Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAdolfo Córdoba Acuña Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
FILSAFAT PENDIDIKAN REKONSTRUKSIONISME
Caroline Pratt (1948) Nilai terbesar suatu sekolah harus menghasilkan manusia – manusia yang dapat berfikir secara efektif dan bekerja secara konstruktif yang saat bersamaan dapat membuat suatu dunia yang lebih baik dibandingkan dengan sekarang ini untuk hidup didalamnya, intinya sekolah harus mentransmisikan pengetahuan sosial dan juga berusaha mengkonstruksinya. 1. REKONSTRUKSI SOSIAL DAN PROGRESIVISME Rekonstruksi sosial memiliki ikatan-ikatan yang jelas pada filsafat pendidikan progresif. *Pratt(1948) pada bukunya “I LEARN FROM CHILDREN “dia menyatakan bahwa”berusaha mencocokan sekolah dengan anak ,bukan sebaliknya menyesuaikan anak dengan sekolah’. Rekonstruksi Sosial : membangun dan menata kembali tatanan sosial untuk menjadi lebih baik
2
Progressivisme : Perbaikan pengajaran / kurikulum berupa pengajaran aktif yang berpusat pada pengalaman pemecahan masalah dan pengajaran proyek Menurut Brameld dan Kaum Rekonstruksionis seperti George Counts proses edukatif harus didasarkan pada suatu pencarian yang terus menerus untuk suatu masyarakat yang lebih baik dan merupakan realisasi dari suatu demokrasi yang luas. *Melalui aplikasi kecerdasan dan pengetahuan serta teknologi kita dapat dengan aktif berusaha menciptakan dunia baru.
3
2. LATAR BELAKANG - Rekonstruksionisme lahir didasari atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah – masalah masyarakat yang ada pada saat ini. - Rekonstruksionisme dipelopori oleh George Count dan Harold Rugg ( ingin membangun masyarakat baru,masyarakat yang pantas dan adil) - Pendapat dari Theodore Brameld (1904 – 1987) Berdasarkan dua premis mengenai pasca era perang dunia II a. Kita tinggal dalam suatu periode krisis hebat b. Umat manusia juga memiliki potensi intelektual, teknologi dan moral untuk menciptakan peradaban dunia - Usaha Rekonstruksi Brameld didasarkan pada asumsi bahwa kita telah beralih dari masyarakat agraris pedesaan ke masyarakat urban yang berteknologi tinggi - Pandangan Count : Yang diperlukan masyarakat yang memiliki perkembangan yang cepat adalah rekonstruksi masyarakat dan pembentukan serta tata dunia baru. -Sekolah harus menjadi agen utama untuk merencanakan dan mengarahkan perubahan sosial.
4
3. SEKOLAH SEBAGAI AGEN PERUBAHAN SOSIAL
Tujuan pendidikan adalah menumbuhkan kesadaran terdidik. Tujuan akhir pendidikan adalah terciptanya masyarakat baru yaitu sesuatu masyarakat global yang saling ketergantungan. Sekolah merupakan agen utama untuk perubahan sosial, politik dan ekonomi di masyarakat. Tugas sekolah adalah mengembangkan “Rekayasa Sosial” dengan tujuan mengubah secara radikal wajah masyarakat dewasa ini dan masyarakat yang akan datang Guru harus menyadarkan si terdidik terhadap masalah – masalah yang dihadapi manusia sehingga terdidik memiliki kemampuan memecahkan masalah tersebut.
5
4. TEORI PENDIDIKAN Teori pendidikan rekonstruksionisme menurut Brameld (Kneller, 1971) terdiri 5 : a. Pendidikan harus dilakukan sekarang untuk menciptakan tata sosial baru yang akan mengisi nilai – nilai dasar budaya dan yang mendasari kekuatan – kekuatan ekonomi b. Masyarakat baru berada dalam kehidupan demokrasi sejati. Sumber dan lembaga utama dalam masyarakat dikontrol oleh warganya sendiri. c. Anak, sekolah dan pendidikan dikondisikan oleh kekuatan budaya dan sosial. Menurut Brameld kaum progresif, hidup beradab menekankan individu yang memainkan peran yang penting di sekolah sedangkan rekrontruksionisme menekan pada kelompok yang memainkan peran yang penting di sekolah.
6
d. Seorang guru harus meyakini validitas dan urgensi dirinya dengan
memperhatikan prosedur yang demokratis e. Cara dan tujuan pendidikan harus diubah & diperhatikan dengan tujuan untuk menemukan kebutuhan – kebutuhan yang berkaitan dengan krisis budaya dan sains sosial f. Meninjau penyusunan kurikulum isi pembelajaran metode yang dipakai dan struktur administrasi dan bagaimana seorang guru dilatih. Power (1982) mengemukakan implikasi pendidikannya sbb : 1. Tema 2. Tujuan Pendidikan 3. Kurikulum 4. Kedudukan Siswa 5. Metode 6. Peran Guru
7
5. POTRET GURU REKONSTRUKSIONISME
Martha Perkins seorang guru di SMU mengajar IPS dan sejarah memiliki reputasi sebagai seorang aktivis sosial. Selama awal tahun 1970-an, Martha berpartisipsi sebagai siswa sekolah menengah dalam beberapa kegiatan demonstrasi menentang peperangan di Vietnam. Ini juga menandai awal dari peningkatan kepekaan terhadap ketidakadilan sosial secara umum.
8
Martha dengan giat mendukung suatu kurikulum yang memfokuskan pada siswa yang memahami ketidakadilan ini dan mengidentifikasi sumber – sumer daya yang dapat menghilangkan ketidakadilan itu dari masyarakat. Ia sangat merasakan pentingnya mendorong siswa mempelajari mengenai permasalahan – permasalahan sosial dan juga menemukan apa yang dapat mereka lakukan untuk permasalahan – permasalahan sosial tersebut.
9
Ia merasa bahwa para siswa tidak akan belajar bagaimana menangani permasalahan atau kontroversi jika ia menghindari permasalahan dan kontroversi tersebut.
10
Terima kasih atas perhatiannya
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.