Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

pertemuan 2 Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn.,M.Sn

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "pertemuan 2 Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn.,M.Sn"— Transcript presentasi:

1 pertemuan 2 Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn.,M.Sn
AUDIO VISUAL pertemuan 2 Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn.,M.Sn

2 CAMERA SHAKE Problem paling utama dari fotografi adalah gambar tidak fokus / blur / shake akibat kamera goyang/shake pada saat pemotretan. 1. Gunakan shutter speed minimal 1/focal length lensa Akibatnya : konsep, teknik dan moment yang sudah tepat menjadi sia-sia. Untuk menghindari masalah gambar tidak fokus ini : Contoh : Pada focal length 24 mm → minimal shutter speed adalah 1/30 detik Pada focal length 50 mm → minimal shutter speed adalah 1/60 detik Pada focal length 100 mm → minimal shutter speed adalah 1/125 detik Pada focal length 200 mm → minimal shutter speed adalah 1/250 detik Pada focal length 300 mm → minimal shutter speed adalah 1/500 detik

3 2. Menggunakan fitur anti-shake
Fitur ini berfungsi menstabilkan kamera pada saat pengambilan gambar. Lensa → Image Stabilization/IS (Canon), Vibration Reduction/VR (Nikon), Optical Stabilization/OS (Sigma) dll Builtin Anti Shake – camera body

4 3. Menggunakan tripod / monopod

5 a.Gunakan tangan kiri sebagai
4. Memegang kamera dan posisi badan yang benar (camera handling) a.Gunakan tangan kiri sebagai tumpuan kamera dengan berada diantara body dan lensa b. Tangan kiri juga berfungsi untuk melakukan pengaturan fokus atau merubah aperture pada lensa.

6 SUDUT KAMERA Hal yang umum dilakukan oleh pemula dalam fotografi adalah dengan memposisikan kamera di “ketinggian normal” pada saat pengambilan foto. Salah satu cara untuk membuat foto tampil ‘berbeda’ adalah dengan melihat dari sudut pandang kamera yang berbeda / tidak berada di ketinggian normal. Perbedaan sudut kamera menghasilkan efek psikologis yang berbeda terhadap gambar.

7 1. High Angle Posisi kamera berada di atas subjek dan sudut kamera mengarah ke bawah.

8 2. Low Angle Posisi kamera berada di bawah subjek dan sudut kamera menghadap ke atas. Efek : membesarkan subjek, memberikan kesan superior pada subjek

9 Bird Eye View Posisi kamera berada di atas subjek dan sudut kamera menghadap ke bawah secara vertikal. Efek : Menekankan pada kecilnya subjek dengan menghubungkan dengan kondisi sekitar

10 3. Eye Level View Posisi kamera berada sejajar dengan subjek dan sudut pandang kamera menjadi lurus secara horisontal terhadap subjek. Efek : meberikan kesan normal dan natural.

11 5. Dutch Angle Posisi kamera menghasilkan orientasi gambar yang tidak natural pada subjek. Efek : memberikan kesan tidak nyaman/ disorientasi pada foto

12 FILTER FOTOGRAFI Filter fotografi adalah aksesori kamera berupa filter optik yang disisipkan diantara jalur cahaya. Filter memberikan kontrol tambahan terhadap gambar yang dihasilkan. Dapat berupa perubahan yang sederhana atau sesuatu yang hanya bisa dihasilkan apabila menggunakan filter tersebut. Kelemahan menggunakan filter:

13 Filter dapat berbentuk kotak atau bulat yang dipasang pada mounting khusus untuk lensa. Atau piringan plastik atau gelas yang dapat langsung dipasang di depan lensa.

14 JENIS-JENIS FILTER Filter UltraViolet (UV), Skylight, Cloudy, Haze Filter ini berguna untuk memblok sinar UV yang dapat menghasilkan efek bias cahaya pada gambar pada daerah dengan sinar UV yang tinggi (daerah dataran tinggi). Dengan filter ini akan menghasilkan keseimbangan warna yang wajar pada pemotretan dengan sumber cahaya sinar matahari. Fungsi lain dari filter ini adalah sebagai pelindung lensa. Karena efeknya hanya pada sinar matahari dan tidak memberikan efek yang signifikan pada sumber cahaya lain.

15 Filter Polarizer (PL) Filter ini digunakan untuk: 1. Meningkatkan kontras pada bagian reflektif dari gambar

16 2.Menghilangkan refleksi pada benda non metallic (gelas dan air)

17 3.Menggelapkan biru langit.
Sudut antara matahari – fotografer – subjek pada posisi ± 90°

18 Special Effect Filters
Filter untuk menghasilkan efek-efek khusus. Contohnya: Filter Cross,Star,VarioCross,Starburst Filter Multi View, Mirage. Filter Diffuser, Soft Focus Umumnya sudah dapat dibuat dengan software postprocessing seperti Adobe Photoshop atau Corel PhotoPaint

19 Neutral Density Filters (ND)
Filter berwarna gelap mengurangi cahaya yang masuk. Digunakan agar dapat menggunakan shutter speed yang lebih lambat atau aperture yang lebih besar. Ada dua jenis : Solid Neutral Density Gradient Neutral Density

20 TEKNIK KREATIF FOTOGRAFI
High Speed Photography Sebuah teknik fotografi yang memanfaatkan hasil yang terjadi karena menggunakan kecepatan shutter speed yang tinggi Cara untuk mendapatkan Shutter Speed yang tinggi (cahaya hanya mengenai film/sensor dalam waktu yang sangat singkat) : Menggunakan Film speed tinggi → film yang peka cahaya dapat menerima cahaya lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat Menggunakan lensa dengan Maximum Aperture besar → banyak cahaya yang masuk sehingga shutter speed harus tinggi Efek High Speed Photography : Subjek bergerak menjadi Freeze (beku/diam) Bila menggunakan aperture besar, DOF menjadi sempit

21 Slow Speed Photography
Sebuah teknik fotografi yang memanfaatkan hasil yang terjadi karena menggunakan kecepatan shutter speed yang rendah Cara untuk mendapatkan Shutter Speed yang rendah (cahaya mengenai film/sensor dalam waktu yang lebih lama) : Menggunakan Film speed rendah → film yang tidak peka cahaya memerlukan waktu pencahayaan yang lebih lama Memilih f-number besar pada lensa → cahaya sedikit masuk sehingga shutter speed harus rendah Efek High Speed Photography : Subjek bergerak menjadi ‘motion blur’ Bila menggunakan aperture kecil, DOF menjadi luas

22 Panning Sebuah teknik slow speed fotografi dengan menggerakkan kamera pada saat pemotretan dengan mengikuti gerakan subjek sehingga menghasilkan subjek yang relatif fokus sedangkan background terlihat blur. Cara untuk melakukan teknik Panning: Gunakkan shutter speed yang rendah. Mulai dari 1/60 kemudian eksperimen lebih cepat atau lebih lambat dari angka tersebut. Pada saat subjek mendekat, arahkan kamera dan fokus. Tekan tombol shutter speed dan terus gerakkan kamera mengikuti gerakkan subjek sampai subjek menjauh.

23 Zooming Sebuah teknik fotografi slow shutter speed dengan merubah focal length lensa pada lensa zoom (dengan cara menarik atau mendorong gelang zoom pada lensa) sehingga menghasilkan efek seolah-olah subjek bergerak mendekat (zoom in) atau menjauh (zoom out). Cara untuk melakukan teknik Zooming: Atur agar kamera dalam keadaan stabil Atur shutter speed tidak lebih cepat dari 1/30 Tekan tombol shutter speed kemudian selama shutter speed terbuka geser gelang zoom pada lensa sesuai dengan efek yang

24 Hyperfocal Sebuah teknik fotografi yang memberikan area Depth of Field yang sangat luas. Contohnya untuk foto landscape dimana semua objek dalam foto harus terlihat jelas/fokus baik di foreground maupun background. Syarat untuk melakukan teknik hyperfocal : Lensa dengan kemampuan fokusing manual Lensa dengan petunjuk skala Depth of Field

25 Selective Focus Sebuah teknik fotografi dengan memanfaatkan Depth of Field untuk mengisolasi / memisahkan subjek dari objek-objek lain yang berada didekatnya. Teknik ini berguna ketika subjek berada diantara background dan foreground yang kompleks/crowded. Cara untuk melakukan teknik Selective Focus: Fokus pada subjek Baca jarak subjek di gelang fokus lensa Dengan berpatokan pada skala Depth Of Field, pilih Aperture berdasarkan luas Depth of Field yang diinginkan untuk mengisolasi subjek.

26


Download ppt "pertemuan 2 Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn.,M.Sn"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google