Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehErlin Budiono Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
Representasi Data Digital Audio dan Suara
2
Difinisi Suara Suara adalah sesuatu yang dihasilkan oleh getaran yang berasal dari benda yang mengalami getaran sehingga menghasilkan gelombang yang berada diudara.
3
Gelombang Sinusoidal
4
Audio dan Suara Bentuk gelombang yang berulang-ulang pada waktu tertentu disebut suatu periode, sehingga terdengar merdu seperti seekor burung bernyanyi. Suatu bentuk gelombang yang tidak menghasilkan suara yang priodik sama seperti sebuah noise (ganguan) contohnya seperti suara gaduh.
5
Jenis-jenis Frekuensi
Suara yang dapat ditangkap/didengar oleh manusia mempunyai lebar frekuensi dari 20 Hz sampai dengan 20 KHz, jenis-jenis frekuensi yang ada sekarang ini adalah sebagai berikut : Infra-sound Hz Ultra-sound20KHz - 1GHz Hyper-sound1GHz - 10THz
6
Tabel 2.1. perbandingan kualitas suara dengan data rate
Sample Rate (Khz) Bits per Sample Mono/ Stereo Data rate (tanpa kompresi) Lebar frekuensi Telepon 3400 Hz 8 Mono 8 Kbyte/sec KHz AM Radio 11,025 11,0 Kbytes/sec FM Radio 22,050 16 88,2 Kbytes/sec CD 44,1 176,4 Kbytes/sec Khz DAT 48 192,0 Kbytes/sec
7
Penyajian (Pengkodingan) Audio Digital
Gelombang audio bersifat kontinyu yang diubah kedalam bentuk sinyal elektrik yang berkelenjutan seperti pada mikrofon. Pada proses Komputerisasi dan komunikasi sinyal audio, sinyal elektik yang berkelanjutan harus di ubah kedalam bentuk sinyal digital (analog to digital converter/ ADC). 3 langkah dalam proses ADC adalah: pengambilan sampling kuantisasi pengkodean
8
Penyajian (Pengkodingan) Audio Digital
Pengambilan Sampling Proses perubahan waktu yang berjalan diubah kedalam bentuk diskrit yang disebut dengan sampling. Frekuensi dari waktu biasanya disebut dengan sampling rate atau frekuensi sampling. Nilai sample yang ada dibuat agar nilai sample tetap walau waktu interval yang berbeda. Pengambilan sample cicuit untuk pelaksaan hal tersebut disebut dengan “a sampling and hold circuit ”. Beberapa sample ini masilah dalam bentuk amlitudo yang analog
9
Penyajian (Pengkodingan) Audio Digital
Kuantisasi Proses perubahan bentuk sample yang berkelanjutan kedalam bentuk diskrit yang disebut dengan kuantisasi. Dalam proses ini kita melakuakan pembagian pada range sinyal kedalam bentuk interval angka yang disepakati. Beberapa interval mempunyai ukuran yang sama kedalam bentuk angka. interval ini mempunyai range angka biner dari 0 s/d 7. masing-masing sample untuk satu interval sample yang di repersentasikan ke dalam bentuk interval angka. Dalam proses ini masing-masing sample memiliki batasan nilai . contohnya untuk nilai hanya menggunakan angka interger antara 0 s/d 7.
10
Penyajian (Pengkodingan) Audio Digital
Pengkodean (coding) Dalam proses merepresentasikan isi digital kuantisasi disebut dengan coding. Perubahan tingkatan tersebut dirubah kedalam bentuk format biner 3 digit, dimana masing-masing tingkatan binernya adalah 001, 010, 011, 100, 101, 110, dan 111.
11
Penyajian (Pengkodingan) Audio Digital (ADC)
Waktu Amplitudo (a) (b) (c) 1 2 3 4 5 6 7 (d) 001 011 100 010 101 110 111
12
Penyajian (Pengkodingan) Audio Digital (DAC)
(b) 1 2 3 4 5 6 7 001 011 100 010 101 110 111 Waktu Amplitudo (c)
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.