Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSusanto Johan Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
Bahan Dasar ETIKA ADMINISTRASI NEGARA SMT. 6
Etika & Moralitas Bahan Dasar ETIKA ADMINISTRASI NEGARA SMT. 6
2
ETIKA ADMINISTRASI NEGARA
MERUPAKAN WUJUD KONTROL TERHADAP ADMINISTRASI NEGARA DaLaM MELAKSANAKAN TUGAS POKOK, FUNGSI, & KEWENANGAN ETIKA ADM NEGARA, DISAMPING SBG PEDOMAN, ACUAN, REFERENSI ADM NEGARA DPT PULA DIGUNAKAN Sebagai STANDAR UNTUK MENENTUKAN SIKAP, PERILAKU, & KEBIJAKAN
3
PEMIKIRAN ETIKA FILOSOFIS SEJARAH KATEGORIKAL
4
1. PEMIKIRAN FILOSOFIS ETIKA
ETIKA DI BAHAS SBG BAGIAN INTEGRAL FILSAFAT, DISAMPING METAFISIKA, EPISTEMOLOGIS, & ESTETIKA.
5
2. PEMIKIRAN SEJARAH ETIKA
ETIKA DIPELAJARI SBG ETIKA DI MASYARAKAT TERTENTU, PADA MASA TERTENTU , MISAL GREEK & GRAECO-ROMANS ETHICS, MEDIAEVAL ETHICS
6
3. PEMIKIRAN KATEGORIKAL ETIKA
ETIKA DIBAHAS SEBAGAI ETIKA PROFESI, ETIKA JABATAN, & ETIKA KERJA (MISAL ETIKA PEMERINTAHAN)
7
ETIKA ADMINISTRASI SEPERANGKAT NILAI YG MENJADI PEDOMAN, ACUAN ATAU PENUNTUN, BAGI TINDAKAN MANUSIA DALAM ORGANISASI
8
Etika & Moralitas / 2011 / AN / bahan 1
SEPERANGKAT NILAI-NILAI DAN NORMA-NORMA MORAL YG MJD PEGANGAN DARI SESEORANG ATAU SUATU KELOMPOK DLM MENGATUR TINGKAH LAKU (BERTENS, 1977) PRINSIP-PRINSIP MORAL YG DISEPAKATI BERSAMA OLEH SUATU KESATUAN MASYARAKAT, YG MENUNTUN PERILAKU INDIVIDU DLM BERHUBUNGAN DENGAN INDIVIDU LAIN DI MASYARAKAT (DARWIN, 1999)
9
Utilitarianisme & Idealisme
Utilitarianisme adalah sebuah teori yang diusulkan oleh David Hume untuk menjawab moralitas yang saat itu mulai diterpa badai keraguan yang besar, tetapi pada saat yang sama masih tetap sangat terpaku pada aturan2 ketat moralitas yang tidak mencerminkan perubahan2 radikal di zamannya
10
Utilitarianisme secara utuh dirumuskan oleh Jeremy Bentham dan dikembangkan secara lebih luas oleh James Mill dan John Stuart Mill Prinsip moral tertinggi yang disebutnya dengan ‘Asas Kegunaan atau Manfaat’ (the principle of utility).
11
Maksud Asas Manfaat atau Kegunaan, (menurut Bentham), asas yang menyuruh setiap orang untuk melakukan apa yang menghasilkan kebahagiaan atau kenikmatan terbesar yang diinginkan oleh semua orang untuk sebanyak mungkin orang atau untuk masyarakat seluruhnya. Oleh karena itu, menurut pandangan utilitarian, tujuan akhir manusia juga merupakan ukuran moralitas.
12
Singkatnya, Utilitarianisme Klasik yang diusung oleh Jeremy Bentham, James Mill dan, anaknya, John Stuart Mill, dapat diringkas dalam tiga proposisi berikut:
13
Utilitarianisme Klasik :
Pertama, semua tindakan mesti dinilai benar/baik atau salah/jelek semata-mata berdasarkan konsekuensi2 atau akibat2nya. Kedua, dalam menilai konsekuensi2 atau akibat2 itu, satu-satunya hal yang penting adalah jumlah kebahagiaan atau penderitaan yang dihasilkannya. Jadi, tindakan2 yang benar adalah yang menghasilkan surplus kebahagiaan terbesar ketimbang penderitaan. Ketiga, dalam mengkalkulasi kebahagiaan atau penderitaan yang dihasilkan, tidak boleh kebahagiaan seseorang dianggap lebih penting daripada kebahagiaan orang lain.
14
Idealisme Filsafat adalah pandangan tentang dunia dan alam yang dinyatakan secara teori. Filsafat adalah suatu ilmu atau metode berfikir untuk memecahkan gejala-gejala alam dan masyarakat. Namun filsafat bukanlah suatu dogma atau suatu kepercayaan yang membuta. Filsafat mempersoalkan soal-soal: etika/moral, estetika/seni, sosial dan politik, epistemology/tentang asal pengetahuan, ontology/tentang manusia, dll.
15
Untuk belajar berfilsafat orang harus mempelajari filsafat.
Cara belajar filsafat adalah menangkap pengertiannya secara ilmu, lalu memadukan ajaran dan pengertiannya dalam praktek. Kemudian pengalaman dari praktek diambil dan disimpulkan kembali secara ilmu.
16
Filsafat idealisme Idealisme ialah filsafat yang menganggap atau memandang ide itu primer dan materi adalah sekundernya, dengan kata lain menganggap materi berasal dari ide atau diciptakan oleh ide.
17
Aliran-aliran dalam filsafat Idealisme
1. Idealisme Obyektif Idealisme obyektif adalah suatu aliran filsafat yang pandangannya idealis, dan idealismenya itu bertitik tolak dari ide universil (Absolute Idea- Hegel / LOGOS-nya Plato) ide diluar ide manusia. Menurut idealisme obyektif segala sesuatu baik dalam alam atau masyarakat adalah hasil dari ciptaan ide universil.
18
2. Idealisme Subyektif Idealisme subyektif adalah filsafat yang berpandangan idealis dan bertitik tolak pada ide manusia atau ide sendiri. Alam dan masyarakat ini tercipta dari ide manusia. Segala sesuatu yang timbul dan terjadi di alam atau di masyarakat adalah hasil atau karena ciptaan ide manusia atau idenya sendiri, atau dengan kata lain alam dan masyarakat hanyalah sebuah ide/fikiran dari dirinya sendiri atau ide manusia.
20
…terimakasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.