Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Dasar K3 By Wartini, S.KM., M.Sc.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Dasar K3 By Wartini, S.KM., M.Sc."— Transcript presentasi:

1 Dasar K3 By Wartini, S.KM., M.Sc.
ERGONOMI Dasar K3 By Wartini, S.KM., M.Sc.

2 Ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan ata menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi baik Ergonomi (ILO) adalah penerapan ilmu biologi manusia sejalan dengan ilmu rekayasa untuk mencpai penyesuian bersama antara pekerja dan manusia secara optimum dengan tujuan agar bermanfaat demi efisiensi dan kesejahteraan

3 Maksud & Tujuan Desain kerja aman
Penggunaan peralatan kerja yang aman/nyaman Kesimbangan beban Produktifitas & kesejahteraan yang tinggi Penyesuaian manusia & pekerjaannya

4 Bidang Kajian / Dasar Keilmuan ERGONOMI
Anatomi & Gerak Sex, ras, sifat, kebiasaan, sikap kerja Fisiologi Lingkungan kerja hubungan kerja Psikologi Rasa aman, nyaman, sehat, produktif Rekayasa & Teknologi Desain sesuai operator, alat yang aman & nyaman Penginderaan Mata aman

5 Cakupan Penerapan ERGONOMI
Cara penerapan ergonomi : Menyebarluaskan informasi Evaluasi pelaksanaan prinsip ergonomi Melakukakan standarisasi dalam penerapan prinsip ergonomi Penerapan ergonomi : Posisi duduk  nyaman, tidak terganggu psikologisnya, dapat melakukan pekerjaan dengan baik Posisi berdiri  tulang punggung lurus, bobot beban terbagi rata pada ke-2 kaki Proses kerja Penampilan tempat kerja  SOP atau gambar Mengangkat beban

6 Cakupan penerapan ergonomi :
Penerapan ergonomi pada sektor formal (Industri / Perusahaan) Penerapan ergonomi pada sektor informal (Industri rumahan, Petani, dll)  70%-80% Gambaran umum industri informal : Sederhana Relatif kecil Umumnya belum terorganisir

7 Tujuan manajemen K3 untuk mencapai derajat kesehatan dan keselamatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya, sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakaan-kecelakaan akibat kerja, pemeliharaan, dan peningkatan kesehatan, dan gizi tenaga kerja, perawatan dan mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas tenaga manusia, pemberantasan kelelahan kerja dan penglipat ganda kegairahan serta kenikmatan kerja.

8 memberikan perlindungan bagi masyarakat sekitar suatu perusahaan agar terhindar dari bahaya limbah bahan-bahan proses industrialisasi yang bersangkutan, dan perlindungan masyarakat luas dari bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk industri.

9 Agar tenaga kerja dapat terjamin kesehatan dan keselamatan kerjanya, maka perlu keseimbangan yang menguntungkan dari faktor2 : beban kerja, beban tambahan akibat lingkungan kerja dan kapasitas kerja

10 Beban kerja Beban tersebut mungkin berupa beban fisik, mental atau sosial. Seorang tenaga kerja memiliki kemampuan tersendiri dlm hubungannya dgn beban kerja, mungkin lebih cocok untuk beban fisik, mental atau sosial. Untuk mengurangi beban kerja dpt dilakukan dgn modifikasi cara kerja atau perencanaan mesin serta alat kerja. Cth: beban krja angkut dpt dikurangi dgn penggunaan kereta dorong.

11 Beban tambahan akibat lingkungan kerja
Sebagai tambahan kepada beban kerja yg langsung akibat pekerjaan sebenarnya, yg berakibat beban tambahan pd jasmani, dan rohani naker. Faktor penyebab beban tambahan akibat kerja a.l: Faktor fisik, yang meliputi penerangan, suhu udara, kelembaban, cepat rambat udara, suara, vibrasi mekanis, radiasi, tekanan udara, dan lain-lain; Faktor kimia, yaitu berupa gas, uap, debu, kabut, fume, awan, cairan, dan benda-benda padat;

12 Faktor biologi, baik dari golongan hewan maupun dari tumbuh-tumbuhan;
Faktor fisiologis, seperti konstruksi mesin, sikap, dan cara kerja; Faktor mental-psikologis, yaitu susunan kerja, hubungan di antara pekerja atau dengan pengusaha, pemeliharaan kerja, dan sebagainya.

13 Beban Tambahan yg cukup dpt mengganggu ‘daya kerja’
penerangan yang kurang cukup intensitasnya biasanya akan berpengaruh pada kelelahan mata kegaduhan dan kebisingan berpengaruh pula pada daya mengingat, termasuk konsentrasi pikiran. Akibatnya terjadi kelelahan psiko-logis, bahkan dapat menyebabkan ketulian. Parasit yg masuk tubuh akibat higiene tempat kerja yg buruk menurunkan derajat kes dan daya kerja.

14 Beban Tambahan yg cukup dpt mengganggu ‘daya kerja’
Sifat badan yg salah mengurangi hasil kerja, menyebabkan timbulnya kelelahan atau kurangnya fungsi maksimal alat2 tertentu. Debu yg dihirup ke paru2 mengurangi penggunaan optimal alat pernafasan untuk mengambil zat asam dr udara. Hubungan kerja yg tdk sesuai mrpakan sebab bekerja scr lamban atau setengah-setengah.

15 Beban Tambahan dpt dicari kemanfaatannya dgn cara :
Penggunaan alat musik di tempat keja Penerangan yg diatur intensitas dan penyebarannya Dekorasi warna di tempat kerja Bahan2 yg beracun dlm keadaan dikendalikan bahayanya, Penggunaan suhu yg nikmat utuk keja Perencanaan manusia dan mesin yg baik.

16 Kapasitas kerja Kemampuan naker berbeda dr 1 ke yg lainnya tergantung ketrampilan, keserasian, keadaan gizi, jenis kelamin, usia, dan ukuran tubuh. Semakin tinggi ketrampilan kerja yg dimiliki, semakin efisien badan dan jiwa bekerja, shg beban kerja mjd relatif sedikit. Kesegaran jasmani dan rohani faktor penunjang untuk meningkatkan produktivitas. Kesegaran tersebut dimulai sejak memasuki pekerjaan dan terus dipelihara selama bekerja, bahkan sampai setelah berhenti bekerja

17 Kesegaran jasmani dan rohani tidak saja pencerminan kesehatan fisik dan mental, tetapi juga gambaran adanya keserasian penyesuaian seseorang dengan pekerjaannya, yang sangat dipengaruhi oleh kemampuan, pengalaman, pendidikan dan pengetahuan yang dimilikinya. Tingkat gizi, terutama bagi para buruh kasar dan berat adalah faktor penentu derajat produktivitas kerjanya.

18 Beban kerja yang terlalu berat sering disertai penurunan berat badan
Beban kerja yang terlalu berat sering disertai penurunan berat badan. Manusia dan beban kerja serta faktor-faktor dalam lingkungan kerja merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Kesatuan tsb dinamakan roda keseimbangan dinamis. Apabila keseimbangan ini tidak menguntungkan, akan terjadi keadaan labil dan menyebabkan gangguan kesehatan, bahkan penyakit, cacat, dan kematian.

19 Untuk mencegah gangguan kesehatan dan daya kerja, ada beberapa usaha yang dapat dilakukan agar para buruh tetap produktif dan mendapatkan jaminan perlindungan keselamatan kerja, yaitu; (1) Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja. Kemudian pemeriksaan kesehatan calon pekerja untuk mengetahui, apakah calon tersebut serasi dengan pekerjaan yang akan diberikan kepadanya, baik fisik, maupun mentalnya;

20 (2) Pemeriksaan kesehatan berkala/ulangan, yaitu untuk evaluasi
(2) Pemeriksaan kesehatan berkala/ulangan, yaitu untuk evaluasi. Apakah faktor-faktor penyebab itu telah menimbulkan gangguan-gangguan atau kelainan-kelainan kepada tubuh pekerja atau tidak; (3) Pendidikan tentang kesehatan dan keselamatan kepada para buruh secara kontinu. Itu penting agar mereka tetap waspada dalam menjalankan pekerjaannya

21 (4) Penerangan sebelum bekerja, agar mereka mengetahui dan mentaati peraturan-peraturan, dan lebih berhati-hati; (5) Pakaian pelindung, misalnya; masker, kaca mata, sarung tangan, sepatu, topi pakaian, dan sebagainya; (6) Isolasi, yaitu mengisolasi operasi atau proses dalam perusahaan yang membahayakan, misalnya isolasi mesin yang sangat hiruk agar tidak menjadi gangguan. Contoh : isolasi pencampuran bensin dengan tetra-etil-timah hitam;

22 (7) Ventilasi setempat (local exhauster), ialah alat untuk menghisap udara di suatu tempat kerja tertentu, agar bahan-bahan dari suatu tempat dihisap dan dialirkan keluar. (8) Substitusi, yaitu mengganti bahan yang lebih bahaya dengan bahan yang kurang bahaya atau tidak berbahaya sama sekali, misalnya Carbontetrachlorida diganti dengan trichlor etilen. (9) Ventilasi umum, yaitu mengalirkan udara sebanyak menurut perhitungan kedalam ruang kerja.

23 Pencegahan terhadap gangguan kesehatan dan daya kerja
manajerial, meliputi : a. Manajemen perusahaan, memiliki kebijakan yang tegas dan jelas dalam upaya pencegahan terjadinya gangguan pada kesehatan dan daya kerja. Sehingga disusun program yang rinci tentang identifikasi, evaluasi, dan pengendalian faktor yang menjadi penyebab gangguan tersebut disertai dengan rencana kerja, SDM dan pembiayaannya =>valuasi => perencanaan

24 2. pekerja dan serikat pekerja tidak hanya sekedar mendukung melainkan aktif berpartisipasi dalam pelaksanaan program tersebut.

25 Antropometri Istilah antropometri berasal dari”anthro” yang berarti manusia, dan ”metri” yang berarti ukuran. Antropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan ergonomis dalam memerlukan interaksi manusia.

26 antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas, antara lain :
Perancangan areal kerja. Perancangan peralatan seperti mesin, perkakas. Perancangan produk konsumtif seperti pakaian, kursi meja komputer. Perancangan lingkungan kerja fisik.

27 Beberapa Sumber Variabilitas
1. Jenis Kelamin Dimensi tubuh pria dan wanita. Pria dianggap lebih panjang dimensi segmen badannya dari pada wanita. Oleh karenanya data antropometri untuk kedua jenis kelamin ini selalu disajikan terpisah. 2. Suku Bangsa (Ethnic variability) Variasi diantara beberapa kelompok suku bangsa telah menjadi hal yang tidak kalah penting terutama dengan semakin meningkatnya jumlah migrasi dari suatu negara ke negara lain. 3. Usia Dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok : - Balita - Anak-anak - Remaja - Dewasa - Lanjut usia

28 6. Faktor kehamilan pada wanita
4. Jenis Pekerjaan Seperti misalnya : buruh dermaga/pelabuhan adalah mempunyai postur tubuh yang relatif lebih besar dibandingkan dengan karyawan perkantoran pada umumnya. Apalagi jika dibandingkan dengan jenis pekerjaan militer. 5. Pakaian Terutama untuk daerah dengan empat musim. Misalnya pada waktu musim dingin manusia akan memakai pakaian yang relatif tebal dan ukuran yang relatif lebih besar. 6. Faktor kehamilan pada wanita Faktor ini sudah jelas akan mempunyai pengaruh perbedaan yang berarti dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil, terutama dalam analisis perancangan produk (APP) dan analisis perancangan kerja (APK).

29 7. Cacat tubuh secara fisik
rancang bangun fasilitas akomodasi untuk para penderita cacat tubuh secara fisik sehingga mereka dapat ikut serta merasakan kesamaan dalam penggunaan jasa dari hasil ilmu ergonomi di dalam pelayanan untuk masyarakat. Masalah yang sering timbul misalnya : keterbatasan jarak jangkauan, dibutuhkan ruang kaki untuk desain meja kantor, dll.

30 Penggunaan Distribusi Normal
Data-data hasil pengukuran yang disebut data antropometri, Data digunakan untuk perancangan suatu alat atau fasilitas fisik. penerapan data antropometri ini akan dapat dilakukan jika tersedia rata-rata (mean) dan SD (standar deviasi) dari suatu distribusi normal.

31 Kurva distribusi normal

32 Teori kelelahan otot 1. teori kimia
Berkurangnya cadangan tenaga dan meningkatnya sisa-sisa metabolisme adl penyebab hilangnya efisiensi otot. 2. teori syaraf pusat Perubahan kimia hnya penunjang pd proses. Perubahan kimia menyebabkan dihantarkannya impuls2 syaraf melalui syaraf sensorik ke otak yg olehnya disadari sbg kelelahan otot.

33 Impuls2 aferen ini menghambat pusat2 di otak yg bertanggungjawab bagi pengendalian gerakan dan oleh krn itu frekuensi potensial kegiatan pd sel2 syaraf menjadi berkurang. Berkurangnya frekuensi lebih lanjut menurunkan kekuatan dan kecepatan otot serta perlambatan gerakan2 atas perintah kemauan.

34 Tanda-tanda kelelahan otot
Bertambahnya waktu kontraksi dan relaksasi. Memanjangnya waktu laten, yaitu waktu diantara perangsangan dan saat mulai kontraksi. Fenomena penurunan kerja otot disebut kelelahan otot . Kelelahan otot ditandai dengan berkurangnya tenaga otot dan bertambahnya waktu gerakan otot.


Download ppt "Dasar K3 By Wartini, S.KM., M.Sc."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google