Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kombinasi Kebijakan Fiskal dan Moneter

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kombinasi Kebijakan Fiskal dan Moneter"— Transcript presentasi:

1 Kombinasi Kebijakan Fiskal dan Moneter
Pertemuan ke-7 Dr. Muh. Yunanto, MM.

2 Bagaimana Kebijakan Fiskal Menggeser Kurva IS dan Mengubah
Ekuilibrium Jangka-pendek y

3 +G Perhatikan kenaikan belanja pemerintah. Ini akan menaikkan tingkat pendapatan sebesar G/(1- MPC) LM r Y IS A IS´ B Kurva IS bergeser ke kanan sebesar G/(1- MPC) yang menaikkan pendapatan dan tingkat bunga.

4 -T Misalkan penurunan pajak sebesar DT.
Ini akan menaikkan tingkat pendapatan sebesar T × MPC/(1- MPC) LM r Y IS A IS´ B Kurva IS bergeser ke kanan sebesar T × MPC/(1- MPC) yang menaikkan pendapatan dan tingkat bunga.

5 Bagaimana Kebijakan Moneter Menggeser Kurva LM dan Mengubah
IS Bagaimana Kebijakan Moneter Menggeser Kurva LM dan Mengubah Ekuilibrium Jangka-pendek y

6 +M Misalnya peningkatan jumlah uang beredar IS r Y LM A LM B

7 Kurva LM bergeser ke bawah dan menurunkan tingkat bunga yang menaikkan pendapatan. Mengapa ? Karena ketika Bank Sentral meningkatkan meningkatkan jumlah uang beredar, masyarakat memiliki uang lebih banyak daripada yang ingin mereka pegang pada tingkat bunga yang berlaku. Hasilnya, mereka mulai mendepositokan uang tambahan ini di bank atau menggunakannya untuk membeli obligasi. Tingkat bunga r lalu turun sampai orang mau memegang semua uang tambahan yang Bank Sentral keluarkan; ini membawa pasar uang ke ekuilibrium baru. Tingkat bunga lebih rendah, lalu, mempengaruhi pasar barang. Tingkat bunga lebih rendah menstimulasi investasi yang direncanakan, yang meningkatkan pengeluaran yang direncanakan, produksi, dan pendapatan Y.

8 Analisis Kebijakan dengan Model Makroekonomi
Model IS-LM menunjukkan bagaimana kebijakan moneter dan fiskal mempengaruhi tingkat pendapatan ekuilibrium. Prediksi dari model, namun, kualitatif, bukan kuantitatif. Model IS-LM menunjukkan bahwa kenaikan belanja pemerintah meningkatkan GDP dan bahwa kenaikan pajak menurunkan GDP. Tapi, ketika ekonom menganalisis proposal kebijakan tertentu, mereka harus mengetahui arah dan besarnya dampak. Model-model makroekonometrik mendeskripsikan perekonomian secara kuantitatif, bukan hanya secara kualitatif.

9 IS-LM sebagai Teori Permintaan Agregat

10 Dari IS-LM ke AD Anda mungkin melihat dari diagram IS dan LM bahwa r dan Y ada pada dua sumbu. Sekarang kita akan membawa variabel ketiga, tingkat harga (P) ke dalam analisis. Kita dapat melakukannya dengan menghubungkan kedua grafik dua-dimensi. LM(P2) B P2 IS Untuk menderivasi AD, mulai pada titik A di grafik atas. Sekarang naikkan tingkat harga dari P1 ke P2. r LM(P1) Kenaikan P menurunkan nilai keseimbangan uang riil, dan Y, menggeser LM ke kiri ke titik B. A r meningkat. Karena r meningkat, kita tahu investasi akan menurun, karena berbagai proyek investasi jadi lebih mahal. Ini menimbulkan proses pengganda karena -DI menyebabkan a –DY. - DY memicu -DC seiring kita bergerak ke atas pada kurva IS. Y P A P1 AD +DP memicu serangkaian kejadian yang berakhir dengan a -DY, hubungan invers yang mendefinisikan kemiringan ke bawah dari AD. Y

11 +G IS Ini berarti pergeseran ke kanan pada kurva IS dan AD.
Y = C (Y-T) + I(r) + G Misalkan ada a +DG. Ini berarti pergeseran ke kanan pada kurva IS dan AD. LM (P2) r IS AD´ IS´ Dalam jangka pendek, kita bergerak sepanjang SRAS dari titik A ke titik B. C LM(P0) B Tapi seiring pasar output berjalan, dalam jangka- panjang, tingkat harga akan meningkat dari P0 ke P2. A +DP ini mengurangi nilai keseimbangan uang riil, yang berarti pergeseran ke kiri pada kurva LM. LRAS Y P P2 P0 SRAS A LM M/ P = L (r, Y) AD Y Akhirnya, ini menempatkan kita pada titik C di kedua diagram.

12 Dampak Jangka-pendek Ingat bahwa SR adalah pergerakan dari A ke B.
Sekarang waktunya menentukan dampak pada variabel perekonomian. Untuk variabel Y, P, dan r, Anda dapat membaca dampaknya pada diagram. r P Y IS LM(P0) AD P0 AD´ IS´ SRAS A B P2 C LRAS * LM(P2) +, karena Y bergerak dari Y* ke Y´ 0, karena harga kaku pada SR. +, karena a +DY mengarah pada kenaikan r seiring IS bergerak sepanjang kurva LM. +, karena a +DY meningkatkan tingkat konsumsi (C=C(Y-T)). – , karena r meningkat, tingkat investasi menurun. Y P r C I

13 Dampak Jangka-panjang
Untuk variabel Y, P, dan r, Anda dapat membaca dampaknya pada diagram. Ingat bahwa LR adalah pergerakan dari A ke C. LM(P2) r IS AD´ IS´ LM(P0) C +, untuk mengeliminasi kelebihan permintaan pada P0. 0, P naik menggeser LM ke kiri, mengembalikan Y ke Y* sebagaimana disyaratkan LRAS jangka-panjang. +, merefleksikan pergeseran ke kiri pada LM karena +DP 0, karena baik Y dan T kembali ke tingkat alaminya (C=C(Y-T)) – – , karena r telah meningkat bahkan lebih banyak karena +DP. Y P r C I B A LRAS Y P P2 P0 SRAS A Y AD * Y

14 Misalkan ada a +DM. LM M/ P = L (r, Y) Lihat pada persamaan sesuai yang menyatakan istilah M : Perhatikan bahwa M/ meningkat, sehingga meningkatkan nilai jumlah uang beredar riil yang berarti pergeseran ke kanan kurva LM dan AD. AD IS r P Y LM(P0) P0 SRAS A LRAS Dalam jangka pendek, kita bergerak sepanjang SRAS dari titik A ke titik B. LM B AD´ = C Tapi seiring pasar output berjalan, dalam jangka panjang, tingkat harga akan naik dari P0 ke P2. +DP ini mengurangi nilai jumlah uang beredar riil yang berarti pergeseran ke kiri kurva LM. C LM M/ P = L (r, Y) P2 Akhirnya, ini menempatkan kita pada titik C pada kedua diagram.

15 Dampak Jangka-pendek Ingat bahwa SR adalah pergerakan dari A ke B.
Sekarang waktunya menentukan dampak pada variabel perekonomian. Untuk variabel Y, P, dan r, Anda dapat membaca dampaknya pada diagram. +, karena Y bergerak dari Y* ke Y´ 0, karena harga kaku pada SR. –, karena a +DY mengarah pada penurunan r seiring LM bergerak sepanjang kurva IS. +, karena a +DY meningkatkan tingkat konsumsi (C=C(Y-T)). + , karena r meningkat, tingkat investasi menurun. Y P r C I AD IS r P Y LM (P0) SRAS A LRAS (P2) LM B AD´ = C P 2 C Y*

16 Dampak Jangka-panjang
Ingat bahwa LR adalah pergerakan dari A ke C. Untuk variabel Y, P, dan r, Anda dapat membaca dampaknya pada diagram. +, untuk mengeliminasi kelebihan permintaan pada P0. 0, karena P naik menggeser LM ke kiri, mengembalikan Y ke Y* sebagaimana disyaratkan LRAS. 0, merefleksikan pergeseran ke kiri pada LM karena +DP, mengembalikan r ke tingkat alaminya. 0, karena baik Y dan T kembali ke tingkat alaminya (C=C(Y-T)). 0, karena Y atau r tidak berubah. Y P r C I LM B AD´ C = C P 2 AD IS r Y (P0) SRAS A LRAS Y* Perhatikan satu-satunya dampak LR dari peningkatan jumlah uang beredar adalah kenaikan tingkat harga.

17 Bagaimana jika ada peningkatan belanja konsumsi otonom ?

18 Pasar berjalan pada P0 ke P2
LM(P2) 1) +DC menyebabkan kurva IS bergeser ke kanan ke IS‘. IS' r IS LM(P0) C IS Y = C (Y-T) + I(r) + G B A · A 2) Ini menimbulkan pergeseran ke kanan dari AD ke AD’. Jangka Pendek : Bergerak dari A ke B. Y Jangka Panjang : Pasar berjalan pada P0 ke P2 dari B ke C. LRAS P AD' P2 3) +DP menyebabkan LM(P0) bergeser ke kiri ke LM(P2) karena penurunan nilai jumlah uang beredar riil. P0 LRAS IS-LM LM M/ P = L (r, Y) AD Y

19 Y + P 0 + r + ++ C + I - -- ) IS' LM(P r IS LM(P ) Jangka Pendek :
2 r IS LM(P ) Jangka Pendek : Jangka Panjang : C B A Y + P 0 r + C + I - + ++ -- Y P LRAS AD' P 2 P SRAS AD Y

20 Depresi Besar Hipotesis pengeluaran (spending hypothesis) menyatakan penyebab penurunan adalah pergeseran kontraktif pada kurva IS. Hipotesis uang (money hypothesis) mencoba menjelaskan dampak daripenurunan historis jumlah uang beredar 25 persen dari 1929 sampai 1933, di mana pengangguran naik dari 3,2 persen ke 25,2 persen. Beberapa ekonom mengatakan deflasi memperburuk Depresi Besar. Mereka berpendapat deflasi membuat kemerosotan ekonomi tipikal pada1931 menjadi periode pengangguran tinggi dan pendapatan merosot yang belum pernah terjadi sebelumnya. Karena menurunnya jumlah uang beredar bertanggung jawab atas turunnya tingkat harga, ia juga mungkinbertanggung jawab atas parahnya depresi. Mari kita lihat bagaimana perubahan tingkat harga mempengaruhi pendapatan pada model IS-LM.

21 Efek Pigou Pada model IS-LM, penurunan harga meningkatkan pendapatan. Untuk tiap jumlah uang beredar M, tingkat harga lebih rendah berarti keseimbangan uang riil lebih tinggi, M/P. Kenaikan keseimbangan uang riil menyebabkan pergeseran ekspansif pada kurva LM, yang mengarah padapendapatan lebih tinggi. Cara lain di mana penurunan harga meningkatkan pendapatan disebut efek pigou (Pigou effect). Pada dekade1930-an, ekonom Arthur Pigou menunjukkan bahwa keseimbangan uang riil adalah bagian dari kekayaan rumah tangga. Seiring harga turun dan keseimbangan uang riil naik,rumah tangga meningkatkan pengeluaran konsumsi mereka dan kurva IS bergeser ke kanan.

22 teori deflasi-utang Ada dua teori untuk menjelaskan bagaimana penurunan harga dapat mengurangi pendapatan bukan meningkatkannya. Teori deflasi-utang, penurunan tingkat harga yang tidak diharapkan Dampak deflasi yang diharapkan Teori deflasi-utang meredistribusi kekayaan antara kreditor dan debitor. Penurunan tingkat harga menaikkan jumlah utang riil.Pemiskinan debitor membuat mereka mengeluarkan uang lebih sedikit, dan kreditor lebih banyak. Jika kecenderungan mengkonsumsi mereka sama, tidak ada dampak agregat. Tapi, jika debitor mengurangi pengeluarannya lebih besar dari jumlah yang kreditor tingkatkan, efek neto pada permintaan agregat adalah pengurangan. Ini mengkontraksikan IS, dan mengurangi pendapatan nasional.

23 Deflasi yang Diharapkan dalam Model IS-LM
Tingkat bunga, i LM Y IS A r2 IS´ r1 = i1 i2 B Deflasi yang diharapkan (nilai negatif daripe) menaikkan tingkat bunga riil untuk tiap tingkat bunga nominal, dan ini mengurangi pengeluaran investasi. Pengurangan investasi menggeser kurva IS ke bawah. Tingkat pendapatan dan tingkat bunga nominal (i) turun, tapi tingkat bunga riil (r) naik.

24 Konsep-konsep Penting
Mekanisme transmisi moneter (Monetary transmission mechanism) Efek Pigou (Pigou Effect) Teori deflasi-utang (Debt-deflation theory)

25 Pertanyaan-Pertanyaan
Apakah yang terjadi jika meningkatnya pengeluaran pemerintah akan menggeser kurva IS ke kanan sebesar keΔG. Tindakan fiskal ini mengukur kenaikan tingkat pendapatan sebesar keΔG? Apakah yang terjadi jika kenaikan JUB menggeser kurva LM ke kanan sebesar ΔM/k. tingkat pendapatan naik sebesar ΔM/k? Bagaimana jika tindakan fiskal tidak berpengaruh terhadap tingkat pendapatan? Manakah situasi tindakan kebijakan fiskal dan moneter yang paling efektif?


Download ppt "Kombinasi Kebijakan Fiskal dan Moneter"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google