingkah laku suatu obyek dalam suatu keadaan tertentu. Asumsi ketiga adalah determinasi, yaitu kita menganggap tiap gejala bukan merupakan suatu kejadian yang bersifat kebetulan. Tiap gejala mempunyai pola tertentu yang bersifat tetap dengan urut-urutan kejadian yang sama

33 Dasar Epistemologi Epistemologi atau ilmu pengetahuan, membahas secara mendalam segenap proses yang terlihat dalam usaha kita untuk memperoleh pengetahuan. Ilmu merupakan pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan. Metode inilah yang membedakan ilmu dengan buah pemikiran yang lainnya.

34 Aksiologi. APA KEGUNAAN ILMU BAGI KITA?

35 Apakah yang menjadi telaahan ilmu?
Ontologi Apakah yang menjadi telaahan ilmu?

36 Kegiatan keilmuan sebagai sebuah proses
Logika matematika Deduktif Deduksi Khasanah ilmu Ramalan Dunia rasional Dunia empirik Induksi Induktif Pengujian Fakta Metode penelitian keilmuan Statistik

37 Bagaimana seseorang dapat memanfaatkan pengetahuan keilmuan dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapinya? Masalah pada hakikatnya merupakan pertanyaan yang harus dijawab, dan secara logis seseorang baru bisa menjawab pertanyaan tersebut setelah konstelasi masalah yang ditanyakan itu jelas. Kejelasan masalah di sini tidaklah bersifat semantik seperti pada perumusan masalah, melainkan bersifat kejelasan hubungan logis antara faktor-faktor yang terlibat dalam masalah tersebut.

38 Kronologis perkembangan ilmu
Berdasarkan kronologi perkembangannya, maka ilmu dapat dibagi dalam tiga tahap: Pertama, Klasifikasi. Kedua, Perbandingan, dan Ketiga, kuantitatif.

39 Metode keilmuan Langkah-langkah yang ditempuh proses keilmuan secara konprehensif, yaitu perumusan masalah, pengujian hipotesis, deduksi hipotesis, dan pengujian kebenaran. Dunia rasional dan dunia empirik membentuk sebuah dunia keilmuan yang merupakan gabungan dari kedua dunia tersebut. Dunia rasional (deduktif) adalah koheren, logis, dan sistematis, dengan logika deduktif sebagai sendi pengikatnya Dunia empirik (induktif) yang obyektif dan berorientasi kepada fakta sebagai mana adanya.

40 When, why and how do ……... we do the research ... ? masalah
I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN When, why and how do ……... we do the research ... ? masalah hasrat ingin tahu Metode Non Ilmiah Solusi Pendekatan Non Ilmiah Mencari Jawaban Pendekatan Ilmiah Ilmu Pengetahuan Solusi Metode Ilmiah Penelitian

41 “Amir sakit perut selama seminggu”
I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN Contoh : “Amir sakit perut selama seminggu” Pendekatan Ilmiah : Cari data di lapangan Amir makan apa ? Periksa ke dokter Tes laboratorium Pengobatan Kesimpulan : Amir Keracunan Pendekatan Non Ilmiah : Pergi ke dukun Penyembuhan Kesimpulan : Amir kena guna-guna dari temen/musuhnya

42 Apa Perbedaanya ? I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN
Pendekatan Ilmiah : Perumusan masalah jelas dan spesifik Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris Jawaban permasalahan didasarkan pada data Proses pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan logika yang benar Kesimpulan siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain Contoh : Penggunaan Metode Ilmiah Apa Perbedaanya ? Pendekatan Non Ilmiah : Perumusan kabur atau abstrak Masalah tidak selalu diukur secara empiris dan dapat bersifat supranatural/dogmatis Jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data di lapangan Keputusan tidak didasarkan pada hasil pengumpulan dan analisis data secara logis Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh orang lain Contoh : Penggunaan akal sehat, prasangka, intuisi, penemuan secara kebetulan dan coba-coba, pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis

43 What Is The Science ? Ilmu Pengetahuan :
I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN What Is The Science ? Ilmu Pengetahuan : Bangunan atau akumulasi pengetahuan yang diperoleh sepanjang sejarah perkembangan pengetahuan manusia  Ilmu Pengetahuan dianggap sebagai “produk”  Contoh : Einstien dengan teori relatifitasnya Newton dengan teori tentang gaya dll Pengetahuan yang diperoleh melalui prosedur ilmiah (Metode Ilmiah)  Ilmu Pengetahuan dianggap sebagai “proses”, diperoleh secara logis (dasar & alasan yang deduktif rasional) untuk menjelaskan suatu gejala dan diuji secara empiris sehingga bersifat terbuka  Contoh : Lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer

44 Fungsi Ilmu Pengetahuan : Untuk menerangkan gejala
I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN Fungsi Ilmu Pengetahuan : Untuk menerangkan gejala Untuk memahami hakekat gejala Untuk meramalkan kejadian yang akan datang Untuk mengendalikan gejala Ciri Ilmu Pengetahuan : Mempuyai obyek kajian Mempunyai metode pendekatan Disusun secara sistematis Bersifat “universal” (legitimated)

45 Apakah “Metode Ilmiah” itu ?
I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN Apakah “Metode Ilmiah” itu ? Metode Ilmiah adalah mekanisme atau cara mendapatkan pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu struktur logis yang terdiri atas tahapan kerja : adanya kebutuhan obyektif perumusan masalah pengumpulan teori perumusan hipotesis pengumpulan data/informasi/fakta analisis data penarikan kesimpulan  disebut daur logico-hypothetico-verifikatif

46 Efisien dalam penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu)
I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN Sifat Metode Ilmiah : Efisien dalam penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu) Terbuka (dapat dipakai oleh siapa saja) Teruji (prosedurnya logis dalam memperoleh keputusan) Pola Pikir dalam Metode Ilmiah : Induktif Pengambilan kesimpulan dari kasus yang bersifat khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum Deduktif Pengambilan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat khusus

47 Tumbuhan akan mati (khusus) Hewan akan mati (khusus)
I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN Contoh sederhana : Induktif : Tumbuhan akan mati (khusus) Hewan akan mati (khusus) Manusia akan mati (khusus) Kesimpulan : Semua makhluk hidup akan mati (umum) Deduktif : Semua manusia akan mati (umum) Aris adalah manusia (khusus) Kesimpulan : Aris akan mati (khusus)

48 Dunia Rasional Dunia Empiris
I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN Sarana Berpikir Ilmiah Logika Matematika Deduksi Ramalan (Hipotesis) Khasanah Ilmu Dunia Rasional Dunia Empiris Pengujian Induksi Fakta Metodologi Penelitian Statistika

49 Ilmu Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Penelitian
I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN Kesimpulan : Metode Ilmiah menjadi kerangka dasar kegiatan penelitian, dimana didalam penelitian akan berisi penerapan metode ilmiah Ilmu Pengetahuan Metode Ilmiah Penelitian Bagan Keterkaitan Ilmu Pengetahuan, Metode Ilmiah dan Penelitian

50 Tugas Ilmu Pengetahuan dan Penelitian : Mencandra/mengadakan deskripsi
I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN Tugas Ilmu Pengetahuan dan Penelitian : Mencandra/mengadakan deskripsi Menggambarkan secara jelas dan cermat hal-hal yang dipersoalkan 2. Menerangkan/Eksplanasi Menerangkan kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa-peristiwa/gejala 3. Menyusun Teori Mencari dan merumuskan hukum-hukum mengenai hubungan antara kondisi yang satu dengan yang lain atau hubungan peristiwa yang satu dengan yang lain 4. Membuat Prediksi/Peramalan Membuat ramalan, estimasi dan proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa yang bakal terjadi atau gejala-gejala yang akan muncul 5. Melakukan Pengendalian Melakukan tindakan guna mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala


Download ppt "TUGAS FILSAFAT ILMU."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google