Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSurya Yuwono Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
IKLIM KOMUNIKASI : Dasar Hubungan Personal
Muhammad Noor Hidayat, M.I.Kom Komunikasi Interpersonal S1 Ilmu Komunikasi UDINUS
2
“Di dalam Jiwa yang besar terdapat ruangan untuk apapun.
Di dalam jiwa yang kosong tak ada ruang untuk apapun”
3
Iklim Komunikasi Apakah cuaca berpengaruh terhadap semangat diri kalian? Murung saat mendung / bersemangat saat cerah Apakah suasana hati kita berubah-ubah seperti cuaca? Respon Kita bergantung pada suasana di sekitar kita
4
Definisi Iklim Komunikasi
Keseluruhan peranan atau suasana hati emosional antara orang-orang (hangat/ dingin, aman/ membuat cemas, nyaman/canggung, penuh penolakan/penerimaan, terbuka/ tertutup) yang dibentuk oleh interaksi verbal atau non verbal. Dengan memahami iklim komunikasi kita akan paham mengapa kita bisa merasa rileks dan nyaman pada satu hubungan atau merasa gak nyaman di hubungan yang lain.
5
Aspek-aspek yang membentuk kenyamanan hubungan personal
Banyak orang yang memiliki pengalaman yang sama ketika AWAL perkuliahan: merasa sangat berat (kesepian dan belum punya teman) Hal yang sama terjadi pada karyawan BARU, yang seringkali merasa kesepian dan dikucilkan. Iklim komunikasi berkaitan erat dengan kepuasan kerja dan dapat menurukan tingkat pergantian karyawan Kita berteman dengan orang lain demi memenuhi kebutuhan untuk diterima, khususnya setelah kita jauh dari rumah.
6
Urutan Kebutuhan Manusia : kelangsungan hidup, jaminan material, afiliasi, kebebasan, cinta, penghargaan, pencapaian, perubahan dan bermakna Semua hubungan yang kita buat sangat kompleks dan dibentuk dari banyak faktor. Hal yang paling penting dalam membangun dan menjaga kenyamanan hubungan interpersonal, adalah : investasi, komitmen, kepercayaan, membuka diri dan kenyamanan dengan pertentangan ide. Contoh: secara umum orang Barat membuka informasi personal kepada teman yang tidak terlalu akrab sedangkan orang Jepang hanya terbuka pada teman yang akrab.
7
Aspek-aspek yang membentuk kenyamanan hubungan personal
1. Investasi Adalah apa saja yang kita berikan pada hubungan, tidak bisa kita ambil kembali jika hubungan tersebut berakhir. Contoh : Saat kita peduli dengan orang lain, kita menginvestasikan materi (hadiah), waktu, tenaga, pikiran, dan perasaan dalam setiap interaksinya. Interaksi tidak bisa dikembalikan, termasuk perasaan porsi menerima dan memberi antar pasangan Keuntungan adalah tetap bertahan pada hubungan
8
2. Komitmen Adalah menentukan (bukan merasakan) untuk tetap berada (bersama) dalam hubungan. Tanda-tanda komitmen adalah niat untuk berbagi di masa depan. Komitmen adalah pilihan dalam mengelola hubungan. Saat pasangan membuat komitmen, mereka bertanggungjawab untuk terus berinvestasi dan peduli pada keterikatan mereka.
9
3. Kepercayaan Derajat kepercayaan yang tinggi antar rekan – perasaan aman. Kepercayaan melibatkan keyakinan pada reliabilitas seseorang (melakukan apa yang sudah dijanjikan) dan secara emosional mengandalkan orang lain untuk menjaga kesejahteraan dan hubungan kita. Kepercayaan akan didapat dengan pembuktian bahwa seseorang dapat diandalkan, peduli dan menginvestasikan beberapa hal untuk memperkaya hubungan.
10
4. Membuka Diri Adalah usaha untuk mengungkapkan informasi personal mengenai diri kita yang biasanya tidak disampaikan ke orang lain. Keterbukaan diri adalah kunci penting yang menunjang kedekatan. Keterbukaan merupakan proses yang sesuai dengan situasi tertentu Dalam tahap awal perkembangan hubungan, hubungan timbal balik keterbukaan diri menjadi hal yang penting.
11
5. Nyaman dengan pertentangan ide
Kualitas hubungan yang sehat adalah sikap pengertian dan merasa nyaman dengan pertentangan ide, Perbedaan atau ketegangan yang wajar ada dalam hubungan. Walaupun ketegangan adl normal terjadi namun hal ini dapat sangat menyulitkan jika kita tidak memahaminya dan tidak melabelinya sebagai sesuatu yang wajar
12
Iklim komunikasi yang Mengonfirmasi dan Menyangkal
Konfirmasi (penegasan): merasa tahu dan diakui sebagai individu – kita merasa dihargai. Hanya sedikit hubungan yang benar-benar memiliki konsep penegasan atau penyangkalan dan yg lainnya berada diantaranya atau bersiklus Suatu hubungan biasanya tidak bergerak secara tiba-tiba dari satu titik ke titik yang lain. Biasanya satu tahap konfirmasi bergerak ke tahapan selanjutnya dengan cara berangsur-angsur, melalui interaksi yang terjadi.
13
Tingkatan Penegasan dan Penyangkalan
Menyadari adanya orang lain. Kita melakukan konfimasi dengan verbal dan non verbal. Penyangkalan yang mendasar adalah dengan tidak mengakui kehadirannya. Mengakui apa yang orang lain rasakan, pikirkan, dan katakan. Secara non verbal kita menunjukkan bahwa kita mendengarkan dan secara verbal kita merespon komunikasi orang lain. Menyetujui, yaitu menerima perasaan dan pikiran orang lain. Kita menyangkal orang lain saat kita tidak menerima pikiran dan perasaannya.
14
PESAN KONFIRMASI PESAN SANGKALAN MENYADARI “Anda hadir” “Halo” “Anda Tidak Hadir” (diam saja) MENGAKUI “Anda berarti bagi saya” “Kita memiliki Hubungan” “Maafkan saya jika Anda terluka” “Anda tidak berarti” “Kita bukan teman Kelompok” “Anda terlalu berlebihan” MENYETUJUI “Apa yang kamu pikirkan dan kamu rasakan benar” “Aku juga merasakan hal yang sama” “Anda salah” “Anda seharusnya tidak seperti itu” “Perasaan Anda tidak masuk akal”
15
Suasana yang Defensif dan Suasana yang Suportif
Beberapa orang merasa tidak diakui dan berjaga-jaga, sehingga kita tidak dapat berbicara secara terbuka dengan mereka--suasana yang defensif. Jika bersama dengan orang yang mendukung dan mengonfirmasi kita, maka kita dapat berkomunikasi dengan bebas-- suasana yang suportif. Terdapat enam tipe komunikasi yang memunculkan suasana defensif, yaitu: Evaluasi vs Deskripsi; Kepastian vs Provisional; Strategi vs Spontanitas; Kontrol vs Orientasi pada Masalah ; Kenetralan vs Empati; superioritas vs Menyetarakan.
16
Evaluasi vs Deskripsi Komunikasi yang evaluatif menimbulkan rasa defensif karena kita merasa dinilai oleh orang lain Komunikasi deskriptif tidak mengevaluasi pembicaraan orang lain karena hanya sebatas menggambarkan perilaku Kepastian vs Provisional Kepastian menyatakan satu kebenaran sehingga menutup diskusi lebih jauh. Contoh : “Anda tidak bisa merubah pilihan anda”, “saya gak mau dengar alasan apapun”. Provisional: mengkomunikasikan secara terbuka dengan sudut pandang orang lain
17
Strategi vs Spontanitas
Perilaku non verbal dapat menunjukan strategi, contohnya saat kita diam terlebih dulu ketika akan merespon Komunikasi yang spontan terasa terbuka, jujur dan tidak dipertimbangkan Kontrol vs Orientasi pada Masalah Komunikasi yang terkontrol mencoba untuk memanipulasi orang lain, lebih terbuka. Contohnya: desakan pendapat harus diterima Komunikasi yang berorientasi pada masalah fokus pada menemukan solusi yang dapat diterima semua pihak.
18
Superioritas vs Menyetarakan.
Kenetralan vs Empati Komunikasi netral seringkali diinterpretasikan sebagai kurangnya penghargaan dan kepedulian terhadap orang lain sehingga org lain merasa tidak dihiraukan Komunikasi empati: menegaskan bahwa orang lain bernilai dan memberikan perhatian pada mereka (menerima dan menghargai pendapat orang lain) Superioritas vs Menyetarakan. Superior : kita merasa lebih dari orang lain, melindungi diri sendiri Menyetarakan : mengkomunikasikan dan mengembangkan iklim komunikasi yang suportif sehingga orang lain lebih nyaman dengan kita.
19
Pedoman Untuk menciptakan dan memelihara suasana yang sehat
Terdapat lima pedoman untuk membangun dan memelihara suasana yang sehat, yaitu: Menggunakan komunikasi secara aktif untuk membangun iklim yang menguatkan Menerima dan mengonfirmasi orang lain Afirmasi dan akui diri sendiri Menghargai perbedaan dalam hubungan Menanggapi kritik dengan konstruktif
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.