Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehDewi Darmali Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
MM Scylla serrata presentation loading ...
2
“Budidaya Kepiting Bakau (Scylla serrata)
BUIDAYA PERAIRAN Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya 2015
3
KELOMPOK Crustacea Nur Indah Pratiwi 135080501111010
Febby Hadi S Joko Abdillah Randi Pratama Nuning Yusi W Aliffia Sindra N Anisatul Farida Ambarwati Derry Bagus A A.Alya Yusriyyah Annisa Nurvitasari
4
Latar Belakang Dalam dekade terakhir, telah terdapat peningkatan tentang fakta bahwa ekosistem bakau menyediakan berbagai sumber ekologi yang berharga, salah satunya adalah pemeliharaan keanekaragaman hayati. Ekosistem ini memberikan perlindungan bagi sejumlah fauna yang terkait dan spesies flora, juga disesuaikan untuk hidup secara eksklusif sebagai habitat. Dengan demikian, Kepiting bakau merupakan komoditas yang merupakan produk yang dapat dibudidayakan pada ekosistem bakau. A
5
A Rumusan Masalah Bagaimana morfologi kepiting bakau Scylla serrata?
Bagaimana teknik budidaya kepiting bakau Scylla serrata? Bagaimana keuntungan dan kerugian yang didapat dalam usaha budidaya kepiting bakau Scylla serrata? A
6
Tujuan Masalah Untuk mengetahui morfologi kepiting bakau Scylla serrata. Untuk mengetahui teknik budidaya kepiting bakau Scylla serrata. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian yang didapat dalam usaha budidaya kepiting bakau Scylla serrata. Am
7
Morfologi Kepiting Bakau Scylla serrata
Kepiting bakau memiliki karapas berwarna sedikit kehijauan, pada kiri-kanannya terdapat sembilan buah duri-duri tajam, dan pada bagian depannya diantaranya tangkai mata terdapat enam buah duri, sapit kanannya lebih besar dari sapit kiri dengan warna kemerahan pada kedua ujungnya, mempunyai tiga pasang kaki pejalan dan satu kaki perenang yang terdapat pada ujung abdomen dengan bagian ujungnya dilengkapi dengan alat pendayung Lemaitre et al. (2013) Am
8
Lanjutan... Kepiting lumpur (Scylla serrata) (Forsskål,1775) adalah anggota Famili Portunidae yang merupakan jenis terbesar dengan lebar karapas maksimum 280 mm dan berat 3.5 kg. Spesies ini merupakan spesies komersial penting, juga dikenal dengan nama lain seperti "Kepiting Bakau", "Muddie" atau "Kepiting Srilanka". Jo
9
Habitat Kepiting Bakau
Habitat asli berasal dari Indo-Barat dan Samudra Pasifik Selatan, dari Afrika Selatan dan laut merah ke Tahiti, dan dari Jepang ke utara dan Timur Australia. Dengan kondisi lingkungan yang memiliki kisaran kedalamannya antara 7 m di kawasan intertidal kepiting ini dapat hidup. Tetapi banyak juga dari jenis ini yang ditemukan pada kedalaman 60 m, dan 3km hingga 95 km daerah lepas pantai terutama di daerah penangkapan udang (Hill 1974, 1994; Knuckey 1996). F
10
Kebiasaan kepiting bakau
kepiting betina bermigrasi ke arah laut dangkal bahkan bisa mencapai ratusan kilometer dari pantai untuk memijah dan melepaskan larva mereka. Baru- baru ini, pada kebiasaan kepiting bakau telah ditunjukkan bahwa kepiting jantan dan betina dewasa juga dapat berpindah dari hutan bakau mereka berpindah untuk mencari makanan di terumbu karang yang berdekatan dan lamun (Demopoulos et al., 2008 dalam Fratini et al., 2010). R
11
Teknik Pembenihan Untuk melakukan pembenihan kepiting bakau, kepiting bakau betina yang diperlukan bisa ditemukan di tempat pembesaran kepiting bakau. Tentu kepiting bakau betina yang dipilih haruslah yang sudah matang gonad. Kepiting bakau betina yang sudah matang gonad kemudian ditempatkan ke dalam kolam pemijahan Untuk pemberian pakan, kepiting diberi kerang, ikan, dan cumi segar sebanyak 10-15% dari berat kepiting setiap harinya. Selain pakan alami, pakan formula juga berikan sebanyak 2% dari berat tubuh kepiting. Al
12
metode yang biasa digunakan nelayan untuk menangkap indukan
Metode pertama ini menggunakan jalur umpan yang melekat pada tongkat kemudian ditempatkan di tepi saluran air. Metode kedua adalah dengan menggunakan tiang 2 m dengan kait panjang. Nelayan mengidentifikasi lubang kepiting (yang biasanya memanjang antara akar pohon bakau) dan tiang. Jika ada kepiting di dalam lubang, itu akan terperangkap batang dan menghasilkan suara. Nu
13
Teknik Pembesaran Keramba pembesaran kepiting terdiri atas alat pengukuran bobot tubuh (timbangan), panjang karapaks (meteran), papan, kayu rep, bilah bambu, kawat ram. Kepiting bakau yang dibudidayakan (dibesarkan) berukuran panjang karapaks 5 – 10 cm dengan bobot tubuh 2 – 3 ons. Kepiting dimasukkan kedalam masing-masing blok setelah dilakukan pengukuran panjang karapaks, bobot tubuh dan pencacatan jenis kelamin. Makanan merupakan daging ikan segar dengan berat 5% dari bobot kepiting. Pemberian makanan dilakukan pada saat menjelang malam hari. Pemberian makanan dilakukan berbeda untuk kedua keramba yang digunakan S
14
Faktor yang mempengaruhi Kematangan Gonad S. serrata
Menurut Fondo (2010), Kematangan seksual di S. serrata diyakini terjadi pada ukuran yang lebih kecil di banyak populasi tropis disbandingkan dengan populasi subtropis. Suhu air yang lebih tinggi di tropis yang diduga untuk meningkatkan laju pertumbuhan kepiting ini dan mempercepat waktu pemijahan. Pada populasi tropis, meningkatnya pematangan gonad pada betina tampak terkait dengan tinggi musiman curah hujan, yang mungkin berhubungan dengan periode tinggi produktivitas di perairan pesisir D
15
Keuntungan dan kerugian usaha budidaya ?
16
Keuntungan Potensi pasar yang cukup besar memberi peluang bagi pengembangan budidaya kepiting bakau secara lebih serius dan komersial. kepiting bakau ini juga telah banyak dijual di pasar-pasar tradisional hingga ke swalayan mewah (supermarket), dan disajikan di rumah makan kecil di pinggiran jalan sampai restoran bahkan sampai hotel berbintang kepiting lumpur (Bakau) (Scylla Serrata) dapat dianggap memiliki potensi besar untuk budidaya melalui karakteristiknya yakni budidaya dan nilai ekonomi tinggi. N
17
Kerugian Selain memiliki berbagai macam keuntungan, kegiatan budidaya kepiting bakau juga memiliki beberapa kerugian. Adapun kerugian tersebut antara lain terjadinya penurunan jumlah populasi kepiting bakau di alam. Hal ini desebabkan oleh penyediaan bibit masih berasal dari alam. Serta dilakukannya eksploitasi habitat kepiting bakau tanpa mempertimbangkan perencanaan yang berkelanjutan An
18
KESIMPULAN Kepiting bakau (Scylla serrata) merupakan anggota Famili Portunidae yang merupakan jenis terbesar dengan lebar karapas maksimum 280 mm dan berat 3.5 kg. Spesies ini merupakan spesies komersial penting yang hidup di daerah mangrove. Teknik pembenihan masih berasal dari alam, dengan menangkap indukan kepiting yang sudah matang gonad dan menangkap larva kepiting untuk dilakukan pembesaran. Teknik pembesaran Keuntungan usaha budidaya kepiting lumpur (Bakau) (Scylla Serrata) dapat dianggap memiliki potensi besar untuk budidaya melalui karakteristiknya yakni budidaya dan nilai ekonomi tinggi. Kerugian usaha budidaya banyaknya permintaan pasar yang tak terpenuhi untuk kepiting bakau ini telah menyebabkan eksploitasi secara berlebihan dan mempengaruhi populasi kepiting di alam liar di berbagai daerah. An
20
ANY QUESTION ????
21
SEKIAN Thanks for Attention
22
Pembagian A : anisatul Am : ambar Jo : joko F : fehas R : randi
Al : alya Nu : Nuning S : Sindra D : Derry N : Nur indah An : Anisa Nurvitasari
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.