Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehAnsar, Lancerupa Litti Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
PROPOSAL PENELITIAN Oleh Ansar G2F1011084 PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN DALAM MENUNJANG PERTUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN KONAWE SELATAN (Studi kasus: Kecamatan Laeya, Kecamatan Palangga, Kecamatan Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan) PROGRAM STUDI PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2014
2
I. PENDAHULUAN Transportasi yang menyangkut pergerakan orang dan barang telah dikenal sejak lama meskipun pergerakan atau perpindahan tersebut masih dilakukan secara sederhana. Transportasi baik volume maupun teknologinya telah berkembang secara pesat. Akibat adanya kebutuhan pergerakan manusia dan barang, timbul tuntutan untuk menyediakan prasarana dan sarana agar pergerakan tersebut bisa berlangsung dengan kondisi aman, nyaman dan lancar, serta ekonomis dari segi biaya dan waktu. Sistem jaringan transportasi yang tidak ditata dengan baik akan mengakibatkan berbagai hambatan yang mengganggu pergerakan lalu lintas, memperlambat arus orang dan barang sehingga menimbulkan kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindari. A. Latar Belakang
3
Transportasi berhubungan erat dengan pengembangan wilayah, karena transportasi adalah salah satu aspek yang diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah. Pengembangan suatu daerah atau wilayah tidak terlepas dari jasa prasarana dan sarana transportasi yang terpadu, serta sinergi antar berbagai sistem. Pembangunan prasarana dan sarana transportasi wilayah harus dapat memberikan manfaat dan dampak yang luas, termasuk memobilisasi manusia dan barang, serta pengembangan daerah dalam mendukung perekonomian masyarakat setempat ( local economic development ).
4
Secara umum prasarana transportasi di Kabupaten Konawe Selatan khususnya jaringan jalan yang menghubungkan antar wilayah, baik antar wilayah kecamatan maupun ke wilayah ibukota kabupaten masih belum memadai. Sarana transportasi juga masih belum mendukung. Hal ini terlihat pada tingkat aksesibilitas dan mobilitas pergerakan orang maupun barang yang masih cukup rendah, karena tidak didukung oleh prasarana dan sarana transportasi yang baik dalam menjangkau pusat-pusat kegiatan dan pelayanan umum yang ada di Kabupaten Konawe Selatan.
5
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dipandang perlu untuk mengangkat permasalahan prasarana jaringan jalan sebagai bahan penelitian guna menemukenali permasalahan, potensi, strategi- strategi dan mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perlunya pengembangan jaringan jalan di wilayah Kabupaten Konawe Selatan, …………….Khususnya di Kecamatan Laeya, Kecamatan Palangga dan Kecamatan Andoolo dalam rangka menunjang pertumbuhan dan pengembangan wilayah.
6
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan yang menjadi bahan kajian dalam penelitian ini adalah: B. Rumusan Masalah 2.Bagaimana pengaruh pengembangan jaringan jalan terhadap pertumbuhan dan pengembangan wilayah di Kabupaten Konawe Selatan. 1.Bagaimana interaksi antar wilayah dalam menunjang pola pergerakan orang dan barang di Kabupaten Konawe Selatan.
7
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui besaran interaksi antar wilayah berdasarkan pola pergerakan orang maupun barang di Kabupaten Konawe Selatan. 2. Untuk mengetahui pengaruh pengembangan jaringan jalan terhadap pertumbuhan dan pengembangan wilayah di Kabupaten Konawe Selatan.
8
Beberapa manfaat utama yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain: D. Manfaat Penelitian Bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kabupaten Konawe Selatan: yaitu tersedianya data dan informasi mengenai kondisi jaringan jalan, khususnya pada wilayah penelitian, sehingga dapat menjadi acuan, pertimbangan dan sumber arahan dalam pengembangan jaringan jalan di Kabupaten Konawe Selatan. Bagi pihak swasta: tersedianya informasi tentang jaringan jalan yang bernilai strategis untuk pengembangan bisnis dan usaha komersial. Bagi masyarakat: memberikan informasi mengenai kondisi dan nilai strategis jalan sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkesinambungan sekaligus memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat. Bagi akademisi: menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya pada bidang transportasi, terutama dalam studi pengembangan jaringan jalan.
9
II. TINJAUAN PUSTAKA Transportasi Transportasi dan aktivitas manusia merupakan sesuatu hal yang memiliki keterkaitan erat. Hal ini dapat dilihat dari interaksi diantara empat komponen dasar yaitu sistem kegiatan, pola kegiatan, perilaku orang, serta prasarana dan sarana transportasi. Keempat komponen dasar tersebut berinteraksi sehingga membentuk sistem transportasi perkotaan (Tamin, 1997). Sistem jaringan Morlok (1978) mengungkapkan bahwa struktur tata ruang kota pada dasarnya dibentuk dari dua elemen utama, yaitu link dan node. Kedua elemen tersebut sekaligus merupakan elemen transportasi. Link (jalur) adalah suatu garis yang melewati panjang tertentu dari suatu jalan, rel, atau rute kendaraan. Sedangkan node akan membentuk suatu pola jaringan jalan transportasi perkotaan,
10
Sistem pergerakan Tamin (1997) menguraikan bahwa pergerakan penduduk terbagi atas pergerakan dengan maksud berbelanja, sekolah, bisnis dan keperluan sosial. Maksud pergerakan akan menentukan tujuan pergerakan. Tujuan pergerakan terbagi atas tujuan utama dan tujuan pilihan. Struktur Kota Menurut Bourne (1971) dalam Muradi (2005) bahwa pola guna lahan di daerah perkotaan mempunyai hubungan yang erat dengan pola pergerakan penduduk. Setiap bidang tanah yang digunakan untuk kegiatan tertentu akan menunjukan potensinya sebagai pembangkit atau penarik pergerakan. Tata Ruang Kota dan Transfortasi Kebijakan tata ruang memiliki kaitan yang sangat erat dengan kebijakan transportasi, hal ini ditegaskan oleh Tamin (1997) dengan menjelaskan definisi ruang sebagai kegiatan yang ditempatkan di atas lahan kota, sedangkan transportasi merupakan sistem jaringan yang secara fisik menghubungkan satu ruang kegiatan dengan ruang kegiatan yang lainnya. Bila akses transportasi ke suatu ruang dibentuk atau diperbaiki maka ruang kegiatan tersebut akan menjadi menarik dan menjadi lebih berkembang.
11
III. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Analisis faktor dan pola pergerakan: Matriks Asal Tujuan (MAT) Garis Keinginan Model Gravitasi Analisis pengaruh perkembangan jaringan jalan: Analisis Jalur (Regresi Berganda) Analisis faktor dan pola pergerakan: Matriks Asal Tujuan (MAT) Garis Keinginan Model Gravitasi Analisis pengaruh perkembangan jaringan jalan: Analisis Jalur (Regresi Berganda) Faktor-faktor yang berpengaruh: Aspek fisik wilayah Aspek sosial ekonomi Struktur ekonomi dan pertumbuhan Potensi wilayah Aksesibilitas dan mobilitas Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan kebijakan pembangunan Kabupaten Konawe Selatan Faktor-faktor yang berpengaruh: Aspek fisik wilayah Aspek sosial ekonomi Struktur ekonomi dan pertumbuhan Potensi wilayah Aksesibilitas dan mobilitas Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan kebijakan pembangunan Kabupaten Konawe Selatan Kondisi jaringan jalan Pertumbuhan ekonomi Kondisi jaringan jalan Pertumbuhan ekonomi Optimalisasi prasarana transportasi dalam mendorong pertumbuhan dan pengembangan wilayah Sistem transportasi Menunjang pertumbuhan dan pengembangan wilayah Kecamatan Laeya, Palangga dan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan Interaksi antar wilayah Pengaruh perkembangan jaringan jalan terhadap pertumbuhan dan pengembangan wilayah Interaksi antar wilayah Pengaruh perkembangan jaringan jalan terhadap pertumbuhan dan pengembangan wilayah A. Kerangka Pemikiran
12
Berdasarkan rumusan permasalahan dan landasan teori yang telah diuraikan sebelumnya, maka dirumuskan hipotesis penelitian bahwa B. Hipotesis “Pengembangan jaringan jalan dengan memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sistem transportasi jaringan jalan akan mendorong pertumbuhan dan pengembangan wilayah umumnya di Kabupaten Konawe Selatan dan khususnya di Kecamatan Laeya, Palangga dan Andoolo, sehingga mempermudah pergerakan orang dan barang (aksesibilitas dan mobilitas) serta interaksi antar wilayah tersebut ”.
13
Penelitian ini akan dilaksanakan pada 3 (tiga) wilayah kecamatan di Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu Kecamatan Laeya, Palangga dan Kecamatan Andoolo. Penetapan wilayah penelitian ini didasarkan pada pola pergerakan orang dan barang serta koneksitasnya melalui prasarana transportasi darat dalam menunjang pertumbuhan masing-masing wilayah dan juga fungsi kawasan sebagai pusat pemerintahan kabupaten, produksi pertanian, perkebunan dan pusat produksi sumber daya alam lainnya. Waktu penelitian direncanakan selama tiga bulan yaitu dari bulan Juni hingga bulan Agustus Tahun 2014. IV. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian B. Populasi dan Sampel Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah rumah tangga yang berdomisili di Kecamatan Laeya, Palangga dan Kecamatan Andoolo, yang anggota rumah tangganya melakukan pergerakan antar wilayah, dengan cara melakukan survei langsung di lapangan dan dilakukan wawancara. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling yaitu teknik sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi yang dipilih menjadi anggota sampel. Metode yang digunakan adalah sampel secara klaster ( cluster sampling ), yaitu dilakukan dengan membagi populasi menjadi beberapa grup bagian berdasarkan aktivitas ekonomi yaitu: PNS/TNI/POLRI, pegawai swasta, pedagang/wiraswasta, petani/nelayan, sopir angkutan, pelajar/mahasiswa dan ibu rumah tangga. Dari beberapa klaster kemudian dipilih secara acak ( random ).
14
Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane yang dikutip oleh Rakhmat (1998) yaitu: N n = N.d 2 + 1 Dimana: n= Jumlah sampel N = Jumlah populasi d 2 = Presisi yang ditetapkan (12%)
15
Interaksi antar wilayah dianalisis dengan menggunakan Model Gravitasi berdasarkan hasil analisis Matriks Asal Tujuan (MAT) pergerakan orang pada tiga wilayah kecamatan di Kabupaten Konawe Selatan. Jumlah pergerakan dari masing- masing asal tujuan orang tersebut digunakan sebagai variabel massa, sedangkan variabel jarak yang digunakan adalah jarak antara wilayah kecamatan. C. Variabel Penelitian Jenis data yang digunakan pada penelitian ini dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu Data Primer dan Data Sekunder.. D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini meliputi : Data primer adalah metode pengumpulan data yang bersifat kombinasi antara metode observasi, interview atau wawancara dan angket/kuesioner. Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan menggunakan studi kepustakaan yang berkaitan dengan rumusan permasalahan.
16
Analisis interaksi antar wilayah ditinjau dari pola pergerakan orang maupun barang Bertujuan untuk mengetahui interaksi antar wilayah berdasarkan pola pergerakan orang maupun barang digunakan Matriks Asal Tujuan (MAT), Garis Keinginan, dan Model Gravitasi. E. Teknik Analisis Data Analisis Pengaruh Pengembangan Jaringan Jalan terhadap Pertumbuhan Wilayah menggunakan Analisis Jalur, atau secara khusus menggunakan Teknik Analisis Regresi Berganda yaitu bentuk khusus dari analisis jalur. Metode ini bertujuan untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi antara pengembangan jaringan jalan dengan pertumbuhan wilayah di Kabupaten Konawe Selatan. Formula yang digunakan dalam regresi berganda adalah:
17
Y = a + b1X1+b2X2+ … +bnXn Dimana: Y= Variabel terikat a = Konstanta b1,b2 = Koefisien regresi X1,X2 = Variabel bebas
18
1.Pertumbuhan wilayah adalah berkembangnya suatu wilayah dengan tumbuhnya kegiatan perekonomian sehingga pendapatan masyarakat meningkat. 2.Interaksi adalah suatu proses yang berlangsung dan dapat ditandai dengan adanya aktivitas tertentu. Interaksi juga merupakan suatu pemindahan sumber daya pada suatu ruang dan memiliki ciri atau karakteristik yang seringkali menimbulkan pengaruh ikutan dimana interaksi tersebut terjadi. 3.Pergerakan perjalanan adalah proses aktivitas yang terjadi dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan diikuti berbagai kepentingan yang sedang melakukan pergerakan perjalanan tersebut. Intensitas pergerakan yang relatif tinggi akan mempercepat proses suatu pengaruh yang terlibat didalamnya. 4.Aksesibilitas adalah suatu ukuran kemudahan yang dapat dirasakan oleh seseorang dalam memenuhi pergerakannya dari suatu tempat ke tempat lainnya, baik dari segi waktu, biaya, mudah memperoleh kendaraan (moda) dan sebagainya. 5.Mobilitas adalah tingkat kelancaran perjalanan, dan dapat diukur melalui banyaknya perjalanan dari suatu lokasi ke lokasi lainnya. 6.Pendapatan adalah jumlah penghasilan masyarakat, hal ini diukur dengan jumlah penghasilan yang diterima dalam tiap bulan. F. Konsep Operasional
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.