Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Nama kelompok 1.Albertus Budiman Katu 2.Ishak Kantur 3.Servasius Fandy Syukur 4.Fransiskus Suwandi Syukur 5.Fransiskus Miu 6.Lukman Wardoyo.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Nama kelompok 1.Albertus Budiman Katu 2.Ishak Kantur 3.Servasius Fandy Syukur 4.Fransiskus Suwandi Syukur 5.Fransiskus Miu 6.Lukman Wardoyo."— Transcript presentasi:

1 Nama kelompok 1.Albertus Budiman Katu 2.Ishak Kantur 3.Servasius Fandy Syukur 4.Fransiskus Suwandi Syukur 5.Fransiskus Miu 6.Lukman Wardoyo

2 Sistem ladang di Manggarai 1.pendahuluan 1.pendahuluan Orang Manggarai berkebun di tempat yang yang disebut “lingko”. Lingko dapat berupa kebun yang sedang dikerjakan orang tetapi juga dapat berupa belukar atau hutan biasa yang belum atau sudah pernah dijadikan kebun. Yang membuat lingko menjadi kebun adalah "teno". Teno adalah roh pelindung kebun yang dipercayai memberi kesuburan serta perlindungan pada tanaman-tanaman di dalamnya. Sesungguhnya Teno itu adalah nama sejenis pohon yang dalam istilah Latin disebut melochia arborea/melochia ef umbelata. Pohon ini dapat hidup dengan baik di tanah yang kurang subur.

3 Untuk menjadikan lingko sebagai kebun melalui tahap tahap berikut: 1.Tahap Persiapan Para tetua suku berunding di rumah gendang atau rumah adat untuk menentukan hal-hal seperti, menetapkan “lingko” atau kebun mana yang akan dibagi, menetapkan jumlah anggota suku yang akan mendapat bagian lahan, menyiapkan perlengkapan kerja, bahan-bahan kebutuhan ritus ritus. Dalam pertemuan persiapan berikut agendanya adalah memasukan nama nama dari setiap “kilo” atau keluarga yang bakal menerima lahan, menentukan hari membersihkan lingko, menentukan titik pusat lingko, menentukan hari pembagian dan agenda yang paling penting yakni menentukan “Tu’a Teno”. Tu’a Teno adalah orang yang berwewenang membagi lahan dan menyelenggarakan ritus pembagian lingko atau kebun.

4 Lanjutan... Di antara suku-suku di Manggarai ada yang mempunyai tu’a teno tetap namun ada juga tu’a teno yang dipilih secara bergiliran setiap kali ada pembagian tanah lingko. Bahkan ada juga yang meminta bantuan seseorang dari kilo atau panga keturunan saudari perempuan yang mereka percayai orang itu bertangan dingin dan selalu membawa keberhasilan. Orang ini dipinjam tangannya untuk menancapkan teno dan disebut sebagai "wari lime".

5 2.Tahap Pelaksanaan Pada hari pembagian, kegiatan diawali dengan ritus "wuat wa’i" di rumah gendang. Wuat wa’i adalah ritus memohon restu dan bimbingan dari leluhur dan roh pelindung kampung atau naga beo agar acara pembagian lahan ini berjalan dengan lancar. Kurban pada ritus ini adalah seekor ayam. Selesai ritus wu’at wai, warga kampung dipimpin oleh tu’a Teno berprosesi (sorongge) menuju lingko yang akan dibagi. Gambar 1) upacara adat “wuat wa’i” dengan kurban seekor ayam

6 Lanjutan... Tiba di lingko yang hendak dibagi tu’a teno duduk diseputar titik pusat kebun dan anggota-anggota yang akan menerima bagian bersama tu’a tu’a kilo dan panga duduk membentuk sebuah lingkaran yang besar. Kemudian ritual dimulai dengan "tente arong", membuat lubang tempat teno akan diletakan/ditancapkan,na’a ruha one arong, (meletakan telur di lubang/arong).

7 3.Tahap penutup 3.Tahap penutup Acara pelaksanaan pembagian tanah ini berlangsung hanya satu hari. Inti pembagiannya cukup sampai pada penancapan patok lance acer di mana para penerima lahan duduk. Titik pada lance koe,patok lance pada lingkaranluar dan patok lance acer pada lingkaran orang duduk akan menjadi panduan untuk penancapan patok patok berikutnya sampai pada batas paling luar kebun/ cicing dan dapat dilakukan pada hari berikutnya. Sebelum matahari terbenam semuanya harus berprosesi pulang ke kampung. Prosesi pulang kampung ini dinamakan” barong poli“, mewartakan bahwa acara pembagian tanah telah selesai.

8 4.Pengolahan lahan 4.Pengolahan lahan Pegolahan lahan dimulai setelah semua tanah itu dibagikan. Proses pengolahan lahan itu sendiri diantaranya sebagai berikut: 1.Babar (pembersihan lahan dengan menggunakan parang) untuk membersikan/menebas gulma atau tanaman yang sebelumnya yang tumbuh pada lahan tersebut. 2.Kumpul remang (mengumpulkan rumput atau gulma setelah proses babar atau penebasan). 3.Tapa remang (membakar rumput atau gulma). dan 4.wedak pake bancik(penggemburan tanah menggunakan skop) untuk membalikan tanah.

9 5.penanaman Penanaman pada lahan yang baru seperti ini diantaranya: 1.Tete Daeng (Ubi kayu) 2.Tete Raja(Ubi jalar) 3.Latung (Jagung), dan 4.Koja (Kacang tanah)

10 Sekian dan terimakasih


Download ppt "Nama kelompok 1.Albertus Budiman Katu 2.Ishak Kantur 3.Servasius Fandy Syukur 4.Fransiskus Suwandi Syukur 5.Fransiskus Miu 6.Lukman Wardoyo."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google