Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

L/O/G/O TEHNIK PELEDAKAN. Dinamit dirangkai oleh shooter yang telah diberi wewenang untuk melakukan pekerjaan tersebut. Shooter kemudian memanggil orang.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "L/O/G/O TEHNIK PELEDAKAN. Dinamit dirangkai oleh shooter yang telah diberi wewenang untuk melakukan pekerjaan tersebut. Shooter kemudian memanggil orang."— Transcript presentasi:

1 L/O/G/O TEHNIK PELEDAKAN

2 Dinamit dirangkai oleh shooter yang telah diberi wewenang untuk melakukan pekerjaan tersebut. Shooter kemudian memanggil orang yang menyiapkan detonator untuk mendekat ke posisi lubang. Dia harus mengecek apakah kedua ujung kabel detonator sudah di gabung.

3 Setelah itu shooter merangkai detonator dengan dinamit tersebut. Kemudian di pasang speedy loader dan dibalut dengan masking tape. Setelah itu dinamit diikat dengan tali plastik (raffia) di setiap kedua pertengahan agak ujung dari setiap satuannya dalam rangkaian tersebut. Speedy loader tidak usah di ikat. Kemudian rangkaian dynamite tersebut dimasukkan kedalam permukaan lubang. Setelah itu tim loading pol dipanggil dengan membawa loading polnya. Penanaman dilakukan Dengan cara mendorong dinamit menggunakan loading pole sampai kedasar lubang. Lakukan dengan hati-hati

4 RANGKAIAN DINAMIT Plastik point jangkar. Dinamit (serta aksesorisnya) Detonator: Speede Loader  sambungan dinamit di lakban. Kabel detonator ditali pada dinarnit dan kemudian dilakban pula.  Semua sambungan tidak boleh bocor air dan kabel detonator menyatu dengan dinamit.  Selanjutnya dinamit siap ditanam didalam lubang SP yang telah dibor.

5 PROSES LOADING orang – orang yang berada di sekitar tempat pengisian adalah dari kru preloading saja yang terdiri dari, shooter, bagian detonator, bagian tali plastik, dan dua orang bagian loading pol, total 5 orang. Semua lubang bor harus diisi sesuai dengan instruksi kedalamnya. jika ada lubang yang stuk / sangkut harus dibor ulang. Jika ada kabel yang rusak, mati deto, stuk/sangkut harus dilaporkan pada saat laporan radio sore hari. Semua lubang yang ada masalah seperti diatas harus dibor ulang. Setelah pengisian dinamit selesai, loading pol di cabut dari lubang, kemudian detonator di tes dengan menggunakan cap tester. Jauhkan orang-orang dari lubang terlebih dahulu.

6

7 PROSES LOADING Semua lubang yang selesai diisi harus di tamping dengan menggunakan alat tamping. pasir atau tanah kering/tanah liat/cutting/serbuk bor. Pada batugamping tamping sering dilakukan dengan memasukkan semen. Hubungkan kedua ujung kabel detonator, agar terjadi hubungan pendek. GAMBAR Setelah lubang selesai ditamping detonator dicek kembali yang kedua kalinya. Semua detonator harus dicek dua kali. Sekali setelah pengisian dan sekali lagi setelah tamping. Harus dicek dua kali. Kendurkan kabel detonator 1.5 meter kebawah setelah selesai pengisian. Kenduran kabel tersebut untuk menjaga jika ada pengisian atau tanah tamping yang bergerak. Lubang – lubang yang sudah dibor akan diberi tanda patok segitiga dari bambu. di beri tanda bendera kecil warna merah/ pita berwarna merah

8 Dinamit diikat dengan menggunakan tali rafia. Turunkan dinamit kedalam lubang dan dorong dengan menggunakan loading pole. Pada saat dinamit didorong, gantung dinamit /tahan dengan menggunakan tali rafia.

9 Sembunyikan ujung kabel detonator dengan plastic ring dan bila perlu buat kabel tipu. Tutup lubang bor dengan sumbat kayu, kemudian diberi daun- daunan kering/rumput kering

10 PELEDAKAN

11 SHOOTING

12 PENYAMBUNGAN KABEL Pengecekan kabel dinamit dilakukan dengan menggunakan Avometer yang khusus untuk pekerjaan tersebut. Hubungkan kabel detonator ke kabel tembak. Hubungi Labo apakah siap melakukan penembakan Perintahkan regu tembak untuk berlindung. Jarak aman untuk berlindung.adalah 30 m dilingkungan banyak pohon/daerah tertutup dan 50 m untuk lingkungan terbuka Sebelum dilakukan penembakan kru loading sebaiknya berada berlawanan arah angin Pada Saat Akan Dilakukan Penembakan maka Kru Tembak harus menjauhi dan perhatianya ke lubang tembak.

13 Hubungkan kabel tembak ke mesin blaster. Hal ini hanya boleh dilakukan kalau semua regu sudah berada dibelakang juru tembak. Cek hubungan kabel dari blaster ke detonator. Hubungi Labo untuk laporan siap tembak.

14

15

16 LOADING Ketika sudah mendekati kedalaman yang ditentukan, rangkaian ditekan dengan loading pole. Untuk memastikan hubungan kabel dengan detonator dalam keadaan baik dilakukan pengetesan kabel detonator.

17 SUSUNAN RANGKAIAN DINAMID Setelah dinamit selesai dirangkai, maka sambungan dinamit di lakban. Kabel detonator ditali pada dinamit dan kemudian dilakban pula. Semua sambungan tidak boleh bocor air dan kabel detonator menyatu dengan dinamit. Selanjutnya dinamit siap ditanam didalam lubang SP yang telah dibor.

18 .

19 PENEMBAKAN Untuk meledakkan dinamit yang sudah ditanam di lobang shoot point digunakan peralatan blaster). Tipe blaster ada beberapa macam menurut perusahaan pembuatnya. Kerja blaster pada prinsipnya adalah untuk menimbulkan muatan listrik yang cukup kuat, yang pada saatnya dilepas untuk meledakkan detonator pada rangkaian dinamit.

20 PENEMBAKAN MENGGUNAKAN BLASTER MACA. Setelah kabel tembak dihubungkan ke blaster, juru tembak akan melakukan penembakan dengan prosedur berikut : Cek kembali sambungan kabel ke detonator dan ke UH dengan menenkan tombol Cap dan UH. Bila sambungan kabel ke detonator dan ke UH geophone baik. Kontak Labo siap tembak. Tekan tombol HV, 5 detik sampai signal lampu menyala. Tekan tombol cap. Dinamit akan meledak bila observer juga menekan tombol cap

21 L/O/G/O MISFIRE

22 PENYEBAB Sambungan kabel tidak baik/ kesalahan aliran listrik. Dinamit telah rusak kesalahan deto. Blaster rusak.

23 Bila setelah koordinasi peledakan pertama, temyata dinamit tidak mau meledak, maka dikatakan terjadi misfire pertama. Misfire pertama akan selalu diikuti oleh permintaan penembakan ulang. Bila temyata tidak mau meledak lagi, disebut misfire kedua. Pada misfire kedua akan dikuti oleh reloading. Bila temyata dinamit, masih tidak mau meledak, disebut misfire ketiga. Pada misfire ketiga titik tembak ditinggalkan dan dilakukan penggaraman terhadap dinamit yang akan ditinggalkan.

24 Misfire Pertama Kontak dengan Labo untuk melakukan penembakan ulang. Hal ini merupakan tindakan pertama, sebelum dilakukan tindakan yang lain. Lakukan penembakan ulang. Bila gagal lagi (misfire ke dua) lakukan pemutusan kabel tembak ke blaster. Cek semua sambungan kabel detonator, kabel tembak dan kabel blaster

25 Misfire ke dua Lakukan reloading. Cek kabel detonator. Lapor ke labo siap tembak. Perintahkan regu tembak berlindung. Hubungkan kabel detonator ke blaster. Cek hubungan kabel tembak ke detonator. Lapor ke Labo siap tembak. Tekan tombol pengisian kapasitor dan tekan pula tombol tembak.

26 Misfire ke Tiga Putuskan hubungan kabel tembak ke blaster. Laporkan ke seismologist. Akan ada keputusan untuk melakukan penggaraman dan tinggalkan lubang penggaraman dan membuat lubang baru. Bila lubang baru sudah jadi dapat dilakukan loading dan penembakan dengan Prosedur yang sama seperti penembakan sebelumnya.


Download ppt "L/O/G/O TEHNIK PELEDAKAN. Dinamit dirangkai oleh shooter yang telah diberi wewenang untuk melakukan pekerjaan tersebut. Shooter kemudian memanggil orang."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google