Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KUALITATIF DAN KUANTITATIF HANIFAH MUTHIAH. METODE PENELITIAN KUANTITATIF Menurut Sugiyono (14:2015), merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KUALITATIF DAN KUANTITATIF HANIFAH MUTHIAH. METODE PENELITIAN KUANTITATIF Menurut Sugiyono (14:2015), merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada."— Transcript presentasi:

1 KUALITATIF DAN KUANTITATIF HANIFAH MUTHIAH

2 METODE PENELITIAN KUANTITATIF Menurut Sugiyono (14:2015), merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3 Positivisme berpedoman pada 5 poin: Hakikat realitas adalah tunggal. Macam-macam variabel dalam realitas kehidupan saling berhubungan antara satu dengan lainnya dalam suatu hubungan sebab akibat yang nyata dan bersifat mekanistik. Hubungan antara peneliti dengan yang diteliti terpisah. Ilmu pengetahuan adalah bebas nilai. Tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk mendapatkan sebuah "penjelasan" atau "eksplanasi" tentang realitas, dan untuk menemukan hukum-hukum realitas.

4 RANCANGAN METODE YANG SERING DIGUNAKAN  Metode Deskriptif Menurut Whitne (1960), metode deskriptif merupakan suatu pencarian fakta menggunakan interprestasi yang tepat. Dalam penelitian ini mempelajari tentang masalah-masalah yang ada didalam masyarakat dan juga tata cara yang digunakan dalam masyarakat serta dalam situasi-situasi tertentu. Penelitian deskriptif merupakan jenis metode yang menggambarkan suatu objek dan subjek yang sedang diteliti tanpa adanya rekayasa. Termasuk mengenai hubungan tentang kegiatan, pandangan, sikap dan proses-proses yang berpengaruh dalam suatu fenomena yang terjadi.

5  Metode Komparatif Metode komparatif sering dilakukan pada jenis penelitian yang mengarah pada perbedaan variabel dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak terjadi sebuah manipulasi dari peneliti, hingga datanya benar-benar akurat. Penelitian ini dilakukan sealami mungkin dengan melakukan pengumpulan data dengan suatu perintah. Dan hasilnya dapat dianalisa secara statistik untuk mencari suatu perbedaan variabel yang sedang diteliti.

6  Metode Korelasi Merupakan metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan dua atau lebih fakta dan juga sifat-sifat objek yang sedang diteliti. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan antar persamaan dengan perbedaan atau fakta berdasarkan kerangka pemikiran yang sudah ada sehingga hasilnya dapat terlihat jelas.

7  Metode Survei Menurut Zikmund (1997), metode survei merupakan metode dalam penelitian yang informasinya dikumpulkan dari beberapa sampel. Menurut Gay dan Diel (1992), metode survei adalah metode yang penggunaanya sebgai kategori umum dalam penelitian yang langsung menggunakan kuesioner dan wawancara. Menurut Bailey (1982), metode survei adalah suatu metode penelitian yang mempunyai teknik pengambilan keputusan beruppa data pertanyaan secara tertulis maupun lisan.

8  Metode Ex Post Facto Metode ini merupakan metode yang sering digunakan untuk penelitian yang sedang meneliti hubungan antara sebab dan akibat yang dapat dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab dan akibat berdasarkan atas kajian teoritis, jika suatu variabel tertentu dapat mengakbitakan variabel tertentu lainya.

9  Metode True Experiment Dinamankan sebagai Metode True Experiment karena kita dapat mengontrol semua variabel luar yang ada, dan dapat mempengaruhi jalannya suaru eksperimen. Ciri utama dari Metode True Experiment yaitu sampel yang digunakan untuk melakukan eksperimen yaitu dapat diambil secara acak dari populasi tertentu.

10  Metode Quasi Experiment Desain dan rancangan dalam Metode Quasi Experiment mempunyai kelompok kontrol yang dapat membantu proses penelitian, akan tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang masih mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.  Metode Subjek Tunggal Dalam Metode Subjek Tunggal sering disebut dengan “single subject experimental” yaitu eksperimen ini biasa dilakukan terhadap subjek dengan jumlah tunggal saja.

11 PELAKSANAAN PENELITIAN KUANTITATIF Mengidentifikasi masalah Merumuskan dan batasi masalah Melakukan studi pusaka Merumuskan hipotesis atau pertanyaan penelitian Menentukan desain dan metode penelitian Menyusun instrumen dan mengumpulkan data Menganalisis data Menginterpretasikan dan menarik kesimpulan.

12 DEFINISI & CONTOH STUDI OBSERVASI Aktifitas meninjau suatu fenomena atau peristiwa berdasarkan pengetahuan atau gagasan yang bertujuan mendapatkan informasi. Informasi yang didapat harus bersifat objektif, nyata, dan dapat dipertanggungjawabkan. Misalanya memperhatikan reaksi penonton televisi, bukan hanya mencatat rekasi tersebut, tetapi juga menilai reaksi tersebut apakah sangat kurang, atau tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki.

13 PENELITIAN KORELASI Suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini dilakukan, ketika kita ingin mengetahui tentang ada tidaknya dan kuat lemahnya hubungan variabel yang terkait dalam suatu objek atau subjek yang diteliti. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Contohnya: Korelasi Bivariat, Multiple Regression, Analisis Faktor, Analisis Siistem, dan lain-lain.

14 RANCANGAN PENGEMBANGAN Bertujuan untuk menyelidiki pola urutan perkembangan atau perubahan sebagai fungsi waktu. Contoh : 1.Studi Longitudinal Pertumbuhan yang mengukur sifat-sifat perubahan X 2.Studi Cross-Sectional tengtang sifat-sifat pertumbuhan X

15 SURVEY Suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden (sample dari sebuah populasi). Dalam penelitian survey, peneliti meneliti karakteristik atau hubungan sebab akibat antar variabel tanpa adanya intervensi peneliti. Misalnya sebuah survei ingin mengetahui terkait performa ideal sebuah sekolah. Jika para peneliti ingin mendapatkan jawaban dari siswa dan juga orang tua murid, maka dapat diartikan mereka memiliki dua target sasaran demografis yaitu para siswa dan para orang tua murid. Karena terdapat dua target sasaran demografis, maka mereka perlu membuat dua kuesioner terpisah untuk masing – masing sasaran demografis, yaitu kuesioner untuk para siswa dan kuesioner untuk para orang tua murid.

16 Jenis survey, antara lain: 1.Survey yang lengkap, yaitu yang mencakup seluruh populasi atau elemen-elemen yang menjadi objek penelitian. Survey tipe ini disebut sensus. 2.Survey yang hanya menggunakan sebagian kecil dari populasi, atau hanya menggunakan sampel dari populasi. Jenis ini sering disebut sebagai sample survey method.

17 PENELITIAN EKSPERIMENTAL Menurut Solso & MacLin (2002), suatu penelitian yang di dalamnya ditemukan minimal satu variabel yang dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab-akibat. Oleh karena itu, penelitian eksperimen erat kaitannya dalam menguji suatu hipotesis dalam rangka mencari pengaruh, hubungan, maupun perbedaan perubahan terhadap kelompok yang dikenakan perlakuan. Menurut Sukardi, (2003) pada umumnya, penelitian eksperirnental dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti beriku : Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah. Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan merumuskan definisi operasional dan definisi istilah. Membuat rencana penelitian.

18 Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen. Menentukan cara mengontrol. Memilih rancangan penelitian yang tepat. Menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang mewakili serta memilih sejumlah subjek penelitian. Membagi subjek dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Membuat instrumen, memvalidasi instrumen dan melakukan studi pendahuluan agar diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data yang diperlukan. Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data. dan menentukan hipotesis. Melaksanakan eksperimen. Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen. Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah ditentukan. Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya. Menginterpretasikan basil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan pembuatan laporan. Kegiatan dalam Rencana Penelitian:

19 1. Pre-experimental design Desain ini dikatakan sebagai pre-experimental design karena belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Rancangan ini berguna untuk mendapatkan informasi awal terhadap pertanyaan yang ada dalam penelitian. Bentuk Pre- Experimental Designs ini ada beberapa macam antara lain : One – Shoot Case Study (Studi Kasus Satu Tembakan) Dimana dalam desain penelitian ini terdapat suatu kelompok diberi treatment (perlakuan) dan selanjutnya diobservasi hasilnya (treatment adalah sebagai variabel independen dan hasil adalah sebagai variabel dependen). Dalam eksperimen ini subjek disajikan dengan beberapa jenis perlakuan lalu diukur hasilnya. Beberapa Bentuk Desain Penelitian Eksperimen Menurut Prof. Dr. Sugiyono dalam bukunya “Metode Penelitian Pendidikan” tahun 2010, beliau membagi desain penelitian ekperimen kedalam 3 bentuk yakni pre- experimental design, true experimental design, dan quasy experimental design.

20 One – Group Pretest-Posttest Design (Satu Kelompok Prates-Postes) Kalau pada desain “a” tidak ada pretest, maka pada desain ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Intact-Group Comparison Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua yaitu; setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan).

21 2. True Experimental Design Dikatakan true experimental karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Posstest-Only Control Design Terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol. Pretest-Posttest Control Group Design. Terdapat dua kelompok yang dipilih secara acak/random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. The Solomon Four-Group Design. Salah satu dari empat kelompok dipilih secara random. Dua kelompok diberi pratest dan dua kelompok tidak. Kemudian satu dari kelompok pratest dan satu dari kelompok nonpratest diberi perlakuan eksperimen, setelah itu keempat kelompok ini diberi posttest.

22 3. Quasi Experimental Design Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Walaupun demikian, desain ini lebih baik dari pre- experimental design. Quasi Experimental Design digunakan karena pada kenyataannya sulit medapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.

23 Time Series Design Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest sampai empat kali dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten. Setelah kestabilan keadaan kelompok dapat diketahui dengan jelas, maka baru diberi treatment/perlakuan. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja, sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol.

24 Nonequivalent Control Group Design Hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Dalam desain ini, baik kelompok eksperimental maupun kelompok kontrol dibandingkan, kendati kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui random. Dua kelompok yang ada diberi pretes, kemudian diberikan perlakuan, dan terakhir diberikan postes. Conterbalanced Design Semua kelompok menerima semua perlakuan, hanya dalam urutan perlakuan yang berbeda-beda, dan dilakukan secara random.

25 Factorial Design Desain Faktorial selalu melibatkan dua atau lebih variabel bebas (sekurang-kurangnya satu yang dimanipulasi). Desain faktorial secara mendasar menghasilkan ketelitian desain true-eksperimental dan membolehkan penyelidikan terhadap dua atau lebih variabel, secara individual dan dalam interaksi satu sama lain. Tujuan dari desain ini adalah untuk menentukan apakah efek suatu variabel eksperimental dapat digeneralisasikan lewat semua level dari suatu variabel kontrol atau apakah efek suatu variabel eksperimen tersebut khusus untuk level khusus dari variabel kontrol, selain itu juga dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan yang tidak dapat dilakukan oleh desain eksperimental variabel tunggal.

26 PENGUMPULAN DATA PADA PENELITIAN DESKRIPTIF Pada penelitian deskriptif, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut. Variabel yang diteliti bisa tunggal (satu variabel) bisa juga lebih dan satu variabel.

27 Ada dua unsur penelitian yang diperlukan, yakni instrumen atau alat pengumpul data dan sumber data atau sampel yakni dari mana informasi itu sebaiknya diperoleh. Dalam penelitian ada sejumlah alat pengumpul data antara lain tes, wawancara, observasi, kuesioner, sosiometri. Alat-alat tersebut lazim digunakan dalam penelitian deskriptif. Misalnya, untuk memperoleh informasi mengenai langkah-langkah guru mengajar, alat atau instrumen yang tepat digunakan adalah observasi atau pengamatan. Cara lain yang mungkin dipakai adalah wawancara dengan guru mengenai langkah-langkah mengajar. Agar diperoleh sampel yang jelas, permasalahan penelitian harus dirumuskan sekhusus mungkin sehingga memberikan arah yang pasti terhadap instrumen dan sumber data.

28 PERBEDAAN PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF UMUM/DEFINISI Kualitatif: Memperoleh wawasan tentang topik tertentu. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini umumnya yaitu metode wawancara dan observasi. Kuantitatif: Menggunakan format terstruktur seperti matematika dan statistik. Jika melakukan penelitian ini, maka kemungkinan besar akan menganalisis data-data mentah.

29 PENDEKATAN KUALITATIF Pendekatan dengan menggunakan metode kualitatif menurut John W. Creswell ada 5, yaitu: Studi naratif bisa didefinisikan sebagai studi yang berfokus pada narasi, cerita, atau deskripsi tentang serangkaian peristiwa terkait dengan pengalaman manusia. studi ini bisa mencakup banyak hal, antara lain; Biografi yaitu narasi tentang pengalaman orang lain, Sejarah kehidupan yaitu rekaman sejarah utuh tentang kehidupan seseorang.

30 Studi fenomenologi berusaha mencari "esensi" makna dari suatu fenomena yang dialami oleh beberapa individu. untuk menerapkan riset fenomenologis, peneliti bisa memilih antara fenomenologi hermeneutik yaitu yang berfokus pada "penafsiran" teks-teks kehidupan dan pengalaman hidup atau fenomenologi transendental dimana peneliti berusaha meneliti suatu fenomena dengan mengesampingkan prasangka tentang fenomena tersebut.

31 Studi grounded theory menekankan upaya peneliti dalam melakukan analisis abstrak terhadap suatu fenomena, dengan harapan bahwa analisis ini dapat menciptakan teori tertentu yang dapat menjelaskan fenomena tersebut secara spesifik. Grounded theory bisa dilakukan dengan berpijak pada pendekatan prosedur sistematis yang memanfaatkan kausalitas, konsekuensi, coding selektif, dan sebagainya dari fenomena yang diteliti atau prosedur konstruktivisyang memanfaatkan pengumpulan data dengan cara memoingterhadap pandangan, keyakinan, nilai, atau idelogi daripara partisipan.

32 Studi etnografis berusaha meneliti suatu kelompok kebudayaan tertentu berdasarkan pada pengamatan dan kehadiran peneliti di lapangan dalam waktu yang lama. pada umumnya, ada dua tipe etnografi yaitu etnografi realis dimana peneliti berperan sebagai pengamat "objektif", merekam fakta dengan sikap yang tidak memihak dan etnografi kritis dimana studinya diarahkan untuk meneliti sistem kultural dari kekuasaan, hak istimewa, dan otoritas dalam masyarakat untuk menyuarakan aspirasi kaum marjinal dari berbagai kelas, ras dan gender.

33 Studi grounded theory menekankan upaya peneliti dalam melakukan analisis abstrak terhadap suatu fenomena, dengan harapan bahwa analisis ini dapat menciptakan teori tertentu yang dapat menjelaskan fenomena tersebut secara spesifik. Grounded theory bisa dilakukan dengan berpijak pada pendekatan prosedur sistematis yang memanfaatkan kausalitas, konsekuensi, coding selektif, dan sebagainya dari fenomena yang diteliti atau prosedur konstruktivis yang memanfaatkan pengumpulan data dengan cara memoingterhadap pandangan, keyakinan, nilai, atau idelogi daripara partisipan.

34 Studi kasus merupakan salah satu jenis pendekatan kualitatif yang menelaah sebuah "kasus" tertentu dalam konteks atau settingkehidupan nyata kontemporer. Peneliti studi kasus dapat memilih tipe penelitiannya berdasarkan tujuan, yakni studi kasus instrumental tunggal yang berfokus pada satu isu atau persoalan tertentu, studi kasus kolektif yang memanfaatkan beragam kasus untuk mengilustrasikan suatu persoalan penting dari berbagai perspektif, studi kasus intrinsik yang fokusnya adalah pada kasus itu sendiri, karena dianggap unik atau tidak biasa.

35 PERBEDAAN DESAIN KUALITATIF DAN KUANTITATIF KUANTITATIFKUALITATIF Spesifik, jelas, rinci Ditentukan secara mantap sejak awal Menjadi pegangan langkah demi langkah Umum Fleksibel Berkembang dan muncul dalam proses penelitian

36 PERBEDAAN PENDEKATAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF AKSIOMA DASAR KUANTITATIFKUALITATIF 1. Bersifat Realitas Tunggal, konkrit, teramati, dan dapat difragmentasi. (lebih spesifik) Ganda (majemuk), hasil konstruksi dalam pandangan holistik 2. Hubungan Peneliti dengan yang diteliti Independen, dualistik bahkan mekanistik Proses interaktif, tidak terpisahkan bahkan partisipasif 3. Kemungkinan Generalisasi Cenderung membuat generalisasi Transferability 4. Hubungan Variabel Sebab AkibatTimbal balik/Interaktif 5. Peranan Nilai Bebas nilai, obyektif dan harus seperti apa adanya Terikat nilai, termasuk si peneliti yang subyektif

37 PERBEDAAN TUJUAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF KUANTITATIFKUALITATIF Menunjukkan hubungan variabel Menguji teori Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediksi Menguji teori Menstabilkan fakta Deskriptif statistik Menunjukkan hubungan antar variabel Memprediksi Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif Mengembangkan konsep Memberikan realitas ganda Teori dasar (grounded theory) Mengembangkan pemahaman

38 PERBEDAAN SIFAT PROSES KUALITATIF DAN KUANTITATIF KUANTITATIFKUALITATIF Menekankan hipotesis jadi yang dirumuskan sebelumnya Menekankan definisi operasional yang dirumuskan sebelumnya Data diubah menjadi skor numerik Menekankan pengukuran dan penyempurnaan keajegan skor yang diperoleh dari instrumen Pengukuran validitas melalui rangkaian perhitungan statistik Menekankan teknik acak untuk mendapatkan sampel representatif. Menekankan prosedur penelitian yang baku Menekankan desain untuk pengontrolan variabel ekstranus Menekankan desain pengontrolan khusus untuk menjaga bias dalam prosedur penelitian Menekankan rangkuman statistik dalam hasil penelitian Menekankan penguraian fenomena kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil Menekankan manipulasi aspek, situasi, kondisi, dalam mengkaji fenomena yang kompleks. Menekankan hipotesis yang berkembang dalam pelaksanaan penelitian Menekankan definisi dalam konteks atau perkembangan penelitian Menekankan deskripsi naratif Menekankan pada asumsi bahwa keajegan inferensi cukup kuat Pengukuran validitas melalui cek silang dari sumber informasi Menekankan informasi ekspert untuk mendapatkan sampel purposif Menekankan prosedur penelitian deskriptif naratif Menekankan analisis logis untuk pengotrolan variabel ekstranus Menekankan kejujuran peneliti dalam pengontrolan prosedur bias Menekankan rangkuman naratif dalam hasil penelitian Menekankan deskripsi holistik dari fenomena-fenomena yang kompleks Menekankan sifat alamiah dari fenomena-fenomena yang terjadi.

39 DATANYA BAGAIMANA CARA MENGAMBILNYA KUALITATIFKUANTITATIF DeskriptifKuantitatif Dokumen pribadiKode kuantitatif Catatan lapanganBilangan, ukuran FotoVariabel operasional Kata-kata pelaku sendiriStatistik Dokumen resmi dan artefak KUALITATIFKUANTITATIF ObservasiEksperimen Observasi partisipasiObservasi terstruktur Tinjauan atas berbagai dokumenEksperimen semu Wawancara terbuka/berkembangWawancara terstruktur Penjelasan sumber pertamaSurvei

40 BAGAIMANA ANALISIS DATANYA KUALITATIFKUANTITATIF BerkelanjutanDeduktif Model, tema, konsepDikerjakan selesai pengumpulan data InduktifStatistik Induksi analitis Metode komparatif

41 BAGAIMANA MENGUMUMKAN HASIL PENELITIAN (MENGKOMUNIKASIKAN)? KUALITATIFKUANTITATIF Menampilkan visual yang mungkin termasuk angka,diagram, tabel perbandingan, dan tabel demografis. Melaporkan temuan dalam diskusi narasi yang terdiri dari berbagai bentuk, seperti kronologi, pertanyaan, atau komentar tentang perubahan bahwa pengalaman peserta. Menafsirkan temuan dari pelaporan dan mewakili temuan, peneliti kualitatif membuat inter-penafsiran mengenai arti dari penelitian. Penafsiran ini terdiri dari memajukan personal dilihat dengan membuat perbandingan antara temuan dan literatur, serta menyarankan keterbatasan dan penelitian di masa depan. Perluas hasil analisis dengan mengajukan pertanyaan berkenaan dengan hubungan, perbedaan antara hasil analisis, penyebab, implikasi dari hasil analisis sebelumnya. Hubungkan temuan dengan pengelaman pribadi. Beri pandangan kritis dari hasil analisis yang dilakukan. Hubungkan hasil-hasil analisis dengan teori-teori pada bab sebelumnya. Hubungkan atau tinjaulah dari teori yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi.

42 DAFTAR PUSTAKA Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. https://www.academia.edu/28756279/Rancangan_Penelitian_Kualitatif "Penelitian Kualitatif dan Desain Riset, memilih diantara lima pendekatan" oleh John W. Creswell pustaka pelajar edisi 3. Danim, S. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia. Faisal, S. 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan.Surabaya: Usaha Nasional Sugiyono, Dr. 2010. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta Sukardi, 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

43 TERIMA KASIH


Download ppt "KUALITATIF DAN KUANTITATIF HANIFAH MUTHIAH. METODE PENELITIAN KUANTITATIF Menurut Sugiyono (14:2015), merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google