Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - II TEORI ALAT UKUR TEORI ALAT UKUR ASTRA HONDA TRAINING CENTRE.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - II TEORI ALAT UKUR TEORI ALAT UKUR ASTRA HONDA TRAINING CENTRE."— Transcript presentasi:

1

2 PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - II TEORI ALAT UKUR TEORI ALAT UKUR ASTRA HONDA TRAINING CENTRE

3 JANGKA SORONG (VERNIER CALIPER/SCUIFTMAT/MISTAR GESER) FUNGSI :  Mengukur benda kerja pada bagian luar, bentuk kubus, persegi panjang, bujur sangkar atau bulat.  Mengukur benda kerja pada bagian dalam, bentuk pipa bulat, segi empat dll.  Mengukur kedalaman lubang.  Mengukur ketinggian benda yg bertingkat.

4 BAGIAN-BAGIAN JANGKA SORONG 1 2 3 4 6 5 1.Out side jaws : mengukur bag. Luar 2.In Side Jaws : mengukur bag dalam 3.Dept bar : mengukur kedalaman 4.Step : mengukur ketinggian 5.Skala Utama : skala diam menunjukkan nilai angka nominal 6.Skala Vernier : Skala geser menunjukkan angka desimal menambah ketelitian hasil ukur

5 JENIS JANGKA SORONG :  Ketelitian 0,02 mm : Skala vernier terbagi 40 ruas  Ketelitian 0,05 mm : Skala vernier terbagi 20 ruas  Ketelitian 1/128 inch : Skala vernier terbagi 8 ruas satuan yg dipakai inch (bagian atas) CARA PEMBACAAN JANGKA SORONG : 1.Baca skala utama dg membaca garis angka nol skala vernier terletak pada ruas atau garis ke berapa di skala utama. Ini akan menunjukkan “ANGKA NOMINAL” 2.Baca skala VERNIER dg membaca garis ke berapa dari skala vernier yg paling lurus dg garis skala utama. Ini akan menunjukkan “ANGKA DESIMAL”

6 Hasil Pengukuran : Skala Utama : = 9 mm Skala Vernier : 13 X 0,02 mm = 0,26 mm = 9,26 mm JANGKA SORONG KETELITIAN 0,02 mm

7 Hasil Pengukuran : A. Skala Utama : = 17 mm B. Skala Vernier : 20 X 0,02 mm = 0,40 mm =17,40 mm JANGKA SORONG KETELITIAN 0,02 mm

8 Hasil Pengukuran : A. Skala Utama : = 9 mm B. Skala Vernier : 3 X 0,05 mm = 0,15 mm = 9,15 mm JANGKA SORONG KETELITIAN 0,05mm

9 Hasil Pengukuran : A. Skala Utama : = 16 mm B. Skala Vernier : 7 X 0,05 mm = 0,35 mm = 16,35 mm JANGKA SORONG KETELITIAN 0,05mm

10 Nilai tiap ruas : Skala Utama = 1/16 inch Skala Vernier = 1/128 inch Hasil Pengukuran : A. Skala Utama : = 1 1/16 inch B. Skala Vernier : 4 X 1/128 = 4/128 inch = 1 3/32 inch JANGKA SORONG KETELITIAN 1/128 inch

11 Nilai tiap ruas : Skala Utama = 1/16 inch Skala Vernier = 1/128 ich Hasil Pengukuran : A. Skala Utama : 1 + 6/16= 176/128 inch B. Skala Vernier : 7 X 1/128 = 7/128 inch = 183/128 inch = 1 55/128 JANGKA SORONG KETELITIAN 1/128 inch

12 POSISI PENGUKURAN

13 CONTOH PENGGUNAAN JANGKA SORONG Mengukur ketebalan kanvas kopling

14 LATIHAN PEMBACAAN JANGKA SORONG

15 MICROMETER FUNGSI :  Mengukur benda kerja pada bagian luar, bentuk kubus, persegi panjang, bujur sangkar atau bulat (Out Side Micrometer).  Mengukur benda kerja pada bagian dalam, bentuk pipa bulat, segi empat dll (Inside Micrometer) Dengan lebih teliti (presisi). Batas ukur micrometer yg sering dipakai : 0 - 25 mm (max 25 mm) 25 - 50 mm (max 50 mm) 50 – 75 mm (max = 50  75 mm 1. Skala Sleeve 2. Skala Thimble 3. Rachet

16 SKALA SLEEVE Skala yg diam dg nilai angka nominal :  Skala bag atas nilai tiap ruasnya 1 mm  Skala bag bawah dg nilai tiap ruasnya = 0,5 mm SKALA THIMBLE Skala yg berputar ke kiri dan ke kanan mengikuti gerakan proses pengukuran dg nilai angka desimal :  Skala thimble terdiri 50 ruas.  Nilai tiap ruas = 0,01 mm  Skala berputar 1 kali= 0,01 X 50 = 0,5 mm = bergeser satu ruas skala bag bawah dari skala sleeve. RACHET Untuk mengontrol tekanan micrometer saat menjepit benda kerja, samapai berbunyi klik (5 kali).

17 Hasil Pengukuran : A. Skala Sleeve = 6 mm B. Skala Thimble = 0,15 mm = 6,15 mm 0 25 20 15 10 5 5

18 0 20 15 10 5 0 Hasil Pengukuran : A. Skala Sleeve = 6,5 mm B. Skala Thimble = 0,1 mm = 6,6 mm 5

19 5 10 20 15 10 5 15 10 5 0

20 DIAL GAUGE Fungsi :  Mengukur permukaan bid datar.  Mengukur kebulatan sebuah poros  Mengukur kerataan dinding silinder Berdasarkan batas ukurnya :  Dial gauge ketelitian 0,01 mm  Batas ukur s/d = 10 mm  Dial gauge ketelitian 0,001 mm  Batas ukur s/d = 1 mm  Dial gauge ketelitian 0,0005 mm  Batas ukur s/d = 0,25 mm BAGIAN- BAGIAN DIAL GAUGE 1.Jarum panjang 2.Jarum Pendek 3.Tanda Batas Toleransi 4.Bidang sentuh

21 FUNGSI MASING-MASING BAGIAN : 1. Jarum panjang Jarum panjang menunjukkan angka desimal. Hasil ukur jarum panjang = nilai skala X bilangan ketelitian Misalkan : Angka ketelitian 0,01 mm dan jarum bergerak 10 ruas skala Hasil Ukur = 0,01 mm X 10 = 0,1 mm Posisi angka nol sembarang tergantung yg kita kehendaki. 2.Jarum pendek 1 Ruas Jarum pendek = 1 putaran jarum panjang 3. Batas toleransi Dua alat ini dpt digeser ke kiri atau kanan sesuai keinginan kita untuk melihat batas pergerakan jarum panjang ke kiri dan ke kanan 4. Bidang Sentuh Bagian ini akan bergerak naik turun sesuai permukaan bidang kerja

22 MENGUKUR KERATAAN SEBUAH BIDANG MENGUKUR KEBULATAN SEBUAH POROS

23 Jarum bergerak ke kanan, apabila permukaan cembung atau diameter besar. Jarum bergerak ke kiri, apabila permukaan cekung atau diameter kecil (aus).

24

25

26


Download ppt "PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - II TEORI ALAT UKUR TEORI ALAT UKUR ASTRA HONDA TRAINING CENTRE."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google