Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kultur Semi Massal OLEH: A. ERIS ERIYANSAH, S.Pd.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kultur Semi Massal OLEH: A. ERIS ERIYANSAH, S.Pd."— Transcript presentasi:

1

2 Kultur Semi Massal OLEH: A. ERIS ERIYANSAH, S.Pd

3 Latar Belakang Di perairan air tawar terdapat organisme yang berdasarkan cara hidupnya dibedakan atas plankton, neuston, nekton dan bentos. Salah satu faktor pendukung dalam keberhasilan usaha budidaya ikan adalah ketersediaan pakan, jenis pakan yang dapat diberikan pada ikan yaitu pakan alami dan pakan buatan.Pakan untuk larva atau benih ikan mempunyai beberapa kelebihan karena ukurannnya relatif kecil dan sesuai dengan bukaan mulut larva atau benih ikan, nilai nutrisinya tinggi, mudah di budidayakan, dan biaya pembudidayaannya relatif murah. Jenis pakan yang dimakan ikan sangat beragam, tergantung pada jenis ikan dan tingkat umurnya.

4 Tujuan Pelaksanaan Kultur Semi Massal Tujuan dari kultur secara semi massal adalah untuk mengetahui cara membudidayakan pakan alami baik skala laboratorium maupun skala massal.

5 Pengertian Plankton Plankton adalah pakan alami dan utama bagi larva ikan. plankton di kelompokkan atas phytoplankton dan zooplankton. phitoplankton dibedakan atas phitoplankton coklat (brown algae ) dan phytoplankton hijau (green algae).Pakan ini hidup bebas diberbagai perairan, baik perairan tawar, payau maupun laut dan mampu berkembang secara cepat.

6 Jenis – Jenis Plankton Yang Dapat Di Budidayakan Fitoplankton Nama fitoplankton diambil dari istilah yunani phyton atau “tanaman” dan (“plankton”), berarti “pengembara” atau “penghanyut”. Sebagian besar fitoplankton berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Akan tetapi, ketika berada dalam jumlah yang besar, mereka dapat tampak sebagai warna hijau di air karena mereka mengandung klorofil. Umumnya fitoplankton berukuran 2 – 200 µm (1 µm = 0,001mm).tanamanmataklorofil Zooplankton Zooplankton, disebut juga plankton hewani, adalah hewan yang hidupnya mengapung, atau melayang dalam air. Zooplankton bersifat heterotrofik, yang tak dapat memproduksi sendiri bahan organik dari bahan inorganik. Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya, ia sangat bergantung pada bahan organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi, zooplankton lebih berfungsi sebagai konsumen (consumer) bahan organik.

7 JENIS-JENIS FITOPLANKTON SKELETONEMA SP CHLORELLA SP

8 JENIS-JENIS FITOPLANKTON SCENDENMUS SP Sprulina sp

9 PersiapanAir Media (Media Kultur) A.) Siapkan air dengan salinitas 25-27 ppt yang sudah diozon dan disaring dengan menggunakan filter bag. B.) Masukkan edta2na 3-5 ppm kedalam media dan beri aerasi dengan kekuatan sedang selama ± 12 jam. C.) Sterilisasi air laut dengan diberi kaporit 5 ppm dilakukan pengadukan /pengudaraan selama 24 jam, clorin test digunakan untuk mengetahui kenetralan air D.) Masukkan pupuk sesuai dosis yang tertera pada tabel :

10 PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN JENIS ALATSPESIFIKASI Fiber tank tansparan1000 liter Filter bag Rich Filter Green 6 inch/80 cm. Ukuran 88 cm x 30 cm Timbangan duduk Kapasitas 2 Kg. Pitcher plastik. 1000 ml Ember plastik 5 gallon Beaker glass 500 ml Selang benang1”, 15 meter Erlenmeyer Glass1000 ml (u/ tempat Vitamin) Gayung hatcheryÆ 8.5 inchi PupukLihat tabel komposisi pupuk Pompa submersible 1,5 HP- Pompa sentrifugal 2 HP- Pompa DUB 0,5HP-

11 KOMPOSISIS PUPUK INTERMEDIATE & MASSAL Jenis Pupuk 30 Liter1000 Liter6000 LiterMasal Skelon 2520 5 Urea ---25 TSP ---5 NPK ---10 Silikat 4444 Vitamin B 12 * 4442 Vitamib H* 4442

12 Komposisis Pupuk Intermediate & Massal Jenis Pupuk30 Liter1000 Liter6000 LiterMasal Skelon2520 5 Urea---25 TSP---5 NPK---10 Silikat4444 Vitamin B 12 *4442

13 Persiapan Pupuk A. Pupuk yang digunakan yaitu 40-50 ppm KNO 3, 20-25 ppm na 2 hpo 4, 10-15 ppm na 2 sio 3, 1-5 ppm fecl 3 dan 1-5 ppm EDTA (tergantung kandungan zat organik terlarut di perairan tersebut B. Skelon dan pupuk pertanian direndam dalam air tawar selama 12-15 jam, kemudian disaring dan haluskan dengan saringan mesh-300. ( Dikocok /seperti saat kocok pakan). C. Masing-masing jenis pupuk jangan di campur saat perendaman. D. Setelah penyaringan, skelon harus tetap dipisahkan dari campuran pupuk pertanian. E. Vitamin B 12 dan vitamin H (biotin) dipersiapkan dengan cara melarutkan 100 mg dalam 1000 ml aquadest dan penggunaannya masing-masing 2-4 ppm dari larutan tersebut. F. Sodium silikat dilarutkan terlebih dahulu dengan air tawar, dengan perbandingan 1 : 30 ( 1 ml silikat : 30 ml air tawar)

14 Teknik Pemupukan Lakukan penebaran/pemberian pupuk secara berurutan, yaitu : skelon, pupuk pertanian, vitamin dan terakhir sodium silikat dengan durasi waktu masing –masing ± 5 menit. Lakukan sesuai urutan tersebut untuk menghindari terjadinya penggumpalan atau pengendapan pupuk yang ditebar. Pemanenan: dengan cara langsung bersamaan air media kulturnya dengan menggunakan pompa celup dan didistribusikan ke bak larva

15 Kultur Pada Wadah Erlenmeyer 1000 Ml 1.) Erlenmeyer berisi air sebanyak 700 ml yang sudah diautoclave.Kemudian diberi pupuk sesuai dengan plankton yang dikultur. Untuk plankton coklat pupuknya yaitu, nitrat phosfat, trace metal, silikat, dan vitamin masing-masing sebanyak 1 ml, dan untuk plankton hijau (green algae) menggunakan pupuk walne kemudian diberi aerasi hingga pupuknya larut. 2.) Setelah itu, starter (bibit) diambil dari wadah erlenmeyer 500 ml sebanyak 150 ml. 3.) Kemudian diinkubasikan pada rak kultur diruang ber ac yang dilengkapi lampu neon selama 4 - 5 hari. Starter (bibit) siap dikultur pada tingkat selanjutnya.

16 Kultur Pada Wadah Volume 10 Liter Air laut yang sudah netral diambil sebanyak 6 liter masukkan ke dalam toples plastik (carboy) yang berukuran 10 liter. Diberi pupuk nitrat phosfat, trace metal, vitamin, dan untuk plankton hijau (green algae) menggunakan pupuk walne dengan dosis 10 ml, pasangkan aerasi agar pupuk tercampur secara merata. Tambahkan bibit sebanyak 1 liter (air berwarna). Selanjutnya diinkubasi pada rak kultur, beri label nama dan tanggal pengkulturannya dan dilakukan pemanenan atau transfer setelah 5 hari.

17 Pemanenan Hasil kultur skala laboratorium dengan volume 10 liter dipanen dengan tujuan untuk diberikan kepada divisi lain yang ada dalam wilayah sendiri serta digunakan sebagai starter pada tingkatan lanjutan dengan volume yang lebih besar yaitu untuk kultur skala massal yang mencakup skala intermediate (500 liter – 1 ton), semi massal (2 – 5 ton) dan massal (10 – 20 ton). Berikut adalah cara melakukan panen phytoplankton skala laboratorium : 1.) Siapkan wadah yang akan digunakan sebagai tempat plankton setelah panen, 2.) Lepas selang aerasi, kemudian masukkan plankton ke dalam wadah yang telah disiapkan. Apabila plankton akan dijadikan stock maka simpan dalam kulkas.

18 Sekian Dan Terimakasih


Download ppt "Kultur Semi Massal OLEH: A. ERIS ERIYANSAH, S.Pd."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google