Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehWidya Tanudjaja Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
JOURNAL READING ARIESTIA PUSPITA HUSIN 1810211001
HYOSINE VERSUS DIAZEPAM FOR THE MANAGEMENT OF TRUE VERTIGO IN THE EMERGENCY DEPARTMENT Hamid Kariman, Firoozeh V, Afshin amini, Ali shahrami, Ali Arhami-Dolatabadi, Majid Shoejae, Alireza Baratloo JOURNAL READING ARIESTIA PUSPITA HUSIN
2
PENDAHULUAN TRUE VERTIGO
Adalah salah satu jenis vertigo yang diidentifikasi dengan adanya kegagalan merasakan gravitasi dan adanya perasaan berputar Pasien mengalami halusinasi terhadap dirinya sendiri dan sensasi gerakan di sekitarnya Metode pengobatan : obat, pembedahan, rehabilitasi vestibular Tatalaksana pada IGD bertujuan untuk menghilangkan gejala dan menghilangkan vertigo serta gejala yang penyerta lainnya.
3
PENDAHULUAN DIAZEPAM Merupakan gol. Benzodiazepin yang berperan penting dalam pengobatan kelainan yang berasal dari central Efektif pada pengobatan vertigo Merupakan regulator receptor gamma-aminobutyric acid (GABA) inhibisi respon vestibular Pada dosis rendah, sangat efektif & menguntungkan, Keterbatasan : addiksi, menimbulkan kelainan pada memori, peningkatan peluang kegagalan dalam kesembuhan pasien
4
PENDAHULUAN HYOSINE Diesktrak dari tanaman yang disebut henbane dari family solanaceae Obat antikolinergik, antispasmodik, analgesik, sedatif yang memiliki efek relaxing secara lansung pada otot polos sbg antikolinergik perifer berefek thd sistem nervus central, slow tapi efek memiliki sedatif jangka panjang pada otak sering digunakan untuk motion sickness, dan gejala vertigo
5
BAHAN DAN METODE Double blind clinical trial
JENIS PENELITIAN Double blind clinical trial WAKTU PENELITIAN 6 months, Maret – september 2015 TEMPAT PENELITIAN RS Imam Hossein, Tehran, Iran
6
Semua pasien diatas usia 18 thn dengan keluhan vertigo
BAHAN DAN METODE Populasi Semua pasien diatas usia 18 thn dengan keluhan vertigo Kriteria eksklusi Pasien yang sudah mendapat treatment profilaksis Alergi hyosine atau diazepam Ibu hamil Ibu menyusui Gagal ginjal Pasien baru
7
BAHAN DAN METODE Jumlah sampel
Dari penelitian sebelumnya, jumlah sampel untuk menentukan perbedaan rata-rata dari 2 kelompok setelah mendapatkan pengobatan dengan derajat kepercayaan : 95%, Simpangan : 5%, standar deviasi 18, korelasi individu 0,8 (rho = 0,8) 21 pasien tiap kelompok Jumlah tsb dikalikan dengan 20% probabilitas kehilangan untuk mencapai jumlah sampel dari tiap kelompok 26 pasien
8
Randomisasi dan blinding
BAHAN DAN METODE Randomisasi dan blinding Kemasan A hyosine Larutan dipersiapkan oleh emergency medicine specialist yg tidak mengikuti proses evaluasi dan meresepkan obat Larutan dibungkus oleh alumunium foil, tanpa nama dan diencerkan dalam 10 mL aquades Kemasan B diazepam Randomisasi tabel nomor acak Nomor ganjil kemasan A Nomor genap kemasan B
9
BAHAN DAN METODE Intervensi
Dilakukan pencatatan data kependudukan dan karakteristik baseline termasuk usia, jenis kelamin, riwayat penggunaan obat, durasi vertigo, riwayat vertigo Anamnesa gejala penyerta seperti mual, muntah, ggn. Pendengaran, tinnitus, ear fullness, penglihatan ganda, penglihatan kabur, disartria, disfagia, hipoestesia, parestesia, kelemahan pada salah satu sisi wajah, dan ekstremitas, karakteristik vertigo
10
BAHAN DAN METODE Intervensi
3. Sebelum diresepkan obat, pasien di tes feeling of vertigo pada posisi supinasi, posisi duduk, dan menengokan kepala ke salah satu sisi 4. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok hyosine 5mg dan diazepam 10 mg menggunakan tabel nomor acak 5. Setelah pemberian obat pasien dibuatkan resep normal saline 500 mL
11
BAHAN DAN METODE Outcome Derajat keparahan vertigo terbagi menjadi :
Tidak vertigo Vertigo ringan Vertigo sedang Vertigo berat Jika terjadi min. 1 perbaikan atau mengurangi vertigo pengobatan berhasil
12
BAHAN DAN METODE Outcome
Pasien di reevaluasi sensasi vertigo pada posisi supinasi, duduk, dan menengokkan kepala ke satu sisi pada 1 dan 2 jam pertama setelah pemberian obat Vertigo berkurang Vertigo tidak bekurang Diberi obat
13
BAHAN DAN METODE Analisa statistik
Data diolah di SPSS 21 dan dianalisa dengan software STATA 11.0 Derajat vertigo setelah 1 dan 2 jam pemberian treatment awal dilaporkan sebagai frequency dan persentase perbedaan usia antara 2 kelompok T-test perbedaan durasi vertigo Mann-whitney test
14
BAHAN DAN METODE Analisa statistik
Perbedaan antara data demografi dan karakteristik baseline chi-squared/fisher exact membandingkan kecenderungan keberhasilan treatment antara hyosine dan diazepam Non-parametrik chi-squared dan kaplan meier curve
15
BAHAN DAN METODE Etik Protokol penelitian ini dinilai oleh komite etik shahid behesti university of medical science Sebelum dilakukan penelitian : informed consent pada pasien Selama penelitian, peneliti menggunakan prinsip deklarasi helsinki
16
DEMOGRAPHICS AND BASELINE FINDINGS
17
Variabel Supine position In sitting positions While turning the head hyosine diazepam After 1 hour treatment 1 4 26 27 - 3 After 2 hour treatment 2 11 30 29 17
18
PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan efisiensi diazepam lebih tinggi daripada hyosine dalam pengobatan vertigo dan gejalanya Angka kesuksesan diazepam dalam menghilangkan vertigo pada posisi berbeda-beda sekitar 88.9 dan 100%, sedangkan hyosine % Hyosine sebagai antikolinergik telah digunakan dalam waktu yang lama, keefektifan obat ini dalam pengendalian vertigo telah diuji pada beberapa penelitian sebelumnya.
19
PEMBAHASAN Review pada 35 penelitian pada tahun 2011 yang bertujuan untuk menilai efikasi hyosine transdermal pada motion sickness, menunjukkan bahwa obat ini efektif dalam menghilangkan gejala, semua fakta yang diperoleh adalah fakta level 2 dan 3 sehingga sulit mencapai keputusan akhir mengenai penggunaan obat ini dalam mengobatu vertigo dan motion sickness Penelitian Rahko dan Karma (1985), percobaan untuk mengevaluasi nilai pengobatan transdermal hyosine dalam mengobati vertigo perifer pada 30 pasien menunjukkan bahwa pengobatan ini menghasilkan hasil yang diinginkan dalam mengurangi gejala menier’s disease, namun menimbulkan efek samping yaitu pandangan kabur, dan mulut kering.
20
PEMBAHASAN Hasil pada penelitian ini menunjukkan efektifitas dari penggunaan diazepam pada pengobatan vertigo akut Penelitian Gananca et al (2002) menunjukan clonazepam 74% dapat menyembuhkan pasien vertigo Penelitian Marill (2000), mengenai uji klinis lorazepam dan dimenhydrinate yang dibandingkan untuk pengobatan pasien vertigo. Hasil penelitian menegaskan efektivitas lorazepam dalam menhilangkan gejala vertigo dan pasien berobat jalan.
21
KESIMPULAN Diazepam lebih baik daripada hyosine untuk penatalaksanaan vertigo pada pasien di IGD
22
Terimakasih
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.