Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehIda Santoso Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
MANAJEMEN PERSEDIAAN Fungsi dan tujuan persediaan KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN PERSEDIAAN BIAYA DALAM KEPUTUSAN PERSEDIAAN MODEL EQONOMIC ORDER QUANTITY
2
MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan sebagai kekayaan perusahaan, memiliki peranan penting dalam operasi bisnis. Dalam pabrik (manufacturing), persediaan dapat terdiri dari: Persediaan bahan baku, Bahan pembantu, Barang dalam proses, Barang jadi, dan Persediaan suku cadang.
3
Fungsi dan Tujuan Persediaan
Alasan perlunya persediaan bagi perusahaan / organisasi. (1) Adanya unsur ketidakpastian permintaan (permintaan yang mendadak), (2) Adanya unsur ketidakpastian pasokan dari para suplier, (3) Adanya unsur ketidakpastian tenggang waktu pemesanan. Tujuan diadakan persediaan, yaitu (1) Memberikan layanan yang terbaik pada pelanggan, (2) Memperlancar proses produksi, (3) Mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan (stockout), dan (4) Menghadapi fluktuasi harga.
4
Keputusan dalam Manajemen Persediaan
Sasaran akhir dari manajemen persediaan adalah untuk meminimumkan biaya dalam perubahan tingkat persediaan. Untuk mempertahankan tingkat persediaan yang optimum, diperlukan jawaban atas dua pertanyaan mendasar berikut: (1) Kapan melakukan pemesanan dan (2) Berapa jumlah yang harus dipesan Keputusan melakukan pemesanan, dapat dilakukan dengan pendekatan yaitu: 1. Titik pemesanan kembali (Reorder Point Approach) 2. Tinjauan periodik (Periodic Review Approach) 3. Material Requirement Planning Approach (MRP)
5
Biaya dalam Keputusan Persediaan
Biaya yang dikaitkan dengan keputusan persediaan yaitu: 1. Biaya pemesanan (ordering cost). Biaya yang dikaitkan dengan usaha untuk mendapatkan bahan atau barang. 2. Biaya penyimpanan (carrying cost atau holding cost) Komponen biaya penyimpanan: Biaya modal, Biaya simpan, Biaya risiko 3. Biaya kekurangan persediaan (Stockout cost) Biaya yang dikaitkan dengan penjualan atau permintaan yang hilang akibat kekurangan persediaan. 4. Biaya yang dikaitkan dengan kapasitas Biaya lembur, latihan tenaga kerja, perputaran tenaga kerja. 5. Biaya bahan atau barang itu sendiri. Biaya atas harga yang harus dibayar atas item yang dibeli.
6
Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point Approach)
Dalam pendekatan ReOrder Point (ROP) menghendaki jumlah persediaan yang tetap setiap kali melakukan pemesanan. Apabila persediaan mencapai jumlah tertentu, maka pemesanan harus kembali dilakukan. (LT) Lead Time ROP Unit Persediaan Waktu
7
Tinjauan periodik (Periodic Review Approach)
Pendekatan Tinjauan Periodik, tingkat persediaan ditinjau pada interval waktu yang sama. Pada setiap tinjauan dilakukan pemesanan kembali agar tingkat persediaan mencapai jumlah yang diinginkan. Pendekatan ini cocok untuk pedagang eceran atau swalayan. Q = TPM – P – JSP + PLT Q = Jumlah pemesanan kembali TPM = Tingkat persediaan maksimum P = Persediaan yang ada sekarang JSP = Jumlah yang sedang dipesan PLT = Permintaan selama teggang waktu pemesanan
8
Model Eqonomic Order Quantity (EOQ)
Konsep EOQ digunakan untuk menentukan berapa jumlah yang harus dipesan. Asumsi dasar EOQ Permintaan dapat ditentukan secara pasti dan konstan Item yang dipesan independen dengan item yang lain Pesanan diterima dengan segera dan pasti Tidak terjadi stock out Harga item konstan Rumus EOQ
9
Manajemen Persediaan
10
Model Eqonomic Order Quantity (EOQ)
Rumus EOQ EOQ (Q) : Jumlah pemesanan optimum R : Jumlah pembelian (permintaan) satu periode S : Biaya setiap kali pemesanan C : Biaya simpan tahunan dalam rupiah/unit Exs: Hitung EOQ jika perusahaan semen PT. Roso menggunakan bahan sebesar 5000kg per tahun. Biaya pemesanan Rp setiap kali pembelian dan biaya simpan Rp 1000 per kg/tahun.
11
Model Eqonomic Order Quantity (EOQ)
Hitung EOQ jika perusahaan semen PT. Roso menggunakan bahan sebesar 5000kg per tahun. Biaya pemesanan Rp setiap kali pembelian dan biaya simpan Rp 1000 per kg/tahun. Diketahui: R : 5000 S : 49000 C : 1000
12
Model Eqonomic Order Quantity (EOQ) (Pengaruh Diskon terhadap EOQ)
EOQ (Q): Jumlah pemesanan optimum R : Jumlah pembelian (permintaan) satu periode S : Biaya setiap kali pemesanan C : Biaya simpan tahunan dalam rupiah/unit P : Harga Untuk menentukan berapa jumlah yang harus dipesan adalah dengan memilih nilai TAC (Total biaya tahunan) yang terkecil.
13
Model Eqonomic Order Quantity (EOQ) (Pengaruh Diskon terhadap EOQ)
Perusahaan memerlukan bahan baku unit barang/thn. Biaya pemesanan setiap kali pesan sebesar Rp Biaya simpan Rp. 1000/thn. Seorang suplier menawarkan diskon seperti pada tabel, berapa jumlah pembelian yang dapat meminimumkan biaya jika pembelian tertentu memperoleh diskon? Jumlah Pesanan Harga per unit 0 – 999 1000 – 2499 2500 – lebih Rp. 5000 Rp Rp
14
Model Eqonomic Order Quantity (EOQ) (Pengaruh Diskon terhadap EOQ)
Jumlah pemesanan yang harus dilakukan sebanyak 1000 kg, karena memberikan total biaya tahunan yang paling rendah.
15
Model Eqonomic Order Quantity (EOQ) (Pengaruh Diskon terhadap EOQ)
Jumlah pemesanan yang harus dilakukan sebanyak 1000 kg. Frekuensi pemesanan optimum/tahun (F) = R/Q (F) = 5000/1000 = 5 kali pemesanan Jarak siklus optimum (T) = Q/R (T) = 1000/5000 = 0.2 Jika diasumsikan satu tahun 300 hari kerja, maka waktu siklus optimum adalah: (T) = 0.2 x 300 = 60 hari
16
Tugas 1 OR Model Eqonomic Order Quantity (EOQ)
Perusahaan memerlukan bahan baku setiap tahun sebanyak 250 unit barang. Biaya pemesanan setiap kali pesan sebesar Rp.No Mhs.000. Biaya pemeliharaan barang setiap unit barang 25% dari biaya pesan barang. Berapa jumlah pembelian yang dapat meminimumkan biaya jika pembelian tertentu memperoleh diskon? Tentukan frekuensi pemesanan dan siklus waktu optimum jika diasumsikan hari kerja 310 hari Jumlah Pesanan Harga per unit 0 – 100 101 – 200 201 – lebih Rp Rp Rp
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.