Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

metodhe teknik operasi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "metodhe teknik operasi"— Transcript presentasi:

1 metodhe teknik operasi
PAMA metodhe teknik operasi

2 Jenis kerusakan jalan PAMA
Parameter yang dinilai untuk menetapkan kondisi Jalan Tambang : Ketidaksempurnaan Bentuk Potongan Melintang jalan tambang Ketidaksempurnaan Drainase jalan tambang Permukaan Jalan yang Bergelombang (corrugated) Lubang di jalan tambang Lendutan (rutting) di jalan tambang Kondisi Permukaan Base Coarse yang Lepas (loose aggregate)

3 PAMA 1. Ketidaksempurnaan Bentuk Potongan Melintang Jalan Tambang
Potongan melintang tipikal Jalan Tambang

4 PAMA Medium Severity High Severity

5 PAMA High Severity Low Severity
3. Permukaan Jalan yang Bergelombang (corrugated) High Severity Low Severity

6 PAMA Medium Severity High Severity
2. Ketidaksempurnaan Drainase Jalan Tambang Medium Severity High Severity

7 PAMA 4. Lubang di Jalan Tambang

8 PAMA Medium Severity High Severity Low Severity
5. Lendutan di Jalan Tambang (rutting) Medium Severity High Severity Low Severity

9 PAMA 6. Kondisi Permukaan Base Coarse yang Lepas (loose aggregate)
Mekanisme lepasnya butiran aggregate oleh beban kendaraan

10 PAMA

11 PAMA PEMELIHARAAN JALAN
Metode pemeliharaan jalan yang umum dipakai adalah grading, compacting dan dewatering. Permukaan jalan akan mengalami keausan akibat erosi (hujan) dan debu (panas atau di grading) sehingga material perkerasan akan berkurang jumlahnya dan secara periodik harus di tambah.

12 PAMA ROAD MAINTENANCE GOAL’S Terbentuk jalan yang sesuai standard sehingga semua alat hauling dapat melintasinya dengan kecepatan optimum dan cepat disiapkan untuk operasi setelah hujan selesai S > 1 %

13 TEKNIK SLIPPERY YANG EFEKTIF
PAMA TEKNIK SLIPPERY YANG EFEKTIF > Jalan – jalan dengan trafik tinggi seharusnya memperoleh prioritas utama dalam penanganan. > Apabila area pembuangan lebih dari satu prioritaskan pada disposal yang terdekat. >Prioritaskan area front terdekat dan PC terbesar. rdekat. >Apabila grader lebih dari 1 gunakan sistem tandem. > Penanganan slippery yang tepat dapat mengurangi lamanya slippery time.

14 PAMA PADA SAAT TURUN HUJAN Area disposal 1
Dozer Menyelesaikan sisa dumpingan yang belum habis sambil mengarahkan air ke arah kemiringan Setelah selesai dozer mengarah ke simpang empat , apabila ada genangan air/ chanel air yang buntu bisa di alirkan. Setelah aman dozer stanby di deket simpang . Grader stanby di simpang 4 operator stanby di unitnya nunggu info. Dozer yang di front mengamankan area front , front area adalah area radius 100 M dari loading point. Setelah front area aman, dozer segera travel menuju jalan utama, apabila ada genangan air/ chanel air yang buntu bisa dialirkan. Setelah aman dozer stanby di deket simpang aspal. 2 3 4 6 Area front 5

15 PAMA PADA SAAT HUJAN SUDAH REDA Area disposal
1. Setelah jalum Kosongan aman penyekrapan bisa dilanjutkan ke jalur muatan. Apabila grader lebih dari 1 maka bisa dilakukan tandem. 15 menit sebelum selesai infokan ke GL. 3. GL menginformasikan ke opt DT untuk bersiap - siap. 1 2 4. GL mengecek kondisi jalan untuk memastikan, apabila kondisi jalan sudah benar – benar aman maka DT bisa langsung di turunkan. Area front

16 PAMA PADA SAAT HUJAN SUDAH REDA Area disposal
Dozer di disposal melaksanakan penyekrapan pas ditengah jalan menuju disposal. Dimana hasil penyekrapan tidak boleh di buang ke tanggul. 2. Grader melaksanakan penyekrapan dari simpang empat menuju disposal. Dengan memposisikan ban sebelah kiri dilewatkan pada jalan yang sudah di scrap oleh dozer. Apabila grader lebih dari 1 maka bisa dilakukan tandem. 1 2 Simpang aspal KM 17 4 3. Dozer di front melaksanakan penyekrapan pas ditengah jalan menuju front. Dimana hasil penyekrapan tidak boleh di buang ke tanggul. 3 4. Grader melaksanakan penyekrapan dari simpang empat menuju ke front. Dengan memposisikan ban sebelah kanan dilewatkan pada jalan yang sudah di scrap oleh dozer. Apabila grader lebih dari 1 maka bisa dilakukan tandem. Area front

17 Scrap di disposal yang efektif pada saat slippery
PAMA Scrap di disposal yang efektif pada saat slippery Area disposal Area dumping Jalan tambang Supaya lebih efisien grader cukup sampai mulut disposal saja, area disposal Merupakan tanggung jawab dozer di disposal.

18 front yang efektif pada saat slippery
PAMA front yang efektif pada saat slippery Area front Jalan tambang 100 meter

19 PAMA SOP GRADING Panjang jalan < 200 m ( kondisi berat ), >200 m (kondisi ringan) Kecepatan unit pada lever ( disesuikan kondisi pekerjaan) Sudut blade 60 derajat (kondisi ringan), 45 derajat ( kondisi berat sudut cutting < 90 derajat ( kondisi keras, mixing ), = 90 ( kondisi normal, menghampar), >90 ( kondisi material lunak ) arah pembuangan material untuk Crown material ke tengah arah pembuangan material untuk single crown material ke arah yang diinginkan Overlap grade sepanjang 0.3 M dari panjang blade Arah grading searah lalu lintas.

20 PAMA SOP SCRAPING SOP RIPING Panjang jalan > 200 m maksimal 500 m.
kecepatan unit pada lever > 3 ( disesuikan kondisi pekerjaan ). sudut blade 60 derajat (kondisi ringan), 45 derajat ( kondisi berat). sudut cutting < 90 derajat ( kondisi keras, mixing ), = 90 ( kondisi normal, menghampar), >90 ( kondisi material lunak ). Arah pembuangan material ke pinggir jalan. Overlap grade sepanjang 0.3 M SOP RIPING Panjang jalan MAX 50 M Lebar area yang diripping maksimal 2 unit/ Setengah dari lebar jalan kemudian diratakan. Kecepatan unit pada lever 1. Kedalaman disesuaikan dengan material ( kondisi kerusakan ). Arah ripping ke posisi menurun atau jalan datar.

21 Deviasi yang sering terjadi di lapangan
PAMA Deviasi yang sering terjadi di lapangan Scarping dan Grading Sudut blade pada saat memotong material ringan terlalu kecil. Pada saat grading dan scraping terlalu panjang. Overlap grade pada saat grading terlalu panjang. Sudut cutting terlalu kecil. Riping Pada saat riping terlalu panjang. Meriping terlalu lebar. Sehabis riping tidak langsung di selesaikan. Meriping jalan saat menanjak.

22 PAMA Prosedur Perawatan Jalan
Tahap Ke 1 : Pemasangan Rambu-rambu Keselamatan Petugas sedang memasang rambu-rambu lalu lintas. Jarak antara rambu satu dengan yang lainnya ± 400 m. Petugas/Trafficman (pengatur lalu lintas) harus menggunakan APD yang lengkap khususnya ‘Reflective Vest’. TUJUAN Agar pengguna jalan mengurangi kecepatan mengingat jalan sedang dalam perawatan. Penempatan rambu-rambu tidak terlalu jauh maka pengguna jalan tidak antri terlalu panjang. Pengguna jalan dari jauh sudah melihat petugas/Trafficman sehingga dari kejauhan bisa mengantisipasi kecepatan.

23 PAMA Tahap Ke 2 : Penyiraman Jalan Dengan WaterTruck secara Benar. Water Truck melakukan penyiraman jalan yang akan diperbaiki dengan kecepatan 20 km/jam dengan panjang jalan yang disiram ± 700 meter dan usahakan kriteria penyiramannya sampai lembab. Setelah penyiraman selesai Water Truck standby diluar lokasi yang akan di maintenance. TUJUAN Jalan yang sudah terlanjur berdebu tersebut, terserap air hingga ke dalam tertentu dan pada saat proses pemadatan dengan Compactor material tersebut saling mengikat satu sama lain. Mengapa panjang penyiraman harus 700 m dan lembab ? Agar pada saat pemakai jalan mendekati lokasi yang dimaintenance, crew maintenance terhindar dari debu yang dihasilkan kendaraan yang lewat. Setelah selesai di grader material masih basah sehingga menghambat timbulnya debu.

24 PAMA MENGAPA Tahap Ke 3 : Pelaksanaan Grading. TUJUANNYA
Motor Grader sedang melakukan Grading dari sisi pinggir jalan ke arah badan jalan, menggunakan speed 1 ~ 2 dengan sudut blade antara 45° dan sudut cutting edge-nya kira-kira 56.5° ~ 86.5°. TUJUANNYA Agar hasil grading dapat menimbun lubang-lubang kecil,sehingga dapat langsung dicompac agar material saling mengikat satu sama lain. MENGAPA Karena apabila tidak segera dicompac air akan mengering, sehingga material tidak saling mengikat satu sama lain

25 PAMA Compactor melakukan pemadatan mengikuti kegiatan Motor Grader,
Tahap Ke 4 : Pemadatan Dengan Peralatan Compactor Compactor melakukan pemadatan mengikuti kegiatan Motor Grader, pemadatan hanya dilakukan 1 pass dengan menggunakan Vibrator dgn kecepatan …. Km/jam. Tujuannya Agar hasil pemadatan Homogen. Material yang menimbun lubang-lubang yang bergelombang saling mengikat dengan material asli. Mengapa harus 1 pass dan ditentukan kecepatannya ? Karena apabila dilakukan lebih 1 pass dan kecepatan tidak sesuai akan terjadi : hasil compact/pemadatan kurang homogen. Material yang menimbun lubang-lubang bergelombang tadi akan hancur jadi debu. Akan mempercepat proses keausan compactor khususnya di Rubber Mounting.

26 PAMA Teknik Spreading Mengapa Harus Melakukan Spreading Tahap Ke 5
Motor Grader melaksanakan spreading hingga ke pinggir jalan berikutnya. Setelah sampai dipinggir jalan Motor Grader berputar arah untuk mengembalikan material dari arah pinggir ke tengah. Yang perlu diingat : Compactor tetap mengikuti Motor Grader dibelakangnya. Mengapa Harus Melakukan Spreading Bila lebih 1 pass dan kecepatan tidak sesuai akan terjadi : hasil compact/pemadatan kurang homogen. Material yang menimbun lubang-lubang bergelombang tadi akan hancur jadi debu. Akan mempercepat proses keausan compactor khususnya di Rubber Mounting.

27 PAMA Teknik Meninggikan Permukaan Jalan Yang Turun/Erosi (Rise Up)
Tahap Ke 1 : Pemasangan Rambu-rambu Keselamatan Yang Benar Petugas sedang memasang rambu-rambu lalu lintas dengan jarak dari rambu satu dengan rambu yang lain ± 100 meter. Tujuannya dipasang rambu-rambu keselamatan. Agar pemakai jalan mengetahui kalau jalan tersebut sedang dalam perbaikan sehingga dengan senang hati mengurangi kecepatan sesuai yang tertera di rambu-rambu tersebut. Akibat kalau tidak ada rambu-rambu pada saat ada team perbaikan jalan adalah sbb : Pemakai jalan tidak mengetahui kalau ada perbaikan jalan, sehingga mengurangi kecepatan sangat mendadak. Debu beterbangan akan mengganggu konsentrasi kerja team. Sangat besar kemungkinan timbul kecelakaan/incident.

28 PAMA Tujuannya Yang perlu diperhatikan Tahap Ke 2
Posisi Dump Truck Membuang Clay Yang Benar Dump truck sedang membuang material (clay) dipinggir jalan. Posisi dump truck melintang dengan jalan. Selalu mengikuti kode-kode dari Sparter. Usahakan jarak pembuangan satu dengan yang lain sedikit mungkin. Tujuannya Dump truck tidak khawatir terguling. Jarak pembuangan clay tertata rapi. Yang perlu diperhatikan Pekerjaan ini pada umumnya dipakai untuk pemberian safety berm. Khusus material yang berpasir teknik rise up harus dimulai dipinggir jalan dengan menggunakan material clay (yang tidak mudah erosi) agar material yang berpasir yang untuk meninggikan jalan tidak terkena erosi.

29 PAMA Teknik Surface (Menambah permukaan jalan
dengan lapisan atasnya kurang dari 20 cm) Tujuannya : Agar kondisi badan jalan tetap stabil. Tahap ke Pemasangan Rambu-rambu Keselamatan. Petugas sedang memasang rambu-rambu tanda lalu lintas dengan jarak pemasangan rambu satu dengan yang lainnya ± 300 meter. Water truck sedang melaksanakan penyiraman dengan kecepatan 20 km/jam dan panjang penyiraman ± 500 meter. Tentukan dahulu jalan yang akan di surface. Bagaimana kriteria jalan yang akan di surface. Bila ditemukan material yang akan di ripping ternyata ketebalan scopenya kurang dari 20 cm. Untuk lebih jelasnya mintalah informasi dari (Fm, Ss) atau customer. Panjang yg akan di surface max 300 m & lebar 50% dari badan jalan.

30 PAMA Ripping Untuk Surface Yang Benar Tahap Ke 3
Topik : Ripping dilokasi yang akan disurface. Tujuan : Mendapatkan hasil ripping dengan kedalaman ± 10 cm agar pada saat proses surface, material baru dengan material lama saling mengikat atau homogen. Ripping Untuk Surface Yang Benar Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat melaksanakan pekerjaan Ripping. Dengan posisi kontak point repair disesuaikan dengan kekerasan tanah, maka : Bagaimana cara meripping yang benar. Pada saat penetrasi awal lakukan ripping dengan kedalaman ± 10 cm. Gunakan speed 1, sesuaikan rpm. Usahakan alat selalu lurus. Ripping dilakukan separuh dari badan jalan karena yang sebagian badan yang lain digunakan untuk aktivitas produksi.

31 PAMA Dump Truck Membuang Material Dilokasi Yang Sudah Di Ripping
Tahap Ke 4 Dump Truck Membuang Material Dilokasi Yang Sudah Di Ripping Setelah Motor Grader selesai meripping Dump Truck mundur mengikuti perintah Trafficman. Material di Dumping di atas areal yang sudah di ripping. Usahakan ditengah-tengah hasil rippingan. Jarak setiap pembuangan material antara 3 ~ 4 meter. Ikuti petunjuk di Teknik Dumping yg benar di buku Operation Manual. Tujuannya adalah : Hasil pembuangan tepat dengan lokasi yang ditentukan. Supaya material tercampur dengan material yang lama. Proses surface supaya homogen. Dump truck akan selalu prima dan khususnya komponen gear pump akan tahan lama.

32 PAMA Menghampar Material Hasil Buangan Dump Truck Yang Benar
Tahap Ke 5 Menghampar Material Hasil Buangan Dump Truck Yang Benar Hasil buangan Dump Truck disebar/dihampar dengan ketebala kira- kira 10 cm dengan Motor Grader, Posisi Blade diatur sedemikian rupa atau serongkan sedikit kira-kira membentuk sudut 45° dan cutting edge 56.6° ~ 86.5°. Penghamparan dimulai dari pinggir tumpukan dengan cara disisir 2 ~ 3 kali dorong atau tergantung dari besar/kecilnya tumpukan. Selalu gunakan speed 1 dan sesuaikan Rpm. Tujuannya adalah : Hasil Surface sama rata dengan jalan yang masih bagus dan labil. Material tidak banyak terbuang ke samping. Mudah pengambilan material dan unit tidak overload. Pekerjaan cepat sekali.

33 PAMA Compacting/Pemadatan Hasil Penghamparan Motor Grader yang Benar
Tahap Ke 6 Compacting/Pemadatan Hasil Penghamparan Motor Grader yang Benar Diperkecil tingkat overlapnya. Compactor melakukan pemadatan maximal hanya 3 pass. Kecepatan dijaga rata-rata 10 km/jam (lihat speedometer) bila dilengkapi. Vibrator harus diposisikan On ( diaktifkan ). Yang Harus di Ingat ! Pada saat mengoperasikan Compactor harus diposisikan gas besar (hang idle). Jangan mengaktifkan Vibrator bila drum sedang tidak jalan. Sebelum Handle Control Lever posisi Neutral, Vibrator harus sudah di Off-kan dahulu.

34 PAMA Teknik Patching (Menambal Jalan Berlubang ) Tahap Ke 1
Pemasangan Rambu-rambu Keselamatan. Sebelum Petugas/Sparter memasang Trafficone tentukan dahulu jalan yang akan di patching, Kriteria adalah sbb : Jalan berlubang-lubang besar. Ketika dilewati kendaraan jalannya mengayun besar/bergelombang Jarak patching maximum setiap 50 meter dan 1/2 badan jalan. Petugas sedang memasang rambu-rambu keselamatan. Jarak antara rambu-rambu satu dengan yang lain kira-kira 200 meter. Akibatnya kalau tidak terpasang Rambu-rambu Keselamatan Pemakai jalan tidak mengetahui kalau ada perbaikan (penambalan) jalan. Pemakai jalan tidak sempat mengurangi kecepatannya. Keselamatan team maintenance terancam. Kesehatan team maintenance terganggu.

35 PAMA Menyiram Untuk Areal yang akan di Patching ( Ditambal )
Tahap Ke 2 Water truck menyiram lokasi yang akan di patching sejauh ± 200 m. Kecepatan menyiram ± 200 km/jam. Penyiraman diusahakan sampai lembab dan setelah selesai menyiram water truck standby. Tujuan Penyiraman Supaya team patching terhindar dari debu kendaraan yang lewat. Supaya air yang membasahi menembus kedalaman yang diinginkan. Agar material baru dengan yang lama saling mengikat satu sama lain.

36 PAMA Ripping Untuk Patching Tahap Ke 3
Motor Grader sedang melaksanakan Ripping dengan kedalaman kira- kira 15 sampai 2 kali. Ripping dilakukan hanya setengah kali badan jalan dengan panjang ripping kira-kira 50 meter. Selalu perhatikan hasil kelurusan alat, gunakan speed 1 (satu) dan sesuaikan rpm. Tujuannya Supaya mempermudah pemotongan awal dan tidak mendongkel material Bade Cost/Lapisan Bawah. Agar tidak mengganggu aktivitas pemakai jalan. Agar tidak patah dan alat tidak overload. Apa Akibatnya Kalau proses ripping hanya satu kali, akan kesulitan memotong dan memaksa unit. Ripping melebihi 50 meter kurang produktif dan akan mengganggu aktifitas pemakai jalan.

37 PAMA Pemotongan Hasil Ripping Tahap Ke 4
Bekas Ripping dipotong sedalam ± 15 cm. Pemotongan dimulai dari tengah badan jalan dan diarahkan ke pinggir jalan. Hasil pemotongan di stock dipinggir sepanjang badan jalan. Apabila masih ada material lama yang bagus disimpan dulu untuk dicampur dengan material yang baru, sedang material yang tidak bagus langsung dibuang. Areal patching di compact hingga padat sebelum scaria ditebar. Tujuannya Agar tidak sampai memotong material dasar atau bases. Agar mempermudah memisahkan antara material yang masih bagus dan yang harus sudah dibuang. Agar material lapisan bawah yang sudah terlanjur di ripper kembali ditutup rongga-rongganya dan dump truck yang lewat membawa scaria tidak slip

38 PAMA Tujuannya Dumping Material Scorea Diareal
Patching Yang Sudah di Compact Secara Benar Tahap Ke 5 Dump Truck membuang scorea diareal yang telah di padatkan. Jarak setiap tumpukan material kira-kira 3 meter. Scorea/material dibuang pas ditengah-tengah lokasi yang sudah dicompact. Tujuannya Agar mempermudah Motor Grader menghampar. Hasil paving scorea merata.

39 PAMA Tujuannya Motor Grader Menghampar Buangan
Dump Truck Diareal Patching Tahap Ke 6 Motor Grader menghampar scorea atau material buangan Dump Truck setiap layar ketebalannya kira-kira 10 cm. Proses pembuangan dilakukan mulai dari pinggir tumpukan dgn cara disisir kali dorongan. Usahakan material/ scorea yang lama tapi masih bagus dicampur dengan yang baru. Gunakan speed 1 dan sesuaikan rpm. Tujuannya Agar saling mengikat satu sama lain. Agar Motor Grader tidak overload dan tirenya tidak slip. Pemakaian material tidak boros.

40 PAMA Teknik Pemadatan Material Hasil
Penghamparan Motor Grader Yang Benar Tahap Ke 7 Tujuan Compaction : Meningkatkan daya dukung tanah (bearing capacity). Menghindarkan pergeseran yang dapat menyebabkan keretakan. Mengurangi daya serap air. Menaikan daya tahan tanah terhadap perubahan cuaca. Compactor melakukan kegiatan pemadatan sampai 3 pass. Kecepatan maximum rata-rata 8 km/jam. Vibrator harus posisi On (aktif). Rpm posisi maximum. Switch amplitude diposisikan ke low speed --> Small Vibration spacing atau posisi kura-kura (bila dilengkapi). Yang Perlu Diingat Vibrator switch boleh diposisikan ke On (aktif) apabila : Putaran engine maximum atau full speed. Drum posisi sudah bergerak. Mengapa Gerakan pada vibrator akan konstant. Hasil pemadatan akan rata. Tidak terjadi tekanan balik terhadap bearing capacity.

41 PAMA Teknik Memperbaiki Bentuk Permukaan Jalan (Resheeting) Tahap Ke 1
Tujuannya : Agar bentuk jalan kembali berbentuk seperti semula atau sesuai profil yang sudah direncanakan. Kriteria : Jalan yang perlu diresheeting adalah sbb : Pada prinsipnya Teknik pekerjaan hampir sama dengan perawatan jalan pada umumnya. Hanya tidak diikuti penyiraman.

42 PAMA Prosedure Pemasangan Rambu-rambu Keselamatan Kerja Yang Benar
Tahap Ke 2 Petugas sedang memasang rambu-rambu lalu lintas sepanjang 200 meter menggunakan pembatas trafficone. Ujung batas satu dengan batas yang lain terpasang rambu kecepatan maximum 20 km/jam. Aktivitas pengguna jalan, diijinkan lewat hanya satu sisi. Tujuannya Agar pemakai jalan tidak melintasi lokasi yang sedang di perbaiki/resheeting. Agar trafficone tidak ditabrak oleh pengguna jalan. Agar tidak terjadi kecelakaan akibat penyempitan jalan.

43 PAMA Ripping Diareal Resheeting Yang Benar Tahap Ke 3
Motor Grader melakukan Ripping dengan kedalaman kira-kira 15 cm. Pelaksanaan ripping setiap setengah badan jalan. Teknis pelaksanaan pekerjaannya maximum 200 meter. Kedalaman yang diperbaiki tergantung kondisi permukaan jalan. Tujuannya Agar material lapisan bawah yang sudah stabil dan padat tidak ikut terkoyak atau ikut ke ripper. Agar sebagian badan jalan lagi masih bisa dimanfaatkan untuk aktivitas pengguna jalan. Agar mudah pengontrolan dan aktivitas pengguna jalan tidak terlalu jauh untuk melewati satu lajur.

44 PAMA Memotong Hasil Ripping Diareal Resheeting Yang Benar Tahap Ke 4
Hasil ripping dipotong sedalam kira-kira 15 cm. Sudut blade 45° dan sudut cutting edge 56.5° ~ 86.5°. Gunakan speed 1 dan sesuaikan rpm. Hasil pemotongan diarahkan ke pinggir badan jalan dan pemotongannya dimulai dari tengah-tengah badan jalan. Tujuannya Supaya lapisan bawah (base construction) tidak ikut terkupas. Agar material terarah ke pinggir jalan. Untuk mempermudah areal resheeting untuk menghantar scorea tidak slip.

45 PAMA Menghampar Material Scorea Yang Benar Tahap Ke 5 Tujuannya
Motor Grader menghampar material dari buangan dump truck dimulai dari pinggir tumpukan dgn cara menyisir 2 s/d 3 kali dorongan. Menggunakan speed 1 dan rpm disesuaikan. Ketebalan material disesuaikan dengan kondisi jalan yang akan di resheeting atau yang akan dibentuk. Tujuannya Agar beban dorong motor grader tidak overload. Scorea mudah dikendalikan sesuai dengan ketebalan yang diinginkan.

46 PAMA Finishing Dan Pemadatan Diareal Resheeting Yang Benar Tahap Ke 6
Motor Grader melakukan kegiatan finishing dimulai dari batas lebar jalan. Material yang lama diambil dan dicampurkan dengan material baru untuk disebarkan ke tengah. Sudut blade diserongkan kira-kira 45°. Motor Grader diikuti compactor untuk memadatkan hasil finishing dengan vibration dan dilakukan 3 pass. Tujuannya Agar badan jalan kembali normal. Tingkat kepadatan stabil.


Download ppt "metodhe teknik operasi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google