Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehhendra susilo Telah diubah "5 tahun yang lalu
3
FUNGSI IMUN Pertahanan : resistensi thd agen penginvasi Surveilans : mengidentifikasi & menghancurkan sel tbh sendiri yg bermutasi dan berpotensi mjd neoplasma Homeostasis : membersihkan sisa sel dan zat buangan shg tipe sel tetap seragam dan tidak berubah
5
faal_imun/ikun/20064 Dapat mendeteksi adanya benda asing & melindungi tubuh dari kerusakan yang diakibatkannya, namun tdk dpt mengenali benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Yang termasuk dlm sistem ini: 1. Reaksi inflamasi/peradangan 2. Protein antivirus (interferon) 3. Sel natural killer (NK) 4. Sistem komplemen
6
faal_imun/ikun/20065 Merupakan respons lokal tubuh thd infeksi atau perlukaan Tidak spesifik hanya untuk infeksi mikroba, tetapi respons yg sama juga terjadi pada perlukaan akibat suhu dingin, panas, atau trauma Pemeran utama: fagosit, a.l: neutrofil, monosit, & makrofag
7
faal_imun/ikun/20066 1. Masuknya bakteri ke dalam jaringan 2. Vasodilatasi sistem mikrosirkulasi area yg terinfeksi meningkatkan aliran darah (RUBOR/kemerahan & CALOR/panas) 3. Permeabilitas kapiler & venul yang terinfeksi terhadap protein meningkat difusi protein & filtrasi air ke interstisial (TUMOR/bengkak & DOLOR/nyeri) 4. Keluarnya neutrofil lalu monosit dari kapiler & venula ke interstisial 5. Penghancuran bakteri di jaringan fagositosis (respons sistemik: demam) 6. Perbaikan jaringan
8
7
9
8 Sel yang terinfeksi virus akan mengeluarkan interferon Interferon mengganggu replikasi virus (antivirus); ‘interfere’ Interferon juga memperlambat pembelahan & pertumbuhan sel tumor dgn meningkatkan potensi sel NK & sel T sitotoksik (antikanker) Peran interferon yg lain: meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag & merangsang produksi antibodi
10
faal_imun/ikun/20069
11
10 Merusak sel yg terinfeksi virus & sel kanker dengan melisiskan membran sel pd paparan I Kerjanya = sel T sitotoksik, ttp lebih cepat, non-spesifik, & bekerja sebelum sel T sitotoksik mnjd lebih banyak & berfungsi
12
11 Kulit & membran mukosa yang utuh Kelenjar keringat, sebum, & airmata mensekresi zat kimia & bersifat bakterisid Mukus, silia, tight junction, desmosom, sel keratin & lysozim di lapisan epitel Rambut pd lubang hidung Flora normal
14
13 Atau sistem kekebalan adaptif dapat menghancurkan patogen yang lolos dari sistem kekebalan non-spesifik. Mencakup: (1) kekebalan humoral produksi antibodi oleh limfosit B (sel plasma) (2) kekebalan selular produksi limfosit T yg teraktivasi Harud dapat membedakan sel asing yg harus dirusak dari sel-diri antigen (molekul besar, kompleks, & unik yg memicu respons imun spesifik jika masuk ke dalam tubuh)
15
14 Antigen (Ag) merangsang sel B berubah menjadi sel plasma yg memproduksi antibodi (Ab). Ab disekresi ke darah atau limf lokasi sel plasma yg teraktivasi; semua Ab akan mencapai darah gamma globulin = imunoglobulin (Ig)
16
Suatu molekul atau sel yang mampu merangasang respon imun. Karakteristik suatu bahan berfungsi sbg antigen: ◦ Harus besar, kompleks & asing bagi penjamu ◦ Jumlahnya memadai ◦ Biasanya mrpk protein dg berat molekul >10.000 dalton ◦ Epitopnya (determinasi antigen) harus mudah di akses
17
16 1. Bakteri 2. Virus 3. Jamur 4. Protozoa bersel satu 5. Parasit
18
17 Immunoglobulins are glycoprotein, that function as antibodies. They are found in the blood and tissue fluids, as well as many secretions. In structure, they are globulin
19
18 They are synthesized and secreted by plasma cells that are derived from the B cells of the immune system. B cells are activated upon binding to their specific antigen and differentiate into plasma cells. Interaction of the B cell with a T helper cell is also necessary.
20
Ciri yang penting : spesifitas dan aktivitas biologik Dibentuk oleh sel plasma berasal dari proliferasi sel B akibat kontak dengan antigen. Antibodi yang terbentuk secara spesifik akan mengikat antigen baru lainnya yang sejenis
21
20
22
21
23
Fungsi Imunoglobulin Menyebabkan sitotoksisitas Memungkinkan imunisasi pasif Meningkatkan opsonisasi (pengendapan komplemen pd suatu antigen shg kontak lekat dg sel fagositik mjd lbh stabil) Mengaktifkan komplemen Dapat menyebabkan anafilaksis
24
23 Pertama kali dibentuk ( jumlah dalam serum no 2 terbanyak ) Pada rangsangan ke 2 menurun Struktur ◦ pentamer ◦ Bm 900.000 dalton ◦ 10 antigen “ combining sites ( valensi) jadi sangat efisien untuk mengikat dan mengaglutinasi m.o Peranannya terbatas dalam sistem pembuluh darah berfungsi sebagai reseptor antigen pada sel B
25
24
26
25 Bm 180.000 dalton Konsentrasi tertinggi dalam serum Sebagai mekanisme pertahanan tubuh utama yang diperantarai antibodi. Proses opsonisasi ( Fc berikatan dengan C1q pada reseptor fagositik berikatan dengan sel mast – Hyp I ) Dapat menembus plasenta Dapat keluar masuk pembuluh darah
27
26 TTerdapat dalam sekresi air mata, keringat, usus paru-paru, sal pencernaan, urine, kel susu. BBerfungsi untuk mencegah terjadinya invasi antigen TTidak mengaktifkan complemen, tidak bertindak sebagai opsonin MMengaglutinasi partikulat antigen MMenetralisasi virus MMemblok dan mncegah melekatnya Ag pada permukaan tubuh
28
27
29
28 Bm 190.000 dalton Konsentrasi dalam serum sedikit Sebagai perantara pada reaksi hyp I ( alergi dan anfilaksis) Pada infeksi cacing Fc berikatan dengan sel jaringan tertentu ( sel mast dan basofil) dan antigen zat vasoaktif keluar Meningkat pada pada alergi seperti eksim dan asma
30
29 Terdapat pada permukaan limfosit B Diduga berfungsi untuk merangsang pembentukan antibodi oleh sel plasma dan bergfungsi sebagai reseptor antigen Ditemukan bersama Ig M pada permukaan sel B
31
30
32
31
33
32
34
faal_imun/ikun/200633 Limfosit T spesifik untuk kekebalan terhadap infeksi virus & pengaturan pd mekanisme kekebalan. Sel-sel T harus kontak langsung dg sasaran Ada 3 subpopulasi sel T: sel T sitotoksik, sel T penolong, & sel T penekan Major histocompatibility complex (MHC): kode human leucocyte-associated antigen (HLA) yg terikat pd permukaan membran sel; khas pd setiap individu Surveilens imun: kerjasama sel T sitotoksik, sel NK, makrofag, & interferon
35
faal_imun/ikun/200634
36
35
37
Mempertahankan tbh dr agen penginvasi melalui pemanfaatan dua respon imunitas humoral dan seluler Organ limfoid primer adl sumsum tlg tempat perkembangan sel B dituntaskan dan timus tempat perkembangan sel T dituntaskan Jaringan limfoid skunder; kel. Getah bening, tonsil, limpa, jar mukosa di kulit, sal nafas, sal cerna dan saluran perkemihan
38
Fgs sistem imun adl membedakan “diri sendiri” dari “asing” Setiap individu /organisme harus mampu melindungi diri dari ancaman baik dr luar (virus dan bakteri yang terhirup dan tertelan) dan dari dalam (neoplasma, tumor) Untuk melindungi diri tubuh manusia mengembangkan reaksi pertahanan seluler yang disebut respon imun
39
38 Organ sistem imun berada di seluruh bagian tubuh organ limfoid Organ limfoid: ‘rumah’ bg limfosit Jaringan limfoid primer: (1) kelenjar thymus (2) sumsum tulang Jaringan limfoid sekunder: (1) berkapsul: limpa & kelenjar limf (2) tdk berkapsul: tonsil, GALT (gut- associated lymphoid tissue), jar.limfoid di kulit, sal.napas, kemih, & reproduksi
40
39 Merupakan jaringan yang memproduksi, menyimpan, & memproses limfosit Mencakup: sumsum tulang, kel.limfe, limpa, thymus, tonsil, adenoid, appendiks, & agregat jar.limf di sal.cerna (GALT= gut- associated lymphoid tissue/ Plak Peyer)
41
40 Pertahanan lapis pertama: Pertahanan fisik (physical barrier) Ada 2 sistem kekebalan tubuh: 1. Sistem kekebalan nonspesifik (didapat) (innate immune system) 2. Sistem kekebalan spesifik (dipelajari/adaptif) (learned/adaptive immune system)
42
41 Tahap: Deteksi & mengenali benda asing Komunikasi dg sel lain untuk berespons Rekruitmen bantuan & koordinasi respons Destruksi atau supresi penginvasi antibodi & sitokin
43
Imunitas alami ◦ Aktif=> didapat stlh sembuh dari peny (ex; cacar air) ◦ Pasif => antibodi yang sdh jadi diperoleh bayi mll plasenta atau kolostrum Imunitas buatan ◦ Aktif => pembentukan stlh vaksinasi ◦ Pasif => imunitas yang sdh jadi (ex; antitoksin tetanus)
44
Imunodefisiensi (respon imun berkurang) Ex; AIDS, leukemia Hepersensitifitas (respon imun berlebihan) Ex; alergi, asma, rx transfusi Penyakit autoimun (rx sistem imun thdp Ag jar sendiri) Ex; sistemik lupus eritematosus, AIHA, miastenia gravis
45
44
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.