Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehRirin Afrima Yenni Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
PENGARUH KERJA SHIFT TERHADAP KUALITAS TIDUR PERAWAT DI RUANG INTERNE RSUD SOLOK TAHUN 2017 PENELITIAN KEPERAWATAN DASAR RIRIN AFRIMA YENNI 1311311019 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITASANDALAS
2
Hasil Penelitian
3
Karakteristik Penelitian
4
Analisa Univariat Sebelum kerja shift Setelah kerja shift
5
Analisa Bivariat
6
Pembahasan
7
KERJA SHIFT PERAWAT DI RUANG INTERNE RSUD SOLOK Hasil pengamatan shift kerja perawat yang dilakukan di ruang interne Rumah Sakit Umum Daerah Solok, diketahui bahwa shift kerja yang diterapkan adalah 3 shift setiap harinya. Sebanyak 23 orang perawat di ruang interne RSUD Solok, keseluruhannya bekerja pada shift pagi, sore dan malam secara berputar atau berotasi. Selain itu, setelah melakukan shift malam selama 2 hari berturut- turut, perawat di ruang interne RSUD Solok diberikan waktu libur selama 2 hari.
8
KERJA SHIFT PERAWAT DI RUANG INTERNE RSUD SOLOK Hal ini telah sesuai dengan teori menurut Setyawati (2011) tentang macam shift kerja ada dua, yaitu shift kerja berputar (berotasi) dan shift kerja tetap (permanen). Diutarakan pula bahwa rotasi yang pendek lebih baik daripada rotasi yang panjang dan sebaliknya dihindarkan kerja malam secara terus menerus.
9
KUALITAS TIDUR PERAWAT SEBELUM KERJA SHIFT Penelitian ini dilakukan pada perawat di ruang interne RSUD Solok yang bekerja secara shift yaitu pagi, siang, dan malam. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kualitas tidur perawat sebelum kerja shift adalah 5,74 dan median 5. Dari 23 responden, sebelum kerja shift diperoleh nilai terendah 3 dan tertinggi 9.
10
KUALITAS TIDUR PERAWAT SEBELUM KERJA SHIFT Berdasarkan penilaian tujuh komponen kualitas tidur perawat di ruang interne RSUD Solok menunjukkan responden secara subjektif mempersepsikan kualitas tidur mereka 56,5% cukup baik, 65,2% responden membutuhkan waktu untuk jatuh tertidur sekitar 16-30 menit, 65,2% responden memiliki durasi tidur sekitar 6-7 jam, 47,8% responden memiliki efisiensi tidur >85%, 87% responden memiliki gangguan tidur sekali seminggu, 100% responden tidak mengkonsumsi obat tidur untuk membantu menangani gangguan tidurnya, serta 60,9% responden mengalami gangguan beberapa aktivitas pada siang hari (mengantuk saat berkendara, makan, dan kegiatan lainnya) sekali seminggu.
11
KUALITAS TIDUR PERAWAT SEBELUM KERJA SHIFT Hasil penelitian menunjukkan 56,5% perawat memiliki kualitas tidur yang baik dan 43,5% perawat memiliki kualitas tidur yang buruk. Berdasarkan hasil penilaian PSQI untuk mengukur kualitas tidur responden sebelum kerja shift yaitu 10 orang responden dengan kualitas tidur buruk dan 13 orang responden dengan kualitas tidur baik.
12
KUALITAS TIDUR PERAWAT SESUDAH KERJA SHIFT Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kualitas tidur perawat sesudah kerja shift adalah 6,65 dan median 6. Dari 23 responden sesudah kerja shift diperoleh nilai terendah 4 dan tertinggi 11. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata, median, nilai terendah, dan nilai tertinggi pada hasil penilaian kuesioner sesudah kerja shift.
13
KUALITAS TIDUR PERAWAT SESUDAH KERJA SHIFT Berdasarkan penilaian tujuh komponen kualitas tidur perawat di ruang interne RSUD Solok menunjukkan responden secara subjektif mempersepsikan kualitas tidur mereka 82,6% cukup baik, 65,2% responden membutuhkan waktu untuk jatuh tertidur sekitar 16-30 menit, 52,2% responden memiliki durasi tidur sekitar 6-7 jam, 52,2% responden memiliki efisiensi tidur >85%, 73,9% responden memiliki gangguan tidur sekali seminggu, 100% responden tidak mengkonsumsi obat tidur untuk membantu menangani gangguan tidurnya, serta 78,3% responden mengalami gangguan beberapa aktivitas pada siang hari (mengantuk saat berkendara, makan, dan kegiatan lainnya) sekali seminggu.
14
KUALITAS TIDUR PERAWAT SESUDAH KERJA SHIFT Hasil penelitian menunjukkan 34,8% perawat memiliki kualitas tidur yang baik dan 65,2% perawat memiliki kualitas tidur yang buruk. Berdasarkan hasil penilaian PSQI untuk mengukur kualitas tidur responden sesudah kerja shift yaitu 15 orang responden dengan kualitas tidur buruk dan 8 orang responden dengan kualitas tidur baik.
15
PENGARUH KERJA SHIFT TERHADAP KUALITAS TIDUR PERAWAT DI RUANG INTERNE RSUD SOLOK Berdasarkan hasil penelitian dari keseluruhan jumlah sampel yaitu sebanyak 23 orang responden, peneliti menemukan bahwa lebih dari separuh responden yaitu 15 orang (65,2%) dengan kualitas tidur buruk dan 8 orang (34,8%) dengan kualitas tidur baik sesudah melakukan kerja shift.
16
PENGARUH KERJA SHIFT TERHADAP KUALITAS TIDUR PERAWAT DI RUANG INTERNE RSUD SOLOK Berbeda dengan sebelum kerja shift, 13 orang (56,5%) memiliki kualitas tidur yang baik dan 10 orang (43,5%) dengan kualitas tidur buruk. Analisa data pengaruh kerja shift terhadap kualitas tidur perawat diukur menggunakan uji Wilcoxon, hasilnya didapatkan ada pengaruh kerja shift terhadap kualitas tidur perawat dengan nilai yaitu p=0,039 (p<0,05).
17
PENGARUH KERJA SHIFT TERHADAP KUALITAS TIDUR PERAWAT DI RUANG INTERNE RSUD SOLOK Hasil penelitian yang didapatkan sejalan dengan penelitian Martino (2012) terhadap 60 orang perawat yang bekerja secara shift di sebuah rumah sakit di Portugal yang menemukan sebagian besar perawat (68,3%) memiliki kualitas tidur yang buruk.
18
PENGARUH KERJA SHIFT TERHADAP KUALITAS TIDUR PERAWAT DI RUANG INTERNE RSUD SOLOK Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Figueiredo (2013) pada 60 orang perawat di Brazil, hasilnya menunjukkan 68,3% perawat yang bekerja shift memiliki kualitas tidur yang buruk. Perawat tidak memiliki jadwal yang tetap dalam bekerja, terjadi perubahan jadwal shift dalam setiap minggunya sehingga mempengaruhi pola tidur perawat dan berefek pada kualitas tidurnya.
19
PENGARUH KERJA SHIFT TERHADAP KUALITAS TIDUR PERAWAT DI RUANG INTERNE RSUD SOLOK Menurut peneliti pekerja shift biasanya lebih banyak mengalami gangguan pola tidur, karena jam biologis tubuh pekerja shift akan mengalami gangguan akibat adanya pergeseran waktu tidur. Perawat dituntut memberikan pelayanan yang prima selama 24 jam. Selama 24 jam, pada manusia berlaku jam biologis tubuh dimana tubuh telah mengatur secara alami waktu-waktu ketika seseorang aktif bekerja dan istirahat untuk mempertahankan tubuh agar berada dalam kondisi seimbang. Ketika aktivitas yang dilakukan tidak sesuai dengan jam biologis tubuh maka dapat berakibat terjadinya penurunan kualitas tidur.
20
Kesimpulan Dan Saran
21
Kesimpulan Sebagian besar (65,2%) responden di ruang interne RSUD Solok memiliki kualitas tidur yang buruk sesudah melakukan kerja shift.
22
Kesimpulan Terdapat pengaruh antara kerja shift terhadap kualitas tidur perawat di ruang interne RSUD Solok dengan nilai p=0,039 (p<0,05).
23
Saran BAGI RUMAH SAKIT BAGI PERAWAT BAGI PENELITI SELANJUTNYA
24
Lampiran
25
Hasil Uji Statistik
26
Foto Dokumentasi
27
Terima Kasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.