BAGAIMANA ISLAM MEMBANGUN PERSATUAN DALAM KEBERAGAMAN

Presentasi berjudul: "BAGAIMANA ISLAM MEMBANGUN PERSATUAN DALAM KEBERAGAMAN"— Transcript presentasi:

1 BAGAIMANA ISLAM MEMBANGUN PERSATUAN DALAM KEBERAGAMAN
Islam dalam Membangun Persatuan Dalam Keberagaman. Sumber Historis, Sosiologis dan Theologis Islam dalam Membangun Persatuan Dalam Keberagaman. Argumen Islam dalam Membangun Persatuan Dalam Keberagaman. BAGAIMANA ISLAM MEMBANGUN PERSATUAN DALAM KEBERAGAMAN

2 Islam dalam Membangun Persatuan Dalam Keberagaman
Pada masa mulai berdirinya Muhamadiyyah, dituding sebagai pembawa keresahan dimasyarakat karena menyebarkan isu TBC (Tahayul, Bidah dan Khurafat). Kemudian Muncul Juga organisasi dan Madzhab NU dalam rangka mempertahankan madzhab dan keyakinan religiusnya. Pada saat itu Muhamadiyyah dan NU saling bergesekan tentang persoalan TBC ini.

3 Islam dalam Membangun Persatuan Dalam Keberagaman
Keberhasilan revolusi Islam Iran memicu (ayatullah khomaini yang menggulingkan syah reza pahlevi , 1976) kebangkitan islam diperbagai belahan dunia dan membuat madzhab syiah ramai dipelajari orang-orang islam bahkan ada juga yang beralih madzhab ke madzhab syiah. Orang Islam Indonesia pun menolak Ahmadiyah dan JIL (Jaringan Islam Liberal). Melihat banyaknya madzhab dan keyakinan religius ada sebagianulama dan cendekiawan muslim yang menggagas Ukuwah Islamiyyah.

4 Islam dalam Membangun Persatuan Dalam Keberagaman
Ada tiga model Ukuwah Islamiyah, Yaitu : Ukhuwah Islamiyyah terbatas dalam rumpun Islam suni (Muhammadiyah, NU, Persis dan Islam suni lainnya). Ukhuwah Islamiyah lebih luas sehingga mencapai Islah Syiah. Ukhuwah Islamiyyah lebih luas lagi hingga mencakup Ahmadiyah dan JIL.

5 Sumber Historis, Sosiologis dan Theologis Islam dalam Membangun Persatuan Dalam Keberagamaan
Ketika Nabi masih ada semua permasalahan dapat terjawab. Dan ketika beliau wafat permsalahan mulai bermunculan dan membutuhkan penanganan. Dan Itu merupakan cikal bakal lahirnya dua macam Mdzhab besar dalam Islam yaitu : Suni dan Syiah.

6 Alasan Pentingnya Bermadzhab
Ada empat alasan Pentingnya kita bermadzhab : 1. Merupakan realitas 2. Memiliki banyak pilihan dalam menghadapi kehidupan modern 3. Diera globalisasi, informasi tentang agama mudah diakses keberagaman jangan di per- tajam dan tidak akan kaget lagi dengan perbedaan pemikiran dan produk hukum yang berbeda. 4. UkhuwahIslamiyyah didengungkan oleh semua ulama sebab keberagaman merupakan rahmat.

7 Alasan Pentingnya Bermadzhab
Yang menutup diri terhadap madzhab yang lain, sebebarnya sama saja menganggap madzhabnya yang paling benar dan mutlak, padahal hadits nabi pun yangmerupakan sumber hukum kedua setelah Al-quran, diyakini bersifat : nisbi, dhanni atau relatif. Dalam bahasa akhlak yang menutup diri disebut zumud. Allah SWT memuji kepada orang-orang yang mau mempelajari berbagai madzhab dan orang yang demikian digelari Ulil Albab, coba anda perhatkan QS Azumar ayat 18.

8 Argumen Islam dalam Membangun Persatuan Dalam Keberagaman
Perhatikan QS Al-Baqarah ayat 213. Dan QS Ali Imran ayat QS Ibrahim ayat 4, QS Fusshilat ayat 44. Serta QS Al-Hajj ayat 67. QS Al-Ahzab ayat 40.

9 PENGERTIAN PERSATUAN, UMAT, NEGARA, MASYARAKAT & BERMASYARAKAT
Persatuan adalah gabungan ikatan atau kumpulan dari beberapa bagian yang sudah bersatu. Umat merupakan sebutan lain untuk makhluk yag bernama manusia dan bisa juga diartikan penganut atau pemeluk suatu agama. Negara adalah organisasi yang sah dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan terringgi dan ditaati oleh rakyat, atau sebuah kelompok sosial yang menduduki suatu wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi dibawah lembaga politik, mempunyai persatuan politik dan berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya. Masyarakat adalah sekumpulan orang yang hidup bersama disuatu tempat atau wilayah dengan ikatan aturan tertentu. Bermasyarakat artinya bersatu membentuk masyarakat.

10 Daftar Pustaka Azra, Azyumardi, 2002, Komplik Baru Antar Peradaban : Globalisasi, Radikalisme, dan Pluralisme, Jakarta, Raja Grafindo Persada .

11 Penutup Sekian dan Terima kasih