Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERAN PEREMPUAN TERHADAP PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA Di Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang Kabupaten Jember Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “SOSIOLOGI.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERAN PEREMPUAN TERHADAP PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA Di Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang Kabupaten Jember Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “SOSIOLOGI."— Transcript presentasi:

1 PERAN PEREMPUAN TERHADAP PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA Di Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang Kabupaten Jember Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “SOSIOLOGI EKONOMI” Yang dibimbing Oleh Dosen: Muhammad Arif Mustaqim S.Sos.,M.Sosio Oleh : Ahmad Kholilur Rohman (083144057) Fathurrahman Aziz (083144055) Sofiatul Halawiyah (083144073) Azizatul millah (083144 )

2 Peran Perempuan Perempuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang atau manusia yang mengalami menstruasi, melahirkan anak atau hamil, serta menyusui. Secara umum wanita memiliki tiga fungsi utama yang sangat berkaitan dengan kedudukan dan peran wanita yaitu fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan fungsi produksi. Fungsi reproduksi sering, dihubungan dengan hak dan kewajiban sekaligus sebagai simbol kelebihan dan kelemahan wanita. Fungsi sosialisasi berkaitan erat dengan fungsi dan tanggung jawab dalam mempersiapkan anak-anaknya masuk di dalam pergaulan masyarakat luas, dimana pengasuhan dan pendidikan boleh dilakukan oleh orang lain tetapi tanggung jawabnya tetap terletak pada seorang ibu. Fungsi produksi berkaitan dengan fungsi ekonomis wanita atau ibu, sejaln dengan kemajuan zaman peningkatan kesempatan dan pendidikan memungkinkan wanita tidak saja berperan ekonomis secara tidak langsung tetepi dpat langsung menerima hasil baik berupa uang maupun barang sebagai imbalan dalam melakukan pekerjaan ekonomi. Konsep peran ganda, ditunjukkan oleh gejala meningkatnya jumlah wanita bekerja pada dekade 80 an sampai sekarang, dimana selain bekerja seorang wanita tetap mempunyai tanggung jawab terhadap terselenggaranya dan kelangsungan kehidupan rumah tangga. Berbagai macam motivasi dapat melatar belakangi wanita untuk bekerja seperti pendidikan yang dimiliki, terdesak oleh kondisi ekonomi rumah tangga atau pun peluang atau waktu ibu luang yang dapat digunakan untuk bekerja. untuk bekerja seperti pendidikan yang dimiliki, terdesak oleh kondisi ekonomi rumah tangga atau pun peluang atau waktu ibu luang yang dapat digunakan untuk bekerja

3 Kontribusi perempuan kontribusi sebagai orang tua(parentalrole) kontribusi sebagai istri(conjugalrole); kontribusi di dalam rumah tangga(domesticrole) kontribusi di dalam kekerabatan(kinrole); kontribusi pribadi(individualrole); kontribusi di dalam masyarakat(communityrole) kontribusi di dalam pekerjaan(occupationalrole).

4 peranan keluarga sebagai konsumen, produsen, dan distributor. Rumah Tangga sebagai Konsumen Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat konsumsi keluarga di antaranya sebagai berikut. Jumlah anggota keluarga. Makin banyak anggota keluarga, pasti kebutuhan akan makin meningkat. Penghasilan. Umumnya keluarga yang berpenghasilan tinggi akan memiliki pola konsumsi yang lebih banyak dan mahal. Usia salah satu anggota keluarga. Saat anggota keluarga masih berusia anak-anak, mungkin kebutuhannya tidak akan terlalu mahal. Tapi ketika beranjak remaja, biasanya anak akan membutuhkan lebih banyak barang. Orang tua juga harus memikirkan biaya pendidikan yang lebih mahal. Pola didikan. Jika sebuah keluarga menerapkan pola didikan dan pola kehidupan yang selektif, disiplin, dan prihatin, biasanya tingkat konsumsinya akan jauh lebih rendah dibandingkan keluarga yang tidak menerapkan pola didikan demikian meskipun pendapatannya sama.

5 Raumah Tangga sebagai Produsen dan Distributor Rumah tangga dalam kegiatan ekonomi merupakan pemilik faktor produksi. Faktor produksi tersebut meliputi tenaga kerja, modal, keahlian, tanah, dll. Kegiatan produksi yang dilakukan oleh rumah tangga adalah menyediakan faktor produksi yang dibutuhkan pelaku ekonomi lainnya dengan memperoleh imbalan. Penghasilan berupa sewa (rent) tanah, gaji (wages) tenaga kerja, bunga (interest) dari modal, maupun laba (profit) dari keahlian sebagian besar akan digunakan untuk konsumsi dan sisanya ditabung. Kegiatan menyediakan faktor-faktor produksi yang dibutuhkan pelaku ekonomi lain sebetulnya juga merupakan bentuk kegiatan distribusi karena terjadi distribusi faktor produksi dari rumah tangga ke pelaku ekonomi lain.

6 Peran Gender Gender alam arti tersebut mengidentifikasi laki-laki dan perempuan dari sudut non biologis yang di kenal dengan istilah identitas jenis kelamin Perbedaan jenis kelamin digunakan sebagai dasar pemberian peran sosial yang tidak sekedar dijadikan dasar pembagian kerja, namun lebih dari itu menjadi instrumen dalam pengakuan dan pengingkaran sosial, ekonomi, politik, serta menilai peran dan hak-hak dasar keduanya. Perbedaan gender pada nilai interpersonal, gaya, atau tujuan merupakan tanggung jawab perempuan yang bersifat komunal, lebih netral, status dan lebih berorientasi pada aspek interpersonal dari hubungan mereka dengan rekan-rekan mereka

7 ANALISIS DATA Peran Perempuan Dalam Perekonomian Rumah Tangga Secara umum wanita memiliki tiga fungsi utama yang sangat berkaitan dengan kedudukan dan peran wanita yaitu fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan fungsi produksi Upaya pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi dan ketenaga kerjaan dilakukan untuk meningkatakan peranan dan partisipasinya dalam pengembangan perekonomian, terutama ekonomi kerakyatan, mengingat jumlah perempuan yang masuk kepasar kerja semakin meningkat dan makin terbukanya dunia kerja bagi perempuan

8 Dalam hasil penelitian yang kami dapat, banyak para perempuan yang memiliki usaha atau bisnis sampingan yag dapat membantu perekonomian keluarga. narasumber pertama yakni Siti Romlah (50 Th) yang kami wawancarai pada tanggal 2 Desember 2017 mempunyai pekerjaan sampingan yakni sebagai pemilik toko. Di dalam tokonya berisi kebutuhan kebutuhan pokok manusia dalam kehidupan sehari hari seperti halnya beras, minyak, gula dan lain sebagainya. narasumber kedua yakni Siti Salwa (35Th) bekerja sebagai Guru di MI Raudlatul Ulum. Dari hasil wawancara yang kami dapat kerja sampingan ini banyak membantu perekonomian, dalam keluarganya terdiri dari 4 anak dan 1 suami. Suaminya bekerja sebagai pembantu umum di MTS N 2 JEMBER, dan 2 anaknya duduk di bangku SMA dan 1 anaknya masih duduk di bangku TK serta 1 anaknya duduk di bangku SD. tentunya banyak biaya yang harus dikeluarkan.

9 dari narasumber ketiga yakni Siti Saadah (27Th) bekerja sebagai pengrajin pembuatan tas yang terbuat dari plastik minuman yang diracik sedemikian rupa menjadi tas yang sangat menarik kepada para pembelinya. Yang mempunyai 1 orang anak laki-laki yang berumur 2 tahun. Dari penghasilan menjadi pengrajin pembuat tas dapat mencukupi kebutuhan hidup sehari- harinya narasumber keempat yakni Siti Halima (40th) bekerja sebagai guru di MTs N 2 Jember, beliau mempunyai 1 anak Laki laki yang sekarang sedang duduk di bangku perkuliahan. Dari hasil kerja kerasnya menjadi seorang guru, beliau dapat mencukupi kebutuhan sehari hari dan bisa mensekolahkan anaknya sampai di bangku kuliah. narasumber kelima yakni Siti Suliha (52 th) bekerja sebagai guru di MTs N 2 Jember, beliau mempunyai 3 orang anak, 1 laki laki dan 2 perempuan. Dari ketiga anaknya masih ada yang duduk di bangku SMA dan di bangku perkuliahan. Dari hasil jerih payahnya beliau menjadi seorang guru bisa dapat mencukup kebutuhan keluarganya hingga saat ini.

10 narasumber keenam yakni Nika Hadiya Rahmawati (28 th) bekerja sebagai guru di SMP N 7 Jember, beliau mempunyai 1 orang anak laki laki yang berumur 3,5 tahun. Beliau selain menjadi seorang guru juga memiliki bisnis sampingan yaitu mempunyai toko Jam tangan. Dari hal ini kita bisa melihat bahwa fenomena perempuan bekerja sebenarnya bukanlah barang baru ditengah masyarakat. Sejak zaman purba pun ketika manusia masih mencari penghidupan dengan cara berburu dan meramu, seorang istri sesungguhnya sudah bekerja sementara suaminya pergi berburu, dirumah ia bekerja menyiapkan makanan dan mengelola hasil buruan untuk ditukarkan dengan barang lain yang dapat di konsumsi keluarga apalagi sekarang.

11 Kesimpulan Peran Perempuan Dalam Perekonomian Rumah Tangga yakni sangat berpengaruh dalam peningkatan perekonomian keluarga, hal ini bisa dibuktikan dengan hasil penelitian dari beberapa perempuan yang berkeluarga dan berkarier. peran gender terhadap peningkatan perekonomian rumah tangga yakni sangat berperan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Pada saat ini tugas mencari nafkah tidak lagi menjadi tugas kepala rumah tangga(suami), tetapi sudah menjadi tugas siapa saja yang menjadi anggota rumah tangga. Perempuan saat ini sadar bahwa harus terdapat kesetaraan gender karena perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki diruang publik


Download ppt "PERAN PEREMPUAN TERHADAP PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA Di Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang Kabupaten Jember Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “SOSIOLOGI."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google