Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN TRIDARMA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN TRIDARMA"— Transcript presentasi:

1 PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN TRIDARMA
POLTEKKES KEMENKES Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Jakarta, 29 Oktober 2018

2 Mandat Poltekkes Kemenkes
MANDAT AKADEMIK Penyelenggaraan pendidikan tinggi bidang kesehatan sesuai Tridharma Perguruan Tinggi MANDAT TEKNIS Membantu pemerintah dlm pengadaan nakes sesuai dg jumlah, jenis, kualifikasinya dan terutama mendukung program Pemerintah, pemerataan nakes, pro poor policy, fairness terhadap DTPK, dll Kurang mampu dan dan mememnuhi rasa keadilan

3 Eksisting Program Studi Pada Poltekkes Kemenkes
Per September 2018

4 Alur Pendidikan menuju Pelayanan Kesehatan
Pendekatan Sistem Alur Pendidikan menuju Pelayanan Kesehatan INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME Peluang dan tantangan Tenaga Kesehatan Standar Kompetensi Pendidikan Pelayanan Target 100 lulus ukom Lulusan yang Kompeten Kurikulum Proses Seleksi Mahasiswa

5 Peran Pemerintah dalam Penataan Pendidikan Tenaga Kesehatan
Pengayoman terhadap terciptanya lingkungan Akademik yang kondusif Percepatan penyetaraan/pengakuan kompetensi nakes Penguatan proses pembelajaran, asesmen, mahasiswa, dosen dan wahana pendidikan Kerjasama dengan berbagai pihak untuk menjaga martabat Poltekkes dan meningkatkan daya saing bangsa REGULASI Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Standar Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) melalui Akreditasi Uji Kompetensi Pelaksanaan pendidikan STANDARDISASI Bantuan biaya pendidikan (beasiswa, program revitalisasi dalam rangka peningkatan kualitas berkelanjutan) Pelaksanaan Tridharma PT Penyiapan Sarana dan Prasarana akademik dan non akademik PENDANAAN PENELITIAN Penelitian translasional untuk berbagai bidang kesehatan Penelitian aplikatif untuk pelayanan dan pengembangan keilmuan

6

7 Pengembangan Prodi Memenuhi kebutuhan masyarakat akan Tenaga Kesehatan dan evaluasi Prodi yg jenuh; Sesuai arah pengembangan tenaga kesehatan; Fokus pada jenis tenaga kesehatan yg dibutuhkan dipelayanan kesehatan tetapi pendidikannya masih jarang; Pendidikan tinggi bidang kesehatan diarahkan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang bermutu sesuai Standar Profesi dan Standar Pelayanan Profesi

8 Kebijakan terkait Program Studi Bidang Kesehatan
Proses integrasi pendidikan akademik--‐profesi bertujuan untuk mengenalkan ‘pendidikan klinik’ lebih awal kepada peserta didik (early clinical exposure) Kecukupan dan kelayakan sarana pendidikan Profesi Kecukupan dan kualifikasi pendidik program profesi Pembaharuan izin prodi akademik--‐profesi : 1 surat izin untuk 2 prodi (prodi akademik dan prodi profesi). Contoh : S.Tr Kebidanan dan Pendidikan Profesi Kebidanan Poltekkes Kemenkes yg memiliki Diploma IV/Sarjana Terapan yang terakreditasi B dapat mengusulkan pembukaan prodi Pendidikan Profesi Kebidanan Penberian gelar sesuai dengan lampiran Kepmenristekdikti 257/2017.

9 Poltekkes dan Prodi baru Pentingnya Peran Dosen Sistem Penjaminan Mutu
Indikator : Akreditasi Hasil UKOM Publikasi Jurnal Ilmiah BLU Disparitas Kualitas: sumberdaya manusia, kurikulum, proses belajar-mengajar, sumberdaya pendukung, manajemen Pentingnya Peran Dosen Sistem Penjaminan Mutu Mobilisasi Dosen Program Magang Dosen dari PT (-) ke PT (+)/RS Program Detasering Dosen dari PT (+) ke PT (-) Magang merupakan kegiatan terstruktur yang merupakan wahana bagi para dosen untuk memperluas wawasan mengenai pelaksanaan tridarma perguruan tinggi dan menjalin jejaring. Detasering adalah penugasan Detaser untuk bertugas di suatu tempat dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan. Tujuan : Peningkatan Kualitas Tridharma Poltekkes Kemenkes Penguatan kelembagaan Poltekkes Kemenkes

10 WORLD CLASS UNIVERSITY
Quacquarelli Symonds (QS) (British), kriteria : Kualitas Penelitian Lulusan Kerja Kualitas Pengajaran Infrastruktur. Akreditasi internasional merupakan syarat mutlak harus dicapai oleh perguruan tinggi untuk menjadi world class university dan merupakan sebuah pengakuan terhadap universitas yang memiliki desain dan kemampuan mencetak lulusan berdaya saing tinggi secara internasional. THES (London), kriteria : kualitas riset dengan bobot 60%, kesiapan kerja lulusan (10%), pandangan internasional (international outlook) (10%), dan kualitas pengajaran (20%). Dari beragam syarat itu, terdapat tiga syarat inti yang patut diperhatikan yaitu : Pertama, bagaimana perguruan tinggi merancang kegiatan riset yang dapat menghasilkan invensi dan inovasi kualitas dunia. Kedua, bagaimana agar tulisan peneliti atau dosen dapat dipublikasikan oleh jurnal akademik internasional dan dapat menjadi referensi oleh peneliti dan dosen PT lain. Dan ketiga, bagaimana staf atau alumni suatu PT dapat meraih penghargaan-penghargaan bertaraf internasional. ARWU (Tiongkok), kriteria : jumlah alumni/staf yang mendapat penghargaan internasional, jumlah peneliti (dosen) yang risetnya banyak dikutip peneliti lain, jumlah artikel yang diindeks oleh jurnal yang telah ditentukan, persentase artikel yang dipublikasikan jurnal internasional, dan jumlah biaya riset PT yang bersangkutan. KRITERIA WORLD CLASS UNIVERSITY Menurut Quacquarelli Symonds (QS), lembaga riset yang bergerak di bidang pendidikan tinggi, yaitu : Kualitas Penelitian. Indikator kualitas penelitian untuk mencapai akreditasi internasional ini juga berisikan penilaian kualitas dari dalam negeri, produktivitas penelitian perguruan tinggi berdasarkan jumlah jurnal nasional dan internasional, kutipan yang digunakan oleh akademisi lain dalam penelitan, serta penghargaan yang sering diterima oleh pergutuan tinggi. Lulusan Kerja. Indikator lulusan kerja ini lebih fokus terhadap kekuatan akademik, kemampuan lulusan untuk bekerja secara efektif dalam tim multikultural, kemampuan lulusan dalam mempresentasikan, dan untuk mengelola karyawan dan proyek. Indikator ini dilihat dari survey terhadap pengusaha, tingkat kerja lulusan, serta tingkat dukungan layanan karir. Kualitas Pengajaran. Peran utama perguruan tinggi adalah memberikan pemikiran terbaik di masa depan, menginspirasi generasi mendatang mengenai potensi riset akademik. Indikator ini lebih berfokus kepada penilaian kualitas pengajaran lokal, kolasi umpan balik mahasiswa, dan survei mahasiswa secara nasional di perguruan tinggi dan rasionya di setiap fakultas. Infrastruktur. Infrastruktur perguruan tinggi merupakan sebuah indikator yang membuat mahasiswa mengetahui apa yang akan dilakukannya ketika berkuliah di perguruan tinggi tersebut. THES (London) mensyaratkan empat hal, yakni kualitas riset dengan bobot 60%, kesiapan kerja lulusan (10%), pandangan internasional (international outlook) (10%), dan kualitas pengajaran (20%). ARWU, yang berkedudukan di Tiongkok, mematok lima syarat, yaitu jumlah alumni/staf yang mendapat penghargaan internasional, jumlah peneliti (dosen) yang risetnya banyak dikutip peneliti lain, jumlah artikel yang diindeks oleh jurnal yang telah ditentukan, persentase artikel yang dipublikasikan jurnal internasional, dan jumlah biaya riset PT yang bersangkutan. Persyaratan Webomatrics berbeda lagi. Ada empat syarat, yakni berapa banyak tautan situs eksternal dari situs lain, banyaknya “halaman” yang ditemukan “mesin pencari” di internet, banyaknya volume file yang ada di situs PT dalam format pdf, ps, doc, dan powerpoint, dan jumlah tulisan akademik yang dijumpai di Google Scholar. Dari beragam syarat itu, terdapat tiga syarat inti yang patut diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Pertama, bagaimana perguruan tinggi merancang kegiatan riset yang dapat menghasilkan invensi dan inovasi kualitas dunia. Kedua, bagaimana agar tulisan peneliti atau dosen dapat dipublikasikan oleh jurnal akademik internasional dan dapat menjadi referensi oleh peneliti dan dosen PT lain. Dan ketiga, bagaimana staf atau alumni suatu PT dapat meraih penghargaan-penghargaan bertaraf internasional. Webomatrics (Madrid), kriteria : jumlah tautan situs eksternal dari situs lain, jumlah “halaman” yang ditemukan “mesin pencari” di internet jumlah volume file yang ada di situs PT dalam format pdf, ps, doc, dan powerpoint, dan jumlah tulisan akademik yang dijumpai di Google Scholar.

11 KEBIJAKAN & PEMBINAAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

12 FASILITASI TEKNIS PENDIDIKAN
FASILITASI PENGEMBANGAN KURIKULUM Penyiapan bahan Kurikulum Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan (Prodi Terapi Wicara, Ortotik Prostetik, Akupunktur, Teknologi Layanan Darah) Penyusunan Pedoman Implementasi Kurikulum Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan (Prodi Profesi Ners dan Profesi Bidan) PEMBENTUKAN UNIT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN DI POLTEKKES KEMENKES Studi Pembentukan UP3K bekerjasama dengan FK UGM (10 Poltekkes : Aceh, Padang, Pangkal Pinang, Jambi, Jakarta II Mataram, Mamuju, Palu, Gorontalo, Sorong) Pendampingan teknis pembentukan UP3K di Poltekkes Kemenkes (3 Poltekkes : Riau, Manado, Tanjung Karang) FASILITASI PENELITIAN DI POLTEKKES KEMENKES Penyelenggaraan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi di Poltekkes Kemenkes Tahun 2018  8 Penelitian Seleksi Penelitian Strategis Nasional 2019  5 Penelitian Sosialisasi Pedoman Penelitian 2018  36 Poltekkes, 2 tidak hadir FASILITASI TEKNIS PENDIDIKAN RPL Workshop Tutor RPL (Untuk 8 prodi dari 150 institusi penyelenggara RPL, dilaksanakan bekerjasama dengan Bapelkes Provinsi Lampung, Banjarmasin dan Bali) FASILITASI PENYUSUNAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN SDM KESEHATAN Penyusunan Rancangan Permenkes Pembinaan Teknis Pendidikan SDM Kesehatan  masih dalam proses FASILITASI PENGEMBANGAN IPE DI POLTEKKES KEMENKES Pendampingan Teknis Implementasi IPE di Poltekkes Kemenkes (3 Poltekkes : Medan, Pontianak, Surabaya) Sosiialisasi Penguatan Implementasi Kolaborasi Di Layanan Primer (Sosialisasi Germas)  di Kabupaten Agam Sumatera Barat

13 TAHUN 2020 SELURUH POLTEKKES MEMPUNYAI UP3K YANG BERFUNGSI DENGAN BAIK
PETA JALAN PEMBENTUKAN UP3K DI POLTEKKES KEMENKES I TAHUN 2020 SELURUH POLTEKKES MEMPUNYAI UP3K YANG BERFUNGSI DENGAN BAIK Pedoman yang sudah disyahkan Ka Badan. Pembentukan HPEU 10 Poltekkes Pembentukan UP3K di 10 Poltekkes : Aceh, Padang, Pangkal Pinang, Jambi, Jakarta II Mataram, Mamuju, Palu, Gorontalo, Sorong Tahun 2017 Pembentukan 10 Poltekes : Medan, Surabaya, Jakarta III, Manado, Riau, Pontianak, Banjarmasin, Tasik, Tanjung Karang dgn kegiatan:Fasilitasi pengembangan sisitem pembelajaran berstandar Internasional -Terbentuknya HPEU di 38 Poltekkes lengkap dengan rancangan kegiatannya dalam kurun 1 tahun kedepn -Rancangan SI Penguatan Konsep dan penyusunan draft pembentukan HPEU 2016 2016 2017 2018 2019

14 PENGEMBANGAN VIRTUAL LEARNING POLTEKKES KEMENKES (VILEP) http://vilep-poltekes.kemkes.go.id/
2017 2018 2019 Pelatihan 5 dosen dan 2 staf IT 18 Poltekkes : Medan, Riau, Palembang, Jkt 1, 2,3, Bdg, Tasik, Jogja, Semarang, Surakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, Banjarmasin, Pontianak, Manado Pendampingan 11 Poltekkes: Medan, Palembang, Jkt 1, 2,3, Semarang, Surakarta, Denpasar, Makassar, Banjarmasin, Manado Pelatihan 5 dosen dan 2 staf IT  20 Poltekkes: Aceh, Padang, Tanjung Pinang, Pangkal Pinang, Bengkulu, Jambi, Tanjung Karang,Malang, Mataram, Palangkaraya, Kaltim, Kupang, Mamuju, Palu, Kenari, Gorontalo, Maluku, Ternate Sorong, Papua Pendampingan 6 Poltekkes: Tasik, Bandung, Banten, Pontianak, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang Pendampingan : Jogja, Surabaya, Aceh, Padang, Riau, Bengkulu, Jambi, Tanjung Karang, Malang, Mataram, Palangkaraya, Kaltim, Kupang, Mamuju, Palu, Kenari, Gorontalo, Maluku, Ternate, Sorong, Papua Penyusunan Pedoman E-Learning (Proses penetapan SK Ka badan PPSDMK Pengembangan Sistem Pembelajaran Onlines Poltekkes Kemenkes (SPOKES)

15 PUBLIKASI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN 2018
16-18 Nov 2018 Kuningan City Mall. Waterlobby Lt. Ground. Jl. Prof. Dr. Satrio No.18 Kuningan, Jakarta Selatan.

16 UPAYA IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN SDM KESEHATAN

17 Standar Pendidikan Tinggi
Upaya peningkatan Sistem Penjaminan Mutu pendidikan di Poltekkes SPM Dikti Standar Pendidikan Tinggi (Standar Dikti) SPMI P SPME/Akreditasi E Budaya Mutu P P P P P E Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti) Penetapan Standar Dikti; Pelaksanaan Standar Dikti; Evaluasi (pelaksanaan) Standar Dikti; Pengendalian (pelaksanaan) Standar Dikti; dan Peningkatan Standar Dikti. Evaluasi Data dan Informasi Penetapan Status Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi Pemantauan dan Evaluasi Status Akreditasi dan Peringkat Terakreditasi

18 Bagan Struktur Standar Pendidikan Tinggi
Standar Nasional Pendidikan Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Pembelajaran Standar Proses Pembelajaran Standar Penilaian Pembelajaran Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran Standar Pengelolaan Pembelajaran Standar Pembiayaan Pembelajaran. Standar Nasional Penelitian Standar Hasil Penelitian Standar Isi Penelitian Standar Proses Penelitian Standar Penilaian Penelitian Standar Peneliti Standar Sarana dan Prasarana Penelitian Standar Pengelolaan Penelitian Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian Standar Nasional PKM Standar Hasil PKM Standar Isi PKM Standar Proses PKM Standar Penilaian PKM Standar Pelaksana PKM Standar Sarana dan Prasarana PKM Standar Pengelolaan PKM Standar Pendanaan dan Pembiayaan PKM SNPT Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 SPT Diharapkan PT, dapat mengembangkan dan melampai Standart nasional pendidikan tinggi Penerapan diatas Standart nasional pendidikan tinggi ditetapkan oleh perguruan tinggi tersebut. Implementasinya agar dilaksanakan secara konsekuen dan terintegrasi by system SPT Ditetetapkan oleh perguruan tinggi Standar Bidang Akademik Standar … dst Standar Bidang Non-Akademik Standar … dst SPT (Melampaui SNPT) Ditetapkan Perguruan Tinggi SPT (Standar Minimal) Permenristek-dikti No. 44 Tahun 2015

19 Strategi SPMI Pusdik SDM Kesehatan mengkoordinir penerapan SPMI
Aplikasi SPMI Workshop SPMI Pendampingan SPMI Monev SPMI Poltekkes menggalang komitmen untuk menjalankan SPMI secara berkelanjutan dan terintegrasi; Poltekkes merencanakan, menerapkan, mengendalikan, dan mengembangkan SPMI; Poltekkes melakukan benchmarking penjaminan mutu Poltekkes/ pendidikan tinggi secara berkelanjutan, baik ke dalam maupun ke luar negeri.

20 HASIL AKREDITASI POLTEKKES KEMENKES
PRODI  Total prodi/institusi aktif Total Akreditasi A B C Dalam Proses Akreditasi (2018 – 2020) Prodi DIII 266 259 17 219 23 7 Prodi DIV 139 123 109 16 Prodi DIII PJJ 4 Prodi Profesi 27 Prodi S2 Terapan 3 1 Total Prodi 440 385 24 331 30 55 Institusi 38 25 13 Terdapat prodi yang akreditasi tahun 2018 dan prodi-prodi baru yang harus di akreditasi 2 (dua) tahun setelah izin prodi keluar (sampai dengan ).

21 TAHUN 2024 SELURUH PROGRAM STUDI DI POLTEKKES KEMENKES TERAKREDITASI A
PETA JALAN AKREDITASI DI POLTEKKES KEMENKES I Tahapan-tahapan menuju akreditasi unggul diperlukan: Peningkatan standar-standar (Tridharma & Manajemen PT) Peningkatan Kualitas Penjaminan Mutu Internal Ketepatan dan kedisplinan pelaporan data PDDIKTI TAHUN 2024 SELURUH PROGRAM STUDI DI POLTEKKES KEMENKES TERAKREDITASI A -Terakreditasinya Program Studi di 38 Poltekkes Kemenkes dengan status A. 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

22 www.bppsdmk.kemkes.go.id TERIMA KASIH
Thank you for your kind attention Good morning/ day/ afternoon TERIMA KASIH

23 Program Studi Pada Poltekkes Kemenkes se-Jawa Bali Nusatenggara

24 Program Studi Pada Poltekkes Kemenkes se-Sumatera

25 Program Studi Pada Poltekkes Kemenkes se-Kalimantan

26 Program Studi Pada Poltekkes Kemenkes se-Sulawesi

27 Program Studi Pada Poltekkes Kemenkes se-Maluku

28 Program Studi Pada Poltekkes Kemenkes se-Papua


Download ppt "PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN TRIDARMA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google