Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pemeriksaan laboratorium penyakit endokrin metabolik

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pemeriksaan laboratorium penyakit endokrin metabolik"— Transcript presentasi:

1 Pemeriksaan laboratorium penyakit endokrin metabolik
Haerani harun

2 Diabetes Melitus Diabetes Mellitus (DM) adalah kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang disebabkan oleh gangguan pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya Terdapat 2 tipe DM, DM tipe 1 terjadi karena kerusakan sel beta pankreas (reaksi autoimun), DM tipe 2 terjadi karena adanya resistensi terhadap insulin, sehingga insulin tidak dapat bekerja dengan baik di jaringan perifer

3 Diabetes Melitus (Cont..)
Perbedaan DM tipe 1 dan tipe 2

4 Diabetes Melitus (Cont..)
Metode: reduksi, enzimatik (glukosa oksidase, heksokinase) Glukosa darah sewaktu (GDS): dapat diperiksa setiap saat Glukosa darah puasa (GDP): diperiksa setelah puasa minimal 8 jam Glukosa darah 2 jam post prandial (GD2PP): diperiksa 2 jam setelah makan 1 porsi makanan (nasi, makanan berat) Tes toleransi glukosa oral (TTGO): diperiksa 2 jam setelah pemberian glukoka anhidrous 75 gr

5 Diabetes Melitus (Cont..)
Metode pemeriksaan HbA1c HbA1C adalah komponen Hb yang terbentuk dari reaksi non-enzimatik antara glukosa dengan N terminal valin rantai b Hb A dengan ikatan Almidin. Produk yang dihasilkan ini diubah melalui proses menjadi ketoamin yang stabil dan ireversibel Metode pemeriksaan HbA1C: ion-exchange chromatography, HPLC (high performance liquid chromatography), Electroforesis, Immunoassay

6 Diabetes Melitus (Cont..)
Skema tes diagnosis DM tipe 2 dan prediabetes

7 Diabetes Melitus (Cont..)
Pemeriksaan Glycated Albumin (GA) Glikosilasi adalah ikatan molekul gula seperti glukosa pada lipid atau protein seperti albumin. Albumin terglikosilasi merujuk pada albumin yang telah berikatan dengan glukosa GA menurun pada saat kadar gula menurun dan meningkat pada kadar gula darah meningkat HbA1c dan GA digunankan untuk monitor terapi

8 Diabetes Melitus (Cont..)
Pemeriksaan C-Peptida C-peptida adalah peptida yang dilepaskan dari sel beta pankreas dan terbentuk selama konversi proinsulin menjadi insulin. Insulin dan peptida dibentuk dalam jumlah yang sama dan dilepaskan ke sirkulasi melalui vena porta Kadar C-peptida merupakan indikator yang dapat dipercaya untuk fungsi sl beta dan sekretori pankreas. Metode: ELISA dan RIA Nilai rujukan: ng/mL Pada DM tipe 1 biasanya lebih rendah

9 Diabetes Melitus (Cont..)
Pemeriksaan Benda Keton Pemantauan benda keton dalam darah dan urin penting untuk mencegah ketoasidosis diabetik (KAD) Terdiri dari: aseton, asam asetoasetat dan as 3-beta hidroksibutirat Metode: cara Rothera (serbuk nitroprusid utk deteksi aseton dan as asetoasetat), cara Gerhardt (lar feriklorida utk deteksi asetoasetat saja) dan carik celup Pemeriksaan Hormon insulin Diagnosa insulinoma Resistensi insulin Monitor kadar insulin pankreas

10 Diabetes Melitus (Cont..)
Homeostatic Model assesment (HOMA-IR) Motode untuk mengetahui resistensi insulin dan fungsi sel beta. Berdasarkan kadar glukosa puasa dan kadar insulin (mg/dL)

11 Hormon Tiroid Pemeriksaan hormon tiroid merupakan pemeriksaan imunologi yang cukup sering diminta oleh klinisi, mengingat jumlah penderita penyakit tiroid yang cukup banyak Pemeriksaan ini bukan merupakan pemeriksaan rutin, dilakukan apabila dicurigai menderita penyakit tiroid. TSH, fT4, fT3, T3 dan T4

12 Hormon Tiroid (Lanj..) Aksis Hormon Tiroid

13 Hormon Tiroid (Lanj..) Tiroid Stimulating Hormone
Pemeriksaan TSHs adalah untuk mengukur kadar Thyroid Stimulating Hormone (TSH) dalam darah dengan metode yang sensitive. TSHs berfungsi untuk menstimulasi sekresi hormon tiroid yang sangat penting bagi tubuh sehingga digunakan untuk menskrining kelainan tiroid, mediagnosis kondisi hipotiroidisme (primer, sekunder dan tersier) dan hipertiroidisme. Persiapan : Tidak memerlukan persiapan khusus

14 Hormon Tiroid (Lanj..) T4 Pemeriksaan FT4 adalah untuk mengukur konsentrasi hormone FT4 yang dikeluarkan berlebihan pada kondisi hypertiroid atau diproduksi kurang pada kondisi hypothyroid. Pemeriksaan FT4 dalam mendiagnosa kondisi tyroid seseorang lebih baik daripada T4 karena tidak dipengaruhi oleh perubahan thyroxine-binding proteins. Persiapan   : Tidak memerlukan persiapan khusus Pemeriksaan T4 adalah untuk mengetahui kadar konsentrasi hormon T4 dalam darah sebagai bentuk pemantauan pengobatan penyakit tyroid. Persiapan   : Tidak memerlukan persiapan khusus

15 Hormon Tiroid (Lanj..) T3 Pemeriksaan T3 adalah untuk mengetahui kadar konsentrasi hormon T3 dalam darah sebagai bentuk pemantauan pengobatan penyakit tyroid. Persiapan   : Tidak memerlukan persiapan khusus Pemeriksaan FT3 adalah untuk  membantu diagnosa T3 tirotoksis, hipertiroid subklinik, sindrom eutiroid, dan gangguan fungsi tiroid lainnya Persiapan   : Tidak memerlukan persiapan khusus

16 Hormon Tiroid (Lanj..) Anti-thyroglobulin antibody
Anti-thyroglobulin antibody adalah autoantibodi terhadap tiroglobulin dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Pada penyakit autoimmune tiroid akan dihasilkan antibodi tiroid yang akan berikatan dengan tiroglobulin yang menimbulkan reaksi radang daripada kelenjar tiroid. Pada tirotoxikosis, titer anti-thyroid antibody dapat mencapai 1/1600 dan pada thyroiditis Hashimoto lebih dari 1/5000. Pada keadaan tertentu seperti kanker tiroid dan penyakit rheumatoid, titer anti-thyroglobulin antibody dapat meningkat.

17 Hormon Tiroid (Lanj..) Interpretasi hasil tes hormon tiroid

18 Thank you


Download ppt "Pemeriksaan laboratorium penyakit endokrin metabolik"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google