Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP"— Transcript presentasi:

1 daya saing, strategi, produktivitas PERTEMUAN – 4 Mata Kuliah: Manajemen Operasional
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP (Aparatur Sipil Negara, Akademisi, Penulis, Praktisi) Certified ’Auditor Ahli’ ; Certified ’Analis Kepegawaian Ahli’ Certified ’Keuangan Daerah’ ; Certified ’Pengadaan Barang Jasa Pemerintah’

2 MATERI : 1. Definisi Daya Saing. 2. Cara Pemasaran guna Memengaruhi Daya Saing. 3. Faktor yang Mempengaruhi Operasional. 4. Alasan Gagalnya dari Suatu Organisasi. 5. Kunci Sukses Berkompetisi. 6. Definisi Strategi, Misi, Sasaran dan Taktik. 7. Jenis Strategi dari Suatu Organisasi. 8. Kriteria Pertimbangan dalam Merumuskan Strategi yang Sukses. 9. Faktor Pertimbangan Organisasi untuk Berkompetisi. 10. Definisi dan Ruang Lingkup Strategi Operasi. 11. Bidang Keputusan Manajemen Operasi Strategis. 12. Produktivitas. 13. Rasio Perhitungan Produktivitas. 14. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas. 15. Tahapan dalam Meningkatkan Produktivitas

3 1. Definisi Daya Saing Daya Saing (competitivenes) merupakan faktor penting dalam menentukan apakah perusahaan untung, hampir tidak mendapatkan keuntungan atau gagal. Daya Saing adalah seberapa efektif organisasi memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan dibandingkan dengan organisasi lain yang menawarkan barang atau jasa yang sama.

4 2. Cara Pemasaran guna Memengaruhi Daya Saing
Organisasi bisnis berkompetisi melalui beberapa kombinasi fungsi pemasaran dan operasional. Pemasaran memengaruhi daya saing dalam beberapa cara, termasuk: a). Mengidentifikasi keinginan dan/atau kebutuhan konsumen, merupakan input dasar dalam proses pengambilan keputusan organisasi serta terpusat pada daya saing. Yang ideal adalah mencapai kesesuaian utuh antara keinginan dengan kebutuhan mereka serta barang dan/atau jasa organisasi. b). Penentuan harga, merupakan faktor utama dalam keputusan pembelian konsumen. c). Periklanan dan promosi, merupakan cara organisasi dapat menginformasikan kepada calon pelanggan mengenai fitur produk atau jasa mereka serta menarik pembeli.

5 3. Faktor yang Mempengaruhi Operasional
Operasional memiliki pengaruh besar terhadap daya saing melalui: a). Desain produk dan jasa, harus mencerminkan upaya bersama dari banyak bidang perusahaan guna mencapai kesesuaian antara sumber keuangan, kemampuan operasional, kemampuan rantai pasokan, dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. b). Biaya output organisasi adalah variabel penting yang memengaruhi keputusan penentuan harga dan laba. c). Lokasi, merupakan hal penting dalam hal biaya dan kenyamanannya bagi pelanggan. Lokasi dekat input dapat mengakibatkan biaya input yang lebih rendah. Lokasi dekat pasar dapat mengakibatkan biaya transportasi lebih rendah dan waktu pengiriman yang lebih cepat. d). Mutu, yang mengacu pada bahan baku, keahlian, desain, serta jasa. Konsumen menilai mutu dalam hal seberapa baik mereka berpikir bahwa produk atau jasa akan memuaskan tujuan yang diharapkan. Pelanggan biasanya bersedia membayar lebih mahal untuk produk atau jasa apabila mereka merasakan produk atau jasa memiliki mutu lebih tinggi dari produk atau jasa kompetitor.

6 Lanjutan … Faktor yang Mempengaruhi Operasional
e). Respon yang cepat, dapat menjadi keunggulan kompetitif. Salah satu caranya adalah membawa produk atau jasa baru maupun produk atau jasa yang diperbaiki secara cepat ke pasar. Cara lain adalah mampu mengirimkan produk dan jasa yang sudah ada secara cepat ke pelanggan setelah mereka memesan serta menangani keluhan pelanggan secara cepat. f). Fleksibilitas adalah kemampuan untuk merespon perubahan. Perubahan dapat berkaitan dengan penggantian fitur desain produk atau jasa, atau volume yang diminta oleh konsumen, atau bauran produk atau jasa yang ditawarkan organisasi. Fleksibilitas yang tinggi dapat menjadi keunggulan kompetitif dalam lingkungan yang berubah-ubah. g). Manajemen Persediaan dapat menjadi keunggulan kompetitif dengan menyesuaikan penawaran barang secara efektif dengan permintaan barang. h). Manajemen Rantai Pasokan, meliputi pengoordinasian operasional internal serta eksternal (pembeli dan pemasok) untuk mencapai pengiriman barang dengan biaya yang efektif dan tepat waktu di seluruh sistem.

7 Lanjutan … Faktor yang Mempengaruhi Operasional
i). Jasa, dapat meliputi aktivitas purnajual yang dirasakan pelanggan sebagai nilai tambah, seperti pengiriman, pemasangan, garansi kerja, dan dukungan teknis. Atau, jasa dapat meliputi perhatian tambahan saat pekerjaan sedang berlangsung seperti kesopanan menjaga informasi pelanggan, dan perhatian pada rincian. Mutu jasa dapat menjadi pembeda yang penting dan ini adalah salah satu hal yang sering berkelanjutan. Selain itu, perusahaan dengan pelanggan yang menilai mutu jasa cenderung lebih menguntungkan dan bertumbuh lebih cepat dibanding perusahaan dengan pelanggan yang tidak menilai mutu jasa. j). Manajer dan Tenaga Kerja, merupakan orang-orang yang menjadi hati dan jiwa perusahaan. Jika mereka kompeten dan termotivasi, mereka dapat memberikan sisi kompetitif yang berbeda melalui keahlian dan ide yang diciptakan. Salah satu keahlian yang sering dilupakan adalah menjawab telepon. Bagaimana menangani keluhan atau permintaan informasi dapat berdampak positif atau negatif. Apabila seseorang menjawab telepon dengan kasar atau tidak membantu, hal ini dapat menghasilkan citra negatif. Sebaliknya, apabila telepon masuk diangkat segera dan riang gembira, hal ini dapat menghasilkan citra positif dan berpotensi menjadi keunggulan kompetitif.

8 4. Alasan Gagalnya dari Suatu Organisasi
(1). Terlalu banyak menekankan pada kinerja keuangan jangka pendek, seperti beban penelitian dan pengembangan. (2). Gagal mengambil keuntungan dari kekuatan serta peluang dan/atau gagal mengenal ancaman kompetitif. (3). Mengabaikan strategi operasional. (4). Terlalu banyak menekankan pada desain produk dan jasa serta tidak cukup banyak menekankan pada desain dan perbaikan proses. (5). Mengabaikan investasi pada modal dan sumber daya manusia. (6). Gagal membangun komunikasi internal yang baik dan kerja sama di antara bidang fungsional yang berbeda-beda. (7). Gagal mempertimbangkan keinginan dan kebutuhan pelanggan.

9 5. Kunci Sukses Berkompetisi
Kunci sukses berkompetisi adalah menentukan apa yang diinginkan oleh pelanggan dan kemudian mengarahkan upaya untuk memenuhi (atau bahkan melebihi) harapan pelanggan. Ada DUA masalah yang harus diatasi, yaitu: -> Apa yang diinginkan oleh pelanggan? (atau, objek mana dalam daftar sebelumnya dari cara organisasi bisnis untuk berkompetisi yang penting bagi pelangga?). -> Apakah cara terbaik untuk memuaskan keinginan mereka? Operasional harus bekerja dengan pemasaran untuk memperoleh informasi mengenai kepentingan relatif dari berbagai objek untuk setiap pelanggan atau pasar sasaran utama. Memahami masalah kompetitif dapat membantu manajer mengembangkan strategi yang sukses.

10 6. Definisi Strategi, Misi, Sasaran dan Taktik
Strategi (strategy) adalah rencana untuk mencapai sasaran organisasi. Strategi organisasi memiliki dampak besar terhadap: -> Apa yang dilakukan organisasi. -> Bagaimana cara melakukannya. Strategi dapat berupa: -> Jangka Pendek; -> Jangka Menengah; -> Jangka Panjang. Agar efektif, strategi harus di desain untuk membantu misi dan sasaran organisasi.

11 Misi (mission) adalah alasan keberadaan organisasi
Misi (mission) adalah alasan keberadaan organisasi. Misi dinyatakan dalam ’Pernyataan Misi (mission statement)’, yang menyatakan maksud organisasi. Untuk organisasi bisnis, pernyataan misi harus menjawab pertanyaan: ”Bisnis apa yang kita jalankan?”. Misi bervariasi di setiap organisasi, bergantung pada sifat bisnis mereka. Sasaran (goals) adalah menyediakan rincian dan ruang lingkup misi. Sasaran berfungsi sebagai dasar untuk pengembangan strategi organisasi. Misi dan Sasaran sering kali berkaitan dengan bagaimana organisasi ingin dianggap oleh masyarakat umum, karyawan, pemasok serta pelanggannya.

12 7. Jenis Strategi dari Suatu Organisasi
Secara umum, organisasi memiliki strategi, yaitu: a). Strategi Organisasi, yang berkaitan dengan seluruh strategi organisasi. b). Strategi Fungsional, yang berkaitan dengan setiap bidang fungsional organisasi. Strategi fungsional harus mendukung seluruh strategi organisasi, seperti halnya strategi organisasi harus mendukung sasaran dan misi organisasi.

13 8. Kriteria Pertimbangan dalam Merumuskan Strategi yang Sukses
a). Order Qualifier : karakteristik yang dirasakan oleh calon pelanggan sebagai standar yang dapat diterima, sehingga dipertimbangkan sebagai potensi pembelian. b). Order Winner: karakteristik barang atau jasa organisasi yang menyebabkan barang atau jasa mereka dianggap lebih baik dari kompetitor.

14 9. Faktor Pertimbangan Organisasi untuk Berkompetisi
A). Faktor EKSTERNAL: 1. Kondisi Ekonomi. Ini mencakup kesehatan umum dan arah perekonomian, inflasi dan deflasi, suku bunga, undang-undang perpajakan, serta tarif. 2. Kondisi Politik. Ini mencakup sikap yang menguntungkan atau tidak menguntungkan terhadap perusahaan, stabilitas politik, serta perang. 3. Lingkungan Hukum. Ini mencakup undang-undang persaingan usaha, peraturan pemerintah, pembatasan perdagangan, undang-undang upah minimum, undang- undang tenaga kerja, serta hak paten. 4. Teknologi. Ini dapat mencakup tingkat ketika terjadi inovasi produk, teknologi proses saat ini dan mendatang (peralatan, penanganan bahan baku), serta teknologi desain. 5. Kompetisi. Ini mencakup jumlah dan kekuatan dari kompetitor, dasar kompetisi (harga, mutu, fitur khusus), serta kemudahan masuk ke pasar. 6. Pasar. Ini mencakup ukuran, lokasi, loyalitas terhadap merek, kemudahan masuk ke pasar, potensi pertumbuhan, stabilitas jangka panjang serta demografi.

15 Lanjutan … Faktor-Faktor Pertimbangan dalam Merumuskan Strategi yang Sukses
B). Faktor INTERNAL: 1. Sumber Daya Manusia. Ini mencakup keterampilan dan kemampuan manajer dan tenaga kerja; talenta khusus (kreativitas, desain, pemecahan masalah); loyalitas pada organisasi; keahlian; dedikasi; serta pengalaman. 2. Fasilitas dan peralatan. Artinya, kapasitas, lokasi, usia dan biaya untuk memelihara atau mengganti fasilitas serta peralatan dapat memiliki dampak signifikan pada operasi. 3. Sumber Keuangan. Artinya, arus kas, akses ke dana tambahan, beban utang yang ada, serta biaya modal adalah pertimbangan penting. 4. Pelanggan. Loyalitas, hubungan yang ada, serta pemahaman terhadap keinginan dan kebutuhan adalah pertimbangan penting. 5. Produk dan Jasa. Ini mencakup produk dan jasa yang ada serta potensi produk dan jasa yang baru. 6. Teknologi. Ini mencakup teknologi yang ada, kemampuan untuk menggabungkan teknologi baru, serta kemungkinan dampak dari teknologi terhadap operasi saat ini dan mendatang. 7. Pemasok. Hubungan dengan pemasok, keandalan pemasok, mutu, fleksibilitas, serta jasa adalah pertimbangan khusus. 8. Faktor lain mencakup hak paten, hubungan tenaga kerja, citra perusahaan atau produk, saluran distribusi, hubungan dengan penyalur, perawatan fasilitas dan peralatan, akses ke sumber daya, serta akses ke pasar.

16 10. Definisi dan Ruang Lingkup Strategi Operasi
Strategi Operasi (operations strategy) adalah pendekatan konsisten dengan strategi organisasi, yang digunakan untuk memandu fungsi operasi. Strategi Operasi berkaitan dengan produk, proses, metode, sumber operasi, mutu, biaya, waktu tunggu (lead time), serta penjadwalan.

17 11. Bidang Keputusan Manajemen Operasi Strategis
DUA faktor yang cenderung memiliki kepentingan operasi strategis, yaitu: a). Strategis Berbasis Mutu (quality based strategy) yaitu strategi yang berfokus pada mutu dalam seluruh tahapan organisasi. b). Strategi Berbasis Waktu (time based strategy) yaitu strategi yang berfokus pada pengurangan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas.

18 Bidang Keputusan Manajemen Operasi Strategis
Keputusan Apa yang Memengaruhinya 1). Desain Produk dan Jasa. 2) Kapasitas. 3). Pemilihan proses dan tata letak. 4). Desain pekerjaan. 5). Lokasi. 6). Mutu. 7). Persediaan. 8). Pemeliharaan. 9). Penjadwalan. 10). Rantai Pasokan. 11). Proyek. Biaya, mutu, masalah liabilitas, dan lingkungan. Struktur biaya, fleksibilitas. Biaya, fleksibilitas, tingkat keterampilan yang dibutuhkan, kapasitas. Mutu kehidupan kerja, keselamatan karyawan, produktivitas. Biaya, visibilitas. Kemampuan untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Biaya, kekurangan. Biaya, keandalan peralatan, produktivitas. Fleksibilitas, efisiensi. Biaya, mutu, ketangkasan, kekurangan, hubungan dengan pemasok. Biaya, produk baru, jasa atau sistem operasi.

19 12. Definisi Produktivitas
Produktivitas (produktivity) adalah ukuran penggunaan efektif sumber daya, biasanya dinyatakan sebagai rasio output terhadap input.

20 13. Rasio Perhitungan Produktivitas
Rumus Produktivitas: Produktivitas = Output Input Rasio produktivitas dapat dihitung untuk satu operasi, departemen, organisasi, atau seluruh negara. Dalam organisasi bisnis, rasio produktivitas digunakan untuk perencanaan kebutuhan tenaga kerja, penjadwalan peralatan, analisis keuangan dan tugas penting lainnya. Produktivitas memiliki dampak penting terhadap organisasi bisnis dan seluruh bangsa. Bagi organisasi nirlaba, produktivitas yang lebih tinggi berarti biaya yang lebih rendah. Bagi organisasi berbasis laba, produktivitas adalah faktor penting dalam menentukan seberapa kompetitif perusahaan. Bagi bangsa, tingkat pertumbuhan produktivitas sangat penting.

21 Lanjutan …. Rasio Perhitungan Produktivitas
Pertumbuhan produktivitas merupakan kenaikan produktivitas dari satu periode ke periode berikut dibandingkan dengan produktivitas pada periode sebelumnya. Dengan demikian, Rumusnya adalah: Pertumbuhan Produktivitas = Produktivitas Saat ini – Produktivitas Sebelumnya x 100 Produktivitas Sebelumnya

22 14. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
a). Metode, b). Modal. c). Mutu. d). Teknologi. e). Manajemen. f). Stadardisasi proses dan prosedur sedapat mungkin, sehingga mengurangi variabilitas dapat bermanfaat signifikan untuk produktivitas dan mutu. g). Perbedaan mutu dapat mengubah ukuran produktivitas. Salah satu cara tersebut dapat terjadi ketika perbandingan dilakukan dari waktu ke waktu. h). Penggunaan internet dapat menurunkan biaya dari berbagai transaksi, sehingga akan meningkatkan produktivitas. i). Virus komputer dapat memiliki dampak negatif sangat besar terhadap produktivitas. j). Mencari objek yang hilang atau salah tempat dapat membuang waktu, sehingga secara negatif akan memengaruhi produktivitas.

23 Lanjutan … Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
k). Tingkat limbah memiliki pengaruh merugikan terhadap produktifitas dan menandai penggunaan sumber daya yang tidak efisien. l). Tenaga kerja baru cenderung memiliki produktivitas lebih rendah dari tenaga kerja musiman. Dengan demikian, perusahaan yang berkembang dapat mengalami kelambatan produktivitas. m). Keselamatan harus ditangani. Kecelakaan dapat menimbulkan kerusakan produktifitas. n). Kekurangan tenaga kerja teknologi informasi dan tenaga kerja teknis lain menghambat kemampuan perusahaan memperbarui perhitungan sumber daya, menghasilkan dan menopang pertumbuhan, serta mengambil keuntungan dari peluang baru. o). Pemutusan hubungan kerja sering kali memengaruhi produktivitas. p). Perputaran tenaga kerja memiliki pengaruh negatif terhadap produktivitas; penggantian tenaga kerja memerlukan waktu untuk menambah kecepatan. q). Desain ruang kerja. r). Rencana insentif yang menghargai peningkatan produkstivitas dapat menaikkan produktivitas.

24 15. Tahapan dalam Meningkatkan Produktivitas
(1). Mengembangkan ukuran produktivitas untuk seluruh operasi. Pengukuran adalah tahap pertama dalam mengelola dan mengendalikan operasi. (2). Melihat sistem secara keseluruhan agar dapat memutuskan operasi mana yang paling penting. Ini adalah keseluruhan produktivitas yang penting. Manajer perlu bercermin pada nilai dari potensi peningkatan produktivitas sebelum menyetujui usaha perbaikan. Masalahnya adalah efektivitas. Ada beberapa aspek perbaikan. Salah satu aspeknya adalah memastikan hasilnya akan menjadi sesuatu yang diinginkan oleh pelanggan. (3). Mengembangkan metode untuk mencapai peningkatan produktivitas, seperti meminta ide dari tenaga kerja (mungkin mengatur tim kerja, insinyur dan manajer), mempelajari bagaimana perusahaan lain meningkatkan produktivitas dan menelaah kembali cara kerja yang dilakukan. (4). Menentukan sasaran perbaikan yang layak. (5). Menjelaskan bahwa pihak manajemen mendukung dan mendorong peningkatan produktivitas. Pertimbangkan insentif untuk menghargai kontribusi tenaga kerja. (6). Mengukur perbaikan dan mengumumkannya.

25 SEKIAN & TERIMA KASIH


Download ppt "Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google