Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAri Setiabudi Telah diubah "6 tahun yang lalu
1
EMOSI dan KOMUNIKASI Muhammad Noor Hidayat , M.I.Kom
S1 Ilmu Komunikasi Komunikasi Interpersonal Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS)
2
Pengantar.. Tahun 1995, Psikolog Daniel Goleman dalam buku Emotional Intelligence, terdapat jenis kecerdasan yang berbeda dari tes IQ pd umumnya. Tahun 2002, Goleman, Richard Boyatzis dan Annie McKee menulis Primal Leadership: Realizing the Power of Emotional Intelligence Ciarrochi & Mayer, 2007; Niedenthal, Kraut-Cruber, & Ric, 2006, menyoroti peran penting kecerdasan emosional dalam kepemimpinan organisasi. Goleman mempopulerkan ide yang Carol Saarni (1990) tentang "kompetensi emosional" (kesadaran emosi diri sendiri, kemampuan untuk mengenali dan berempati dengan emosi orang lain, kesadaran akan dampak ekspresi kita emosi pada orang lain, dan sensitivitas aturan budaya untuk mengekspresikan emosi)
3
MENGENALI kemudian MENILAI
DEFINISI Kecerdasan Emosi Marah Bahagia Sedih Kecewa Perasaan serius Santai Formal / semi formal Situasi Cara berbicara (verbal/non verbal) secara efektif MENGKOMUNIKASIKAN MENGENALI kemudian MENILAI
4
Menurut Goleman Individu dgn Emotional Intelligence Question (EQ) lebih tinggi Hubungan sosial yg berkualitas, kerja lebih efektif Nyaman dengan dirinya sendiri Orang yang memiliki EQ yang rendah Hubungan sosialnya??? Kenyamanan dengan dirinya???
5
Tes intelegensi standart,untuk mengukur kecerdasan emosi yaitu:
Menyadari perasaan-perasaan yang muncul. Menangani emosi tanpa merasa kewalahan menghadapinya. Tidak membiarkan kemunduran dan rasa kecewa menurunkan performa pribadi Menghubungkan perasaan-perasaan yang dialami agar membantu mendapatkan tujuan hidup Memahami apa yang dirasakan orang lain tanpa mereka katakan. Memiliki rasa optimis yang kuat dan realistis.
6
Apakah kecerdasan emosi hanya sekedar memahami perasaan DIRI SENDIRI?
Manusia saling terhubung satu sama lain. Bagaimana seseorang mengungkapkan emosi akan mempengaruhi orang lain. Contoh : Di saat kita marah, orang lain akan menanggapi dgn bagaimana? Kalian sudah lama gak ketemu sahabat kalian, kemudian dia telp km dan bilang merindukanmu, apa tanggapanmu?
7
MEMAHAMI EMOSI Emosi adl hal mendasar pada manusia dan komunikasi
Pengalaman manusia dibagi dalam dua jenis emosi: Emosi dasar yang memiliki alasan biologis, bersifat instingtif dan universal; Hasil belajar dari interaksi sosial (Kemper, 1987). Kemampuan untuk merasa marah dipengaruhi oleh interaksi sosial, melalui hal-hal yang kita pelajari. Contoh : kapan dan apa yg membuat kita marah
8
Siapa orang yg sering membuat kalian marah?
Kita dapat mendefinisikan emosi sebagai pengalaman dan interpretasi pada sensasi internal yang terbentuk oleh: Fisiologi Persepsi Bahasa Pengalaman-pengalaman sosial
9
Pengaruh Fisiologis Pada EMOSI
William James & Carl Lange:“organismic view of emotions” : Kita emosi saat rangsangan eksternal menyebabkan perubahan fisiologis pada diri kita” STIMULUS RESPON PSIKOLOGIS EMOSI Emosi refleks berasal dr stimulus fisiologis (eksternal) Ekspresi emosi dimulai dg persepsi atas sesuatu. Apa yg kalian rasakan ketika mengalami ini?
10
Pengaruh persepsi pada emosi
TEORI PENILAIAN: persepsi subjektif membentuk arti fenomena eksternal, objek dan peristiwa eksternal. Persepsi kita menyaring apa yang kita alami, pengalaman yang memengaruhi apa yg kita rasakan dan bagaimana menanggapinya. Tanggapan org tentang 1 fenomena berbeda tergantung makna pada peristiwa tersebut. Contoh: tangan gemetar tanda apa? Ketika nilai kalian jelek, apa yang kalian rasakan? Apakah kalian yg tidak pintar/ soalnya rumit?
11
BAGAIMANA KITA MENAFSIRKAN RESPON
Bahasa / Simbol
12
Contoh.. TANDA KECEMASAN
13
Pengaruh Sosial terhadap EMOSI
”EMOTIONAL COMMUNITIES” mengajarkan kita bagaimana memahami dan mengekspresikan emosi. Contoh: keluarga, lingkungan, teman main, komunitas agama, dsb Masyarakat dan komunitas mempengaruhi keyakinan kita tentang emosi yang baik / buruk, emosi yg harus diekspresikan/ditahan. Teori interaktif tentang emosi bersandar pada tiga konsep kunci: Framing rules (pemaknaan) Feeling rules (perasaan) Emotion work (emosi yang sesuai)
14
1. Framing rules(pemaknaan)
Makna emosi pada situasi tertentu. Contoh : peristiwa sedih dan penghormatan, orang Amerika-Irlandia: berjaga semalam suntuk, bercerita tentang kebaikan, tradisi shiva tidak boleh berkomunikasi dgn org lain termasuk menelpon. Kelompok sosial yang berbeda akan mengajarkan framing rules yang berbeda walaupun pada situasi yang sama.
15
2. Feeling rules (perasaan)
Individu punya hak dan harapan untuk merasakan sesuatu di situasi tertentu. Feeling rules mencerminkan dan mengabadikan nilai-nilai budaya dan kelompok sosial. Contoh: di Semai di Malaysia, kemarahan akan membawa nasib malang, sehingga mereka akan menghindari amarah. Hal ini menjadikan di Semai tidak pernah tercatat adanya pembunuhan. Di Indonesia, ketika anak terlalu banyak bicara di kelas apakah akan membuat orangtua mahasiswa cemas atau tidak?
16
3. Emotion Work Usaha untuk menghasilkan apa yang kita pikir merupakan perasaan yang cocok di situasi tertentu – kom. intrapersonal Contoh: kalau orang lain sedih karena kecopetan, apa yang kalian rasakan? Hochschild “the pinch”: ketidaksesuaian antara perasaan yang muncul dengan apa yang menurut kita seharusnya dirasakan. Biasanya perasaan yang menurut kita sesuai muncul berdasarkan apa yang kita pelajari dari kelompok sosial / latar belakang budaya. Contoh : kalian kalau jadi dokter, apa yang kalian rasakan ketika harus membedah mayat? Kalau kalian jadi timsar, kalian jijik gak untuk mencari mayat yang sudah membusuk? Ketika kalian menjadi orang yg suka “mengumpat” (emosi - ), apa pandangan orang lain ttg kalian?
17
dalam mengomunikasikan emosi secara efektif
Tidak mengekspresikan emosi kita Pengekspresian emosi yang tidak efektif HAMBATAN dalam mengomunikasikan emosi secara efektif
18
MENGEKSPRESIKAN EMOSI
ALASAN UNTUK TIDAK MENGEKSPRESIKAN EMOSI Ketrampilan mengenal&mengeskpresikan emosi SANGAT PENTING dlm kompetensi interpersonal. Alasan mengapa kita tidak mengekspresikan emosi kita: Ekspektasi sosial. - Yang kita rasakan& cara kita mengekspresikannya dipengaruhi oleh budaya dan kelompok sosial dimana kita tinggal. Contohnya : lelaki di Amerika diharapkan dapat mengendalikan emosinya daripada perempuan Di Italia laki-laki terbiasa mengekspresikan sejumlah emosi secara terbuka dan dramatis. Bagaimana dengan laki-laki di Indonesia?
19
2. Kerapuhan Saat kita memiliki hubungan dengan seseorang yang kita persepsikan lebih memiliki kuasa, kita akan menekan keluhan dan pengekspresian rasa tidak nyaman karena adanya kekhawatiran bahwa orang tersebut akan memberikan HUKUMAN (cth: gak suka, benci, kehilangan kehormatan atau malu). Cilling Effect adalah bagaimana seseorang akan menggunakan kekuasaannya kepada kita.
20
3. Melindungi orang lain Khawatir melukai / membuat marah orang lain. Apakah ini termasuk “murah hati”? Kecenderungan untuk menahan pengekspresian emosi untuk melindungi orang lain sering dilakukan oleh orang-orang Asia karena menurut mereka menyakiti hati orang lain itu memalukan. Budaya tradisional Asia juga memandang konflik sebagai sesuatu yang merusak hubungan sosial. Tidak mengekspresikan perasaan = Menciptakan penghalang dalam hubungan atau menyebabkan tekanan personal
21
4. Peran di dalam Lingkungan Sosial dan Profesional
PERANAN kita membuat suatu tindakan menjadi tidak pantas. Contoh: bagaimana seorang ratu/istri presiden harus menjaga pengekspresian emosinya ? Kalau ada seorang dokter yg mengumpat pasien di depan org banyak, apa anggapan kalian? Tidak ada aturan baku kapan sebaiknya mengekspresikan emosi kita – LATIHAN
22
2. Pengekspresian emosi yang tidak efektif
Kita sadar untuk memiliki perasaan tertentu dan mengekspresikannya namun usaha kita terkadang tidak benar-benar berhasil. 3 alasan pengekspresian emosi yang tidak efektif: 1. Berbicara secara umum Contoh : “saya merasa buruk” atau “saya senang/sedih” – TERLALU UMUM. Bahasa non verbal untuk menunjukan emosi juga menjadi terbatas. Seharusnya menyampaikan dengan jelas ke orang lain.
23
2. Tidak mengakui perasaan
Menyatakan perasaan tanpa memiliki tanggungjawab personal. Orang lain pasti akan mengatakan atau berperilaku sesuatu yang memengaruhi kita tetapi kita bukan orang lain yang memutuskan Dalam menyatakan suatu pendapat seharusnya mencakup tanggungjawab pada apa yang dirasakan, mengomunikasikannya dengan jelas dan menawarkan solusi yang membantu suatu hubungan. “anda membuat saya marah”
24
3. Memalsukan bahasa emosi
Tidak menggambarkan apa yang benar-benar dirasakan oleh diri kita – tidak produktif Komunikator yang efektif menggunakan deskripsi yang jelas tentang perasaannya dan menghubungkannya dg perilaku lainnya. Kita harus bertanggungjawab untuk memahami apa yang terjadi di dalam diri kita sebelum meminta orang lain untuk memahami kita. Komuniksi yang jelas hanya bisa terjadi saat Anda dapat mengidentifikasikan situasi dan reaksi emosional pada orang lain.
25
Pedoman untuk mengomunikasikan emosi secara efektif
Identifikasi emosi Anda. Perhatikan diri kita sendiri. Identifikasi perasaan yang dominan saat tertentu. Memilih untuk mengekspresikan emosi. Kepada siapa kita mengkomunikasikan emosi, waktunya dan keadaan yg tepat kapan. Akui perasaan anda. Fokus pada perilaku yang ingin diubah. Memantau proses bicara pada diri sendiri (Self-Talk). Pikiran merubah setiap kejadian. Melakukan self-talk dan memantaunya membantu kita untuk mengelola emosi.
26
5. Mengadaptasi Pendekatan Rasional-emotif
Apa yang kita pikirkan (KOGNISI) mengenai perasaan akan mempengaruhi apa yang kita rasakan (EMOSI). Pendekatan ini menggunakan 4 tahap, yaitu : Memantau reaksi emosi kita saat situasi yg menekan Identifikasi peristiwa dan situasi yg menyebabkan respon yang tidak menyenangkan. Self-talk, perhatikan hal irasional dan kekeliruan. Self-talk untuk mengurangi kesalahan.
27
6. Menanggapi dengan sensitif saat orang lain mengomunikasikan emosinya
Ketrampilan untuk MENDENGARKAN DAN MENANGGAPI saat seseorang menyampaikan perasaannya– penting dalam hubungan personal Hal pertama kali dibutuhkan orang lain adalah KEBEBASAN untuk menyatakan apa yg mereka rasakan dan penerimaan oleh orang lain atas ekspresi tersebut.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.