Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
1
manajemen dan kendali mutu PERTEMUAN – 13 Mata Kuliah: Manajemen Operasional
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP (Aparatur Sipil Negara, Akademisi, Penulis, Praktisi) Certified ’Auditor Ahli’ ; Certified ’Analis Kepegawaian Ahli’ Certified ’Keuangan Daerah’ ; Certified ’Pengadaan Barang Jasa Pemerintah’
2
MATERI : 1. Pengantar. 2. Kecocokan Penggunaan. 3. Proses Perencanaan dan Pengendalian Mutu. 4. Kebijakan Mutu.
3
1. Pengantar Mutu merupakan salah satu sasaran operasi dan salah satu tanggung jawab pembuatan keputusan. Mutu juga merupakan salah satu tujuan penting sebagian besar organisasi. Mengingat mutu ini menyangkut organisasi secara keseluruhan, maka fungsi operasi dibebani tanggung jawab untuk menghasilkan mutu bagi pelanggan. Tanggung jawab ini bisa dilakukan hanya melalui manajemen serta pengendalian mutu yang benar pada semua tahap operasi. Manajemen mutu seharusnya mencakup semua aspek mutu, dari perancangan produk atau pelayanan hingga produksi dan penggunaan. Seluruh upaya mutu harus diarahkan dengan kebijakan perusahaan mengenai mutu dan sistem perencanaan serta sistem kendali yang menjamin mutu produk. Sistem ini harus meliputi keseluruhan individu dalam perusahaan dan menekankan pencegahan kesalahan dalam seluruh bagian perusahaan. Kendali mutu, ditujukan pada penyempurnaan berkelanjutan dari suatu proses yang stabil. Proses yang stabil dipertahankan dengan menggunakan kendali proses secara statistik yang memisahkan sebab-sebab yang dapat ditetapkan dari sebab-sebab variasi yang acak. Penyempurnaan berkesinambungan dicapai dengan menyingkirkan penyebab kesalahan yang berasal dari proses dan dengan penekanan pencegahan kesalahan.
4
2. Kecocokan Penggunaan Menurut Juran dan kawan-kawan, kecocokan penggunaan di dasarkan atas LIMA ciri mutu berikut: a). Teknologi (misal: kekuatan dan kesulitan). b). Psikologis (misal: cita rasa, kecantikan, status). c). Orientasi waktu (misal: kehandalan dan kemampuan perawatan). d). Kontarktual (misal: jaminan). e). Etika (misal: kesopan-santunan, personel penjualan, kejujuran).
5
3. Proses Perencanaan dan Pengendalian Mutu
Proses perencanaan dan pengendalian mutu memerlukan interaksi yang berkesinambungan antara pelanggan, operasi dan bagian-bagian lain organisasi. Untuk melaksanakan perencanaan dan pengendalian kualitas selama siklus kualitas, diperlukan tahap-tahap berikut: a). Definisikan sifat-sifat (atribut) mutu. b). Tentukan bagaimana mengukur setiap atribut. c). Tetapkan standar mutu. d). Tetapkan program inspeksi. e). Cari dan perbaiki penyebab mutu yang jelek. f). Terus lakukan penyempurnaan.
6
4. Kebijakan Mutu Untuk memulai proses manajemen mutu, kebijakan mutu harus ditetapkan terlebih dahulu oleh manajemen puncak. Pada gilirannya, kebijakan mutu harus dihasilkan dari strategi perusahaan. Untuk membantu penetapan kebijakan dan strategi ini, Strategic Planning Institute telah melakukan studi yang disebut PIMS (Profit Impact of Market Strategy = Dampak Laba dari Strategi Pasar). Tujuan dasar dari studi ini adalah menentukan faktor-faktor apa yang mempengaruhi hasil atas investasi dan berapa besarnya. Salah satu temuannya adalah bahwa produk dan jasa bermutu tinggi adalah paling menguntungkan. Mengenai posisi pasar, studi PIMS memperlihatkan bahwa mutu dan pangsa pasar biasanya berjalan bersamaan. Perusahaan yang produknya bermutu tinggi juga memiliki pangsa pasar paling besar dan memperoleh keuntungan paling besar dari pertumbuhan pasar.
7
SEKIAN & TERIMA KASIH
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.