Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehHarjanti Sucianty Kurnia Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
PENDIDIKAN DAN MOBILITI SOSIAL
2
DEFINISI MOBILITI SOSIAL
Perubahan seseorang individu daripada satu status sosial kepada status sosial yang lain.
3
STRATA MASYARAKAT KELAS ATASAN Orang kaya dan ahli korporat
KELAS PERTENGAHAN ATASAN Individu berpendidikan tinggi dan profesional seperti hakim, jurutera, akauntan, doktor, mereka yang berpendidikan tinggi. KELAS PERTENGAHAN BAWAH Berpendidikan sekolah menengah atau berkelulusan diploma seperti guru, pembantu tadbir, jururawat, polis dan sebagainya. KELAS PEKERJA Pekerja kolar biru atau bekerja dengan kemahiran tangan seperti buruh binaan, tukang paip, pekerja kilang dan sebagainya. KELAS BAWAHAN Berkelulusan amat tidak berpendidikan formal seperti petani, nelayan, penjaja dan sebagainya.
4
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Stratifikasi sosial Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia. Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
5
2 Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial
Daftar isi 1 Pengertian 2 Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial 2.1 Ukuran kekayaan 2.2 Ukuran kekuasaan dan wewenang 2.3 Ukuran kehormatan 2.4 Ukuran ilmu pengetahuan
6
Pengertian Definisi sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim A. Sorokin bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Bouman menggunakan istilah tingkatan atau dalam bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber.
7
Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut. Ukuran kekayaan Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, barang siapa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.
8
Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
9
Ukuran kehormatan Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
10
Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.
11
CORAK MOBILITI SOSIAL MOBILITI MENEGAK DAN MENURUN MOBILITI MENDATAR
Menegak: Guru menjadi pengetua Menurun: Pengetua menjadi guru MOBILITI MENDATAR Perukaran tempat bertugas tanpa perubahan pangkat dan gaji. MOBILITI DALAM SATU GENERASI Perubahan yang berlaku pada jangka hayat seseorang individu seperti guru menjadi penolong kanan.
12
MOBILITI INTER-GENERASI
Melibatkan perubahan taraf hidup antara satu generasi ke satu generasi yang seterusnya. Petani (Ayah/Ibu) Doktor (Anak): Menegak Guru (Ayah/Ibu) Pekerja Kilang (Anak): Menurun MOBILITI INTRA-GENERASI Perubahan dalam status sosial individu atau kelompok individu di dalam generasi yang sama. Contoh: lima beradik – empat orang dalam kelas pertengahan bawah dan seorang dalam kelas pertengahan atasan.
13
MOBILITI DITAJA MOBILITI TANDINGAN
Pihak pihak tertentu memberi biasiswa kepada pelajar melanjutkan pelajaran. MOBILITI TANDINGAN Suatu pertandingan di kalangan pelajar untuk mendapat pencapaian yang terbaik dan mendapat hadiah daripada pihak tertentu.
14
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILITI SOSIAL
Pendidikan dan pekerjaan Kebolehan individu dan bakat semula jadi Perkahwinan Pelaburan Kuasa Kemajuan negara Penghormatan diri Desakan hidup golongan pendatang Saiz keluarga Ras dan kesukuan Jenis kelamin Nombor urutan dalam keluarga / senioriti
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.