Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KOMPONEN DASAR ROBOT Robotika Dasar.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KOMPONEN DASAR ROBOT Robotika Dasar."— Transcript presentasi:

1 KOMPONEN DASAR ROBOT Robotika Dasar

2 Pendahuluan Setiap robot memiliki komponen-komponen dasar yaitu :
Manipulator Sensor (dan Tranduser) Kontroler (dan Analizer) Unit Konversi Daya

3 Pendahuluan Manipulator robot adalah sistem mekanik yang menunjukkan pergerakan dari robot. Sistem mekanik ini terdiri dari susunan link(rangka) dan joint (engsel) yang mampu menghasilkan gerakan yang terkontrol. Suatu struktur mekanik yang terdiri atas beberapa badan yang kaku (link), yang dihubungkan dengan sendi (joint). Manipulator terdiri atas lengan (arm) yang melakukan gerakan, pergelangan (wrist) yang memberikan kecekatan serta end effector yang melakukan tugas yang diinginkan, seperti misalnya grip. Manipulator adalah bagian mekanik yang dapat difungsikan untuk memindah, mengangkat, dan memanipulasi benda kerja.

4 Pendahuluan Manipulator Robot

5 Pendahuluan Anatomi robot dibedakan atas jenis dan ukuran sendi dan batang-hubung dan aspek lain konstruksi fisik manipulator. Sendi dan Batang-hubungan : Sendi robot industri mirip dengan sendi dalam tubuh manusia. Setiap sendi, memiliki derajat kebebasan (degree-of- freedom /d.o.f) gerakan. Dalam hampir setiap kasus, sendi hanya memiliki satu derajat kebebasan, sehingga jumlah sendi yang dimiliki sebuah robot sama dengan jumlah derajat kebebasannya.

6 Pendahuluan Robot sering diklasifikasikan berdasarkan jumlah derajat kebebasan yang dimilikinya. Setiap sendi dihubungkan dengan dua batang-hubung, yaitu batang-hubung input (input link) dan batang-hubung output (output link). Batang-hubung merupakan komponen kaku (rigid) manipulator robot. Fungsi sendi adalah untuk mengendalikan gerakan relatif antara batang-hubung input dan batang-hubung output.

7 Diagram Konstruksi Robot
Kebanyakan robot dipasang secara stasioner pada lantai. Sendi 1 (joint 1) dihubungkan dengan batang–hubung 0 (link 0) yang merupakan batang-hubung input terhadap sendi 1; Batang-hubung out-put sendi 1 adalah batang-hubung 1 (link 1); Batang-hubung 1 merupakan batang-hubung input terhadap sendi 2 (joint 2); Sendi 2 memiliki batang-hubung output yaitu batang-hubung 2 (link 2), dan seterusnya.

8 Jenis-jenis sendi Hampir semua robot industri memiliki sendi mekanik yang dapat diklasifikasikan atas lima jenis, yaitu : Sendi linear (linear joint  L joint); Gerakan relatif antara batang-hubung input dan batang- hubung out-put ber-translasi dengan gerakan luncur (sli-ding), dimana sumbu kedua batang- hubung sejajar. Sendi ortogonal (orthogonal joint  O joint); Sendi ini juga bergerak dengan meluncur, tetapi kedua batang-hubung saling tegak lurus selama bergerak. Sendi rotasional (rotational joint  R joint); Gerakan rotasional relatif, dengan sumbu putar tegak lurus terhadap sumbu batang-hubung input dan batang-hubung output. Sendi puntir (twisting joint  T joint); Sendi juga bergerak rotasional, tetapi sumbu rotasi sejajar terhadap sumbu kedua batang-hubung. Sendi putar (revolving joint  V joint); Dalam jenis sendi ini, sumbu batang-hubung input sejajar dengan sumbu rotasi sendi, dan sumbu batang- hubung output tegak lurus dengan sumbu rotasi.

9 Konfigurasi robot yang umum
Manipulator robot dapat dibagi menjadi dua seksi : (1) rakitan badan-dan-lengan (body-and-arm assembly), dan rakitan pergelangan (wrist assembly). Badan-dan-lengan biasanya memiliki tiga derajat kebebasan, sedangkan pergelangan biasanya memiliki dua atau tiga derajat kebebasan. Pada ujung pergelangan manipulator terdapat peralatan terkait dengan tugas yang harus dilakukan oleh robot, yang disebut efektor ujung (end effector). Efektor ujung dapat berupa (1) penjepit (gripper) untuk memegang benda kerja atau (2) perkakas untuk melakukan suatu proses. Badan-dan-lengan robot digunakan untuk memposisikan ujung efektor, sedang pergelangan robot digunakan untuk mengarahkan efektor ujung.

10 Konfigurasi Manipulator
Secara klasik konfigurasi robot manipulator dapat dibagi dalam 4 kelompok, yaitu polar, silindris, cartesian dan sendi- lengan (joint-arm). Polar Konfigurasi polar terdiri dari lengan luncur (sliding arm  L joint) digerakkan relatif terhadap badan robot, yang dapat berputar pada sumbu vertikal (T joint) dan sumbu horisontal (R joint).

11 Konfigurasi Manipulator
Silinder Konfigurasi ini terdiri dari kolum vertikal dimana rakitan lengan dapat bergerak vertikal pada kolum (L joint), berotasi pada sumbu kolum (T joint), dan untuk mencapai gerakan radial lengan digunakan O joint.

12 Konfigurasi Manipulator
Cartesian Nama lain dari robot ini adalah robot rekti-linear dan robot x-y-z, karena terdiri dari tiga sendi luncur (sliding joint), dua diantaranya ortogonal.

13 Konfigurasi Manipulator
Sendi-lengan Manipulator robot ini memiliki konfigurasi umum lengan manusia. Lengan sendi terdiri dari kolum vertikal yang dapat berputar pada dasar menggunakan T joint. Pada puncak kolum terdapat sendi bahu (R joint) yang batang- hubung outputnya dihubungkan dengan sendi siku (R joint).

14 Konfigurasi Manipulator
SCARA (Selective Compliance Assembly Robot Arm) Konfigurasinya mirip dengan robot sendi-lengan kecuali sumbu rotasi bahu dan siku ada-lah vertikal, yang berarti bahwa lengan itu sangat kaku dalam arah vertikal, tetapi dapat memenuhi dalam arah horisontal.

15 Konfigurasi Pergelangan (Wrist)
Pergelangan robot digunakan untuk menentukan orientasi efektor ujung (end effector). Pergelangan robot umumnya memiliki dua atau tiga derajat kebebasan. Dalam gambar rakitan pergelangan berikut ini memiliki tiga derajat kebebasan. Ketiga sendi didefinisikan sebagai : Roll, menggunakan T joint untuk melakukan rotasi pada sumbu lengan robot; Pitch, biasanya menggunakan R joint untuk melakukan rotasi naik dan turun; Yaw, biasanya juga menggunakan R joint untuk melakukan rotasi kesamping kiri dan kanan.

16 Efektor Ujung (End Effector)
Efektor ujung (end effector) dapat berupa (1) penjepit (gripper) untuk memegang bendakerja atau (2) perkakas untuk melakukan suatu proses. Penjepit (gripper)‏ Beberapa jenis penjepit yang biasa digunakan dalam industri antara lain adalah : (*) Penjepit mekanik; terdiri dari dua atau lebih jari, yang dijalankan oleh kontroler robot untuk membuka dan menutup genggaman terhadap bendakerja, Dalam gambar di samping menggunakan dua jari penjepit. (*) Penjepit vakum; digunakan untuk memegang bendakerja datar. (*) Alat-alat magnetik; digunakan untuk memegang bendakerja yang terbuat dari logam ferrous (Fe).

17 Efektor Ujung (End Effector)
Perkakas (tool)‏ Perkakas digunakan bila robot harus melakukan suatu operasi pemrosesan bendakerja. Beberapa contoh perkakas yang digunakan sebagai efektor ujung antara lain adalah : (*) spot welding gun, (*) arc welding tool, (*) spray painting gun, (*) rotating spindle for drilling, routing, grinding, and so forth, (*) assembly tool (e.g. automatic screw driver), (*) heating torch, (*) water jet cutting tool.

18 Sensor dalam robotik Fungsi sensor dalam robotik adalah memberi informasi terus menerus kepada kontroler robot mengenai posisi, kecepatan, dan akselerasi dari setiap batang-hubung (link) yang bisa diumpan balik ke unit kontroler sehingga sistem dapat dikendalikan dengan tepat. Informasi sensor dapat berupa signal digital atau signal analog (diproses dahulu oleh transduser). Klasifikasi sensor Sensor robotik dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : (1) Sensor internal, digunakan untuk mengendalikan posisi dan kecepatan berbagai jenis sendi (joint) robot. Sensor ini membentuk kendali loop umpan balik dengan kontroler robot. Jenis sensor yang digunakan untuk mengendalikan posisi lengan robot adalah potensiometer dan enkoder optik, sedang untuk mengendalikan kecepatan lengan robot digunakan tachometer. (2) Sensor eksternal, digunakan untuk mengkoordinasi operasi robot dengan peralatan lain dalam sel. Dalam banyak hal, sensor eksternal merupakan peralatan relatif sederhana, seperti misalnya saklar batas untuk menentukan apakah posisi telah ditempatkan dengan tepat dalam pemegang atau mengidentifikasikan bahwa part telah siap untuk dibawa oleh konveyor.

19 Kontroler Kontroler Robot mempunyai tiga tugas utama, yaitu :
(1) Memulai dan menghentikan gerakan setiap komponen manipu- lator sesuai dengan urutan dan lokasi yang diinginkan; (2) Menyimpan data posisi dan urutan di dalam memori; (3) Menghubungkan robot dengan dunia luar melalui sensor. Dalam melakukan tugas di atas, kontroler melakukan perhitungan aritmatik untuk menentukan jalur, kecepatan, dan posisi manipu-lator yang tepat. Kontroler juga harus mengirimkan signal ke aktuator dengan mengunakan informasi dari sensor.

20 Kontroler Klasifikasi kontroler dibagi atas lima jenis, yaitu :
(1) simple step sequencer, (2) pneumatic logic system, (3) electrobic sequencer, (4) microcomputer, (5) minicomputer. (1), (2), (3) digunakan untuk apliksi yang tidak terlalu mahal. Paling umum digunakan adalah kontroler mikrokomputer, sedang mini- komputer tidak lazim digunakan karena tidak seefisien mikrokompu- ter.

21 Unit konversi daya Fungsi unit ini adalah untuk memberikan energi yang diperlukan oleh aktuator manipulator. Bentuknya dapat berupa amplifier daya untuk sistem yang menggunakan servo, atau kompresor untuk sistem yang menggu- nakan aktuator pneumatik atau hidrolik.


Download ppt "KOMPONEN DASAR ROBOT Robotika Dasar."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google