Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehmuhammad alhan muhammad alhan Telah diubah "5 tahun yang lalu
1
MULTIVIBRATOR ASTABIL aadalah rangkaian pembangkit pulsa yang menghasilkan keluaran gelombang segi empat SSuatu MV astabil juga disebut dengan multivibrator bergerak-bebas. MV astabil menghasilkan aliran kontinyu pulsa-pulsa dan sering disebut dengan pulsa clock
2
Prinsip kerja dasar astabil MV Perhatikan gambar berikut
3
Pada saat basis transistor Q1 pada level tegangan 0 maka transistor dalam keadaan off, sehingga colektor dan emitor pada transistor Q1 terputus Pada saat basis transistor Q1 pada level tegangan 0 maka transistor dalam keadaan off, sehingga colektor dan emitor pada transistor Q1 terputus Pada saat itu kondisi sebaliknya terjadi pada basis transistor Q2 pada level tegangan 1, maka transistor dalam keadaan on, colektror dan emitor pada Q2 terhubung Pada saat itu kondisi sebaliknya terjadi pada basis transistor Q2 pada level tegangan 1, maka transistor dalam keadaan on, colektror dan emitor pada Q2 terhubung
4
Akibat dari kondisi tersebut maka C2 terjadi pengosongan akibatnya arus mengalir ke basis Q1 sehingga mencapai level tegangan 1 dan akibat basis Q2 mula-mula lebih positif dari C1 maka terjadi pengisian yang mengakibatkan basis Q2 semakin lama semakin menuju level tegangan 0. Akibat dari kondisi tersebut maka C2 terjadi pengosongan akibatnya arus mengalir ke basis Q1 sehingga mencapai level tegangan 1 dan akibat basis Q2 mula-mula lebih positif dari C1 maka terjadi pengisian yang mengakibatkan basis Q2 semakin lama semakin menuju level tegangan 0. Selama selang waktu sebesar tetapan waktu RC maka C2 kosong dan C1 jenuh Selama selang waktu sebesar tetapan waktu RC maka C2 kosong dan C1 jenuh
5
Sekarang kondisi terbalik, basis Q1 pada level tegangan 1 sehingga transistor Q1 on dan basis Q2 pada level tegangan 0 sehingga Q2 off Kondisi itu berulang terus-menerus sehingga pada bagian output terdeteksi suatu gelombang kotak yang selalu berubah dari kondisi 0 – 1 – 0 – 1 dst. Seperti gambar di bawah
6
Waktu / perioda pada keadaan rendah (0) adalah: Waktu / perioda pada keadaan rendah (0) adalah: –T1 = 0,7 R1C1 Waktu / perioda pada keadaan tinggi (1) adalah Waktu / perioda pada keadaan tinggi (1) adalah –T2 = 0,7 R2 C2 Pwerioda yang dibutuhkan untuk membentuk satu gelombang adalah Pwerioda yang dibutuhkan untuk membentuk satu gelombang adalah T = T1 + T2
7
Frekuensi yang dihasilkan adalah ffff = 1/T = 1/(T1+T2) 1/((0,7(R1C1+R2C2)) Jika digunakan R1=R2 dan C1=C2 maka diperoleh ffff = 0,7/RC
8
Tugas Tugas –Berapakah frekuensi yang dihasilkan jika harga komponen yang digunakan dalam rangkaian astabil dengan transistor seperti gambar di atas adalah sebagai berikut: R1=100K , R2=150K , C1 =3,3 µF dan C2 = 4,7 µF
9
Astabil Multivibrator dengan IC pewaktru 555 IC pewaktu 555 multi guna dapat digunakan sebagai multivibrator astabil
10
Perioda untuk keadaan rendah Perioda untuk keadaan rendah T1 = 0,693 R A C Perioda untuk keadaan tinggi Perioda untuk keadaan tinggi T2 = 0,693 2R B C Total perioda T = T1 + T2 Total perioda T = T1 + T2 = 0,693(R A + 2R B )C = 0,693(R A + 2R B )C f = 1/T = 1,44/ (R A + 2R B )C f = 1/T = 1,44/ (R A + 2R B )C
11
Pada gambar jika kedua resistor (RA dan RB) = 4,7 k dan C = 100 µF, maka dengan menggunakan rumus frekuensi diatas keluarannya akan melalui level pulsa TTL pada frekuensi kurang lebih 1 Hz Jika resistor (RA dan RB) = 330 dan C = 0,1 µF, maka frekuensi keluaran akan naik menjadi 10 kHz
12
MULTIVIBRATOR MONOSTABIL Multivibrator monostabil atau satu- tembakan menghasilkan pulsa keluaran dengan lama waktu tetap, setiap saat inputnya dipicu Multivibrator monostabil atau satu- tembakan menghasilkan pulsa keluaran dengan lama waktu tetap, setiap saat inputnya dipicu
13
5V
14
Pulsa keluaran dapat berupa pulsa negatif atau pulsa positif. Pendesain dapat mengatur lamanya waktu pulsa keluaran dengan menggunakan kombinasi kapasitor-resistor yang berlainan. Pulsa keluaran dapat berupa pulsa negatif atau pulsa positif. Pendesain dapat mengatur lamanya waktu pulsa keluaran dengan menggunakan kombinasi kapasitor-resistor yang berlainan. t = 1,1 RAC t = 1,1 RAC t = 1,1 x 10.000 x 0,00001 = 1,1 detik t = 1,1 x 10.000 x 0,00001 = 1,1 detik
15
Bistabil Multivibrator (flip-flop Adalah rangkaian multivibrator yang outpunya dapat stabil pada salah satu keadaan dengan mengatur inputnya. Adalah rangkaian multivibrator yang outpunya dapat stabil pada salah satu keadaan dengan mengatur inputnya. Ada 4 jenis flip-flop yang digunakan Ada 4 jenis flip-flop yang digunakan –SR flip-flop –D flip-flop –JK flip-flop –T flip-flop
16
FLIP-FLOP RS Flip-flop RS adalah jenis flip-flop yang paling dasar Flip-flop RS adalah jenis flip-flop yang paling dasar
17
Simbol logika tersebut menunjukkan dua masukan, yang diberi label dengan set (S) dan reset (R) di sebelah kiri Simbol logika tersebut menunjukkan dua masukan, yang diberi label dengan set (S) dan reset (R) di sebelah kiri Flip-flop RS pada simbol ini mempunyai masukan RENDAH aktif yang ditunjukkan dengan gelembung-gelembung kecil pada masukan S dan R Flip-flop RS pada simbol ini mempunyai masukan RENDAH aktif yang ditunjukkan dengan gelembung-gelembung kecil pada masukan S dan R
18
Keluaran Q dianggap merupakan keluaran “normal” dan paling sering digunakan. Keluaran lain Q’ merupakan komplemen dari keluaran Q dan disebut sebagai keluaran komplementer. Keluaran Q dianggap merupakan keluaran “normal” dan paling sering digunakan. Keluaran lain Q’ merupakan komplemen dari keluaran Q dan disebut sebagai keluaran komplementer. Flip-flop RS dapat disusun dan gerbang- gerbang logika. Flip-flop RS dapat dirangkaikan dengan dua gerbang NAND Flip-flop RS dapat disusun dan gerbang- gerbang logika. Flip-flop RS dapat dirangkaikan dengan dua gerbang NAND
19
Prinsip kerja SR flip-flop Prinsip kerja SR flip-flop Kondisi 1 jika S = 0, R = 0 dan mula mula Q = 0, Q’=1, maka keadaan berikutnya Q=0 dan Q’=1 jika S = 0, R = 0 dan mula mula Q = 1, Q’=0, maka keadaan berikutnya Q=1 dan Q’=0
20
Kondisi 2a jika S = 0, R = 1 dan mula mula Q = 0, maka keadaan berikutnya Q=0 dan Q’=1, Jadi keadaan tetap Kondisi 2b jika S = 0, R = 1 dan mula mula Q = 1, maka keadaan berikutnya Q=0 dan Q’=1, Jadi keadaan Q berubah dari 1 ke 0 (reset) Kondisi 3a jika S = 1, R = 0 dan mula mula Q = 0, maka keadaan berikutnya Q=1 dan Q’=0, Jadi keadaan berubah dari 0 ke 1 (set) Kondisi 3b jika S = 1, R = 0 dan mula mula Q = 1, maka keadaan berikutnya Q=1 dan Q’=0, Jadi keadaan tetap (set)
21
Kondisi 4a jika S = 1, R = 1 dan mula mula Q = 0, maka keadaan berikutnya Q=1 dan Q’=1, Jadi keadaan dilarang Kondisi 4b jika S = 1, R = 1 dan mula mula Q = x, maka keadaan berikutnya Q=1 dan Q’=1, Jadi keadaan dilarang Tabel Kebenaran SR flip-flop dengan gerbang NAND
22
DETAK FLIP-FLOP RS dg clock
23
SR flip-flop deng clock menggunakan gerbang NAND
24
Tabel kebenaran SR flip flop dengan clock
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.